Blog

  • Warga Terdampak Banjir Sayung Demak Bersyukur, Pompanisasi Pemprov Surutkan Air – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    DEMAK – Sejumlah warga terdampak banjir yang terjadi di Desa Sayung, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak bersyukur, karena pompanisasi yang dilakukan Pemprov Jawa Tengah, memberi andil menyurutkan air di wilayah desa.

     

    Mashuri, warga Desa Sayung, menyampaikan apresiasi kepada Pemprov Jateng, yang telah memberikan bantuan pompanisasi untuk menyedot banjir di desanya.

     

    Alhamdulillah, ada pompa dari pemprov. Itu mengurangi debit air, walaupun ini masih ada yang tergenang. Tapi alhamdulillah, bisa berkurang,” ungkap Mashuri, ditemui di desanya, Jumat (13/6/2025).

     

    Dia berharap, pompanisasi yang dilakukan pemprov di desanya, bisa dilakukan secara tuntas, atau sampai semuanya surut.

     

    “Terima kasih, matur nuwun sanget. Cuma yang saya minta, bisa sampai tuntas pompanya,” harap Mashuri.

     

    Rumahnya yang terletak di RT 03 RW 04 sekarang sudah tidak lagi terendam banjir. Setelah sebelumnya, banjir sempat merendam tempat tinggalnya.

     

    “Kalau rumahku, alhamdulillah, sudah asat (surut), tidak terkena banjir lagi. Alhamdulillah, rumah saya pinggir tanggul,” imbuhnya.

     

    Warga lain, Aris Sodikin mengatakan, rumahnya sempat terendam banjir karena setiap tahun Desa Sayung memang merupakan daerah rawan banjir.

     

    “Rumah saya saat banjir terendam hingga selutut saya. Padahal, saat rumah saya bangun, ketinggian fondasinya sudah satu meter lebih,” ucapnya.

     

    Aris menyampaikan, sekarang kondisi banjir sudah surut, setelah adanya program pompanisasi dari pemerintah beberapa waktu belakangan. Dia berharap program pompanisasi akan terus berlanjut, untuk menanggulangi kemungkinan banjir kembali terjadi.

     

    “Terima kasih banget karena sudah dibantu dengan sedemikian rupa. Bahkan warga sendiri pun tidak bisa balas budi,” ungkapnya.

     

    Alif, warga lain mengungkapkan, penanganan program pompanisasi dari pemprov di wilayahnya, telah berdampak pada surutnya air banjir. Dia mewakili masyarakat, sangat berterima kasih atas jalannya program itu.

     

    “Untuk penanganan, saya selaku perwakilan warga, sangat berterima kasih. Soalnya, misalnya, tidak ada bantuan, ya banjir belum surut,” kata Alif.

     

    Dijelaskan, banjir yang merendam wilayahnya diakibatkan hujan yang turun di wilayahnya beberapa waktu terakhir.

     

    “Makanya, kalau banjir tidak ditangani, ya lama. Minimal banjir di sini ini satu bulan kalau disedot. Kalau enggak disedot ya lebih lama lagi,” ujarnya.

     

    Alif bersama warga berharap, sungai Dompo yang melintas di desanya dinormalisasi. Selain juga, agar pemerintah menguatkan tanggul-tanggul yang ada.

     

    “Untuk sebagian masyarakat itu, aktivitas sudah normal. Tapi sebagian belum,” ungkap pria yang juga menjabat sebagai Ketua RW 4.

     

    Sebqgai informasi, Pemprov Jateng telah melakukan upaya penyedotan air banjir di wilayah Kecamatan Sayung sejak 26 Mei 2025. Tiga unit pompa miliki Dinas Pusdataru Jateng dan BPBD Jateng, yang dioptimalkan untuk menyedot air banjir di Desa Sayung dan Desa Kalisari, membuat genangan telah surut. (Ak/Ul, Diskominfo Jateng)

     



    Source link

  • Sinergi Jaga Lereng Merapi, Patroli Gabungan Sisir Kawasan Rawan Karhutla

    Menghadapi potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di musim kemarau, tim gabungan yang terdiri dari petugas TNGM, aparat TNI-Polri, serta masyarakat lokal, menggelar patroli dan pengecekan di kawasan lereng Merapi, tepatnya di Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jumat (13/06/2025).

    Ps. Kasubsipidm Sie Humas Polres Klaten Aiptu Wulan Wahyuni menjelaskan bahwa Polsek Kemalang turut berperan dalam kegiatan tersebut, melalui kehadiran Bhabinkamtibmas yang aktif memberikan imbauan kepada warga agar tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu kebakaran.

    “Polsek Kemalang menyampaikan pesan-pesan kamtibmas kepada warga yang merumput atau beraktivitas di sekitar kawasan hutan. Kami tekankan pentingnya tidak membakar sampah atau membuat api di area rawan,”

    jelas Aiptu Wulan Wahyuni.

    Patroli gabungan ini menyasar sejumlah titik di Dusun Sapuangin, Blok Nganggringan, dan Blok Cemoro Babat, yang berada dalam kawasan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) Resort Kemalang. Kegiatan diikuti oleh Kepala Resort Kemalang beserta enam personelnya, anggota Masyarakat Peduli Api (MPA), Masyarakat Mitra Polhut (MMP), Koramil Kemalang, serta perwakilan dari Polsek Kemalang.

    Selama patroli, tim tidak hanya melakukan pengecekan kondisi lapangan, tetapi juga berdialog langsung dengan warga sekitar. Edukasi dan pendekatan personal menjadi kunci dalam membangun kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga lingkungan dari risiko karhutla.

  • Hendak Tawuran 21 Remaja Diamankan Polres Purbalingga, Tiga Ditetapkan Tersangka Kepemilikan Sajam

    Polres Purbalingga – Polda Jateng | Polres Purbalingga menetapkan tiga orang sebagai tersangka kepemilikan senjata tajam (Sajam) tanpa izin, dari 21 remaja yang diamankan karena hendak tawuran di wilayah Desa Karangklesem, Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga. Dari tiga tersangka tersebut, satu orang dewasa dan dua merupakan anak di bawah umur.

    Hal itu terungkap saat digelar konferensi pers di Mapolres Purbalingga, Sabtu (31/5/2025) siang. Konferensi pers dipimpin Wakapolres Purbalingga Kompol Agus Amjat Purnomo didampingi Kasat Reskrim AKP Siswanto, Kasi Humas AKP Setyo Hadi dan Kaurbinops Satreskrim Ipda Win Winarno.

    Wakapolres Purbalingga mengatakan pihaknya telah mengamankan 21 orang yang diduga hendak melakukan tawuran. Waktu kejadian pada hari Jumat tanggal 30 Mei 2025 sekira pukul 02.00 WIB di jalan raya Desa Karangklesem, Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga.

    “Dari 21 orang yang diamankan ada tiga orang pelaku yang dijerat dengan Undang-undang Darurat Nomor 12 Tahun 1961,” jelas Wakapolres.

    Tiga orang tersebut yaitu ZAF umur 16 tahun, pelajar warga Kecamatan Kemangkon (di bawah umur), GAY umur 15 tahun 9 bulan, pelajar warga Kecamatan Kaligondang (di bawah umur) dan GAP umur 18 tahun 5 bulan, pelajar warga Kecamatan Kaligondang (dewasa).

    “Barang bukti yang diamankan yaitu satu buah celurit panjang warna biru, satu buah golok warna biru muda dan satu buah celurit panjang warna biru muda. Selain itu diamankan sejumlah telepon genggam dan sepeda motor,” ungkapnya.

    Disampaikan bahwa dari hasil pemeriksaan, kronologis kejadian pada tanggal 30 Mei 2025 sekira pukul 00.30 WIB, sekelompok anak yang mengatas namakan dirinya ‘Misteri People’ akan melakukan tawuran dengan kelompok lain bernama ‘Enjoy Warok’ di perbatasan Purbalingga – Banjarnegara.

    Karena tidak menemukan kelompok lawan, kelompok ‘Misteri People’ kemudian menuju ke wilayah Kecamatan Kutasari untuk menantang kelompok lain. Karena tidak juga ditemukan, kemudian mereka pergi menuju lapangan Desa Karangklesem.

    “Sesampainya di lapangan mereka dipergoki dan dihadang warga sehingga kabur melarikan diri hingga terpecah. Saat bersamaan, Patroli Satsamapta melintas di lokasi, kemudian mengamankan mereka dibantu warga,” jelasnya.

    Dijelaskan bahwa ada 21 orang yang diamankan mereka statusnya merupakan pelajar dari sekolah tingkat SMP dan SMA/SMK di Purbalingga dan Banyumas. Dari 21 orang tersebut 20 merupakan laki-laki dan satu orang perempuan.

    Wakapolres menjelaskan kepada tersangka dikenakan Pasal 2 ayat (1) dan (2) Undang-undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951. Dengan ancaman hukuman setinggi-tingginya 10 tahun.

    “Untuk yang terbukti membawa senjata tajam akan dilakukan proses sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sedangkan yang lain, dilakukan langkah pembinaan menghadirkan orang tua dan pemerintah desa,” lanjutnya.

    Menurut Wakapolres untuk pelaku dewasa akan dikenakan prosedur normal seperti halnya pelaku tindak pidana lainnya. Sedangkan yang masih anak-anak penanganan dibedakan mengikuti prosedur penanganan terhadap pelaku anak.

    “Kami berharap peristiwa ini menjadi pembelajaran bagi anak-anak dan remaja di Kabupaten Purbalingga agar tidak mencontoh perilaku tersebut. Kepada orang tua juga agar meningkatkan pengawasan terhadap anak-anaknya sehingga tidak ikut dalam kelompok-kelompok negatif,” pesan Wakapolres.

  • Raih WTP ke-13 Berturutan, Agus Gondrong Minta Perangkat Daerah Komitmen Tertib Administrasi – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    TEMANGGUNG – Pemerintah Kabupaten Temanggung baru saja meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, untuk yang ke-13 kalinya secara berturutan. Raihan itu merupakan bentuk apresiasi dari BPK atas hasil pemeriksaan laporan keuangan pemerintah daerah tahun 2024 yang sudah sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP).
    Bupati Agus Setyawan mengatakan, raihan tersebut merupakan hasil kerjasama semua elemen, baik pengelola keuangan di SKPKD, maupun SKPD. Namun demikian, raihan ini harus terus dijadikan motivasi agar ke depan lebih baik lagi dalam pengelolaan keuangan negara, dengan Perangkat Daerah harus terus berkomitmen tertib administrasi. Ia mengatakan hal tersebut dalam Rapat Paripurna Penyampaian Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2024, Kamis (13/6/2025).
    “Terima kasih kepada DPRD atas koordinasi dan dukungannya, demikian juga kepada jajaran pelaksana pengelola keuangan, baik SKPKD, maupun SKPD atas kerja keras, koordinasi dan kerjasamanya, sehinga opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dapat kita raih untuk yang ke-13 kalinya. Kunci keberhasilan adalah komitmen, maka ke depan, saya berharap agar kita semua tetap berkomitmen dalam mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian,” ujarnya.
    Kendati demikian, bupati yang akrab disapa Agus Gondrong ini menggarisbawahi, masih ada beberapa hal masih harus diselesaikan, yaitu belanja dan aset. Saat ini, telah disusun action plan guna penyelesaiannya dan diharapkan selesai akhir semester dua tahun 2025.
    Agus menuturkan, beberapa fraksi mengkritisi persoalan kios di pasar, sehingga kini telah dilakukan tindakan preventif, seperti papan peringatan di los, maupun kios di beberapa pasar di Kabupaten Temanggung. Adapun terkait kekurangan volume dirasa sudah minimal sekali untuk infrastruktur.
    “Rekomendasi-rekomendasi dari BPK RI bisa kita jadikan acuan ke depan untuk bisa jauh lebih baik lagi, baik di sisi administrasi, maupun di pelaksanaan. Bismillah, semoga di 2025 ini nanti bisa lebih baik ke depan betul-betul sesuai yang diharapkan. Saya catat juga tanggapan-tanggapan dari fraksi tentunya ini sebagai alat pembelajaran bagi kami,” katanya.
    Ketua DPRD Yunianto, mengapresiasi Pemkab Temanggung yang menerima WTP 13 kali berturut-turut, sebab untuk mencapainya banyak tahapan harus dilalui. Meski ada beberapa catatan, ia yakin Pemkab Temanggung bisa segera menindaklanjutinya.
    “Predikat WTP ini banyak tahapan yang harus dilalui, BPK RI sudah melakukan pemeriksaan di Pemkab dan Alhamdulillah, semua terlalui dengan baik, alhasil kita WTP ke-13. Dari catatan yang kami terima tidak harus 60 hari kita akan tindaklanjuti itu, kita akan bersurat kepada kepala daerah untuk segera melakukan eksistensinya menindaklanjuti hasil pemeriksaan LHP BPK RI untuk segera diserahkan,” tandasnya.

    Penulis: Ary;Ekp
    Editor: WH/DIskominfoJtg



    Source link

  • Gencarkan “Resik-Resik Kali”, Warga Diajak Konsisten Jaga Kebersihan – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    SALATIGA – Pemerintah Kota Salatiga bersama Kodim 0714/Salatiga kembali menggelar kegiatan “Resik-resik Kali” untuk kali ketiga. Sebelumnya, kegiatan serupa telah dilaksanakan di Sungai Benoyo dan Pancuran.

    Kali ini kegiatan bersih-bersih lingkungan dilangsungkan di Sungai Kalioso, Jumat (13/6/25).

    Kegiatan yang merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini, melibatkan berbagai unsur, mulai dari TNI, Polri, OPD, Linmas, PKK, warga sekitar, hingga anggota Paskibraka. Kolaborasi lintas elemen ini menunjukkan sinergi yang kuat, dalam menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan di wilayah Kota Salatiga.

    Wali Kota Salatiga Robby Hernawan, yang berkenan memimpin apel sebelum peserta “terjun” ke kali. Ia menyampaikan, tanggung jawab menjaga kebersihan lingkungan adalah milik bersama.

    “Bersih-bersih kutha ini adalah tanggung jawab kita bersama, baik warga, semua elemen maupun semua institusi memiliki kewajiban untuk memelihara lingkungannya. Kegiatan ini mudah-mudahan menjadi stimulan atau perangsang untuk masyarakat di semua tempat, agar bisa lebih peduli terhadap lingkungan sekitar,” ujarnya.

    Robby juga menekankan pentingnya kesinambungan kegiatan semacam ini, agar kebersihan kota tetap terjaga, dan masyarakat senantiasa merasa nyaman.

    Sementara itu, Serma Ahmad Afrizal dari Kodim 0714/ Salatiga menegaskan, seluruh peserta diharapkan benar-benar terlibat langsung dalam aksi bersih-bersih di sungai.

    “Harapannya ini semua betul-betul bekerja dan turun langsung ke kali. Karena fokus utama adalah memberikan lingkungan yang bersih, sehingga aliran sungai atau kali ini bisa mengalir dengan lancar. Kegiatan ini dinyatakan sudah selesai apabila sudah bersih,” tegasnya.

    Kegiatan “resik-resik kali” ini tidak hanya memberikan dampak positif secara langsung terhadap kebersihan lingkungan, namun juga menjadi bentuk edukasi dan ajakan bagi masyarakat, untuk lebih peduli terhadap kebersihan sungai dan kelestarian lingkungan secara umum.

    Penulis: Kontributor Kota Salatiga
    Editor: WH/DiskominfoJtg



    Source link

  • Masuk Prioritas Pemerintah Pusat, Panjang “Giant Sea Wall” Semarang-Demak Potensi Ditambah 10 KM – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    JAKARTA – Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin mengikuti rapat dengan Menteri Pekerjaan Umum (PU) RI, Dody Hanggodo, untuk membahas mengenai penanganan banjir rob Kabupaten Demak, di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Kamis (12/6/2025). Rapat  yang juga diikuti oleh perwakilan masyarakat dan PCNU Demak itu, menghasilkan beberapa kesepemahaman.

    Salah satunya, potensi penambahan panjang giant sea wall  (tanggul laut) wilayah Kabupaten Demak dan Kota Semarang. Penambahan itu merupakan permintaan masyarakat, agar rob di wilayah Sayung Demak dan Kota Semarang tidak meluas.

    “Tadi sudah bertemu dengan Menteri PU, sudah dijelaskan usulan dari masyarakat Kabupaten Demak, kita sampaikan terkait penambahan giant sea wall untuk tanggul,” kata wagub, seusai rapat.

    Ditambahkan, usulan penambahan tanggul rob berada di sisi Timur Tol Semarang-Demak. Panjangnya lebih kurang 10 km, dengan usulan pendanaan senilai Rp1,7 triliun. Itu akan diprioritaskan untuk penanganan rob di Kecamatan Sayung, Karangtengah, Bonang, dan Wedung, dengan total 22 desa yang terdampak rob.

    Taj Yasin mengatakan, usulan penambahan panjang giant sea wall tersebut, sejalan dengan arahan dari Presiden Prabowo Subianto. Di mana Presiden telah menyampaikan, tanggul laut raksasa itu akan dibangun di sepanjang pantai Utara Pulau Jawa, mulai dari Provinsi Banten sampai Jawa Timur yang berpotensi rob.

    Sementara, katanya, untuk penanganan jangka pendek, normalisasi sungai di wilayah Sayung (Sungai Dombo) sudah dimulai. Alat berat seperti ekskavator sudah diterjunkan ke lokasi, pompa tambahan juga dikerahkan, baik dari Dinas PU maupun Pusdataru Provinsi Jawa Tengah.

    Wagub membeberkan, seluruh dinas di Pemprov Jateng juga akan ikut mem-backup, baik untuk memastikan masyarakat mendapatkan pasokan makanan, maupun penanganan yang sifatnya kondisional. Hal itu akan dilakukan kira-kira sampai satu pekan ke depan.

    “Itu semua sudah dilakukan. Normalisasi juga sudah mulai kami lakukan. Tadi juga disampaikan oleh Kementerian, akan ada tambahan pompa sebanyak lima unit yang kapasitasnya lebih besar. (Pompa) yang waktu itu digunakan untuk penanggulangan banjir bandang di perbatasan Demak-Kudus tahun 2023-2024, itu juga akan diturunkan,” ujarnya.

    Terkait penambahan pompa dari kementerian tersebut, juga sudah ada koordinasi dengan Wakil Bupati Demak, terutama untuk titik-titik penempatan pompa. Diutamakan pada titik lokasi dengan genangan rob yang dalam, sehingga dalam waktu 2-3 hari sudah bisa menurunkan sekitar 30 cm.

    “Itu kalau dilakukan terus-menerus, Insyaallah daerah-daerah itu akan cepat surut,” jelasnya.

    Bantuan lain dari Kementerian PU adalah penambahan tujuh ekskavator, yang akan segera dikirimkan untuk normalisasi sungai di wilayah Demak.

    Menurut Taj Yasin, hasil kerukan sedimentasi sungai tersebut akan diberikan kepada masyarakat, untuk pengurukan rumah atau fasilitas umum.

    “Itu akan kita berikan semuanya, tidak ada pungutan biaya, sehingga tidak hanya menormalisasikan sungainya, tetapi juga membantu masyarakat yang terdampak rob. Itu kesepakatan-kesepakatan dan akan segera dilaksanakan,” ungkapnya.

    Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (PU BMCK) Provinsi Jawa Tengah, Hanung Triyono menambahkan, penanganan jangka panjang 2025 ini, Presiden Prabowo Subianto akan membentuk Badan Otorita Penanganan Tanggul Laut Pantai Jawa, dengan prioritas pada Jakarta dan Semarang.

    “Penanganan jangka pendek yang telah dilaksanakan oleh Pemprov Jateng saat ini, akan ditambah dari BBWS Pemali-Juwana sebanyak 12 pompa dengan kapasitas 500 liter/ detik. Normalisasi beberapa sungai dan anak sungai di Demak telah dilaksanakan. Pemprov telah menyediakan 3 unit ekskavator, lalu akan ditambah 7 unit dari Kementerian PU beserta alat pendukungnya,” katanya.

    Sementara itu, Ketua PCNU Kabupaten Demak, Muhammad Aminudin, berterima kasih karena apa yang menjadi jeritan dan tangisan warga terkait rob, direspons baik oleh pemerintah pusat, meskipun dari awal Pemkab dan Pemprov sudah melakukan sebuah aksi.

    Alhamdulillah sekarang ada tanda-tanda yang jelas untuk diselesaikan, baik oleh pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat,” katanya. (Humas Jateng)*ul

     



    Source link

  • Gatal, Stres, Hingga Ibu Hamil Risiko Tinggi di Sayung, Tertangani Speling Pemprov Jateng – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    DEMAK – Warga desa di Kabupaten Demak yang terdampak rob bisa melakukan pemeriksaan kesehatan gratis. Sakit gatal-gatal, stres, TBC, deteksi dini kanker serviks, maupun pemeriksaan kandungan bagi ibu hamil lengkap dengan USG, ditangani dokter spesialis Rumah Sakit milik Pemprov Jateng.

    Menariknya, warga tidak perlu jauh-jauh datang ke rumah sakit, Program Speling (Dokter Spesialis Keliling) ini mendekatkan diri ke masyarakat. Jumat (13/6/2025) ini, Speling menyasar warga Desa Sayung. Pemeriksaan dilakukan di Balai Desa Sayung, yang kebetulan berdampingan dengan Puskesmas setempat.

    “Saya stroke ringan. Kaki kalau untuk naik tangga tidak kuat. Tadi sudah diperiksa dokter,” kata Marsrohah, warga Desa Sayung RT 3 RW 3 Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, saat ditemui di lokasi, Jumat (13/6/2025).

    Dia menyatakan senang, karena dengan layanan Speling, tak perlu jauh-jauh cek kesehatan. Cukup di balai desa dan membawa KTP saja sebagai syarat.

    Warga lainnya juga mengaku demikian. Rata-rata warga yang ikut periksa berusia lansia dan merasa pegal-pegal, sehingga langsung mendapatkan pemeriksaan maupun obat. Dekatnya tempat periksa di Balai Desa dengan rumah warga, memudahkan mereka mendapatkan layanan.

    Kemudahan jarak itu juga dirasakan oleh Fatkhiatus Sofa, ibu hamil asal Desa Ngepreh RT 04 RW 06 Kecamatan Sayung. Dia bisa memeriksakan kandungannya yang menginjak trimester ketiga.

    “Jaraknya dekat rumah, jadinya nyaman. Tentu sangat membantu warga di desa. Cek kehamilan, USG, dan konsultasi dengan dokter, sangat membantu,” kata Fatkhiatus.

    Adminkes Muda Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan Dinkes Jateng, Ambarwati mengatakan, jumlah warga yang periksa diperkirakan mencapai 100 orang, itu pun masih ada yang datang memeriksakan diri. Warga tinggal jalan kaki menuju lokasi, karena jaraknya dekat.

    Ada tiga dokter spesialis yang dihadirkan dari RSUD Ahyatma Kota Semarang. “Masyarakat antusias datang, tapi memang yang diutamakan yang risti (risiko tinggi) lebih dahulu,” katanya.

    Usai pemeriksaan, ada satu warga yang menderita Diabetes Militus, dan harus di rujuk ke rumah sakit.

    Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yunita Dyah Suminar mengatakan, Speling di Demak dalam beberapa hari ini menyasar sejumlah desa, yakni Purworejo, Sayung, dan Sriwulan. Sasaran pemeriksaan adalah warga yang terdampak bencana banjir rob.

    “Sesuai perintah Pak Gubernur bahwa Speling mendekat ke masyarakat. Di Sayung dan sekitarnya, dihadirkan dokter spesialis dari rumah sakit milik Pemprov Jateng,” kata Yunita.

    Ditambahkan, program itu juga sesuai dengan instruksi Presiden guna meringankan beban masyarakat, khususnya dalam mendapatkan pelayanan dasar kesehatan. Pada Speling di Sayung, Purworejo, dan Sriwulan, selain penyakit kulit juga antisipasi sakit kejiwaan karena stres. Maka, pihaknya menghadirkan dokter spesialis yang menangani.

    Dinkes Pemprov Jateng juga fokus pada pemeriksaan kehamilan/ ibu hamil dan kanker serviks. Pemeriksaan bagi ibu hamil minimal dilakukan sebanyak enam kali dalam sembilan bulan (masa kehamilan). Pemeriksaan itu ditambah dengan cek janin melalui USG pada trimester pertama, atau usia kehamilan tiga bulan pertama, dan trimester ketiga atau usia kehamilan tiga bulan terakhir.

    Speling di Sayung ini juga menjadi satu kesatuan dalam penanganan rob di Demak. Saat ini, Pemprov Jateng fokus melakukan penanganan seperti pengerukan sedimentasi sungai, rekayasa jalan, pemasangan water barrier hingga pompanisasi.

    Penanganan rob di wilayah Semarang dan Demak ini sendiri bakal tertangani, jika pekerjaan tanggul laut atau giant sea wall selesai. Tanggul laut diperkirakan rampung dan fungsional pada 2026 mendatang. Sebelum itu rampung, OPD milik Pemprov Jateng turun langsung, dan melaksanakan berbagai program penanganan rob terlebih dahulu. (Humas Jateng)*ul

     



    Source link

  • Kementerian PU Tinjau Bakal Lokasi Sekolah Rakyat di Wonogiri – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    WONOGIRI – Lahan seluas 7,6 hektare di Desa Semolarto, Kecamatan Giriwoyo yang disiapkan Pemkab Wonogiri untuk dibangun Sekolah Rakyat (SR), Kamis (12/5/2025) telah disurvei oleh Tim Gabungan dari Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) RI. Kabid Pemberdayaan dan Rehabilitasi Sosial pada Dinas Sosial Kabupaten Wonogiri, Arief Budi Nugroho mengatakan, survei dilakukan setelah pengajuan lahan bekas Taman Selomoyo untuk Sekolah Rakyat, lolos tahap lanjutan.
    “Lahan bekas Taman Selomoyo tersebut memiliki luas 33 hektare. Namun yang hendak dipakai untuk lokasi Sekolah Rakyat seluas 7,6 hektare,” katanya.
    Arief mengatakan survei yang dilakukan oleh tim berupa pengukuran luas lahan, pemeriksaan kontur tanah, dan batas-batas luar lahan. Hasil survei dari Kemen PU ini akan menjadi bahan kajian, untuk menentukan pembangunan Sekolah Rakyat.
    Selanjutnya, hasil survei Kementerian PU masih akan dikaji lebih lanjut. Dinsos Kabupaten Wonogiri menunggu hasil kajian dari tim, terkait tindak lanjut Pembangunan Sekolah Rakyat ini.
    “Iya (masih proses kajian). Kita tunggu saja. Rencananya bisa menampung 1.000 siswa,” terang Arief.
    Berdasarkan rancangan awal dari Kementerian Sosial, sekolah rakyat yang akan didirikan mencakup SD, SMP, SMA dan boarding school (asrama) yang gratis. Sekolah rakyat tersebut kelak mampu menampung hingga 1.000 siswa tidak mampu. Mereka terdiri atas enam rombongan belajar (Rombel) SD, 12 Rombel SMP dan 12 Rombel SMA.
    Arief belum bisa memastikan, apakah Sekolah Rakyat tersebut juga akan mempunyai SMK. Meski demikian, dia berharap ada SMK di Sekolah Rakyat. Pasalnya, sekolah itu menyasar warga miskin, sehingga jika mereka tidak mampu melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, para siswa sudah mempunyai bekal keterampilan.
    Adapun biaya pendiriannya ditaksir mencapai Rp110 miliar. Sebanyak Rp30 miliar untuk pengadaan mebel, sedangkan Rp80 miliar lainnya untuk pembangunan fisik.

    Penulis : SIKP_kominfowng
    Editor: WH/DiskominfoJtg



    Source link

  • Wabup Pati Dorong Pengembangan Potensi Ekspor Nila Salin – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    PATI – Jajaki peluang ekspor ikan nila salin dari Desa Dororejo, Kecamatan Tayu, Wakil Bupati Pati Risma Ardhi Chandra meninjau tambak budidaya nila salin di desa tersebut, Rabu (11/6/2025).

    “Pagi hari ini saya ditemani oleh teman-teman pelaku usaha tambak nila salin dari Desa Dororejo, Kecamatan Tayu. Kita melihat nila salin, dan potensi-potensi nila salin yang bisa kita ekspor keluar,” ujar Chandra, sapaan akrabnya.

    Melihat potensi ikan nila salin yang terus berkembang di wilayah tersebut, pihaknya berkomitmen memperkuat sektor perikanan, sebagai salah satu motor penggerak ekonomi daerah.

    Terkait tiang listrik sudah di area tambak, wabup menyampaikan, jika tiang listrik sudah terpasang, namun aliran listrik belum menyala, sehingga belum bisa dimanfaatkan secara optimal oleh petambak.

    “Mungkin nanti akan saya tindak lanjuti ke PLN setempat untuk ditindaklanjuti, agar bisa dimanfaatkan oleh petani tambak,” tegasnya.

    Penulis: Kontributor kab Pati
    Editor: Di/Ul, Diskominfo Jateng



    Source link

  • Bedah Buku Pesona Temanggung, Angkat Identitas dan Kearifan Lokal – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    TEMANGGUNG – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dinpusip) Kabupaten Temanggung menggelar acara bedah buku bertajuk “Pesona Temanggung: Kota Tembakau yang Memukau” karya Nuris Fatmawati, yang dikenal dengan nama pena Fidele Amour.

    Acara itu menjadi momen literasi penting bagi masyarakat, khususnya dalam mengenalkan potensi daerah melalui tulisan berbasis kearifan lokal, Rabu (12/6/2025).

    Kepala Dinpusip Temanggung, Supriyanto, dalam sambutannya menyatakan, kegiatan itu merupakan bedah buku pertama yang diselenggarakan di lingkungan Dinpusip Temanggung.

    “Semoga ini menjadi awal dari rangkaian kegiatan literasi lainnya. Buku ini adalah bentuk kekayaan intelektual dari penulis lokal, yang patut diapresiasi,” ujar Supriyanto.

    Dalam sesi diskusi, Nuris Fatmawati menjelaskan, buku ini merupakan karya nonfiksi pertamanya yang berangkat dari kecintaannya terhadap tanah kelahiran, Temanggung.

    “Saya ingin menunjukkan, bahwa Temanggung bukan hanya kota tembakau, tapi juga kaya budaya, sejarah, dan keindahan alam yang belum banyak diketahui,” ungkapnya.

    Penulisan buku tersebut dilandasi oleh riset lapangan sejak 2023 hingga pertengahan 2024, dengan beberapa lokasi penting, seperti kawasan Liyangan, yang menginspirasi penulisan bab-bab tentang budaya dan sejarah lokal. Nuris menyisipkan berbagai cerita yang berpijak pada nilai-nilai lokal Temanggung.

    “Lewat buku ini, saya ingin masyarakat, terutama generasi muda, bisa lebih mencintai daerahnya. Kalau bukan kita yang menulis tentang Temanggung, siapa lagi?” tambahnya.

    Dinpusip Temanggung menyampaikan harapan, agar buku ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat, untuk terus menggali potensi daerah.

    Supriyanto juga mengajak masyarakat untuk mendukung literasi lokal.

    “Kami siap mendukung penulis-penulis muda, yang ingin mengangkat kisah dari kampung halamannya,” pungkasnya.

    Penulis: Adi;Ekp
    Editor: WH/DiskominfoJtg



    Source link