Berkat Program Sekolah Kemitraan Ahmad Luthfi, Arsad Kembali Sekolah Gratis di SMA Muhammadiyah Sumowono

Kabupaten Semarang, Infojateng.id – Keinginan Arsad Abi Mubarok, remaja asal Desa Kebonagung, Kecamatan Sumowono, untuk kembali bersekolah akhirnya terwujud. Setelah sempat putus asa karena kondisi ekonomi keluarganya, Arsad kini bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA berkat Program Sekolah Kemitraan yang digagas Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi.

Program ini membuka akses pendidikan gratis bagi siswa dari keluarga tidak mampu, terutama mereka yang kesulitan menjangkau sekolah negeri karena faktor jarak atau biaya.

“Saya lulus dari SMPN 2 Sumowono, masih ingin sekolah, tapi jauh dan mahal. Sekarang bersyukur bisa masuk SMA Muhammadiyah Sumowono, gratis dan dekat dari rumah,” kata Arsad saat ditemui, Jumat (11/7/2025).

Kondisi Keluarga Sederhana, Semangat Belajar Tinggi

Arsad tinggal bersama ibunya, Parsiyah, yang bekerja sebagai buruh tani. Ayahnya, Ratno Suratmin, merantau ke Kalimantan dan hanya pulang lima bulan sekali. Rumah mereka sangat sederhana, berdinding bata tanpa plester dan lantai beralaskan tikar. Air bersih didapat dari sumur tua, dan kamar mandi terpisah di luar rumah.

Meski hidup dalam keterbatasan, Arsad tetap menyimpan semangat belajar. Ia berharap kelak bisa mengangkat derajat keluarganya melalui pendidikan.

“Saya ingin belajar sungguh-sungguh dan membanggakan orang tua,” ucapnya penuh harap.

Dekat, Gratis, dan Tepat Sasaran

SMA Muhammadiyah Sumowono, tempat Arsad kini bersekolah, hanya berjarak sekitar 5 kilometer dari rumahnya. Ia terdaftar melalui jalur Program Sekolah Kemitraan tahap kedua.

Badriyah, Sekretaris Tim SPMB SMA Muhammadiyah Sumowono, menyebut program ini sangat bermanfaat, terutama bagi siswa miskin di daerah terpencil.

“Sekolah negeri jauh, biaya besar. Dengan sekolah kemitraan, siswa tetap bisa sekolah dekat dan gratis,” ujarnya.

Pihak sekolah juga aktif menyosialisasikan program ini agar tepat sasaran sesuai persyaratan.

Sudah Serap Ribuan Siswa Kurang Mampu

Menurut Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, Syamsudin Isnaini, total siswa yang sudah terserap lewat Program Sekolah Kemitraan mencapai 2.464 orang.

“Tahap pertama 1.913 siswa, tahap kedua 551 siswa. Ini terus berkembang karena daftar ulang masih berjalan,” jelasnya.

Program ini menjadi bukti nyata keseriusan Pemprov Jateng dalam meningkatkan akses pendidikan bagi siswa miskin di wilayahnya. Dengan sistem kemitraan antara pemerintah dan sekolah swasta, tidak ada lagi alasan anak putus sekolah karena biaya. (one/redaksi)

 

 

 

 

 

Source link

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *