Kericuhan Warnai Unjuk Rasa Mayday di Semarang, MUI Klaten Kecam Tindakan Anarkis

Semarang, 1 Mei 2015 – Unjuk rasa buruh dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional (Mayday) yang berlangsung di Kota Semarang pada Jumat sore (1/5), awalnya berjalan lancar. Namun, situasi berubah mencekam setelah pukul 16.25 WIB, ketika sekelompok orang yang mengenakan pakaian serba hitam dan masker mencoba memasuki Gedung Gubernur Jawa Tengah.

Aksi yang awalnya damai ini segera memicu kericuhan antara kelompok massa dan aparat kepolisian. Bentrokan pecah, mengakibatkan kerusakan pada fasilitas umum, termasuk pagar tanaman di Jalan Pahlawan, Kelurahan Mugassari, Semarang Selatan.

Menanggapi insiden tersebut, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Klaten, KH Hartoyo, dengan tegas mengecam tindakan anarkis yang terjadi. Ia menyatakan bahwa tindakan tersebut sangat merusak citra demokrasi Indonesia yang selama ini dijunjung tinggi oleh rakyat.

"Kami sangat mengecam keras tindakan tersebut karena sangat mencederai demokrasi yang ada di Indonesia ini," ujar KH Hartoyo dalam keterangan yang diterima.

KH Hartoyo juga menambahkan bahwa sebagai bagian dari masyarakat, MUI berharap agar aparat penegak hukum segera menindak pelaku kericuhan dengan tegas. Menurutnya, tindakan cepat dan tegas dari aparat akan memberikan efek jera dan memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

"Kami berharap agar aparat penegak hukum bisa langsung menindak tegas aksi anarkis tersebut," tambahnya.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *