Author: epson

  • Jual Miras di Kos-Kosan Klaten, Pemuda Asal Jakarta Ditangkap Polisi

    Klaten – Seorang pemuda asal Jakarta ditangkap polisi karena kedapatan menjual minuman keras (miras) dari sebuah rumah kos di wilayah Klaten. Dari tangan pelaku, polisi menyita puluhan botol arak Bali. Penangkapan ini terjadi saat Polres Klaten menggelar Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) di tengah suasana Idul Adha, Sabtu (07/06/2025).

    Pelaku diketahui bernama Muhammad Tegar (20), warga Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Ia diamankan di rumah kos di Dukuh Jetak Kidul, RT 02/RW 07, Desa Karanganom, Kecamatan Klaten Utara.

    Dari lokasi, polisi menyita 46 botol miras jenis arak Bali. Operasi dilakukan oleh Unit Turjawali Sat Samapta Polres Klaten sejak pukul 08.00 WIB.

    “Pelaku kami amankan beserta barang bukti puluhan botol arak Bali dari dalam kamar kos. Ia langsung dibawa ke Polres Klaten untuk pemeriksaan lebih lanjut,” kata Kasi Humas Polres Klaten AKP Nyoto, S.H., M.H., mewakili Kapolres Klaten AKBP Nur Cahyo A.P., S.H., S.I.K., M.H., M.Si.

    AKP Nyoto menyebut, operasi ini dilakukan untuk menjaga ketertiban masyarakat selama momen Idul Adha. Ia juga memastikan kegiatan serupa akan terus digelar di seluruh wilayah hukum Polres Klaten.

    “Operasi miras ini akan dilakukan rutin sebagai langkah preventif untuk menciptakan rasa aman dan nyaman di tengah masyarakat,” ujarnya.

    Spasi.

    Saat ini, pelaku masih dalam pemeriksaan Sat Samapta. Polisi mendalami apakah pelaku hanya sebagai penyimpan atau juga sebagai pengedar miras di wilayah Klaten.

  • Libur Iduladha, Polres Klaten Gencarkan Patroli Dini Hari Cegah Kejahatan Jalanan

    Menjelang dan selama masa libur Iduladha, Polres Klaten meningkatkan kegiatan patroli dini hari guna mencegah potensi kejahatan jalanan serta menjaga ketertiban umum di wilayah hukumnya, Sabtu (7/6/2025).

    Kasihumas Polres Klaten, AKP Nyoto, S.H., M.H., menyebutkan bahwa peningkatan patroli ini merupakan bentuk antisipasi terhadap peningkatan mobilitas masyarakat dan potensi gangguan keamanan, terutama pada malam hingga dini hari.

    “Libur panjang seperti Iduladha kerap dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan jalanan. Karena itu, kami hadir lebih awal untuk mencegah, bukan menunggu laporan kejadian,”

    tegas AKP Nyoto.

    Patroli dimulai sejak pukul 01.30 WIB dengan melibatkan personel dari Unit Turjawali, Unit 2 Dalmas, serta Bintara Remaja Sat Samapta. Kegiatan dipimpin langsung oleh Kasat Samapta dan didampingi oleh Kasat Lantas AKP Wendi Andranu, S.T.K., S.I.K., serta dua perwira pengawas.

    Tim patroli menyisir sejumlah titik rawan seperti kawasan Delanggu, Pos Mitra Karang, dan SPBU Pakis, menggunakan lima kendaraan dinas dari berbagai satuan fungsi. Sasaran meliputi kenakalan remaja, peredaran miras, dan tindakan kriminal yang berpotensi terjadi di jalanan sepi.

    Selain menyisir lokasi, petugas juga aktif memberikan imbauan kepada warga dan penjaga malam untuk meningkatkan kewaspadaan serta menjaga lingkungan tetap aman selama masa liburan.

    “Kami mengimbau masyarakat agar tetap patuh terhadap jam malam dan tidak segan melapor jika melihat sesuatu yang mencurigakan. Pencegahan dini ini kunci dari situasi tetap kondusif,”

    imbuh AKP Nyoto.

    Hingga patroli berakhir, situasi terpantau aman dan terkendali. Polres Klaten memastikan kegiatan patroli akan terus digelar secara intensif selama momentum Iduladha, sebagai bentuk pelayanan dan perlindungan maksimal kepada masyarakat.

  • Polwan Polres Klaten Amankan Sholat Idul Adha di Sejumlah Titik

    Sebanyak 16 anggota Polisi Wanita (Polwan) dari Polres Klaten diterjunkan untuk melaksanakan pengamanan kegiatan Sholat Idul Adha 1446 Hijriah di sejumlah lokasi di Kabupaten Klaten, Jumat (6/6/2025). Langkah ini diambil untuk memastikan pelaksanaan ibadah berlangsung aman dan tertib.

    Pengamanan dilakukan di tujuh titik utama yang menjadi pusat pelaksanaan sholat, seperti Masjid Agung Al Aqsha, Alun-Alun Klaten, Taman Lampion, hingga sejumlah masjid dan lapangan di Kecamatan Klaten Utara, Tengah, dan Selatan. Masing-masing titik dijaga oleh dua hingga tiga personel Polwan.

    Tugas para personel meliputi pengaturan lalu lintas serta pemantauan terhadap potensi gangguan keamanan. Selain itu, petugas juga memberikan imbauan kepada masyarakat agar waspada terhadap pencurian kendaraan bermotor dan menjaga barang bawaan.

    Kasihumas Polres Klaten, AKP Nyoto, menyebutkan bahwa pengamanan oleh Polwan dilakukan sebagai bagian dari pelayanan Polri kepada masyarakat dalam momen keagamaan besar seperti Idul Adha.

    “Ini adalah bentuk kehadiran Polri dalam kegiatan masyarakat. Tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga memastikan suasana tetap kondusif agar jamaah merasa tenang saat beribadah.”

    AKP Nyoto, S.H., M.H.

    Dari hasil pemantauan di lapangan, seluruh rangkaian pelaksanaan Sholat Idul Adha di wilayah Klaten berlangsung lancar tanpa adanya gangguan kamtibmas. Jamaah juga dinilai cukup tertib dan responsif terhadap arahan petugas.

    Pengamanan ini menjadi bagian dari pola pendekatan kepolisian yang mengedepankan kehadiran langsung di tengah masyarakat, tidak hanya saat pengamanan aksi atau unjuk rasa, tetapi juga dalam momen-momen ibadah bersama.

    Dengan dukungan dari berbagai pihak dan kerja sama yang baik antara petugas dan masyarakat, pengamanan Idul Adha tahun ini dapat berjalan aman, tertib, dan sesuai harapan.

  • Polres Klaten Salurkan 60 Hewan Kurban ke Warga, Tegaskan Komitmen Pelayanan Umat

    Dalam rangka memperingati Idul Adha 1446 Hijriah, Polres Klaten menyalurkan sebanyak 60 hewan kurban kepada masyarakat di berbagai wilayah Kabupaten Klaten, Jumat (6/6/2025). Penyaluran ini menjadi bentuk nyata kepedulian sosial serta komitmen spiritual dari jajaran kepolisian untuk terus hadir dan melayani umat, tidak hanya dari sisi keamanan, tetapi juga aspek keagamaan.

    Penyaluran hewan kurban ini meliputi lima ekor sapi yang diserahkan langsung kepada kelompok masyarakat yang telah terdata, serta 55 ekor kambing yang didistribusikan ke masjid-masjid di wilayah hukum Polres Klaten. Proses pendistribusian dilakukan dengan melibatkan personel dari seluruh jajaran, termasuk Polsek, untuk memastikan hewan kurban sampai tepat sasaran dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat.

    Kasi Humas Polres Klaten AKP Nyoto, S.H., M.H., menyampaikan bahwa hewan-hewan kurban tersebut berasal dari para personel Polres Klaten yang dengan sukarela menyisihkan sebagian rezekinya untuk berbagi dalam momentum Idul Adha, di bawah arahan langsung Kapolres Klaten, AKBP NUR CAHYO A.P, S.H., S.I.K., M.H., M.Si.

    “Rekan-rekan Muslim di Polres Klaten yang bersedia berkurban telah mempercayakan kepada kami untuk membantu penyalurannya. Kami menyalurkan lima sapi dan 55 kambing sesuai dengan permintaan masyarakat dan laporan yang masuk ke kami,” jelasnya.

    “Alhamdulillah, Allah mengabulkan niat baik ini. Semoga semua pihak yang telah mempersiapkan hewan kurban maupun panitia yang terlibat dalam proses ini mendapat siraman kebaikan dan dicatat sebagai amal ibadah di sisi Allah,” imbuhnya.

    Selain mendistribusikan hewan kurban, Polres Klaten juga mengerahkan personel untuk mengamankan pelaksanaan Sholat Idul Adha serta kegiatan penyembelihan kurban di sejumlah titik di Kabupaten Klaten. Langkah ini diambil untuk memastikan kegiatan ibadah berlangsung dengan aman, tertib, dan lancar.

    Kegiatan ini tidak hanya menjadi bentuk pelayanan sosial, tetapi juga mencerminkan semangat solidaritas antara aparat kepolisian dan masyarakat. Momentum Idul Adha dimaknai sebagai sarana untuk memperkuat hubungan emosional dan spiritual, sekaligus menegaskan bahwa Polres Klaten di bawah kepemimpinan AKBP NUR CAHYO A.P, S.H., S.I.K., M.H., M.Si senantiasa hadir di tengah masyarakat dengan pendekatan yang humanis.

  • Polwan Polres Klaten Laksanakan Patroli Humanis “ESTRI WIGATI” di Titik Keramaian

    Polwan Polres Klaten melaksanakan patroli rutin dalam program bertajuk “ESTRI WIGATI” sebagai bentuk kehadiran aktif dan humanis di tengah masyarakat. Kegiatan ini berlangsung di sejumlah lokasi strategis yang menjadi pusat aktivitas publik, Rabu (4/6/2025).

    Patroli dimulai pukul 11.00 WIB dengan menyasar area-area seperti Toko Mas Semar Jawa, Pasar Gedhe Klaten, dan Klaten Town Square. Selain melakukan pemantauan situasi keamanan, para Polwan juga menyampaikan imbauan kamtibmas secara langsung kepada warga yang dijumpai di lapangan.

     

    “Kegiatan ini merupakan bagian dari pendekatan preventif dan edukatif yang diusung Polres Klaten melalui keterlibatan langsung anggota Polwan,”

    ungkap Kasihumas Polres Klaten, AKP Nyoto, S.H., M.H.

     

    Menurutnya, pelibatan Polwan dalam kegiatan patroli ini membawa pendekatan yang lebih lembut namun tetap tegas. Warga yang dijumpai merasa lebih nyaman dalam berkomunikasi dan memberikan respons positif terhadap keberadaan petugas.

     

    “Polwan memiliki karakter yang cenderung komunikatif, sehingga pesan-pesan kamtibmas yang disampaikan bisa diterima lebih mudah oleh masyarakat, khususnya di lingkungan pasar dan pusat keramaian,”

    lanjut AKP Nyoto.

     

    Selama kegiatan berlangsung, situasi terpantau aman, tertib, dan tidak ditemukan gangguan berarti. Interaksi yang dibangun para Polwan dengan warga turut memperkuat sinergi antara kepolisian dan masyarakat dalam menjaga ketertiban umum secara kolektif.

    Program “ESTRI WIGATI” sendiri menjadi bagian dari strategi kepolisian untuk menghadirkan figur Polwan sebagai representasi keamanan yang humanis, edukatif, dan menjangkau langsung kebutuhan informasi masyarakat di lapangan.

    Dengan pendekatan yang lebih menyentuh sisi sosial, Polres Klaten berharap kegiatan semacam ini dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan dan membawa dampak positif terhadap stabilitas kamtibmas di wilayah hukum Polres Klaten.

  • Polda Jateng Klarifikasi Pernyataan Ormas Terafiliasi Premanisme, Tegaskan Oknum Bukan Representasi Ormas

    Polda Jateng, Kab. Boyolali | Polda Jawa Tengah memberikan klarifikasi atas pernyataan yang sempat memicu keberatan dari sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) terkait hasil operasi pemberantasan premanisme dalam rangkaian Operasi Aman Candi 2025. Dalam konferensi pers pada Selasa (3/6/2025) lalu, disebutkan terdapat 11 ormas teridentifikasi memiliki keterkaitan dengan aksi premanisme di wilayah Jawa Tengah.

    Hal ini disampaikan Wakapolda Jateng Brigjen Pol Latif Usman dalam sebuah klarifikasi usai menghadiri kegiatan Peletakan Baru pertama pembangunan Gudang Ketahanan Pangan di Boyolali pada Kamis (5/6/2025) siang. Klarifikasi ini disampaikan untuk meluruskan pemahaman publik, khususnya pihak-pihak yang merasa keberatan dengan penyebutan 11 ormas terafiliasi Premanisme dalam konferensi pers sebelumnya.

    Waka Polda mengungkap bahwa pihaknya tidak pernah bermaksud menggeneralisasi 11 Ormas tersebut sebagai Premanisme. 

    “Dimana saat awal pemberitaan konferensi pers hasil Operasi Aman Candi tentang pemberantasan premanisme, ada diksi yang ditangkap berbeda. Oleh sebab itu kami dari Polda Jawa Tengah ingin meluruskan hal tersebut. Dalam pernyataan kami menyebutkan ada 11 ormas yang terafiliasi premanisme. Yang kami maksudkan di sini, yang terafiliasi adalah anggota atau Oknum dari ormas tersebut. Jadi bukan ormasnya, tapi oknum yang mengaku dan menggunakan atribut dari ormas tersebut,” jelasnya.

    Wakapolda juga menyampaikan permohonan maaf kepada pihak-pihak yang merasa tersinggung, termasuk di antaranya ormas dan perguruan pencak silat seperti Pagar Nusa, PSHT, dan lainnya. Ia menegaskan kembali bahwa tidak ada upaya untuk menyudutkan organisasi manapun.

    “Saya mohon maaf apabila ada kelompok ormas ataupun perguruan pencak silat seperti Pagar Nusa, PSHT, dan ormas lainnya. Yang dimaksudkan di sini adalah oknumnya. Jadi bukan menggeneralisir 11 ormas itu terlibat, tapi oknum anggotanya yang terlibat dalam kegiatan premanisme,” tegasnya.

    Ia juga menyinggung beredarnya potongan video konferensi pers di media sosial yang menurutnya tidak menampilkan keseluruhan konteks keterangan. Dalam pengungkapan kasus tersebut, lanjutnya, ada kelompok dan ada individu yang ditindak, dan konteks itu perlu dipahami secara utuh agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.

    Polda Jateng, menurut Brigjen Latif Usman, tetap berkomitmen kuat untuk memberantas aksi premanisme dan menindak tegas siapa pun yang terlibat di dalamnya sesuai hukum yang berlaku. Ia menegaskan bahwa keberhasilan penindakan tidak lepas dari peran serta semua pihak.

    “Keterlibatan ormas dan seluruh elemen masyarakat sangat penting dalam upaya memberantas premanisme dan tindakan-tindakan yang meresahkan masyarakat. Oleh karena itu, kami mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk organisasi masyarakat, untuk terus mendukung dalam upaya tersebut,” ujarnya.

    Di akhir pernyataannya, Wakapolda kembali menyampaikan permintaan maaf atas kesalahan diksi yang menimbulkan salah pemahaman. Ia menegaskan bahwa Polri tidak pernah mengeneralisasi ormas sebagai pelaku kejahatan.

    “Sekali lagi saya mohon maaf apabila dalam diksi yang kami sampaikan tersebut ada kesalahan dalam pemahamannya. Saya tegaskan bahwa kami tidak menggeneralisir ormas terlibat premanisme,” tuturnya.

    Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berkomitmen bersama memberantas premanisme demi menciptakan stabilitas keamanan dan iklim sosial yang kondusif.

    “Mari kita berkomitmen bersama bahwa premanisme harus sudah tidak ada lagi di Jawa Tengah. Dengan demikian stabilitas kamtibmas dapat terjaga sehingga pembangunan dan investasi bisa berkembang di Jawa Tengah,” pungkasnya.

  • Pegiat Media Sosial di Jepara Diajak Kampanyekan Konten Positif

    Jepara, Infojateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) menggelar pertemuan bersama para penggiat media sosial Jepara, Rabu (3/6/2025).

    Acara yang bertempat di Pendopo Kecamatan Pakis Aji ini mengusung tema “Bijak Bermedsos, Bersama Wujudkan Jepara Mulus”.

    Dalam sambutannya, Kepala Diskominfo Jepara Arif Darmawan menyampaikan, bahwa media sosial saat ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat modern.

    Oleh karena itu, literasi digital menjadi hal penting agar penggunaan media sosial tetap membawa dampak positif.

    “Media sosial tentu memiliki dua sisi, positif dan negatif, tergantung dari bagaimana kita menggunakannya. Hari ini kita berkumpul untuk memperkuat edukasi dan literasi penggunaan media sosial secara bijak,” ujar Arif.

    Arif juga mengingatkan pentingnya mewaspadai hoaks dan ujaran kebencian yang kerap beredar di media sosial.

    Ia menegaskan bahwa saat ini Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) telah mengatur penggunaan media sosial, dan bisa menjerat siapa saja yang menyalahgunakannya.

    Dalam kesempatan yang sama, Bupati Jepara Witiarso Utomo menekankan pentingnya keseimbangan informasi di ruang digital.

    Witiarso berharap para penggiat media sosial, khususnya di wilayah Pakis Aji, dapat berperan aktif dalam menyebarkan informasi yang membangun.

    “Kalau ada kebaikan, tolong disebarkan ke masyarakat. Tapi kalau ada kekurangan, jangan sungkan untuk menyampaikan kepada kami. Pemerintah ingin selalu hadir di setiap sendi kehidupan masyarakat,” tuturnya.

    Ia menambahkan, bahwa informasi positif merupakan modal penting untuk membangun masa depan Jepara yang lebih baik.

    Senada dengan itu, Wakil Bupati Jepara M. Ibnu Hajar, juga menyoroti peran penting media sosial di era saat ini.

    “Kita hidup di zaman serba media sosial. Apa-apa bisa cepat viral. Untuk itu, mari kita arahkan kekuatan ini demi mendukung visi Jepara menuju Jepara Mulus,” kata dia.

    Melalui kegiatan ini, Pemkab Jepara berharap terjalin sinergi positif antara pemerintah dan komunitas digital, dalam menciptakan ruang media sosial yang sehat, produktif, dan membangun bagi masyarakat Jepara. (eko/redaksi)

    The post Pegiat Media Sosial di Jepara Diajak Kampanyekan Konten Positif appeared first on infojateng.id.

    Source link

  • Polres Klaten Gelar Simulasi Taktis Hadapi Konflik Sosial, 410 Personel Dikerahkan

    Klaten – Sebagai bentuk kesiapan menghadapi potensi konflik sosial di wilayah hukumnya, Polres Klaten melaksanakan Pelatihan Manajemen Taktis pada Selasa (3/6/2025). Kegiatan yang berlangsung di halaman depan Mapolres Klaten ini diikuti 410 personel.

    Latihan yang dipimpin oleh Kapolres Klaten AKBP Nur Cahyo Ari Prasetyo, S.H., S.I.K., M.H., ini mensimulasikan penanganan unjuk rasa yang berujung pada aksi anarkis. Turut hadir Karo Ops Polda Jawa Tengah Kombes Pol Basya Radyananda, S.I.K., M.H. dan Dir Samapta Polda Jawa Tengah Kombes Pol Dr. Risto Samodra, S.Sos., S.I.K., S.H., M.H.

    Simulasi dimulai dari situasi kondusif, hingga berkembang menjadi aksi massa yang menolak hasil mediasi dan melakukan aksi kekerasan. Dalam skenario, sejumlah tindakan taktis diterapkan mulai dari negosiasi, dorongan maju pasukan Dalmas, hingga evakuasi korban dan tindakan pembubaran massa. 

    Kapolres Klaten menegaskan bahwa latihan ini dilaksanakan untuk memastikan personel memahami langkah-langkah teknis di lapangan secara terukur dan penggunaan kekuatan secara proporsional, sekaligus kesiapan institusi menghadapi dinamika sosial yang dapat muncul sewaktu-waktu. Menurutnya, latihan ini tidak hanya untuk menunjukkan kekuatan personel, tetapi juga kesiapan dalam menghadapi situasi kompleks tanpa harus menimbulkan korban, baik dari massa maupun dari pihak kepolisian.

    “Keberhasilan rekan-rekan semua adalah, satu harus aman. Dua, harus sesuai dengan SOP. Untuk itu saya perlu mengingatkan beberapa paradigma baru yang harus kita perhatikan sebagai acuan SOP kita.” Tegas Kapolres Klaten AKBP Nur Cahyo SH., SIK., MH., MSi kepada peserta latihan.

    Selama latihan, tim negosiator Polres Klaten juga aktif berinteraksi dengan massa, membagikan air minum melalui tim Polwan, serta menjembatani perwakilan pengunjuk rasa dengan pihak pemerintah daerah. Namun, dalam skenario, negosiasi gagal sehingga massa bertindak anarkis hingga melakukan pembakaran. Petugas kemudian mengambil langkah sesuai SOP untuk mengendalikan situasi.

    Karo Ops Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Basya Radyananda, dalam arahannya menyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan latihan. Ia menilai langkah-langkah teknis yang diterapkan personel Polres Klaten sudah sesuai standar dan mampu membubarkan massa dengan cepat.

    “Simulasi ini berjalan sangat baik. Kalian luar biasa. Cara bertindak Raimas sudah sangat tepat. Semua bergerak sesuai SOP, mulai dari kesiapan awal hingga penanganan terakhir,” Ungkapnya.

    Senada dengan itu, Dir Samapta Polda Jateng, Kombes Pol Risto Samodra, menekankan pentingnya perlengkapan Dalmas dan peran unit pengawasan internal dalam setiap pergerakan pasukan.

  • Teken MOU dengan UMUKA, Wujud Komitmen Polri Dalam Mendukung Program 4 Asta Cita Pemerintah RI

    Karanganyar | Hari ini Polri menandatangani Memorandum of Understanding dengan Universitas Muhammadiyah Karanganyar (UMUKA Solo) dalam rangka mengimplementasikan komitmen Polri dalam mendukung program pemerintah Asta Cita poin ke 4 penguatan Sumber Daya Manusia yang unggul, Selasa (3/6/2025)

    Kegiatan dilaksanakan di Aula Kampus UMUKA, Tasikmadu, Karanganyar dengan diawali pembukaan, menyanyikan lagu Indonesia Raya, sambutan dari Rektor UMUKA Dr. H. Muh. Samsuri, M.S.I., Sambutan perwakilan Polri Brigjen Pol Defrian Donimando, S.I.K., M.H., selaku Kabag Kebijakan Pendidikan Pelatihan Biro Pengkajian dan Strategi Staf SDM Polri yang dilanjutkan penandatangan MOU kerja sama dalam meningkatkan kualitas suber daya manusia, kemudian dilanjutkan kuliah umum bertema “Keamanan Nasional dan Peran Generasi Muda dalam Menjaga Ketahanan Sosial”

    Rektor UMUKA, Dr. H. Muh. Samsuri, M.S.I., dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan kebanggaan atas kepercayaan yang diberikan oleh Polri kepada kampus yang baru berusia tiga tahun tersebut. Beliau juga menyampaikan harapannya agar kolaborasi ini membuka peluang lebih luas dalam bidang penelitian dan pengembangan bagi mahasiswa.

    “Kami sangat bersyukur dan bangga atas kepercayaan Polri kepada kami yang baru berusia tiga tahun ini untuk menjadi rekan kerja Polri mengimplementasikan komitmen mendukung program Asta Cita ke empat menigkatkan Sumber Daya Manusia yang unggul, dengan ini kami berharap kolaborasi ini dapat membuka peluang yang lebih luas dalam bidang penelitian dan pengembangan bagi mahasiswa”, ucapnya

    Dilanjutkan, sambutan Perwakilan Polri Brigjen Pol Defrian Donimando menyampaikan Penandatanganan Nota Kesepahaman antara UMUKA dengan Kepolisian RI ini merupakan seremonial dan acara formal untuk menuangkan suatu hal kerjasama yang telah terjalin yaitu jalinan kerjasama selama ini antara Polres dengan Umuka yang sudah intens dilakukan, dan semoga dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak dan mahasiswa adalah aset negara yang perlu dibina secara kolaboratif Ia menekankan pentingnya kerja sama strategis antara lembaga pendidikan dan kepolisian demi peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan penguatan ketahanan nasional di berbagai lini

    “Penandatanganan Nota Kesepahaman antara UMUKA dengan Kepolisian RI ini merupakan seremonial dan acara formal untuk menuangkan suatu hal kerjasama yang telah terjalin yaitu jalinan kerjasama selama ini antara Polres dengan Umuka yang sudah intens dilakukan, dan semoga dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak dan mahasiswa adalah aset negara yang perlu dibina secara kolaboratif Ia menekankan pentingnya kerja sama strategis antara lembaga pendidikan dan kepolisian demi peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan penguatan ketahanan nasional di berbagai lini”, tuturnya

    Setelah penandatanganan kegiatan dilanjutkan Kuliah umum utama disampaikan oleh Kapolres Karanganyar, AKBP Dr. Hadi Kristanto, yang membawakan materi tentang Kindness Leadership atau kepemimpinan berbasis kebaikan hati. Ia menekankan bahwa kepemimpinan masa depan harus berlandaskan nilai-nilai kemanusiaan, empati, serta prinsip moral yang kuat. “Pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan. Mereka perlu menanamkan nilai-nilai kebaikan dan kepedulian sejak dini dalam setiap peran sosialnya,” tegasnya.

    Dilain kesempatan, Dalam wawancara, Brigjen Pol Defrian Donimando menyampaikan bahwa Polri senantiasa mengimplementasikan program pemerintah, dalam rangka mendukung program Asta Cita ke 4 pembangunan Sumber Daya Manusia, dan Kapolri memiliki strategi membangun SDM Unggul yang presisi sehingga kami di Staff SDM Polri berupaya menjalin kerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan diseluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia termasuk di UMUKA Solo, dengan harapan dapat meningkatkan pengetahuan umum personel Polri dengan fasilitas sesuai nota kesepakatan yang telah ditanda tangani,

     “Polri senantiasa mengimplementasikan program pemerintah, dalam rangka mendukung program Asta Cita ke 4 pembangunan Sumber Daya Manusia, dan Kapolri memiliki strategi membangun SDM Unggul yang presisi sehingga kami di Staff SDM Polri berupaya menjalin kerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan diseluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia termasuk di UMUKA Solo ini,”, Tutur Brigjen Pol. Defriana

    “Dalam upaya mewujudkan SDM yang unggul, kita berupaya meningkatkan pengetahuan umum personel Polri khususnya bagi yang akan melanjutkan kejenjang S1, S2 dan S3 diharapkan UMUKA bisa mefasilitas, dengan membuat kelas khusus dan RPL (Rekondisi Pelajaran Lampau) sesuai nota kesepahaman yang telah ditanda tangani”, imbuh Brigjen Pol. Defriana

    Kegiatan ini menjadi wujud nyata sinergi antara Polri dan institusi pendidikan dalam memperkuat ketahanan sosial dan mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga tangguh secara moral dan sosial.

  • Polda Jateng Ungkap 711 Kasus Premanisme dan Amankan 916 Tersangka Selama Masa Operasi Aman Candi 2025

    Semarang |Polda Jawa Tengah bersama jajaran Polres berhasil mengungkap 711 kasus premanisme sepanjang pelaksanaan Operasi Aman Candi 2025 yang digelar sejak 12 hingga 31 Mei 2025. Hasil ini disampaikan Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Latif Usman, dalam konferensi pers di Gedung Borobudur Mapolda Jateng, Selasa, (3/6/2025) pukul 10.00 WIB.

    Menurut Brigjen Latif Usman, operasi ini bertujuan untuk memberantas aksi premanisme yang selama ini meresahkan masyarakat serta menghambat iklim investasi di wilayah Jawa Tengah. 

    “Kegiatan pemberantasan premanisme ini dilakukan oleh sejumlah satgas yang terlibat dalam operasi, serta berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait,” ujarnya.

    Dari total 711 kasus yang terungkap, sebanyak 184 kasus merupakan Target Operasi (TO) dan 517 kasus Non TO. Sebanyak 276 kasus telah ditindaklanjuti melalui proses penyidikan, sementara 435 kasus dilakukan pembinaan terhadap pelakunya. Jumlah tersangka yang berhasil diamankan mencapai 916 orang, terdiri dari 888 laki-laki dan 28 perempuan.

    Adapun barang bukti yang diamankan dalam operasi ini antara lain 23 unit kendaraan roda empat, 65 unit kendaraan roda dua, 59 unit handphone, serta 100 senjata tajam. Terdapat 11 organisasi masyarakat (ormas) juga teridentifikasi terafiliasi dalam beberapa kasus premanisme.

    Beberapa kasus menonjol yang berhasil diungkap antara lain aksi premanisme berkedok wartawan di Hotel Alam Indah Gombel, Kota Semarang dengan kerugian Rp12 juta; kasus pengrusakan aset PT KAI oleh oknum ormas, tawuran gangster perempuan yang sempat viral di Jalan Kokrosono Semarang, hingga dugaan penipuan oleh ketua ormas di wilayahn Blora dan istrinya dengan kerugian mencapai Ratusan juta.

    Lebih lanjut, Wakapolda menegaskan bahwa meskipun masa operasi telah berakhir, penindakan terhadap aksi premanisme tidak akan berhenti. 

    “Ini sebagai bentuk komitmen Polda Jateng bersama pemerintah daerah untuk terus melakukan penegakan hukum terhadap premanisme. Dengan demikian, masyarakat dapat beraktivitas dengan aman serta mendukung pertumbuhan ekonomi daerah,” tegas Brigjen Latif.

    Polda Jateng juga terus melaksanakan langkah-langkah intelijen dan pencegahan, serta memberikan pembinaan kepada masyarakat agar ikut serta dalam upaya menjaga keamanan. Selain itu pihaknya juga terus melakukan kegiatan lanjutan pasca operasi meliputi patroli, penjagaan, pengawalan, dan penyuluhan di pusat keramaian, sentra ekonomi, fasilitas publik, dan kawasan industri di seluruh wilayah Jawa Tengah. 

    “Dukungan masyarakat sangat kami harapkan. Bila masih mendapati adanya praktik premanisme baik oleh perorangan maupun kelompok, segera laporkan kepada aparat Kepolisian. Kami berkomitmen untuk menuntaskan hingga Jawa Tengah benar-benar bersih dari aksi premanisme,” pungkas Wakapolda.