
Category: Blog
Your blog category
-
Polres Klaten Bagikan 100 Paket Takjil kepada Warga di Stasiun Klaten
Polres Klaten melalui Satresnarkoba menggelar kegiatan sosial berupa pembagian takjil kepada masyarakat dan penumpang kereta api di Stasiun Klaten. Kegiatan ini berlangsung pada Minggu (9/3/2025) mulai pukul 17.00 WIB hingga selesai dengan suasana yang tertib dan penuh kebersamaan.Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh KBO Satresnarkoba Iptu Santoso, S.H., M.H., dan turut diikuti para Kanit Idik, anggota Satresnarkoba, serta Bhayangkari Satresnarkoba. Para peserta kegiatan bersemangat dalam membagikan takjil kepada masyarakat yang berada di sekitar stasiun maupun penumpang yang tengah menunggu keberangkatan kereta api.Sebanyak 100 paket takjil yang disiapkan dibagikan kepada warga yang melintas di kawasan stasiun. Kegiatan ini mendapat respon positif dari masyarakat, yang menyambut baik aksi berbagi tersebut.Kapolres Klaten AKBP Nur Cahyo melalui Kasi Humas Polres Klaten AKP Nyoto, S.H., M.H., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata kepedulian Polres Klaten terhadap masyarakat, khususnya selama bulan Ramadan.“Kegiatan ini bertujuan untuk berbagi kebahagiaan dengan masyarakat sekaligus mempererat hubungan yang harmonis antara Polri dan warga. Semoga dengan adanya kegiatan ini, masyarakat semakin merasakan kehadiran Polres Klaten yang peduli dan siap melayani,” jelas Kasi Humas Polres Klaten AKP Nyoto, S.H., M.H., mewakili Kapolres Klaten AKBP Nur Cahyo.Selain berbagi takjil, kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi antara Polres Klaten dan masyarakat. Melalui kegiatan tersebut, diharapkan semakin terjalin kedekatan yang baik guna menciptakan situasi yang aman dan kondusif di wilayah Klaten.Polres Klaten berkomitmen untuk terus mengadakan kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat. Berbagai program kemanusiaan dan pendekatan persuasif akan terus dilakukan sebagai bentuk pelayanan terbaik bagi warga Klaten. -
dr Arfin Putuskan Gabung Polri Usai Lihat Pengabdian Polisi di Papua Pegunungan
Tribratanews.polri.go.id – Semarang – Dokter muda campuran Bugis – Papua, Arfinsasi Putra (29) pernah punya pengalaman memberikan pelayanan kesehatan di wilayah Papua Pegunungan. Akses, fasilitas dan layanan yang masih terbatas menjadi tantangan tersendiri.
Selain itu, dr. Arfin juga sempat menjalani program internship di Rumah Sakit Bhayangkara, Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada bulan Februari 2022 hingga Februari 2023.
Berangkat dari pengalaman-pengalaman itu, dia ingin mengabdi sebagai dokter sekaligus anggota Polri di tanah Papua, tempat kelahirannya.
“Saya juga memang punya cita-cita jadi polisi, ketika internship di RS Bhayangkara Mataram saya jadi memahami peran dokter di lingkungan kepolisian,” kata Arfin yang lahir 14 September 1995 itu, ditemui di Komplek Akademi Kepolisian (Akpol), Kota Semarang, Jumat (7/3/2025).
Dia bercerita, setelah lulus S-1 Kedokteran Umum dari Universitas Cendrawasih, Jayapura, Provinsi Papua, dan internship di RS Bhayangkara Mataram, Provinsi NTB, Arfin bertugas sebagai dokter di Papua di RS Daerah Oksibil, Papua Pegunungan. Di sanalah semangatnya makin menjadi untuk mengabdi jadi insan bhayangkara.
Dia selanjutnya lolos seleksi Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS), yang merupakan jalur khusus bagi lulusan D4, S1 ataupun S2 untuk menjadi Perwira Pertama (Pama) Polri.
“Saya memang mengikuti seleksi yang diperuntukkan bagi tenaga kesehatan,” kata Arfin.
Meskipun bukan Orang Asli Papua (OAP), namun Arfin lahir dan besar di sana. Dia berharap, setelah mengikuti pendidikan dan pengasuhan SIPSS selama 4,5bulan ini dan resmi jadi perwira Polri, bisa nantinya bertugas sebagai dokter polisi di Papua.
“Saya merasa sudah menjadi bagian dari Papua, saya ingin kembali ke sana (bertugas) untuk membantu di sektor kesehatan lewat jalur kepolisian,” tuturnya penuh semangat.
-
dr Arfin Putuskan Gabung Polri Usai Lihat Pengabdian Polisi di Papua Pegunungan
Tribratanews.polri.go.id – Semarang – Dokter muda campuran Bugis – Papua, Arfinsasi Putra (29) pernah punya pengalaman memberikan pelayanan kesehatan di wilayah Papua Pegunungan. Akses, fasilitas dan layanan yang masih terbatas menjadi tantangan tersendiri.
Selain itu, dr. Arfin juga sempat menjalani program internship di Rumah Sakit Bhayangkara, Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada bulan Februari 2022 hingga Februari 2023.
Berangkat dari pengalaman-pengalaman itu, dia ingin mengabdi sebagai dokter sekaligus anggota Polri di tanah Papua, tempat kelahirannya.
“Saya juga memang punya cita-cita jadi polisi, ketika internship di RS Bhayangkara Mataram saya jadi memahami peran dokter di lingkungan kepolisian,” kata Arfin yang lahir 14 September 1995 itu, ditemui di Komplek Akademi Kepolisian (Akpol), Kota Semarang, Jumat (7/3/2025).
Dia bercerita, setelah lulus S-1 Kedokteran Umum dari Universitas Cendrawasih, Jayapura, Provinsi Papua, dan internship di RS Bhayangkara Mataram, Provinsi NTB, Arfin bertugas sebagai dokter di Papua di RS Daerah Oksibil, Papua Pegunungan. Di sanalah semangatnya makin menjadi untuk mengabdi jadi insan bhayangkara.
Dia selanjutnya lolos seleksi Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS), yang merupakan jalur khusus bagi lulusan D4, S1 ataupun S2 untuk menjadi Perwira Pertama (Pama) Polri.
“Saya memang mengikuti seleksi yang diperuntukkan bagi tenaga kesehatan,” kata Arfin.
Meskipun bukan Orang Asli Papua (OAP), namun Arfin lahir dan besar di sana. Dia berharap, setelah mengikuti pendidikan dan pengasuhan SIPSS selama 4,5bulan ini dan resmi jadi perwira Polri, bisa nantinya bertugas sebagai dokter polisi di Papua.
“Saya merasa sudah menjadi bagian dari Papua, saya ingin kembali ke sana (bertugas) untuk membantu di sektor kesehatan lewat jalur kepolisian,” tuturnya penuh semangat.