Category: Uncategorized

  • Tak Perlu Antre Bayar PBB, Pemkab Semarang Buka Kanal QRIS Dinamis – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    UNGARAN – Pembayaran pajak bumi dan bangunan (PBB) Perkotaan dan Pedesaan (P2) di Kabupaten Semarang semakin mudah. Pasalnya, saat ini, Badan Keuangan Daerah (BKUD) Kabupaten Semarang membuka kanal pembayaran PBB P2 via QRIS dinamis.

    Wakil Bupati Semarang Nur Arifah menyampaikan, pembayaran PBB via QRIS akan memudahkan warga memenuhi kewajibannya.

    “Tidak perlu antre dan tidak perlu keluar rumah untuk membayar PBB. Para ASN diimbau memberikan contoh pembayaran secara digital ini,” katanya, pada saat meresmikan penggunaan QRIS pada pembayaran PBB, di Alun-alun Sidomulyo, Ungaran Timur, Jumat (14/6/2025).

    Badan Keuangan Daerah (BKUD) Kabupaten Semarang, Rudibdo menjelaskan, dengan fasilitas QRIS ini dapat dilakukan pembayaran di mana saja. Tujuannya, untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan pendapatan asli daerah (PAD). Wajib pajak hanya tinggal masuk ke website e-sppt.semarangkab.go.id untuk melakukan pembayaran PBB P2 terhutang.

    Di halaman website itu, lanjutnya, akan ada menu pilihan pembayaran yang dapat dipilih. Selanjutnya, masukkan nomor objek pajak. Lalu, pembayaran dapat dilakukan dengan melakukan scan barcode yang terpampang.

    “Kanal ini juga meminimalisir potensi kebocoran PAD. Sekaligus, mempercepat masuknya PAD ke rekening kas umum daerah,” terangnya.

    Disampaikan, pada 2025, target pendapatan PNB P2 sebesar Rp88,1 miliar. Sampai 10 Juni 2025 terealisasi Rp11,4 miliar atau 13,02 persen.

    “Kita berharap kanal pembayaran digiital memberikan support untuk peningkatan realisasi PAD, khususnya PBB P2,” pungkasnya.

    Penulis: Junaedi, Diskominfo Kab Semarang
    Editor: Di/Ul, Diskominfo Jateng



    Source link

  • Agrowisata Clapar Batang Tawarkan Petik Jeruk Sendiri – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    BATANG – Medio Juni 2025, Dinas Pangan dan Pertanian (Dispaperta) Batang menggelar program Agrowisata Petik Jeruk, di Balai Benih Pertanian (BBP) Clapar. Pengunjung bisa memetik sendiri buah jeruk dari pohonnya sekaligus belajar budidaya jeruk

     

     

    Kepala Dispaperta Batang, Sutadi Ronodipuro, mengatakan, pengunjung tidak dikenai retribusi atau tiket masuk. Pengunjung hanya dikenakan biaya pembelian jeruk yang mereka petik.

     

     

    “(Harga) pembeliannya Rp15 ribu per kilogramnya. Pengunjung juga tidak dibatasi dalam pembelian,” bebernya, di BPP Clapar, Kamis (12/6/2025).

     

     

    Ditambahkan, pihaknya menyiapkan BPP Clapar sebagai salah satu penyokong Pendapatan Asli Daerah.

     

     

    “Secara bertahap, BBP Clapar akan disiapkan untuk menjadi agroeduwisata yang bisa mendongkrak Pendapatan Asli Daerah, lewat optimalisasi sembilan varietas jeruk yang dijadikan benih, untuk komoditas hortikultura,” tegasnya.

     

     

    Kepala UPT Balai Benih Hortikultura Clapar, Chasum Umi Kulsum, mengatakan, terdapat sembilan varietas jeruk yang ditanam di lahan seluas dua hektare.

     

     

    “Sembilan varietas itu di antaranya RGL, Keprok Monita, Borneo, Citaya, Trigas dan Krisma. Tiap pohonnya bisa menumbuhkan 12 kilogram dan ada 300 pohon yang siap produksi,” ujarnya.

     

     

    Respons positif ditunjukkan oleh salah seorang pengunjung, Afifudin. Ia bersama keluarganya rutin mengikuti program petik jeruk, setiap kali acara tahunan tersebut digelar.

     

     

    “Senang sekali bisa memetik langsung dari pohonnya, sama bisa buat edukasi keluarga biar nambah pengetahuan seputar tanaman hortikultura. Biasanya saya beli di sini (sebanyak) tiga kilogram

    Ini cukup buat keluarga,” tandas warga Durenombo tersebut.

     

     

    Sebagai informasi, Agrowisata Clapar dapat dikunjungi masyarakat, setiap hari Senin-Jumat, pukul 08.00-14.00 WIB.

     

     

     

    Penulis: Heri, Kontributor Batang

    Editor: Tn/Ul, Diskominfo Jateng



    Source link

  • Wagub Taj Yasin Pantau Peralatan Penanganan Banjir Rob Sayung – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    DEMAK – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bekerja sama dengan berbagai pihak, terus mengupayakan penanganan banjir dan rob di wilayah Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. Hal itu semata-mata untuk meringankan beban masyarakat, khususnya yang terdampak banjir dan rob.

    “Ikhtiar kami dari pemerintah provinsi, dari kabupaten, dari pemerintah pusat sudah kita lakukan, sehingga ditambah dengan doa (dari masyarakat Demak) semoga tidak rob lagi, ditambah dengan normalisasi, pompanisasi digalakkan, insyaallah akan segera meringankan beban masyarakat,” tutur Wakil Gubernur Taj Yasin, saat memantau peralatan penanganan banjir di tepi Sungai Dompo, Sayung, Jumat petang (13/6/2025).

    Wakil Gubernur yang akarab disapa Gus Yasin itu menuturkan, kedatangannya untuk meninjau sejumlah peralatan penanganan banjir di Sayung. Seperti pompa di tepi jalan pantura Purwosari Sayung, termasuk melihat kesiapan ekskavator atau alat berat, yang melakukan pengerukan di Sungai Dompo Sayung.

    “Saya cek alat-alat dari pemprov, mulai dari pompa, ekskavator di hari ini ada satu, di hilir ada satu (lokasi pengerukan Desa Sayung). Dari kementerian PU, BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai), BBPJN (Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional, insyaallah akan datang beri tujuh (pompa),” ujarnya.

    Menurut Gus Yasin, sinergi yang dilakukan di lapangan dalam penanganan banjir tersebut, memperlihatkan penanganan terus dilakukan secara maksimal. Diharapkan sungai bisa dilakukan normalisasi.

    “Artinya, itu akan segera bisa kita tangani, debit-debit atau sungai, insyaallah akan kita normalisasi,” imbuhnya.

    Dalam kesempatan itu, Gus Yasin menyampaikan rasa terima kasihnya kepada masyarakat Demak, yang telah kooperatif dalam memberikan masukan. Selain itu, doa dari masyarakat, agar banjir bisa segera teratasi.

    “Saya ucapkan terima kasih kepada masyarakat Demak yang selama ini kooperatif, santun untuk memberi masukan kepada kami, bahkan melakukan doa,” ucap Gus Yasin.

    Wagub juga berterima kasih kepada jajaran OPD Pemprov Jateng, yang telah bekerja sama dan bersatu melakukan penanganan banjir di wilayah Demak, dalam beberapa waktu terakhir.

    “Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh OPD, termasuk dari Dinas Pusdataru, PU, dari Dinas Kesehatan, dan seluruh OPD yang saat ini sudah bergerak sejak beberapa hari lalu,” ungkapnya. (Pd/Ul, Diskominfo Jaten)

     



    Source link

  • Lalu Lintas Kembali Lancar, Pengendara Senang dan Berharap Pompa Pemprov Terus Bekerja – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    DEMAK – Upaya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah merekayasa lalu lintas dan menyedot limpasan air rob yang menggenang di Jalan Nasional Semarang-Demak (Sayung), mulai menuai hasil. Yang paling terasa, lalu lintas di sekitar KM 9 Semarang-Demak lancar, Jumat (13/6/2025).

    Warga Desa Sriwulan, Subadi mengatakan, lalu lintas di ruas Semarang-Demak KM 9, depan pabrik Polytron, menjadi lebih lancar. Menurutnya, meski terkadang kendaraan masih merayap, namun tidak lama.

    “Setelah adanya disedot (pompa air), dari Semarang-Demak sudah lancar. Tapi yang dari Demak-Semarang masih macet. Setelah ada pompa ini sudah bagus, harapannya cepat dibangun. Kemacetan hari ini sudah lumayan (terurai) daripada kemarin,” ujarnya.

    Hal serupa diungkapkan Syaiful Bowo. Pengendara truk asal Mranggen itu mengatakan, tidak perlu berjam-jam menghabiskan waktu dalam kemacetan yang mengular dari kawasan traffic light Genuk ke Sayung.

    “Lancar sekarang. Kemarin dari lampu merah Genuk sampai sini (Jl Semarang-Demak KM 9) itu sampai satu jam. Sekarang, alhamdulillah sudah lancar,” ucapnya.

    Warga Sriwulan lainnya, Sri Wahyuningsih mengungkapkan, setelah jalan direkayasa dengan memasang barrier, perjalanan terasa lebih singkat. Meski harus memutar jika harus ke Semarang, ia merasa perjalanan pulang ke rumah lebih singkat.

    Dia berharap kinerja itu diteruskan, dan pemerintah lebih responsif untuk menyelesaikan permasalahan rob di Sayung. Apalagi, banyak warga yang menggantungkan perekonomian dari kelancaran arus transportasi.

    “Baru hari ini saya merasakan lancar. (Sebelum ada penanganan) Emosi saya. Karena untuk Genuk sampai sini satu jam lebih. Karena jalan semut sama jalan mobil, lebih cepat jalan semutnya. Ya bagus juga (setelah direkayasa) terima kasih,” paparnya.

    Seperti diketahui, Pemprov Jateng fokus menangani rob yang terjadi di wilayah Kecamatan Sayung-Demak. Beberapa program dilakukan, seperti merekayasa lalulintas di kawasan Jl Semarang-Demak KM 9 dengan memberi water barrier dan pengaman tepi jalan.

    Selain itu, Pemprov Jateng juga mengoperasionalkan Mobile Pump Unit (MPU) untuk menyedot limpasan air rob di kawasan jalan tersebut. Di samping itu, bantuan logistik, trauma healing, bantuan kesehatan, hingga bantuan pendidikan, juga diberikan pada warga terdampak bencana. (Pd/Ul, Diskominfo Jateng)

     



    Source link

  • Polres Klaten Gelar Panen Jagung Kuartal II 2025, Bukti Sinergi Polri untuk Ketahanan Pangan

    Panen raya jagung kuartal II di bawah koordinasi Polres Klaten berlangsung secara hybrid dengan pusat kegiatan di Dukuh Bango, Desa Ketandan, Kecamatan Klaten Utara, Kamis (5/6/2025). Acara nasional yang terhubung melalui Zoom Meeting ini menegaskan komitmen Polri memperkuat ketahanan pangan sekaligus membuka ekspor perdana jagung ke Kuching, Malaysia.

    Rangkaian kegiatan diawali pembukaan, menyanyikan “Indonesia Raya”, serta doa bersama. Selanjutnya, Gubernur Kalimantan Barat memberikan sambutan, disusul paparan Kapolri mengenai progres program Polri dalam mendukung swasembada jagung. Menteri Pertanian juga menyampaikan arahan sebelum Presiden RI memimpin prosesi panen serentak, meresmikan 18 gudang penampungan, serta melepas ekspor pertama komoditas jagung ke Malaysia.

    Di lokasi Klaten, Wakapolres Kompol Heru Sanusi, S.I.K. memimpin jajaran Pejabat Utama (PJU) dan berkoordinasi dengan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Klaten, TNI, Bulog, Perhutani, serta pemerintah kecamatan dan desa. Partisipasi lintas sektor ini disebut strategis untuk memastikan rantai pasok jagung dari petani hingga industri pakan terjaga.

    Selain panen raya, acara memperlihatkan pembangunan serentak 18 gudang jagung milik Polri di berbagai daerah. Gudang berfungsi sebagai tampon produksi sekaligus pusat pengeringan (moisture content ≤ 14 persen), sehingga kualitas biji memenuhi standar ekspor. Kepala Bulog Klaten, Samsoel Bahry, menegaskan kesiapan rantai logistik untuk menyerap hasil panen.

    Puncaknya, Presiden RI berinteraksi daring dengan Polda Sulsel, Polda Jatim, Polda NTB, dan Polda Bengkulu guna memastikan kesiapan lapangan. Setelah itu, iring-iringan truk kontainer dilepas sebagai simbol ekspor perdana 1.000 ton jagung ke Kuching.

    “Ekspor ini momentum bahwa jagung Indonesia mampu bersaing secara kualitas maupun volume di pasar internasional.” Presiden RI.

    Seluruh rangkaian berjalan tertib dan lancar hingga penutupan siang hari. Panen jagung kuartal II 2025 tidak hanya menandai keberhasilan budidaya, tetapi juga menunjukkan model sinergi stakeholder yang bisa direplikasi di daerah lain guna memperkuat ketahanan pangan nasional.

  • Pemprov Jateng Bangun Rumah Apung dan Relokasi, Asa Baru bagi Warga Terdampak Rob Demak – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    DEMAK – Warga Desa Timbulsloko, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, bak menemukan harapan, setelah bertahun-tahun hidup di tengah rasa putus asa menjadi korban terdampak bencana rob. Fenomena abrasi perlahan menenggelamkan daratan di desanya, sehingga rumah-rumah mereka berdiri rapuh di antara gelombang air pasang.

     

    Rumah-rumah terlihat seperti separuh mengambang di air. Dengan akses jembatan kayu yang menghubungkan rumah ke rumah. Kampung berpenghuni lebih dari 100 kepala keluarga itu terisolasi. Harus menaiki perahu untuk bisa sampai ke sana, atau melalui tanggul tak beraspal dengan pemandangan air di kanan dan kiri.

     

    Namun, pintu asa kini kembali terbuka, setelah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan bantuan pembangunan rumah apung untuk warga. Program tersebut merupakan upaya penanganan rob di wilayah Demak.

     

    Muslim, salah satu penerima manfaat rumah apung menyatakan, senang dengan adanya bantuan rumah apung dari Pemprov Jateng. Bantuan itu sangat bermanfaat untuk menjadikan hidupnya lebih baik dan nyaman.

     

    “Tentu sangat senang, karena dengan rumah apung membuat kami lebih nyaman nantinya,” katanya, saat ditemui Jumat (13/6/2025).

     

    Diceritakan, desanya menjadi daerah yang terdampak abrasi. Perlahan, air pasang semakin meninggi hingga pada 2017 sulit diatasi, karena air sudah seperti lautan dan merusak rumah-rumah warga.

     

    “Saya sudah meninggikan rumah dengan menguruk itu tiga kali, tapi akhirnya tergenang lagi. Air itu terus meninggi sampai sekarang,” lanjutnya.

     

    Muslim kini tinggal di sebuah rumah dengan lantai kayu, yang memprihatinkan. Kondisi itu membuat keluarganya khawatir jika suatu waktu roboh akibat gelombang.

     

    “Ya hidup tidak tenang. Tapi dengan bantuan rumah apung, hidup kami nanti lebih tenang, karena rumahnya kan tidak kena rob lagi,” paparnya.

     

    Hal serupa juga disampaikan Romani, penerima manfaat rumah apung yang lain. Ia sangat antusias karena selama ini tidak pernah membayangkan bakal punya hunian yang nyaman dan aman.

     

    “Ya senang dibantu rumah apung. Ini rumah saya sudah jelek, setengahnya digenangi air rob. Rumah ini saya tinggali bareng istri dan dua anak,” ungkapnya.

     

    Kebahagiaan tampak dari raut wajahnya yang terus tersenyum. Baginya, rumah apung menjadi harapan baru bagi keluarga dan warga di kampungnya.

     

    “Nantinya kan anak bisa belajar dengan tenang, hidup juga enak dan nyaman,” jelasnya.

     

    Romani mengisahkan, dulu desanya merupakan daerah yang sangat subur untuk pertanian, dan juga usaha tambak. Perekonomian warga sangat terjamin dengan hasil usahanya. Namun, harapan itu punah setelah abrasi menyerang.

     

    “Kami mau pindah tapi tidak punya lahan dan uang. Jadi, rumah apung itu sangat membantu bagi kami,” terangnya.

     

    Sementara itu, Plt Kepala Bidang Perumahan Disperakim Jawa Tengah, Maharani Tri Hapsari menyampaikan, penanganan rob di wilayah Demak bukan hanya pengendalian air, tapi juga menyelesaikan dampak yang lain, seperti permukiman.

     

    “Ada beberapa daerah terdampak bencara rob, ini mengakibatkan pemukiman terendam dan rumah rusak. Sehingga, Disperakim ikut serta dalam penanganan rob, yang telah diinstruksikan Bapak Gubernur,” tuturnya.

     

    Solusi yang dilakukan adalah memberikan bantuan pembangunan rumah apung di Dusun Timbulsloko, Kecamatan Sayung. Selain itu juga ada relokasi dan RTLH.

     

    “Untuk bantuan rumah apung sudah kita mulai, hari ini untuk tiga rumah. Prosesnya sudah kita mulai hari ini,” ujar Maharani.

     

    Ditambahkan, bantuan tersebut akan terus dilakukan secara bertahap, dengan target sekitar 110 rumah yang ada di Dusun Timbulsloko.

     

    “Ini akan terus berlanjut sampai total 110 rumah. Tiga rumah di antaranya, hari ini sudah kita mulai pembangunannya,” tambahnya.

     

    Untuk program relokasi juga sudah dimulai untuk dua rumah, yakni ke Desa Blerong dan Tambakroto.

     

    “Program relokasi ini bagi warga yang memiliki lahan, sehingga untuk bangunan rumah dari kami. Ini juga berlaku untuk 107 warga yang lain, apakah mau direlokasi, atau tetap rumah apung. Sampai saat ini kami terus berkoordinasi dengan sejumlah pihak, termasuk warga. Ini merupakan bentuk negara hadir dalam memberikan kesejahteraan masyarakat,” tandasnya. (Wk/Ul, DiskominfoJateng)

     

     

     



    Source link

  • Warga Terdampak Banjir Sayung Demak Bersyukur, Pompanisasi Pemprov Surutkan Air – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    DEMAK – Sejumlah warga terdampak banjir yang terjadi di Desa Sayung, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak bersyukur, karena pompanisasi yang dilakukan Pemprov Jawa Tengah, memberi andil menyurutkan air di wilayah desa.

     

    Mashuri, warga Desa Sayung, menyampaikan apresiasi kepada Pemprov Jateng, yang telah memberikan bantuan pompanisasi untuk menyedot banjir di desanya.

     

    Alhamdulillah, ada pompa dari pemprov. Itu mengurangi debit air, walaupun ini masih ada yang tergenang. Tapi alhamdulillah, bisa berkurang,” ungkap Mashuri, ditemui di desanya, Jumat (13/6/2025).

     

    Dia berharap, pompanisasi yang dilakukan pemprov di desanya, bisa dilakukan secara tuntas, atau sampai semuanya surut.

     

    “Terima kasih, matur nuwun sanget. Cuma yang saya minta, bisa sampai tuntas pompanya,” harap Mashuri.

     

    Rumahnya yang terletak di RT 03 RW 04 sekarang sudah tidak lagi terendam banjir. Setelah sebelumnya, banjir sempat merendam tempat tinggalnya.

     

    “Kalau rumahku, alhamdulillah, sudah asat (surut), tidak terkena banjir lagi. Alhamdulillah, rumah saya pinggir tanggul,” imbuhnya.

     

    Warga lain, Aris Sodikin mengatakan, rumahnya sempat terendam banjir karena setiap tahun Desa Sayung memang merupakan daerah rawan banjir.

     

    “Rumah saya saat banjir terendam hingga selutut saya. Padahal, saat rumah saya bangun, ketinggian fondasinya sudah satu meter lebih,” ucapnya.

     

    Aris menyampaikan, sekarang kondisi banjir sudah surut, setelah adanya program pompanisasi dari pemerintah beberapa waktu belakangan. Dia berharap program pompanisasi akan terus berlanjut, untuk menanggulangi kemungkinan banjir kembali terjadi.

     

    “Terima kasih banget karena sudah dibantu dengan sedemikian rupa. Bahkan warga sendiri pun tidak bisa balas budi,” ungkapnya.

     

    Alif, warga lain mengungkapkan, penanganan program pompanisasi dari pemprov di wilayahnya, telah berdampak pada surutnya air banjir. Dia mewakili masyarakat, sangat berterima kasih atas jalannya program itu.

     

    “Untuk penanganan, saya selaku perwakilan warga, sangat berterima kasih. Soalnya, misalnya, tidak ada bantuan, ya banjir belum surut,” kata Alif.

     

    Dijelaskan, banjir yang merendam wilayahnya diakibatkan hujan yang turun di wilayahnya beberapa waktu terakhir.

     

    “Makanya, kalau banjir tidak ditangani, ya lama. Minimal banjir di sini ini satu bulan kalau disedot. Kalau enggak disedot ya lebih lama lagi,” ujarnya.

     

    Alif bersama warga berharap, sungai Dompo yang melintas di desanya dinormalisasi. Selain juga, agar pemerintah menguatkan tanggul-tanggul yang ada.

     

    “Untuk sebagian masyarakat itu, aktivitas sudah normal. Tapi sebagian belum,” ungkap pria yang juga menjabat sebagai Ketua RW 4.

     

    Sebqgai informasi, Pemprov Jateng telah melakukan upaya penyedotan air banjir di wilayah Kecamatan Sayung sejak 26 Mei 2025. Tiga unit pompa miliki Dinas Pusdataru Jateng dan BPBD Jateng, yang dioptimalkan untuk menyedot air banjir di Desa Sayung dan Desa Kalisari, membuat genangan telah surut. (Ak/Ul, Diskominfo Jateng)

     



    Source link

  • Sinergi Jaga Lereng Merapi, Patroli Gabungan Sisir Kawasan Rawan Karhutla

    Menghadapi potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di musim kemarau, tim gabungan yang terdiri dari petugas TNGM, aparat TNI-Polri, serta masyarakat lokal, menggelar patroli dan pengecekan di kawasan lereng Merapi, tepatnya di Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jumat (13/06/2025).

    Ps. Kasubsipidm Sie Humas Polres Klaten Aiptu Wulan Wahyuni menjelaskan bahwa Polsek Kemalang turut berperan dalam kegiatan tersebut, melalui kehadiran Bhabinkamtibmas yang aktif memberikan imbauan kepada warga agar tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu kebakaran.

    “Polsek Kemalang menyampaikan pesan-pesan kamtibmas kepada warga yang merumput atau beraktivitas di sekitar kawasan hutan. Kami tekankan pentingnya tidak membakar sampah atau membuat api di area rawan,”

    jelas Aiptu Wulan Wahyuni.

    Patroli gabungan ini menyasar sejumlah titik di Dusun Sapuangin, Blok Nganggringan, dan Blok Cemoro Babat, yang berada dalam kawasan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) Resort Kemalang. Kegiatan diikuti oleh Kepala Resort Kemalang beserta enam personelnya, anggota Masyarakat Peduli Api (MPA), Masyarakat Mitra Polhut (MMP), Koramil Kemalang, serta perwakilan dari Polsek Kemalang.

    Selama patroli, tim tidak hanya melakukan pengecekan kondisi lapangan, tetapi juga berdialog langsung dengan warga sekitar. Edukasi dan pendekatan personal menjadi kunci dalam membangun kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga lingkungan dari risiko karhutla.

  • Hendak Tawuran 21 Remaja Diamankan Polres Purbalingga, Tiga Ditetapkan Tersangka Kepemilikan Sajam

    Polres Purbalingga – Polda Jateng | Polres Purbalingga menetapkan tiga orang sebagai tersangka kepemilikan senjata tajam (Sajam) tanpa izin, dari 21 remaja yang diamankan karena hendak tawuran di wilayah Desa Karangklesem, Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga. Dari tiga tersangka tersebut, satu orang dewasa dan dua merupakan anak di bawah umur.

    Hal itu terungkap saat digelar konferensi pers di Mapolres Purbalingga, Sabtu (31/5/2025) siang. Konferensi pers dipimpin Wakapolres Purbalingga Kompol Agus Amjat Purnomo didampingi Kasat Reskrim AKP Siswanto, Kasi Humas AKP Setyo Hadi dan Kaurbinops Satreskrim Ipda Win Winarno.

    Wakapolres Purbalingga mengatakan pihaknya telah mengamankan 21 orang yang diduga hendak melakukan tawuran. Waktu kejadian pada hari Jumat tanggal 30 Mei 2025 sekira pukul 02.00 WIB di jalan raya Desa Karangklesem, Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga.

    “Dari 21 orang yang diamankan ada tiga orang pelaku yang dijerat dengan Undang-undang Darurat Nomor 12 Tahun 1961,” jelas Wakapolres.

    Tiga orang tersebut yaitu ZAF umur 16 tahun, pelajar warga Kecamatan Kemangkon (di bawah umur), GAY umur 15 tahun 9 bulan, pelajar warga Kecamatan Kaligondang (di bawah umur) dan GAP umur 18 tahun 5 bulan, pelajar warga Kecamatan Kaligondang (dewasa).

    “Barang bukti yang diamankan yaitu satu buah celurit panjang warna biru, satu buah golok warna biru muda dan satu buah celurit panjang warna biru muda. Selain itu diamankan sejumlah telepon genggam dan sepeda motor,” ungkapnya.

    Disampaikan bahwa dari hasil pemeriksaan, kronologis kejadian pada tanggal 30 Mei 2025 sekira pukul 00.30 WIB, sekelompok anak yang mengatas namakan dirinya ‘Misteri People’ akan melakukan tawuran dengan kelompok lain bernama ‘Enjoy Warok’ di perbatasan Purbalingga – Banjarnegara.

    Karena tidak menemukan kelompok lawan, kelompok ‘Misteri People’ kemudian menuju ke wilayah Kecamatan Kutasari untuk menantang kelompok lain. Karena tidak juga ditemukan, kemudian mereka pergi menuju lapangan Desa Karangklesem.

    “Sesampainya di lapangan mereka dipergoki dan dihadang warga sehingga kabur melarikan diri hingga terpecah. Saat bersamaan, Patroli Satsamapta melintas di lokasi, kemudian mengamankan mereka dibantu warga,” jelasnya.

    Dijelaskan bahwa ada 21 orang yang diamankan mereka statusnya merupakan pelajar dari sekolah tingkat SMP dan SMA/SMK di Purbalingga dan Banyumas. Dari 21 orang tersebut 20 merupakan laki-laki dan satu orang perempuan.

    Wakapolres menjelaskan kepada tersangka dikenakan Pasal 2 ayat (1) dan (2) Undang-undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951. Dengan ancaman hukuman setinggi-tingginya 10 tahun.

    “Untuk yang terbukti membawa senjata tajam akan dilakukan proses sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sedangkan yang lain, dilakukan langkah pembinaan menghadirkan orang tua dan pemerintah desa,” lanjutnya.

    Menurut Wakapolres untuk pelaku dewasa akan dikenakan prosedur normal seperti halnya pelaku tindak pidana lainnya. Sedangkan yang masih anak-anak penanganan dibedakan mengikuti prosedur penanganan terhadap pelaku anak.

    “Kami berharap peristiwa ini menjadi pembelajaran bagi anak-anak dan remaja di Kabupaten Purbalingga agar tidak mencontoh perilaku tersebut. Kepada orang tua juga agar meningkatkan pengawasan terhadap anak-anaknya sehingga tidak ikut dalam kelompok-kelompok negatif,” pesan Wakapolres.

  • Raih WTP ke-13 Berturutan, Agus Gondrong Minta Perangkat Daerah Komitmen Tertib Administrasi – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    TEMANGGUNG – Pemerintah Kabupaten Temanggung baru saja meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, untuk yang ke-13 kalinya secara berturutan. Raihan itu merupakan bentuk apresiasi dari BPK atas hasil pemeriksaan laporan keuangan pemerintah daerah tahun 2024 yang sudah sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP).
    Bupati Agus Setyawan mengatakan, raihan tersebut merupakan hasil kerjasama semua elemen, baik pengelola keuangan di SKPKD, maupun SKPD. Namun demikian, raihan ini harus terus dijadikan motivasi agar ke depan lebih baik lagi dalam pengelolaan keuangan negara, dengan Perangkat Daerah harus terus berkomitmen tertib administrasi. Ia mengatakan hal tersebut dalam Rapat Paripurna Penyampaian Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2024, Kamis (13/6/2025).
    “Terima kasih kepada DPRD atas koordinasi dan dukungannya, demikian juga kepada jajaran pelaksana pengelola keuangan, baik SKPKD, maupun SKPD atas kerja keras, koordinasi dan kerjasamanya, sehinga opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dapat kita raih untuk yang ke-13 kalinya. Kunci keberhasilan adalah komitmen, maka ke depan, saya berharap agar kita semua tetap berkomitmen dalam mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian,” ujarnya.
    Kendati demikian, bupati yang akrab disapa Agus Gondrong ini menggarisbawahi, masih ada beberapa hal masih harus diselesaikan, yaitu belanja dan aset. Saat ini, telah disusun action plan guna penyelesaiannya dan diharapkan selesai akhir semester dua tahun 2025.
    Agus menuturkan, beberapa fraksi mengkritisi persoalan kios di pasar, sehingga kini telah dilakukan tindakan preventif, seperti papan peringatan di los, maupun kios di beberapa pasar di Kabupaten Temanggung. Adapun terkait kekurangan volume dirasa sudah minimal sekali untuk infrastruktur.
    “Rekomendasi-rekomendasi dari BPK RI bisa kita jadikan acuan ke depan untuk bisa jauh lebih baik lagi, baik di sisi administrasi, maupun di pelaksanaan. Bismillah, semoga di 2025 ini nanti bisa lebih baik ke depan betul-betul sesuai yang diharapkan. Saya catat juga tanggapan-tanggapan dari fraksi tentunya ini sebagai alat pembelajaran bagi kami,” katanya.
    Ketua DPRD Yunianto, mengapresiasi Pemkab Temanggung yang menerima WTP 13 kali berturut-turut, sebab untuk mencapainya banyak tahapan harus dilalui. Meski ada beberapa catatan, ia yakin Pemkab Temanggung bisa segera menindaklanjutinya.
    “Predikat WTP ini banyak tahapan yang harus dilalui, BPK RI sudah melakukan pemeriksaan di Pemkab dan Alhamdulillah, semua terlalui dengan baik, alhasil kita WTP ke-13. Dari catatan yang kami terima tidak harus 60 hari kita akan tindaklanjuti itu, kita akan bersurat kepada kepala daerah untuk segera melakukan eksistensinya menindaklanjuti hasil pemeriksaan LHP BPK RI untuk segera diserahkan,” tandasnya.

    Penulis: Ary;Ekp
    Editor: WH/DIskominfoJtg



    Source link