Category: Uncategorized

  • Gencarkan “Resik-Resik Kali”, Warga Diajak Konsisten Jaga Kebersihan – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    SALATIGA – Pemerintah Kota Salatiga bersama Kodim 0714/Salatiga kembali menggelar kegiatan “Resik-resik Kali” untuk kali ketiga. Sebelumnya, kegiatan serupa telah dilaksanakan di Sungai Benoyo dan Pancuran.

    Kali ini kegiatan bersih-bersih lingkungan dilangsungkan di Sungai Kalioso, Jumat (13/6/25).

    Kegiatan yang merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini, melibatkan berbagai unsur, mulai dari TNI, Polri, OPD, Linmas, PKK, warga sekitar, hingga anggota Paskibraka. Kolaborasi lintas elemen ini menunjukkan sinergi yang kuat, dalam menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan di wilayah Kota Salatiga.

    Wali Kota Salatiga Robby Hernawan, yang berkenan memimpin apel sebelum peserta “terjun” ke kali. Ia menyampaikan, tanggung jawab menjaga kebersihan lingkungan adalah milik bersama.

    “Bersih-bersih kutha ini adalah tanggung jawab kita bersama, baik warga, semua elemen maupun semua institusi memiliki kewajiban untuk memelihara lingkungannya. Kegiatan ini mudah-mudahan menjadi stimulan atau perangsang untuk masyarakat di semua tempat, agar bisa lebih peduli terhadap lingkungan sekitar,” ujarnya.

    Robby juga menekankan pentingnya kesinambungan kegiatan semacam ini, agar kebersihan kota tetap terjaga, dan masyarakat senantiasa merasa nyaman.

    Sementara itu, Serma Ahmad Afrizal dari Kodim 0714/ Salatiga menegaskan, seluruh peserta diharapkan benar-benar terlibat langsung dalam aksi bersih-bersih di sungai.

    “Harapannya ini semua betul-betul bekerja dan turun langsung ke kali. Karena fokus utama adalah memberikan lingkungan yang bersih, sehingga aliran sungai atau kali ini bisa mengalir dengan lancar. Kegiatan ini dinyatakan sudah selesai apabila sudah bersih,” tegasnya.

    Kegiatan “resik-resik kali” ini tidak hanya memberikan dampak positif secara langsung terhadap kebersihan lingkungan, namun juga menjadi bentuk edukasi dan ajakan bagi masyarakat, untuk lebih peduli terhadap kebersihan sungai dan kelestarian lingkungan secara umum.

    Penulis: Kontributor Kota Salatiga
    Editor: WH/DiskominfoJtg



    Source link

  • Masuk Prioritas Pemerintah Pusat, Panjang “Giant Sea Wall” Semarang-Demak Potensi Ditambah 10 KM – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    JAKARTA – Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin mengikuti rapat dengan Menteri Pekerjaan Umum (PU) RI, Dody Hanggodo, untuk membahas mengenai penanganan banjir rob Kabupaten Demak, di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Kamis (12/6/2025). Rapat  yang juga diikuti oleh perwakilan masyarakat dan PCNU Demak itu, menghasilkan beberapa kesepemahaman.

    Salah satunya, potensi penambahan panjang giant sea wall  (tanggul laut) wilayah Kabupaten Demak dan Kota Semarang. Penambahan itu merupakan permintaan masyarakat, agar rob di wilayah Sayung Demak dan Kota Semarang tidak meluas.

    “Tadi sudah bertemu dengan Menteri PU, sudah dijelaskan usulan dari masyarakat Kabupaten Demak, kita sampaikan terkait penambahan giant sea wall untuk tanggul,” kata wagub, seusai rapat.

    Ditambahkan, usulan penambahan tanggul rob berada di sisi Timur Tol Semarang-Demak. Panjangnya lebih kurang 10 km, dengan usulan pendanaan senilai Rp1,7 triliun. Itu akan diprioritaskan untuk penanganan rob di Kecamatan Sayung, Karangtengah, Bonang, dan Wedung, dengan total 22 desa yang terdampak rob.

    Taj Yasin mengatakan, usulan penambahan panjang giant sea wall tersebut, sejalan dengan arahan dari Presiden Prabowo Subianto. Di mana Presiden telah menyampaikan, tanggul laut raksasa itu akan dibangun di sepanjang pantai Utara Pulau Jawa, mulai dari Provinsi Banten sampai Jawa Timur yang berpotensi rob.

    Sementara, katanya, untuk penanganan jangka pendek, normalisasi sungai di wilayah Sayung (Sungai Dombo) sudah dimulai. Alat berat seperti ekskavator sudah diterjunkan ke lokasi, pompa tambahan juga dikerahkan, baik dari Dinas PU maupun Pusdataru Provinsi Jawa Tengah.

    Wagub membeberkan, seluruh dinas di Pemprov Jateng juga akan ikut mem-backup, baik untuk memastikan masyarakat mendapatkan pasokan makanan, maupun penanganan yang sifatnya kondisional. Hal itu akan dilakukan kira-kira sampai satu pekan ke depan.

    “Itu semua sudah dilakukan. Normalisasi juga sudah mulai kami lakukan. Tadi juga disampaikan oleh Kementerian, akan ada tambahan pompa sebanyak lima unit yang kapasitasnya lebih besar. (Pompa) yang waktu itu digunakan untuk penanggulangan banjir bandang di perbatasan Demak-Kudus tahun 2023-2024, itu juga akan diturunkan,” ujarnya.

    Terkait penambahan pompa dari kementerian tersebut, juga sudah ada koordinasi dengan Wakil Bupati Demak, terutama untuk titik-titik penempatan pompa. Diutamakan pada titik lokasi dengan genangan rob yang dalam, sehingga dalam waktu 2-3 hari sudah bisa menurunkan sekitar 30 cm.

    “Itu kalau dilakukan terus-menerus, Insyaallah daerah-daerah itu akan cepat surut,” jelasnya.

    Bantuan lain dari Kementerian PU adalah penambahan tujuh ekskavator, yang akan segera dikirimkan untuk normalisasi sungai di wilayah Demak.

    Menurut Taj Yasin, hasil kerukan sedimentasi sungai tersebut akan diberikan kepada masyarakat, untuk pengurukan rumah atau fasilitas umum.

    “Itu akan kita berikan semuanya, tidak ada pungutan biaya, sehingga tidak hanya menormalisasikan sungainya, tetapi juga membantu masyarakat yang terdampak rob. Itu kesepakatan-kesepakatan dan akan segera dilaksanakan,” ungkapnya.

    Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (PU BMCK) Provinsi Jawa Tengah, Hanung Triyono menambahkan, penanganan jangka panjang 2025 ini, Presiden Prabowo Subianto akan membentuk Badan Otorita Penanganan Tanggul Laut Pantai Jawa, dengan prioritas pada Jakarta dan Semarang.

    “Penanganan jangka pendek yang telah dilaksanakan oleh Pemprov Jateng saat ini, akan ditambah dari BBWS Pemali-Juwana sebanyak 12 pompa dengan kapasitas 500 liter/ detik. Normalisasi beberapa sungai dan anak sungai di Demak telah dilaksanakan. Pemprov telah menyediakan 3 unit ekskavator, lalu akan ditambah 7 unit dari Kementerian PU beserta alat pendukungnya,” katanya.

    Sementara itu, Ketua PCNU Kabupaten Demak, Muhammad Aminudin, berterima kasih karena apa yang menjadi jeritan dan tangisan warga terkait rob, direspons baik oleh pemerintah pusat, meskipun dari awal Pemkab dan Pemprov sudah melakukan sebuah aksi.

    Alhamdulillah sekarang ada tanda-tanda yang jelas untuk diselesaikan, baik oleh pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat,” katanya. (Humas Jateng)*ul

     



    Source link

  • Gatal, Stres, Hingga Ibu Hamil Risiko Tinggi di Sayung, Tertangani Speling Pemprov Jateng – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    DEMAK – Warga desa di Kabupaten Demak yang terdampak rob bisa melakukan pemeriksaan kesehatan gratis. Sakit gatal-gatal, stres, TBC, deteksi dini kanker serviks, maupun pemeriksaan kandungan bagi ibu hamil lengkap dengan USG, ditangani dokter spesialis Rumah Sakit milik Pemprov Jateng.

    Menariknya, warga tidak perlu jauh-jauh datang ke rumah sakit, Program Speling (Dokter Spesialis Keliling) ini mendekatkan diri ke masyarakat. Jumat (13/6/2025) ini, Speling menyasar warga Desa Sayung. Pemeriksaan dilakukan di Balai Desa Sayung, yang kebetulan berdampingan dengan Puskesmas setempat.

    “Saya stroke ringan. Kaki kalau untuk naik tangga tidak kuat. Tadi sudah diperiksa dokter,” kata Marsrohah, warga Desa Sayung RT 3 RW 3 Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, saat ditemui di lokasi, Jumat (13/6/2025).

    Dia menyatakan senang, karena dengan layanan Speling, tak perlu jauh-jauh cek kesehatan. Cukup di balai desa dan membawa KTP saja sebagai syarat.

    Warga lainnya juga mengaku demikian. Rata-rata warga yang ikut periksa berusia lansia dan merasa pegal-pegal, sehingga langsung mendapatkan pemeriksaan maupun obat. Dekatnya tempat periksa di Balai Desa dengan rumah warga, memudahkan mereka mendapatkan layanan.

    Kemudahan jarak itu juga dirasakan oleh Fatkhiatus Sofa, ibu hamil asal Desa Ngepreh RT 04 RW 06 Kecamatan Sayung. Dia bisa memeriksakan kandungannya yang menginjak trimester ketiga.

    “Jaraknya dekat rumah, jadinya nyaman. Tentu sangat membantu warga di desa. Cek kehamilan, USG, dan konsultasi dengan dokter, sangat membantu,” kata Fatkhiatus.

    Adminkes Muda Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan Dinkes Jateng, Ambarwati mengatakan, jumlah warga yang periksa diperkirakan mencapai 100 orang, itu pun masih ada yang datang memeriksakan diri. Warga tinggal jalan kaki menuju lokasi, karena jaraknya dekat.

    Ada tiga dokter spesialis yang dihadirkan dari RSUD Ahyatma Kota Semarang. “Masyarakat antusias datang, tapi memang yang diutamakan yang risti (risiko tinggi) lebih dahulu,” katanya.

    Usai pemeriksaan, ada satu warga yang menderita Diabetes Militus, dan harus di rujuk ke rumah sakit.

    Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yunita Dyah Suminar mengatakan, Speling di Demak dalam beberapa hari ini menyasar sejumlah desa, yakni Purworejo, Sayung, dan Sriwulan. Sasaran pemeriksaan adalah warga yang terdampak bencana banjir rob.

    “Sesuai perintah Pak Gubernur bahwa Speling mendekat ke masyarakat. Di Sayung dan sekitarnya, dihadirkan dokter spesialis dari rumah sakit milik Pemprov Jateng,” kata Yunita.

    Ditambahkan, program itu juga sesuai dengan instruksi Presiden guna meringankan beban masyarakat, khususnya dalam mendapatkan pelayanan dasar kesehatan. Pada Speling di Sayung, Purworejo, dan Sriwulan, selain penyakit kulit juga antisipasi sakit kejiwaan karena stres. Maka, pihaknya menghadirkan dokter spesialis yang menangani.

    Dinkes Pemprov Jateng juga fokus pada pemeriksaan kehamilan/ ibu hamil dan kanker serviks. Pemeriksaan bagi ibu hamil minimal dilakukan sebanyak enam kali dalam sembilan bulan (masa kehamilan). Pemeriksaan itu ditambah dengan cek janin melalui USG pada trimester pertama, atau usia kehamilan tiga bulan pertama, dan trimester ketiga atau usia kehamilan tiga bulan terakhir.

    Speling di Sayung ini juga menjadi satu kesatuan dalam penanganan rob di Demak. Saat ini, Pemprov Jateng fokus melakukan penanganan seperti pengerukan sedimentasi sungai, rekayasa jalan, pemasangan water barrier hingga pompanisasi.

    Penanganan rob di wilayah Semarang dan Demak ini sendiri bakal tertangani, jika pekerjaan tanggul laut atau giant sea wall selesai. Tanggul laut diperkirakan rampung dan fungsional pada 2026 mendatang. Sebelum itu rampung, OPD milik Pemprov Jateng turun langsung, dan melaksanakan berbagai program penanganan rob terlebih dahulu. (Humas Jateng)*ul

     



    Source link

  • Kementerian PU Tinjau Bakal Lokasi Sekolah Rakyat di Wonogiri – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    WONOGIRI – Lahan seluas 7,6 hektare di Desa Semolarto, Kecamatan Giriwoyo yang disiapkan Pemkab Wonogiri untuk dibangun Sekolah Rakyat (SR), Kamis (12/5/2025) telah disurvei oleh Tim Gabungan dari Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) RI. Kabid Pemberdayaan dan Rehabilitasi Sosial pada Dinas Sosial Kabupaten Wonogiri, Arief Budi Nugroho mengatakan, survei dilakukan setelah pengajuan lahan bekas Taman Selomoyo untuk Sekolah Rakyat, lolos tahap lanjutan.
    “Lahan bekas Taman Selomoyo tersebut memiliki luas 33 hektare. Namun yang hendak dipakai untuk lokasi Sekolah Rakyat seluas 7,6 hektare,” katanya.
    Arief mengatakan survei yang dilakukan oleh tim berupa pengukuran luas lahan, pemeriksaan kontur tanah, dan batas-batas luar lahan. Hasil survei dari Kemen PU ini akan menjadi bahan kajian, untuk menentukan pembangunan Sekolah Rakyat.
    Selanjutnya, hasil survei Kementerian PU masih akan dikaji lebih lanjut. Dinsos Kabupaten Wonogiri menunggu hasil kajian dari tim, terkait tindak lanjut Pembangunan Sekolah Rakyat ini.
    “Iya (masih proses kajian). Kita tunggu saja. Rencananya bisa menampung 1.000 siswa,” terang Arief.
    Berdasarkan rancangan awal dari Kementerian Sosial, sekolah rakyat yang akan didirikan mencakup SD, SMP, SMA dan boarding school (asrama) yang gratis. Sekolah rakyat tersebut kelak mampu menampung hingga 1.000 siswa tidak mampu. Mereka terdiri atas enam rombongan belajar (Rombel) SD, 12 Rombel SMP dan 12 Rombel SMA.
    Arief belum bisa memastikan, apakah Sekolah Rakyat tersebut juga akan mempunyai SMK. Meski demikian, dia berharap ada SMK di Sekolah Rakyat. Pasalnya, sekolah itu menyasar warga miskin, sehingga jika mereka tidak mampu melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, para siswa sudah mempunyai bekal keterampilan.
    Adapun biaya pendiriannya ditaksir mencapai Rp110 miliar. Sebanyak Rp30 miliar untuk pengadaan mebel, sedangkan Rp80 miliar lainnya untuk pembangunan fisik.

    Penulis : SIKP_kominfowng
    Editor: WH/DiskominfoJtg



    Source link

  • Wabup Pati Dorong Pengembangan Potensi Ekspor Nila Salin – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    PATI – Jajaki peluang ekspor ikan nila salin dari Desa Dororejo, Kecamatan Tayu, Wakil Bupati Pati Risma Ardhi Chandra meninjau tambak budidaya nila salin di desa tersebut, Rabu (11/6/2025).

    “Pagi hari ini saya ditemani oleh teman-teman pelaku usaha tambak nila salin dari Desa Dororejo, Kecamatan Tayu. Kita melihat nila salin, dan potensi-potensi nila salin yang bisa kita ekspor keluar,” ujar Chandra, sapaan akrabnya.

    Melihat potensi ikan nila salin yang terus berkembang di wilayah tersebut, pihaknya berkomitmen memperkuat sektor perikanan, sebagai salah satu motor penggerak ekonomi daerah.

    Terkait tiang listrik sudah di area tambak, wabup menyampaikan, jika tiang listrik sudah terpasang, namun aliran listrik belum menyala, sehingga belum bisa dimanfaatkan secara optimal oleh petambak.

    “Mungkin nanti akan saya tindak lanjuti ke PLN setempat untuk ditindaklanjuti, agar bisa dimanfaatkan oleh petani tambak,” tegasnya.

    Penulis: Kontributor kab Pati
    Editor: Di/Ul, Diskominfo Jateng



    Source link

  • Bedah Buku Pesona Temanggung, Angkat Identitas dan Kearifan Lokal – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    TEMANGGUNG – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dinpusip) Kabupaten Temanggung menggelar acara bedah buku bertajuk “Pesona Temanggung: Kota Tembakau yang Memukau” karya Nuris Fatmawati, yang dikenal dengan nama pena Fidele Amour.

    Acara itu menjadi momen literasi penting bagi masyarakat, khususnya dalam mengenalkan potensi daerah melalui tulisan berbasis kearifan lokal, Rabu (12/6/2025).

    Kepala Dinpusip Temanggung, Supriyanto, dalam sambutannya menyatakan, kegiatan itu merupakan bedah buku pertama yang diselenggarakan di lingkungan Dinpusip Temanggung.

    “Semoga ini menjadi awal dari rangkaian kegiatan literasi lainnya. Buku ini adalah bentuk kekayaan intelektual dari penulis lokal, yang patut diapresiasi,” ujar Supriyanto.

    Dalam sesi diskusi, Nuris Fatmawati menjelaskan, buku ini merupakan karya nonfiksi pertamanya yang berangkat dari kecintaannya terhadap tanah kelahiran, Temanggung.

    “Saya ingin menunjukkan, bahwa Temanggung bukan hanya kota tembakau, tapi juga kaya budaya, sejarah, dan keindahan alam yang belum banyak diketahui,” ungkapnya.

    Penulisan buku tersebut dilandasi oleh riset lapangan sejak 2023 hingga pertengahan 2024, dengan beberapa lokasi penting, seperti kawasan Liyangan, yang menginspirasi penulisan bab-bab tentang budaya dan sejarah lokal. Nuris menyisipkan berbagai cerita yang berpijak pada nilai-nilai lokal Temanggung.

    “Lewat buku ini, saya ingin masyarakat, terutama generasi muda, bisa lebih mencintai daerahnya. Kalau bukan kita yang menulis tentang Temanggung, siapa lagi?” tambahnya.

    Dinpusip Temanggung menyampaikan harapan, agar buku ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat, untuk terus menggali potensi daerah.

    Supriyanto juga mengajak masyarakat untuk mendukung literasi lokal.

    “Kami siap mendukung penulis-penulis muda, yang ingin mengangkat kisah dari kampung halamannya,” pungkasnya.

    Penulis: Adi;Ekp
    Editor: WH/DiskominfoJtg



    Source link

  • Dorong Sekolah Miliki Kualitas Setara, Wali Kota Magelang Bentuk Tim Perumus Sistem Pendidikan Karakter – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    KOTA MAGELANG – Wali Kota Magelang Damar Prasetyono mendorong seluruh sekolah memiliki kualitas pendidikan yang setara. Untuk itu, pihaknya membentuk tim perumus sistem pendidikan karakter di sekolah.
    Hal itu disampaikan Damar pada forum bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Magelang dan para kepala sekolah se-Kota Magelang, di Aula Kantor Disdikbud setempat, Rabu (11/6/2025).
    Dia menyampaikan keprihatinan, atas munculnya dikotomi antarsekolah yang kerap dibandingkan oleh masyarakat. Artinya, kepercayaan masyarakat terhadap sistem pendidikan di wilayahnya, belum merata.
    “Kita tidak ingin hanya sekolah tertentu yang bagus. Semua harus unggul. Karena itu, kita akan samakan persepsi, perbaiki sistem, dan dorong agar kepercayaan masyarakat kembali,” ujarnya.
    Untuk menjawab persoalan itu, Pemkot Magelang berencana mem-branding agar semua sekolah menjadi unggulan, berpedoman pada sistem yang sama, inklusif, dan terintegrasi. Salah satu langkah konkret yang tengah disiapkan, adalah pembentukan tim untuk merumuskan sistem pendidikan karakter di sekolah, mengingat pendidikan karakter dipandang sebagai fondasi penting kemajuan bangsa.
    “Anak boleh pintar, tapi kalau tidak punya akhlak, tidak ada gunanya. Karakter terbentuk dari pembiasaan yang konsisten, bahkan dari hal-hal kecil setiap hari,” jelas Damar.
    Sementara, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang, Imam Baihaqi mengatakan, pihaknya fokus pada pendidikan karakter, bermula dari upaya menekan kekerasan dan perundungan di lingkungan sekolah.
    “Secara akademik, Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan Kota Magelang sudah masuk peringkat atas nasional. Tapi pendidikan karakter perlu ditegaskan lagi. Kita ingin anak-anak tidak hanya unggul di pelajaran, tapi juga memiliki akhlak dan adab yang baik,” ujarnya.
    Sebagai bagian dari pembenahan sistem, Pemkot Magelang sedang mengkaji perubahan jam masuk sekolah lebih awal untuk semua jenjang TK, SD, dan SMP sederajat.
    “Masuk lebih pagi melatih anak tidur tidak terlalu malam, dan lebih siap mengikuti pelajaran. Ini sejalan dengan tujuh pembiasaan bangun pagi, berdoa, berolahraga, belajar, bermasyarakat, dan tidur cukup,” lanjut Imam.
    Dinas Pendidikan telah mengumpulkan para kepala sekolah untuk menyamakan persepsi, dan akan segera melakukan sosialisasi kepada orang tua siswa. Kebijakan itu diharapkan menjadi langkah awal untuk membangun sistem pendidikan yang menyeluruh, dari waktu belajar, penguatan SDM, hingga pembenahan sarana dan prasarana.

    Penulis: Kontributor Kota Mgl
    Editor: WH/Ul, DiskominfoJtg



    Source link

  • 80 Anggota LPBINU Resik-Resik Sampah Plastik di Rawa Pening – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    KABUPATEN SEMARANG – Prihatin kondisi Rawa Pening yang mulai dikotori sampah plastik, sebanyak 80 orang anggota Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) PWNU Jawa Tengah melakukan pembersihan sampah plastik di sekitar objek wisata Bukit Cinta, Desa Kebondowo, Banyubiru, Kamis (12/6/2025).

    Wakil Bupati Semarang Nur Arifah menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan tersebut. Pasalnya, ekosistem Rawa Pening menjadi andalan bagi kehidupan ribuan warga di sekitarnya.

    “Karenanya, upaya mengatasi pendangkalan rawa karena lumpur dan sampah harus dilakukan bersama-sama,” tutur wabup.

    Pada kesempatan itu, wabup juga mengimbau warga, untuk mengurangi penggunaan plastik pembungkus sekali pakai. Sehingga, tidak menambah jumlah sampah plastik yang masuk ke Rawa Pening.

    Koordinator lapangan kegiatan, M Amin menjelaskan, para anggota sudah mulai turun ke perairan rawa sejak pukul 07.00 WIB. Mereka menggunakan berbagai macam peralatan, termasuk tiga perahu karet. Hasilnya, tak hanya sampah plastik, onggokan eceng gondok yang telah membusuk, juga diangkat dari permukaan air rawa.

    Selain itu, lanjutnya, juga dilakukan penebaran 20 ribu bibit ikan endemik Rawa Pening, terutama wader.

    “Kegiatan merupakan rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2025. Kami bekerja sama dengan PT Sidomuncul dan didukung anggota LPBI NU, hingga ke tingkat desa,” terangnya di sela-sela acara.

    Direktur PT Sidomuncul, Irwan Hidayat menyampaikan, sampah plastik harus dibuang di tempat tertentu. Konsekuensinya, berbagai pihak harus menyediakan tempat sampah khusus untuk sampah plastik. Sehingga, nantinya dapat mudah diolah, bahkan untuk bahan bakar maupun listrik.

    Penulis: Junaedi, Diskominfo Kab Semarang
    Editor: Di, Diskominfo Jateng



    Source link

  • 2.750 Titik Jalan Rusak di Kudus Telah Diperbaiki – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    KUDUS – Pemerintah Kabupaten Kudus terus berkomitmen dalam perbaikan infrastruktur jalan. Hingga kini, sekitar 2.750 titik jalan rusak telah diperbaiki.

    Hal itu disampaikan Bupati Kudus Sam’ani Intakoris, saat meninjau aktivitas Tim Saber Jalan, di Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) kabupaten setempat, Kamis (12/6/2025). Menurutnya, masih terdapat sekitar 1.000 titik jalan yang akan ditangani dalam dua bulan ke depan.

    “Ada 2.750 titik yang sudah kami perbaiki. Memang belum semuanya, karena masih ada sekitar seribuan titik lagi yang akan kami selesaikan. Tim Saber Jalan akan terus bergerak,” ujar bupati.

    Disampaikan, penanganan jalan rusak ini merupakan respon cepat terhadap laporan dan keluhan masyarakat. Tim Saber Jalan yang dibentuk oleh Pemkab Kudus bekerja setiap hari melakukan perbaikan jalan, terutama pada ruas-ruas yang sering dilalui masyarakat dan rawan kecelakaan.

    “Kami selalu terbuka terhadap laporan masyarakat. Begitu ada laporan, langsung kami tindak lanjuti. Jalan-jalan yang rusak kami tangani segera, agar tidak membahayakan pengendara,” tegasnya.

    Terkait kondisi Jalan Agil Kusumadya, pihaknya mengusulkan agar perbaikannya dapat dibiayai melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) dalam perubahan APBD 2025.

    “Kami usulkan di perubahan anggaran, melalui DBHCHT. Mudah-mudahan segera bisa ditangani,” tambahnya.

    Kemudian, lanjut bupati, pihaknya juga akan segera berkoordinasi dengan Bina Marga Provinsi Jawa Tengah, terkait perbaikan Jalan Boulevard Desa Jati Wetan.

    “Itu jalan nasional. Yang bukan kewenangan kami, akan kami koordinasikan dengan Bina Marga wilayah,” jelasnya.

    Bupati menambahkan, pihaknya menargetkan perbaikan infrastruktur jalan dapat diselesaikan tepat waktu dan tepat sasaran, guna mendukung kelancaran aktivitas masyarakat serta mendongkrak perekonomian daerah.

    Penulis: Kontributor Kab Kudus
    Editor: Di, Diskominfo Jateng



    Source link

  • Senyum Ceria Siswa Sekolah Terdampak Rob, Disdikbud Jateng Beri Tas dan Alat Tulis – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    DEMAK – Matahari belum sepenuhnya meninggi saat rombongan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah memasuki halaman SMKN 1 Sayung, Kamis (12/6/2025). Di sejumlah sudut terdapat tanah masih becek, aroma air laut samar-samar menyapa hidung.

    Sekolah kejuruan yang terletak tak jauh dari garis pantai itu, menjadi salah satu wilayah terdampak rob terparah. Air laut yang naik kerap kali membuat aktivitas belajar-mengajar terganggu.

    Sejumlah gedung sedang dilakukan pengurukan untuk meninggikan lantai, agar terhindar dari rob. Namun hari itu, suasana berbeda terasa. Di balik duka akibat rob, tawa dan senyum para siswa menyambut dengan hangat.

    “Senang sekali dikunjungi tim dari Disdikbud Jawa Tengah hari ini,” ujar siswa SMKN 1 Sayung, Andini Anastasia.

    Menurutnya, kunjungan tersebut merupakan bentuk perhatian terhadap sekolah yang terdampak rob. Bukan hanya mencari solusi, tapi juga memberi motivasi semangat belajar para siswa. Ya, hari itu Disdikbud Jawa Tengah juga menyalurkan bantuan berupa tas dan alat tulis untuk siswa.

    “Bantuan tas dan alat tulis ini memberikan dorongan siswa untuk semangat belajar, meski di tengah gangguan rob,” imbuhnya.

    Selain SMKN 1 Sayung, rombongan Disdikbud Jateng yang dipimpin oleh Kepala Sub Bagian Program, Roberto Agung Nugroho, juga menyambangi SMAN 1 Sayung. Di sana, Roberto berbincang langsung dengan para siswa perihal kendala akses menuju sekolah, hingga situasi belajar-mengajar akibat rob.

    Siswi SMAN 1 Sayung, Diana Samkhah mengatakan, bantuan tas dan alat tulis tersebut memberikan energi semangat bagi siswa, yang selama ini terdampak rob.

    “Kami merasa pemerintah mendengar suara kami. Kami ini siswa yang terdampak rob. Dengan kunjungan dan bantuan itu memberikan dampak positif bagi siswa, untuk lebih semangat belajar,” katanya.

    Diana berharap, bencana rob yang melanda di sejumlah daerah di Sayung, Demak, bisa segera teratasi.

    “Harapannya rob bisa teratasi,” paparnya.

    Sementara, Kepala Sub Bagian Program Disdikbud Jawa Tengah, Roberto Agung Nugroho menuturkan, pihaknya turun langsung ke sekolah yang terdampak rob, sesuai instruksi Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi.

    “Kami menyalurkan bantuan berupa tas dan alat tulis, kepada para siswa dan siswi yang terdampak rob. Harapannya, bisa meningkatkan semangat belajar mereka,” ungkapnya.

    Selain itu, pihaknya meninjau kondisi sekolah untuk mencari solusi penanganan rob.

    “Untuk sekolah ini kami akan berikan meteran listrik khusus buat pompa air. Sehingga, tidak menghambat kebutuhan listrik sekolah. Karena mereka sudah punya pompa air, jadi nanti kita berikan meteran listrik khusus buat operasi pompanya. Harapannya, bencana rob ini bisa tertangani dengan baik,” tandasnya. (Wk/Ul, Diskominfo Jateng)

     



    Source link