Category: Uncategorized

  • Brebes Distribusikan Beras Cadangan Pangan Pemerintah – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    BREBES – Ribuan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Kabupaten Brebes, digelontor bantuan beras Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) 2025. Setiap KPM menerima bantuan berupa 20 kg beras, yang dibagi dalam dua tahap, yakni Juni 10 kg dan Juli 10 kg.

    Acara penyerahan bantuan CPP dilakukan secara simbolis, di Aula Balai Desa Bulakamba, Kecamatan Bulakamba, dan Aula Balai Desa Klampok, Kecamatan Wanasari, Jumat (18/7/2025).

    Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma menyebutkan, berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), total penerima manfaat beras cadangan pangan Pemerintah di Brebes sebanyak 205.357 keluarga Penerima Bantuan Pangan (PBP).

    Bupati, menjelaskan, program bantuan pangan ini merupakan bentuk nyata kehadiran negara di tengah-tengah masyarakat, khususnya dalam menjamin hak dasar warga untuk memperoleh pangan yang layak.

     

    Mitha pun menginstruksikan para camat, kepala desa, serta seluruh unsur pelaksana, untuk mengawal proses distribusi dengan sungguh-sungguh. Sehingga, manfaat bantuan ini benar-benar dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkan.

    “Saya berharap penyaluran ini dapat berjalan tertib, tepat waktu, dan tepat sasaran,” tuturnya.

    Lebih lanjut Mitha menyampaikan apresiasinya terhadap berbagai pihak, yang turut mendukung program itu.

    “Kerja sama dan sinergi yang kuat antara pemerintah dan stakeholder, sangat penting dalam mencapai tujuan kita untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkap bupati.

    Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Brebes, M Furqon Amperawan, mengatakan, penyaluran bantuan beras cadangan pangan pemerintah, untuk meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat miskin, memastikan masyarakat mendapatkan beras yang berkualitas dari pemerintah.

    Selain itu, program ini untuk menjaga ketahanan pangan, dan membantu meringankan beban ekonomi, khususnya masyarakat berpenghasilan rendah.

    “Dua sak beras ini tentu sangat berarti bagi warga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kami berharap program ini terus dilanjutkan, karena manfaatnya sangat dirasakan langsung oleh masyarakat,” tutup Furqon.

    Sementara itu, Kepala Kantor Cabang Bulog Tegal, Agung Rohman, mengatakan, pihaknya menyalurkan bantuan pangan beras ke masyarakat, sebagai bagian dari antisipasi peredaran beras oplosan.

    “Alhamdulillah untuk di Brebes, saat ini sudah mulai disalurkan bantuan pangan beras ke masyarakat untuk bulan Juni dan Juli. Semoga, hingga akhir Juli ini, penyaluran bantuan ini bisa selesai dan diterima oleh masyarakat,” pungkasnya

    Salah seorang penerima bantuan, Wasiah, mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan tersebut.

    “Setidaknya untuk bulan ini kami tidak perlu lagi memikirkan membeli beras, sehingga kebutuhan lainnya dapat ditutupi,” katanya.

     

      

    Penulis: Suprapto/Wasdiun, Kontributor Brebes
    Editor: Tn/Ul, Diskominfo Jateng



    Source link

  • Perkuat Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga, TP PKK Jateng dan USM Teken MoU

    SEMARANG – Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menjalin kerja sama dengan Universitas Semarang (USM), untuk memperkuat pemberdayaan kesejahteraan keluarga, melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi.   Nota Kesepahaman atau MoU (Memorandum of Understanding) diteken Ketua TP PKK Jateng Nawal Arafah Yasin dan Rektor USM Dr Supari, di Ruang Telekonferensi, […]



    Source link

  • Ratusan Kader PKK Dilatih “Digital Marketing” oleh Baznas Jateng, Nawal Yasin Tekankan 3 Hal Ini

    SEMARANG – Ratusan mustahik atau penerima zakat mengikuti Pelatihan Digital Marketing Untuk Meningkatkan Kapasitas Mustahik Produktif Binaan Baznas Jawa Tengah, di SMKN Jateng di Semarang selama dua hari, 21-22 Juli 2025. Selain mustahik binaan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), pelatihan itu juga diikuti kader Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Jateng. Sebagian besar […]



    Source link

  • Ribuan Kades dan Lurah di Jawa Tengah Sambut Antusias Peluncuran Koperasi Merah Putih

    KLATEN – Peluncuran kelembagaan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) oleh Presiden RI Prabowo Subianto, disambut antusias oleh seluruh kepala desa (Kades) dan lurah. Setidaknya ada 8.523 kades/lurah se-Jawa Tengah hadir dalam peluncuran yang dipusatkan di KDMP Bentangan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Senin (21/7/2025). Antusiasme tinggi itu juga dirasakan Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, yang […]



    Source link

  • Buat Masyarakat Sejahtera – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    KLATEN – Sebanyak 80.000 Koperasi Desa/ Kelurahan Merah Putih secara serentak resmi diluncurkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto, di Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Senin (21/7/2025).

    Peluncuran itu juga dihadiri Menko Bidang Pangan RI Zulhifli Hasan, Menteri Desa RI Yandri Susanto, Menteri Koperasi RI Budi Arie, Mendagri RI Tito Karnavian, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, dan pejabat lainnya.

    Acara tersebut juga dihadiri oleh langsung oleh 8.523 kepala desa dan lurah se- Jawa Tengah. Mereka menyambut antusias keberadaan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di desanya masing-masing.

    Kepala Desa Kertasari, Kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes, Herman Budi Hartanto mengaku antusias dengan peluncuran program tersebut. Program itu diyakini mampu mengangkat perekonomian desa. Dengan begitu, akan menciptakan desa mandiri.

    “Desa diharapkan memiliki potensi yang bisa digali dengan pembiayaan dari koperasi, sehingga bisa membiayai kegiatan di desa tanpa ketergantungan lagi dengan dana pemerintah,” katanya, saat ditemui di lokasi peluncuran.

    Sebelum ada Koperasi Desa Merah Putih, kata Herman, di desanya memang sudah ada koperasi simpan pinjam yang didanai oleh Bumdes Kartasari. Namun, dengan adanya tambahan Koperasi Desa Merah Putih akan semakin menguatkan perekonomian desa.

    “Berkembangnya koperasi desa bisa mendorong kegiatan-kegiatan desa, masyarakat juga akan mendapatkan Sisa Hasil Usaha (SHU) pada akhir tahun,” ujarnya.

    Kepala Desa Klambu, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan, Yanti, mengatakan Koperasi Desa Merah Putih yang akan dikembangkan di desanya, diharapkan mampu mengembangkan potensi desa. Juga dapat memberikan pinjaman dengan bunga kecil.

    Untuk potensi desa, Koperasi Desa Merah Putih nantinya akan menjadi pembeli gabah hasil panen petani desa setempat. Gabah tersebut kemudian akan diolah sendiri dan dijual sendiri melalui koperasi tersebut. Kemudian menjual bahan pokok dan gas elpiji dengan harga terjangkau.

    “Banyak sekali potensi yang bisa diserap. Anak-anak muda juga dapat mengembangkan usaha dengan bantuan dari koperasi, lalu mereka juga bisa lepas dari pinjol yang membuat harta benda habis,” jelasnya.

    Lurah Tlogosari Wetan, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, Erkamto Warsono menambahkan. Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) di wilayahnya akan mengangkat potensi kelurahan. Mulai kegiatan simpan pinjam, penjualan bahan pokok, sampai menampung produk UMKM di Kelurahan Tlogosari Wetan.

    “Koperasi ini untuk mengangkat perekonomian di wilayah. Ke depan juga akan merangkul semua UMKM di untuk sinkronisasi dengan KKMP,” ujarnya.

    Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi mengatakan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, merupakan kebijakan langsung dari Presiden Prabowo Subianto. Sebuah kebijakan yang memihak kepada masyarakat desa, sehingga ke depan akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

    “Koperasi Merah Putih ini adalah idenya Presiden, yang membuat masyarakat kita lebih sejahtera,” bebernya.

    Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto dalam sambutannya mengatakan, peluncuran Koperasi Merah Putih tersebut merupakan awal dari sejarah kebangkitan koperasi di Indonesia. Menurut dia, konsep koperasi selalu diidentikkan dengan orang lemah atau untuk mereka yang lemah. Mereka yang sudah kuat tidak mau berurusan dengan koperasi atau menjadi anggota koperasi.

    “Hari ini kita mulai sejarah besar. Konsepnya seperti lidi, satu lidi lemah tapi kalau ratusan lidi disatukan ini alat yang bisa membantu kita. Jadi, dari lemah, lemah, lemah, menjadi kekuatan, ini adalah konsep koperasi. Dari ekonomi lemah menjadi kekuatan ekonomi yang kuat. Ini adalah konsep koperasi, konsep gotong royong,” tandas Prabowo. (Humas Jateng)*ul

     

     



    Source link

  • Kukuhkan 27 Ketua dan Pengurus DWP Kabupaten/ Kota, Indah Sumarno Tekankan Kekompakan dan Kebersamaan

    SEMARANG – Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Jawa Tengah, Indah Sumarno, melakukan Pengukuhan Pengurus DWP Kabupaten/Kota Masa Bhakti 2024-2029, secara daring, Senin (21/7/2025). Sebanyak 27 ketua dan pengurus se-Jawa Tengah dikukuhkan.   Pada pengukuhan yang dilakukan secara daring tersebut, Ketua DWP Provinsi Jawa Tengah Indah Sumarno menyampaikan, ada 27 pengurus DWP tingkat kabupaten dan […]



    Source link

  • Serap Ilmunya, Bawa Pulang ke Indunesia – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    SEMARANG – Sebanyak 340 pemuda mengikuti seleksi program Magang ke Jepang 2025, Senin (21/7/2025). Dibuka oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno, mereka akan menjalani berbagai tes, mulai dari akademik, medis, hingga fisik, agar dapat diberangkatkan ke “Negeri Matahari Terbit”.

     

    Sumarno mengatakan, Magang ke Jepang adalah sebuah kesempatan, agar para pemuda memperoleh kesempatan “belajar kerja” dan dibayar di Jepang. Dia berharap, peserta benar-benar serius untuk melewati tiap tahapan tes.

     

    “Harapan yang besar bagaimana kita menuju Indonesia Emas 2045, untuk sumber daya manusia yang unggul. Oleh karenanya, kami minta adik adik semua, benar-benar bisa menyerap ilmu di sana (Jepang), dan dibawa ke Indonesia,” tutur Sumarno, di Kantor Disnakertrans Jateng.

     

    Setelah lolos seleksi, mereka diberangkatkan ke Jepang dan bekerja di sana selama tiga tahun. Sumarno berharap mereka segera “Mbalik Desa”. Para peserta diharapkan turut membangun ekonomi keluarga, dan memperluas kesempatan kerja bagi warga di sekitar.

     

    Karena itu, Sumarno menekankan agar peserta yang lolos benar-benar menerapkan etos kerja tinggi, dan norma yang berlaku di Jepang. Sehingga, jika kembali ke Indonesia bisa menjadi SDM unggul.

     

    “Mereka akan bekerja juga (di Jateng) dan bisa mengangkat (perekonomian) keluarga. Karena kunci pengurangan angka kemiskinan adalah bagaimana mereka bisa bekerja secara berkelanjutan, bisa untuk memperoleh pendapatan, dan syukur-syukur mereka bisa mencetak lapangan pekerjaan nanti,” ujar Sumarno.

     

    Diminati Jepang

     

    Kepala Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Semarang, Fikri Kurnia mengatakan, program Magang ke Jepang telah terselenggara sejak 1993. Dari proses itu, sudah ada 60.000 orang pekerja magang yang diberangkatkan.

     

    Dari total tersebut, Fikri menyebut, mayoritas yang kembali ke Indonesia telah bekerja, atau membuka lapangan usaha sendiri di daerah.

     

    “Provinsi Jawa Tengah salah satu favorit (perekrut di Jepang) dan yang paling banyak mengikuti seleksi. Karena sikap dan budaya masyarakat Jawa Tengah ini mungkin bisa diterima di Jepang, dibanding yang lain,” jelasnya.

     

    Kepala Disnakertrans Jateng, Ahmad Aziz mengatakan, proses seleksi dilakukan agar mereka yang berangkat ke Jepang, telah siap secara fisik dan mental. Mengingat, standar disiplin kerja dan etika yang sangat dijunjung tinggi oleh perusahaan di Negeri Matahari Terbit.

     

    Dia menerangkan, 340 calon pemagang yang mengikuti seleksi berasal bukan hanya dari Jawa Tengah, juga dari DIY, Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jambi, Riau, Bengkulu, Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah.

     

    “Untuk tahun 2024, jumlah pendaftar (Magang Jepang) sekitar 472 (orang), yang mengikuti seleksi 382 (orang), saat ini telah lolos 97 orang, dan setelah lolos di tingkat provinsi akan mengikuti pelatihan di Bekasi. Harapannya, 97 orang ini nantinya lolos dan berangkat ke Jepang,” ucap Aziz, di hadapan Sekda Jateng Sumarno.

     

    Pada kesempatan itu, Aziz juga mengonfirmasi, informasi pekerja Indonesia diboikot di Jepang pada 2026, adalah berita bohong. Hal itu telah diklarifikasi melalui Kementerian Luar Negeri dan asosiasi Lembaga Penyalur Kerja Sending Organization (LPKSO).

     

    Namun demikian, dia tetap mengimbau calon pemagang atau pemagang luar negeri, agar melakukan kroscek terhadap promosi bekerja di luar negeri, ke Disnaker atau pemerintah setempat.

     

    “Berita itu tidak betul. Karena Kementerian Luar Negeri melalui KBRI-nya sudah memberikan statement, bahwa itu tidak betul, dan kami konfirmasi juga ke teman-teman LPKSO itu tidak betul. Juga kalau ada iklan kerja di luar negeri, konfirmasi ke dinas ketenagakerjaan kabupaten/kota dan provinsi, jangan sampai (mudah) tergiur gaji besar,” pungkas Aziz. (Pd/ Ul, Diskominfo Jateng)

     



    Source link

  • Menteri Desa Apresiasi Inovasi Desa Kaliwedi, Sragen Siap Jadi Rujukan Nasional

    SRAGEN – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia, Yandri Susanto, melakukan kunjungan kerja ke Desa Kaliwedi, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen, pada Minggu (20/7/2025). Kunjungan diterima langsung oleh Bupati Sragen, Sigit Pamungkas. Bupati Sragen, Sigit Pamungkas menerangkan, Desa Kaliwedi yang dulunya tergolong desa miskin, kini berhasil bangkit menjadi desa mandiri dan maju. Berkat […]



    Source link

  • Jelang Peluncuran, Ahmad Luthfi Pastikan Sejumlah Koperasi Merah Putih Siap Beroperasi – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    SURAKARTA – Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) di Jawa Tengah dipastikan akan siap beroperasi, tepat saat peluncuran secara nasional oleh Presiden Prabowo Subianto, 21 Juli 2025 nanti.

    Hal itu dilihat dari pengecekan kesiapan Koperasi Merah Putih (KMP) di sejumlah desa dan kelurahan, yang dilakukan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Menteri Koordinator Bidang Pangan RI Zulkifli Hasan, Sabtu (19/7/2025).

    Setidaknya, ada dua lokasi yang dicek hari itu, yaitu Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di Desa Sumbung, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, dan Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) di Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta.

    Sebelumnya, pengecekan kesiapan juga dilakukan Ahmad Luthfi di KDMP Bentangan, Klaten, Jumat (18/7/2025). Koperasi tersebut nantinya yang akan menjadi titik pusat peluncuran 80.000 KDMP secara nasional oleh Presiden.

    Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengatakan, sebanyak 8.523 koperasi desa dan kelurahan di Jawa Tengah sudah berbadan hukum. Di antara ribuan koperasi itu, ada beberapa koperasi yang di-mockup dan dijadikan percontohan KMP di seluruh Indonesia. Artinya, pada saat peluncuran nanti koperasi desa dan kelurahan di Jawa Tengah sudah siap beroperasi.

    Dia menyebutkan, setiap koperasi memiliki keunggulan masing-masing sesuai dengan kemampuan dan potensi wilayah. Misalnya Koperasi Kelurahan Merah Putih Banyuanyar, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta. Koperasi tersebut tampilannya lebih modern dibandingkan koperasi-koperasi yang ditinjau sebelumnya.

    “Ini tempatnya di kelurahan, jadi tempatnya harus lebih modern dari segi pelayanan, bahkan ada kliniknya, dan harus bisa menopang masyarakat sekitar. Artinya, kebutuhan masyarakat di perkotaan bisa terpenuhi dengan adanya Koperasi Marah Putih dengan cara gotong royong,” kata Luthfi, usai meninjau Koperasi Kelurahan Merah Putih Banyuanyar.

    Hal senada disampaikan oleh Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan. Dia bahkan memberikan dua jempol untuk Koperasi Kelurahan Banyuanyar tersebut. Penilaian tersebut setelah dia melihat langsung beberapa koperasi di daerah-daerah.

    “Koperasi Keluarahan Banyuanyar ini modern, karena ia kelurahan dan tampilannya keren. Bangunannya dua lantai, lengkap di sini. Ini terbaik dari beberapa yang saya kunjungi,” ungkap Zulhas, sapaannya.

    Meski demikian, koperasi lain juga tidak kalah bagus, karena seluruh yang dibutuhkan sudah tersedia di koperasi desa dan kelurahan itu.

    Menurut Zulhas, koperasi desa dan koperasi kelurahan tidak hanya soal uang, tetapi ada nilai, interaksi, pemberdayaan masyarakat, dan gotong royong. Semua koperasi desa/kelurahan yang dia kunjungi sudah menampilkan hal itu.

    “Ada pemberdayaan masyarakat di sini, ada gotong royong,” ujarnya.

    Untuk diketahui, dua koperasi yang dikunjungi Ahmad Luthfi dan Zulhas memberikan ruang khusus untuk menyerap potensi desa. Di KDMP Sumbung ada gerai yang berisi produk UMKM hasil olahan susu sapi. Sementara di KKMP Banyuanyar, juga menyerap potensi UMKM di sekitar yang biasanya jualan dengan tenda pada waktu tertentu.

    “Ada empat UMKM yang sudah sanggup untuk mengisi gerai di koperasi ini,” ujar Ketua Koperasi Kelurahan Merah Putih Banyuanyar, Sumanto. (Humas Jateng)*ul



    Source link

  • Ahmad Luthfi Sebut Transaksi Soloraya Great Sale 2025 Tembus Rp7 Triliun – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    SURAKARTA – Nilai transaksi pada gelaran Soloraya Great Sale 2025 sudah mencapai sekitar Rp7 triliun, atau 70,84% dari target capaian Rp10 triliun.

     

    Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi mengatakan, nilai tersebut diperkirakan masih akan terus bertambah. Sebab, event tersebut masih akan berlangsung hingga 31 Juli 2025 mendatang.

     

    “Sudah Rp7 triliun. Ini masih bisa berkembang, karena masih ada event-event yang kita lakukan,” kata Luthfi di sela kunjungan kerjanya di Kota Surakarta, Sabtu (19/7/2025).

     

    Ditambahkan, nilai transaksi tersebut merupakan akumulasi transaksi harian di tujuh kabupaten/kota se-Soloraya. Untuk sementara, nilai transaksi tertinggi ada di Kabupaten Karanganyar dan Kota Surakarta.

     

    Adapun nilai transaksi di masing-masing kabupaten/kota, antara lain Kabupaten Karanganyar nilai transaksi sudah tembus Rp2,5 triliun, Boyolali Rp232 miliar, Klaten, Rp181 miliar, Sukoharjo Rp506 miliar, Wonogiri Rp132 miliar, Sragen Rp890 miliar, dan Kita Surakarta Rp2,1 triliun.

     

    Luthfi optimistis, sisa target sebesar 29,16% akan dapat dipenuhi dengan sejumlah kegiatan yang dilaksanakan sampai akhir bulan ini, sehingga target Rp10 triliun akan dicapai pada akhir kegiatan.

     

    “Nanti ada event anggrek, ada otomotif, dan banyak kegiatan lain yang belum dilakukan eksplorasi. Saya yakin bisa mencapai Rp10 triliun nanti,” ujarnya, didampingi Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Jateng Sujarwanto Dwiatmoko.

     

    Lebih lanjut, potensi besar yang terlihat dari Soloraya Great Sale 2025 akan direplikasi di eks keresidenan lainnya. Hal itu sebagai upaya untuk menumbuhkan wilayah aglomerasi ekonomi.

     

    “Memang itu perencanaan kita untuk aglomerasi. Setelah ini akan kita geser ke eks keresidenan Semarang dan Pati,” tandasnya. (Humas Jateng)*ul

     

     



    Source link