Blog

  • TMMD Sengkuyung Tahap II 2025 Rampung, Desa Ponjen Miliki Jalan Baru – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    PURBALINGGA – Akses jalan antara Desa Ponjen dengan Desa Krangean di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Purbalingga kini mudah dilalui kendaraan. Jalan baru sepanjang 975 meter dengan lebar 6 meter terbentang di antara kedua desa tersebut, sebagai salah satu hasil dari Kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap II Tahun 2025.

     

     

     

    Dandim 0702/Purbalingga, Untung Iswahyudi, menuturkan, pembukaan jalan itu dapat memangkas jarak tempuh sekitar 17 kilometer antara Desa Ponjen dan Desa Krangean, sehingga waktu perjalanan bisa berkurang.

     

     

     

    “Hal yang sangat luar biasa, ada nilai manfaat lebih. Jalan ini akan menghubungkan antara Desa Krangean dengan Desa Ponjen sehingga masyarakat bisa menghemat jarak tempuh. Semoga nanti ke depan jalan ini benar-benar bermanfaat untuk semuanya, baik dari sektor pertanian, kesehatan, maupun bagi anak-anak sekolah,” jelas Dandim Untung, pada acara penutupan Program TMMD Sengkuyung Tahap II Tahun 2025, di lapangan desa setempat, Rabu (4/6/2025).

     

     

     

    “Hal yang sangat luar biasa, ada nilai manfaat lebih. Jalan ini akan menghubungkan antara Desa Krangean dengan Desa Ponjen sehingga masyarakat bisa menghemat jarak tempuh. Semoga nanti ke depan jalan ini benar-benar bermanfaat untuk semuanya, baik dari sektor pertanian, kesehatan, maupun bagi anak-anak sekolah,” jelas Dandim Untung.

     

     

     

    Menurut pria berpangkat Letnan Kolonel (Letkol) tersebut, pelaksanaan TMMD Sengkuyung Tahap II Tahun 2025 ini didukung dengan APBD Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp410 juta, serta APBD Kabupaten Purbalingga sebesar Rp160 juta.

     

     

     

    Dandim berharap, warga Desa Ponjen dapat merawat seluruh hasil pembangunan TMMD dengan baik.

     

     

     

    “Saya berharap seluruh hasil pekerjaan sasaran fisik ini akan memberikan manfaat bagi masyarakat. Saya menitipkan pesan agar apa yang telah kita bangun bersama ini dipelihara dan dirawat sehingga memiliki masa pakai yang panjang,” pesannya.

     

     

     

    Wakil Bupati Purbalingga, Dimas Prasetyahani, mengapresiasi penuh hasil kerja tentara bersama warga setempat tersebut.

     

     

     

    “Tadi kami mencoba menapaki jalannya. (Jalannya) sangat lebar, luas, dan pastinya akan sangat bermanfaat bagi warga masyarakat sekitar Desa Ponjen, Kecamatan Karanganyar. Kami mengucapkan terima kasih,” tambahnya.

     

     

     

    Sebagai informasi, di Purbalingga, TMMD Sengkuyung Tahap I Tahun 2025 diselenggarakan selama 30 hari, pada 6 Mei hingga 4 Juni 2025. Targetnya terdiri dari pembangunan fisik dan nonfisik yang seluruhnya tercapai.

     

     

    Target pembangunan fisik berupa pembangunan jalan, plat beton, jalan rabat beton, talud, drainase, lima unit gorong-gorong, serta rehabilitasi dua unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).

     

     

     

    Target pembangunan nonfisik terdiri dari penyuluhan di bidang hukum dan sosial kemasyarakatan. Selain itu, ada pula pembekalan materi yang melibatkan TNI, Polri, Kejaksaan, dan instansi pemerintah Kabupaten Purbalingga lainnya. Selain itu, penanaman pohon, penyerahan bantuan kursi roda, PMT bagi ibu hamil dan balita, paket beras dan lele, serta pelayanan pengobatan gratis bagi masyarakat Desa Ponjen.

     

     

     

    Penulis: Dhs, Kominfo Purbalingga

    Editor: Tn, Diskominfo Jateng



    Source link

  • Momen Gus Yasin Mendongeng di Hadapan Siswa PAUD dan TK – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    BREBES – Ada momentum tak biasa bagi seorang Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin, saat berkunjung di TK Pertiwi Limbangan Kulon, Brebes, Kamis (5/6/2025). Ia membaca buku dongeng tentang beruang di hadapan lebih dari 20 anak usia dini.

    Saat itu, wagub didampingi istri, yang juga Bunda PAUD, Nawal Arafah Yasin. Mereka berdua bahkan terlihat seperti orang tua dari anak-anak. Tidak ada jarak, dengan duduk lesehan, Gus Yasin, sapaan wagub, membaca dongeng sambil memangku salah satu anak. Sedangkan Nawal duduk disamping dengan berkerumun hangat bersama anak-anak yang lain.

    Ya, kunjungan Gus Yasin dan Nawal Arafah hari itu, sebagai upaya kampanye pentingnya membaca buku dimulai dari kalangan anak usia dini. Sehingga nantinya, dapat mewujudkan generasi yang literatif.

    “Hari ini kita bersama Bunda PAUD berkunjung ke PAUD di Limbangan Kulon, dan mereka sangat antusias,” ujar Gus Yasin.

    Menurutnya, mengenalkan buku pada anak-anak, sangat penting untuk membentuk karakter bangsa. Dan generasi bangsa tersebut akan berkembang menjadi mandiri yang inovatif.

    “Nanti kalau sudah dewasa mereka nanti akan mampu berinovasi. Inilah yang kita harapkan,” tandasnya.

    Dalam kesempatan itu, Gus Yasin bersama Nawal Arafah, memberikan bantuan bingkisan berisi buku, alat tulis, dan susu, kepada siswa PAUD dan TK. Acara kemudian dipungkasi dengan doa bersama. (Wk/Ul, Diskominfo Jateng)

     



    Source link

  • 63 Mustahik Brebes dan Pemalang Terima Bantuan Modal Usaha – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    BREBES – Sebanyak 63 orang mustahik produktif dari Kabupaten Brebes dan Pemalang, menerima bantuan modal usaha dari Baznas Provinsi Jawa Tengah. Bantuan berupa modal usaha senilai Rp2,5 juta per orang tersebut, diserahkan kepada para penerimanya, di Grand Dian Hotel Brebes, Selasa (3/6/2025).

     

     

    Wakil Bupati Brebes, Wurja, berharap, bantuan tersebut bisa menjadi titik awal perubahan ekonomi warga penerima.

     

     

     

    “Dengan bantuan ini, walaupun sedikit bisa meringankan. Lama-lama, nanti angka kemiskinan di Brebes sedikit demi sedikit akan berkurang,” tuturnya.

     

     

     

    Wurja mengatakan, program bantuan merupakan bentuk kepercayaan dan dukungan kepada para penerima, agar lebih berdaya dan lebih mandiri daripada kondisi saat ini, serta mampu membangun kehidupan ekonomi yang lebih baik.

     

     

    “Saya yakin dengan semangat dan tekad yang kuat, insyaallah bantuan ini bisa berkembang menjadi usaha yang lebih besar ke depannya,” ujarnya.

     

     

     

    Ketua Baznas Jateng, Ahmad Darodji, mengatakan, berbagai program telah dilaksanakan Baznas Jateng, dalam upaya meningkatkan kesejahteraan umat. Selain bantuan modal usaha produktif, pihaknya juga telah menyelenggarakan pelatihan keterampilan dan memberikan bantuan paket sembako, dengan target 15.000 orang penerima selama setahun.

     

     

     

    “Jumlah penerima bantuan modal usaha produktif tahun 2025 di Jateng sebanyak 3.500 orang, khusus di Brebes dan Pemalang ada sebanyak 63 mustahik yang menerima bantuan modal usaha, masing-masing sebesar Rp2,5 juta,” terangnya.

     

     

     

    Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Kesra Setda Prov Jateng, Woro Budi Sayekti, menuturkan, pihaknya mengapresiasi langkah yang dilakukan Baznas, dalam upaya mengentaskan kemiskinan ekstrem di Jateng.

     

     

     

    Penulis: Bayu Arfi/Wasdiun, Kontributor Brebes

    Editor: Tn/Ul, Diskominfo Jateng



    Source link

  • Galakkan “Mageri Segoro”, Ahmad  Luthfi Tanam 1,5 Juta Mangrove di Pesisir Jateng – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    BREBES – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi bersama Wakil Gubernur Taj Yasin menggalakkan program “Mageri Segoro” di pesisir Jawa Tengah. Gerakan itu ditandai dengan acara penanaman mangrove serentak di Pantai Randusanga, Brebes, Kamis (5/6/2025).

    Luthfi mengatakan, gerakan itu bukan seremonial belaka, namun sebagai bentuk komitmen nyata untuk menjaga ekosistem pesisir di wilayahnya.

    “Mageri Segoro itu bukan kebiasaan, tapi budaya kita. Dulu kita sudah masukin rekor Muri satu juta mangrove, hari ini sampai dengan Desember kita targetkan 1,5 juta mangrove,” tegas Luthfi di hadapan peserta.

    Ditambahkan, ada sebanyak 17 kabupaten/kota di wilayahnya yang memiliki garis pantai. Saat ini, banyak garis pantai yang terkena aberasi. Karenanya, mangrove yang ditanam itu perlu dijaga dengan baik untuk mencegah aberasi.

    Menurut Luthfi, penanaman harus dibarengi dengan perawatan berkelanjutan. Ia mendorong keterlibatan generasi muda dalam gerakan lingkungan.

    “Adik-adik kita didik untuk cinta lingkungan, tidak hanya tanam tapi juga merawat dan memelihara. Garis pantai harus kita pagari, Mageri Segoro. Bukan hanya rumah saja yang kita pagari. Jadi, pagari laut dengan cara memelihara ekosistem,” tegasnya.

    Luthfi optimistis kolaborasi lintas pihak, akan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat pesisir.

    Di tempat yang sama, Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin menambahkan kegiatan Mageri Segoro ini sebelumnya telah Ia mulai di wilayah Sayung, Demak. Kegiatan ini merupakan  wujud kecintaan kita terhadap lingkungan.

    Alhamdulillah masyarakat berterima kasih kepada seluruh stakeholder yang sudah membantu banjir rob di Sayung,” ujarnya.

    Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Jawa Tengah, Widi Hartanto melaporkan, gerakan penanaman mangrove serentak itu melibatkan 2.000 peserta, dan digelar serentak di 17 kabupaten/kota, 185 desa di 54 kecamatan di wilayah pesisir Jateng. Total 200.000 batang mangrove ditanam dalam sehari, di total luas area 3.000 hektare.

    “Khusus di Pantai Randusanga, jumlah bibit yang ditanam mencapai 25.200 batang di lahan 4 hektare. Penanaman juga dilakukan di 13 desa lain di Brebes, dengan total 26.000 batang,” kata Widi.

    Selama Maret hingga Mei 2025, jumlah bibit yang telah ditanam di Jateng oleh seluruh stakeholder mencapai 260.102 batang. Target penanaman hingga Desember mendatang sebanyak 1,5 juta batang, di atas 150 hektare wilayah pesisir. (Humas Jateng)*ul

     



    Source link

  • Ahmad Luthfi Nyalakan Asa Masyarakat Pesisir Lepas dari Ancaman Aberasi dan Rob – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    BREBES – Kedatangan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi ke Pantai Randusanga, Kabupaten Brebes, untuk memimpin penanaman mangrove secara serentak, menyalakan asa masyarakat di wilayah pesisir, untuk lepas dari ancaman aberasi dan rob.

    Asa itu terlihat dari antusiasme masyarakat di Brebes dan 16 kabupaten/ kota lain di Pesisir Pantai Utara dan Pantai Selatan Jawa Tengah, yang mengikuti kegiatan penanaman mangrove serentak.

    Diketahui, selama puluhan tahun kondisi pantai Randusanga, Kabupaten Brebes, terus tergerus aberasi. Kondisi itu menghambat aktivitas para pedagang dan masyarakat pemilik tambak.

    “Minta tolong, Pak. Selamatkan pantai dan tambak kami. Tambaknya itu sudah seperti lautan,” ujar Khusnaini, seorang pedagang di Pantai Randusanga saat bertemu Ahmad Luthfi, seusai penanaman mangrove, Kamis (5/6/2025).

    Selama puluhan tahun, lanjutnya, kondisi tersebut dialami oleh masyarakat sekitar. Pengunjung tidak mau lagi datang ke Pantai Randusanga, karena banjir dan jalan rusak. Penanaman mangrove itu diharapkan dapat memperbaiki kondisi pantai dan tambak milik masyarakat.

    “Minta diperbaiki pantainya, bila perlu dikasih pemecah gelombang, jalannya diperbaiki. Tambak-tambak diperbaiki seperti semula, tambaknya itu seperti laut,” beber Khusnaini, saat berdialog dengan Ahmad Luthfi.

    Harapan lain dari program Mageri Segoro tersebut disampaikan Nunung dan Siri Humairoh. Keduanya mengaku senang karena ada program penanaman mangrove yang bermanfaat bagi lingkungan hidup, khususnya di wilayah pesisir.

    “Kami senang, karena kegiatan ini berdampak positif terhadap lingkungan. Harapannya bisa mengatasi kerusakan lingkungan di pesisir pantai,” ujar keduanya.

    Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma menyatakan, program Mageri Segoro merupakan program yang luar biasa. Apalagi di Brebes dikenal dengan aberasi dan rob, yang tidak mudah tertangani. Program tersebut merupakan tindakan nyata yang digalakkan oleh Gubernur Ahmad Luthfi, untuk menyelamatkan wilayah pesisir.

    “Mudah-mudahan ke depan, tidak ada aberasi dan rob lagi di Randusanga dan Losari,” kata dia.

    Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengatakan, penanaman mangrove dengan nama Mageri Segoro tersebut diikuti oleh 17 kabupaten/kota, terdiri dari 184 desa di 54 kecamatan di wilayah Pantai Utara dan Pantai Selatan Jawa Tengah. Hari itu secara serentak ditanam sekitar 200 ribu batang mangrove, dengan luas 30 hektare. Sementara, pada Maret-Mei 2025, sudah ditanam 260.102 batang mangrove di 35 hektare kawasan pesisir.

    “Sampai nanti bulan (Desember) 150 hektare dengan jumlah 1,5 juta mangrove tertanam. Ini upaya pencegahan, kita mengetahui aberasi di wilayah kita sangat tinggi. Kita tidak ingin, ke depan garis pantai kita hilang karena tidak punya kepedulian itu,” tandasnya. (Humas Jateng)*ul

     



    Source link

  • Ribuan Orang dari Berbagai Elemen, Antusias Ikuti “Mageri Segoro” Bareng Luthfi-Yasin – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    BREBES – Ribuan orang dari berbagai elemen, antusias mengikuti kegiatan “Mageri Segoro” bareng Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen, di Pantai Randusanga, Brebes, Kamis (5/6/2025). Hadir dalam acara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin.

    Kegiatan tanam pohon yang bertujuan untuk penyelamatan lingkungan di wilayah pesisir laut utara dan selatan tersebut, dilakukan secara serentak di 17 kabupaten/kota di Jawa Tengah, sekaligus dalam rangka memeringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025. Baik dari pemerintahan, TNI-Polri, DPRD, komunitas, pelajar dan masyarakat.

    Guru SDIT Harapan Umat Brebes, Nunung, mengaku antusias mengikuti kegiatan yang diinisiasi Gubernur Luthfi tersebut. Bahkan, pihaknya mengajak sebanyak 50 siswanya untuk ikut menanam pohon mangrove dan bersih pantai.

    “Kami bersama 50 siswa di sekolah kami untuk mengikuti kegiatan ini, yakni tanam pohon dan bersih sampah,” katanya.

    Menurut Nunung, kegiatan Mageri Segoro sangat positif karena mampu menjaga lingkungan hidup, terutama di pesisir pantai.

    “Kami senang karena kegiatan ini berdampak positif terhadap lingkungan,” tambahnya.

    Hal serupa juga disampaikan siswi SMKN 1 Brebes, Siti Humairoh. Dia rela berpanasan di bawah terik matahari, untuk ikut menanam pohon mangrove secara bersama.

    “Kami dari SMKN 1 Brebes sangat antusias, karena kegiatan Mageri Segoro sepertinya baru pertama, dan kami senang,” jelasnya.

    Siti berharap, Mageri Segoro yang diinisiasi Gubernur Luthfi menjadi solusi persoalan aberasi di pesisir pantai.

    “Harapannya bisa mengatasi kerusakan lingkungan di pesisir pantai,” lanjutnya,

     

     

    Targetkan 1,5 Juta Pohon

     

    Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyampaikan, penanaman mangrove dilaksanakan di 17 kabupaten/ kota secara serentak bersama dengan stakeholder, melalui program Mageri Segoro.

    “Program ini kita lakukan secara berlanjut. Jadi mulai bulan Mei sudah tertanam 200 ribu mangrove dengan luas 30 hektare. Hari ini 260 ribu mangrove 35 hektare, sampai nanti 150 hektare dengan jumlah 1,5 juta mangrove tertanam di tahun ini,” tegasnya.

    Ditambahkan, Mageri Segoro merupakan upaya pencegahan aberasi di lingkungan pesisir laut. Sehingga aberasi dapat dikendalikan sebelum terjadi kerusakan semakin luas.

    “Kita tidak ingin, ke depan garis pantai kita hilang karena tidak punya kepedulian itu,” paparnya.

    Luthfi menambahkan, penanganan kerusakan lingkungan membutuhkan kerja bareng banyak pihak.

    “Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, ini adalah kerja bersama, baik itu dari lingkungan hidup, penggerak lingkungan hidup, masyarakat, anak-anak sekolah, PKK semuanya ikut,” tandasnya. (Wk/Ul, Diskominfo Jateng)

     



    Source link

  • Sekolah Rakyat Selaras dengan Program Seribu Sarjana – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    MUNGKID – Bupati Magelang Grengseng Pamuji menilai program sekolah rakyat yang saat ini sedang dimulai oleh Kementerian Sosial, akan selaras dan berkelanjutan dengan program seribu sarjana setiap tahun, yang saat ini terus didorong dan dirumuskan.
    “Tentunya ini selaras dengan program seribu sarjana yang ada dalam visi misi, untuk mengentaskan kemiskinan dengan ilmu pengetahuan,” ungkap Grengseng Pamuji, saat mendampingi Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono meninjau kondisi rumah calon siswa Sekolah Rakyat, Annisa Dwi Pangestu di Dusun Samberan, Desa Wringin Anom, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang, Rabu (4/6/2025).
    Bupati menegaskan, Pemerintah Kabupaten Magelang berkomitmen untuk mendorong ilmu pengetahuan, menjadi basic pengentasan angka kemiskinan. Menurutnya, dengan program pendidikan berjenjang, angka kemiskinan bisa ditekan.
    Ia pun mendukung program Kementerian Sosial dengan Sekolah Rakyat ini. Salah satunya dengan menyediakan bangunan pusat pendidikan milik Pemkab Magelang yang berada di Tegalrejo, untuk dijadikan Sekolah Rakyat.
    Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono menjelaskan, kunjungannya tersebut dalam rangka groundcheck calon siswa sekolah rakyat.
    “Dan benar kondisinya calon siswa atas nama Annisa Dwi Pangestu, anak kedua dari pasangan Eko Haryanto dan Siti Kusriatun ini, merupakan dari keluarga tidak mampu,” ungkap Agus Jabo.
    Kondisi tersebut, lanjut Wamensos, sesuai dengan harapan Presiden untuk memotong transmisi kemiskinan. Sehingga, diharapkan dengan keberadaan sekolah rakyat nantinya mampu mengentaskan keluarga dari angka kemiskinan.
    “Jadi Pak Presiden tidak mau kalau orang tuanya tidak mampu, (dan) masuk dalam kategori miskin anaknya nanti ikut miskin. Yang kedua, Pak Presiden ingin memuliakan orang-orang yang tidak mampu. Yang ketiga Pak Presiden ingin anak-anak Indonesia terus sekolah setinggi-tingginya,” jelas Agus Jabo.
    Calon Siswa Sekolah Rakyat, Annisa Dwi Pangestu mengaku sangat senang bisa masuk dalam program Sekolah Rakyat, untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang Sekolah Menengah Atas.
    “Senang bisa melanjutkan sekolah untuk bisa mengejar cita cita menjadi guru,” kata Annisa.
    Ia pun mengaku tidak masalah jika harus tinggal di asrama saat dimulainya kegiatan belajar mengajar nanti, karena akan meringankan beban orang tua. Terlebih, untuk kebutuhan sehari-hari sudah difasilitasi oleh pihak sekolah.

    Penulis: Kontributor Kab Mgl
    Editor: WH/DiskominfoJtg



    Source link

  • SPMB 2025/2026 Dibuka, Wali Kota Salatiga Tegaskan Komitmen Pendidikan Bersih dan Adil – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    SALATIGA – Pemerintah Kota Salatiga resmi memulai rangkaian proses Penerimaan Murid Baru (SPMB) untuk jenjang TK, SD, dan SMP tahun ajaran 2025/2026. Pembukaan berlangsung di Aula Ganesha, Dinas Pendidikan Kota Salatiga, Selasa (3/6/25.
    Dalam sambutannya, Wali Kota Salatiga Robby Hernawan menegaskan, Pemkot Salatiga berkomitmen penuh untuk menjalankan proses SPMB dengan prinsip integritas, transparansi, dan akuntabilitas. Sistem yang bersih dan adil, kata Robby, merupakan cerminan serius dari upaya pemerintah dalam pemerataan mutu pendidikan.
    Kepada seluruh jajaran Dinas Pendidikan, kepala sekolah, dan panitia SPMB, Robby berpesan agar proses penerimaan dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan profesionalisme. Ia mengingatkan agar semua pihak menghindari segala bentuk kecurangan serta memberikan pelayanan yang ramah dan cepat kepada masyarakat.
    “Layani warga dengan sepenuh hati, jangan berikan ruang bagi praktik curang. Sekolah adalah tempat anak-anak bermimpi, bukan ladang bisnis,” katanya.
    Dikatakannya, proses SPMB lebih dari sekadar urusan administratif. Menurutnya, ini adalah gerbang awal untuk memastikan setiap anak di Salatiga mendapatkan kesempatan pendidikan yang setara dan berkualitas.
    “Penerimaan murid baru harus jadi momentum untuk menegaskan bahwa pendidikan adalah hak semua anak, bukan hanya milik mereka yang punya akses lebih,” ujarnya.
    Robby juga mengajak masyarakat, khususnya orang tua, untuk aktif mengawal jalannya proses seleksi. Ia menekankan agar tidak mudah tergiur oleh tawaran di luar mekanisme resmi yang telah ditetapkan.
    “Ada empat jalur yang tersedia: Domisili, Afirmasi, Mutasi, dan Prestasi. Semua jalur ini harus dijalankan sesuai aturan, tanpa intervensi,” tegasnya.
    Kepala Dinas Pendidikan Kota Salatiga menambahkan bahwa proses SPMB tahun ini menggabungkan sistem daring dan luring agar lebih inklusif. Ini dilakukan untuk memastikan seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang tidak memiliki akses internet memadai, tetap bisa mengikuti proses penerimaan dengan lancar.
    Dengan dimulainya proses SPMB, Pemkot berharap kepercayaan publik terhadap dunia pendidikan terus tumbuh dan sistem seleksi siswa dapat berjalan adil, bersih, serta berpihak pada masa depan anak-anak Salatiga.

    Penulis: Kontributor Kota Salatiga
    Editor: WH/DiskominfoJtg



    Source link

  • Agus Gondrong Temui Pabrikan Rokok di Jatim, Dorong Pembelian Tembakau Temanggung – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    MALANG – Perjuangan Bupati Temanggung Agus Setyawan, atau akrab disapa Agus Gondrong untuk mengangkat taraf perekonomian para petani tembakau terus berlanjut. Setelah beberapa waktu menggelar kunjungan industri ke sejumlah pabrikan rokok yang berada di Kabupaten Kudus, kini dirinya kembali melakukan langkah yang sama, yakni dengan menggelar audiensi dengan beberapa perwakilan pabrikan rokok yang berada di Malang, Jawa Timur, tepatnya pada Rabu (4/6/2025).
    Dengan mengajak serta perwakilan Tim Komite Pertembakauan Kabupaten Temanggung, Agus berharap, kunjungan tersebut dapat membuahkan hasil positif terhadap serapan produk tembakau petani lokal oleh pihak industri rokok yang terdapat di wilayah Malang dan sekitarnya, termasuk Kota Surabaya.
    Pada kesempatan tersebut, seluruh pihak yang hadir sepakat untuk memohon kepada pemerintah pusat agar bersedia kembali membuka jalan bagi berbagai regulasi terkait rokok, agar pergerakan industri hasil tembakau dapat lebih leluasa.
    “Keleluasaan regulasi inilah yang menjadi salah satu faktor kunci kesejahteraan masyarakat, khususnya para petani tembakau,” bebernya.
    Menurutnya, kerjasama, serta kolaborasi yang baik dari berbagai pihak mulai petani, pihak pabrikan atau industri rokok, hingga pemerintah, akan menghasilkan sebuah tatanan demi perputaran rantai ekonomian yang kian positif.
    “Industri hasil tembakau sampai sejauh ini masih memiliki multiplier effect yang luar biasa besar bagi sektor perekonomian,” imbuhnya.
    Ketua Forum Masyarakat Industri Rokok Seluruh Indonesia (Formasi), Heri Susianto berpesan, kendati tembakau asal Kabupaten Temanggung tergolong sebagai yang salah satu yang terbaik dan kerap diburu oleh pabrikan, namun para petani juga diharapkan mampu secara konsisten menjaga kualitas produk yang dihasilkan, agar tetap memiliki nilai tawar yang kuat.
    “Saya apresiasi tinggi atas forum yang diinisiasi oleh Pak Bupati Temanggung ini. Harapannya, ada titik keseimbangan ke depan. Petani harus mampu menjaga kualitas produk yang dihasilkan, maka pihak industri juga pastinya akan membuka pos serapan sesuai kebutuhan,” bebernya.
    Sulasmi, selaku perwakilan dari Gabungan Perusahaan Rokok (Gapero) Surabaya menyebut, sejatinya tembakau asal Kabupaten Temanggung memiliki kekhasan tersendiri yang dibutuhkan oleh pabrikan dalam menghasilkan produk rokok mereka. Sehingga pihaknya mewanti-wanti agar para petani tetap menjaga mutu agar produk tembakau mereka memiliki nilai jual seperti yang diharapkan.
    “Tembakau asal Temanggung dan Madura itu sangat dibutuhkan oleh pabrikan, karena menjadi vetsin atau pemanis dalam sebuah produk rokok. Maka dari itu, petani harus mampu menjaga mutu dan kualitas sesuai dengan arah kebutuhan pihak pabrikan,” imbaunya.
    Ketua Tim Komite Pertembakauan Kabupaten Temanggung, Agus Parmuji berharap, forum tersebut mampu menjadi awal dari energi positif antara pihak pabrikan dengan para petani tembakau. Oleh karenanya, saat para petani tembakau mampu menjaga dan meningkatkan kualitas produk mereka, pihak pabrikan juga dapat melakukan serapan produk sesuai dengan apa yang diharapkan oleh para petani itu sendiri.
    “Harapannya, ketika petani mampu menjaga kualitas tembakau dengan pola tanam yang benar sesuai yang diharapkan, sebaliknya pihak industri juga dapat melakukan serapan tembakau yang dihasilkan oleh petani,” pungkasnya.

    Penulis: IFN;EKP
    Editor: WH/DiskominfoJtg



    Source link

  • Proyek Tol Semarang-Demak Seksi 1 Senilai Rp10,9 Triliun Rampung 2027, Sekaligus Kendalikan Rob dan Banjir – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    SEMARANG – Pembangunan tol Semarang-Demak Seksi 1 ditargetkan akan rampung pada 2027. Proyek senilai Rp10,9 triliun tersebut juga berfungsi sebagai tanggul laut (Giant Sea Wall) yang mampu menahan air rob.

     

    Kepala Satuan Kerja (Satker) Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak, Wandi Saputra mengatakan, paket proyek pembangunan tol Semarang-Demak Seksi 1 terdiri dari tiga paket pekerjaan. Yakni 1A, 1B, dan 1C, dengan anggaran masing-masing, 1A senilai Rp2,02 triliun, 1B Rp6,84 triliun, dan 1C Rp2,11 triliun.

     

    “Jadi, nilai Rp10,9 triliun itu termasuk PPN dan terkontrak sejak tahun 2022 sampai selesai tahun 2027. Kalau nilai konstruksi sebesar Rp10,05 triliun,” ujarnya, saat ditemui di Semarang, Rabu (4/6/2025).

     

    Wandi menjelaskan, pembangunan jalan tol yang terintegrasi dengan tanggul laut, salah satu tujuannya sebagai jalan penghubung Semarang-Demak yang mampu mengatasi kemacetan di jalan nasional Semarang–Demak, sekaligus untuk menanggulangi rob di wilayah sekitar Kaligawe -Sayung. Dari total panjang pembangunan Jalan Tol sepanjang 10,634 Km, terdapat konstruksi sepanjang 6,7 km yang berfungsi sebagai tanggul laut.

     

    “Jadi jalan tol yang terintegrasi dengan tanggul laut, sepanjang 6,7 kilometer. Sehingga hal itu akan berdampak pada daerah di sekitar Kaligawe sampai Sayung,” ungkapnya.

     

    Wandi menambahkan, selain sebagai jalan tol dan tanggul laut, proyek tol Semarang-Demak Seksi 1 tersebut juga membangun dua kolam retensi di Terboyo dan Sriwulan. Kolam tersebut berfungsi untuk mengendalikan banjir nonrob.

     

    Hingga saat ini, katanya, progres pembangunan tol Semarang-Demak Seksi 1 sudah mencapai 42,81 persen. Dengan rincian pada 1A sebesar 63,75%, 1B yang merupakan jalan tol yang terintegrasi dengan tanggul laut mencapai progres 41,55%. Sedangkan untuk 1C yang merupakan konstruksi Kolam Retensi Terboyo dan Kolam Retensi Sriwulan, mencapai progres 26,79%.

     

    “Kolam retensi Terboyo itu seluas 189 hektare mampu menampung 6,7 juta (meter) kubik air, dan Kolam Retensi Sriwulan seluas 28 hektare mampu menampung 1,2 juta (meter) kubik air. Kedua kolam retensi tersebut dilengkapi dengan total 10 mesin pompa, dengan kapasitas masing-masing mesin sebesar 5m3/detik . Ini untuk pengendalian banjir bukan rob,” jelas Wandi.

     

    Sehingga, ujarnya, pembangunan tol Semarang-Demak Seksi 1 itu memang salah satu tujuannya untuk mengendalikan rob di wilayah sepanjang tanggul laut, sekaligus mengendalikan banjir akibat hujan.

     

    “Ditargetkan pembangunan tol Semarang-Demak akan selesai di tahun 2027,” tandas Wandi. (Wk/Ul, Diskominfo Jateng)



    Source link