Blog

  • LHKP Muhammadiyah Jateng Rilis Survei 100 Hari Luthfi-Yasin, Sektor Pendidikan Paling Menonjol – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    SEMARANG – Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PW Muhammadiyah Jateng, merilis survei 100 hari kepemimpinan Gubernur-Wagub Jawa Tengah Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen. Hasilnya, dari 11 program prioritas, publik menilai sudah berjalan dengan baik.

    Acara yang berlangsung di Gedung Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jateng Selasa (3/6/2025), dihadiri Ketua LHKP Jayusman Arief, Ketua Bidang Studi dan Advokasi Publik Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PWM Jateng Dr Cahyo Seftyono, Ketua Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TPPD) Provinsi Jawa Tengah Dr Zulkifli, Kepala Ombudsman RI Perwakilan Jateng Siti Farida, serta anggota DPRD Jawa Tengah Yusuf Hidayat .

    Ketua Bidang  Studi dan Advokasi Publik, Cahyo Seftyono mengatakan, survei daring tersebut melibatkan 529 responden. Terdiri dari laki-laki 73,50 persen dan perempuan 26,50 persen, dengan rentang usia mulai dari 17-65 tahun.

    Dia menyampaikan, sebagian besar responden mengetahui program yang dicanangkan oleh Luthfi dan Yasin. Cahyo mengatakan, dari 11 program, secara persentase sekitar 20 persen dinilai telah tercapai oleh publik, kemudian program yang sedang berjalan sekitar 60 persen, dan program yang belum ada progres sekitar 10-20 persen.

    “Kinerja dari gubernur dan wakil gubernur secara umum, dari 11 program prioritas pembangunan itu mayoritas sudah berjalan dengan sangat baik,” tuturnya

    Cahyo menggarisbawahi, beberapa program yang mendapatkan atensi tinggi dari masyarakat, yakni sektor pendidikan dan tata kelola good governance.

    “Yang menonjol pendidikan, dianggap sudah sangat berhasil, di atas 70 persen kalau tidak salah ya. Dari sisi penganggaran juga sudah ditingkatkan. Juga peningkatan tata kelola good governance, tadi oleh ketua Tim Percepatan Pembangunan Daerah sudah mulai ditata kembali, saya pikir itu yang kemudian lima tahun itu menjadi sangat positif,” urainya.

    Cahyo membeberkan, survei itu bertujuan agar ke depan pemerintahan Luthfi-Yasin, lebih menyampaikan hasil-hasil pendidikan melalui kanal kanal digital. Sebab, gencarnya penetrasi digital, turut memengaruhi pola konsumsi informasi masyarakat.

    Dengan demikian, masyarakat diharap merasa memiliki, dan meningkatkan engagement publik pada program pemerintah.

    Selaras, Kepala Ombudsman RI Perwakilan Jateng Siti Farida mengatakan, sektor pendidikan pada era Luthfi-Yasin mendapat perhatian besar. Hal itu dapat dilihat dari layanan aduan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025.

    “Tadi memang ada PR, bahwa tata kelola birokrasi pendidikan semakin baik. Indikatornya sederhana, aduan yang paling banyak kami terima itu di pendidikan, tapi semua itu selesai dalam jangka cepat,” jelasnya.

    Selain itu, sektor kesehatan juga mendapatkan perhatian dari pemerintah. Menurutnya, respon atas penyelesaian aduan di sektor tersebut cukup baik dan tuntas.

    Ketua TPPD Provinsi Jawa Tengah Dr Zulkifli, menyampaikan apresiasi atas survei yang dilakukan oleh LHKP Muhammadiyah Jateng. Menurutnya, hasil survei dengan kinerja 100 hari gubernur-wakil gubernur Jawa Tengah tersebut sudah selaras.

    “Artinya, dengan survei ini kita mendapatkan, bahwa program yang sudah terlaksana itu diketahui oleh masyarakat. Program yang belum terlaksana dan sudah teranggarkan itu, memang PR sampai bulan Desember. Yang lain ini nanti bertahap, sesuai karena masih ada lima tahun,” ungkapnya.

    Zulkifli menyampaikan, cerminan 100 kerja Ahmad Luthfi-Taj Yasin, memberikan pijakan kuat, untuk melaksanakan kepemimpinan hingga lima tahun mendatang. Terkait saran untuk meningkatkan branding capaian pemerintah, Zulkifli dengan senang hati menerima hal tersebut.

    “Maka langkah yang dilakukan ini adalah, bukan secara personal branding yang kita naikkan, tapi bagaimana kinerjanya bisa terlihat. Salah satunya, dengan call center 24 jam, konsepnya nanti akan fast response pada saat itu, misal jalan rusak nanti akan direspon oleh PPID terkait,” urainya.

    Selain itu, langkah berikutnya adalah lebih mempererat jalinan dengan media, yang selama ini sudah dilakukan. (Pd/Ul, Diskominfo Jateng)



    Source link

  • Pastikan Kondisi Rumah, Ahmad Luthfi Cek Penerima Bantuan Perbaikan RTLH di Kendal – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    KENDAL – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi turun langsung untuk melihat kondisi rumah milik seorang warga penerima bantuan renovasi rumah tidak layak huni (RTLH), di Dukuh Rancang RT 03 RW 05, Desa Pucangrejo, Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal, Selasa (3/5/2025).

     

    Rumah yang ditinjau tersebut adalah milik Nakuwan (56), buruh tani, yang sudah tinggal di rumah tersebut sekitar 20 tahun bersama istri dan anaknya.

     

    Ahmad Luthfi didampingi Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari, tiba di lokasi sekira pukul 11.00 WIB. Di sana Nakuwan bersama istrinya, Mahmudah, sudah menunggu kedatangan orang nomor satu di Jawa Tengah itu. Setelah bertegur sapa, pasutri tersebut mengajak gubernurnya, masuk ke dalam untuk melihat kondisi rumah kecilnya itu.

     

    Hampir setiap sudut rumah diperhatikan baik-baik oleh Luthfi. Mulai bagian depan sampai belakang, yang terdapat ternak sapi.

     

    Pantauan di lokasi, kondisi rumah Nakuwan memang memprihatinkan. Dinding rumah masih dari papan, lantai masih tanah, dan rangka atap menggunakan bambu dan penutup atap masih menggunakan genteng tua. Hal yang lebih memprihatinkan adalah, tiang penyangga rumah yang terlihat lapuk atau sudah tidak kokoh.

     

    “Sampun pirang tahun tinggal mriki? (Sudah berapa tahun tinggal di sini). Penting sehat terus nggih, rumah nanti biar diperbaiki sama teman-teman,” ujar Luthfi, saat berdialog sembari melihat kondisi rumah Nakuwan.

     

    Setelah beberapa menit, Ahmad Luthfi dan Nakuwan keluar, dan melanjutkan obrolan di teras rumah tentang banyak hal. Termasuk, mengenai hewan ternak dan pekerjaan sehari-hari Nakuwan yang hanya sebagai buruh tani, dengan penghasilan tidak menentu sekitar Rp1,8 juta per bulan.

     

    “Sapi itu bantuan. Sehari-hari kerja buruh tani di sawah milik orang. Ini baru tanam, belum panen. Kalau tanah rumah ini milik sendiri, lebar 6 meter dan panjang 20 meteran,” ujar Nakuwan.

     

    Pada akhir pertemuan, Nakuwan dan istrinya menyampaikan kebanggaan mendapatkan bantuan renovasi rumah. Dia juga berterima kasih kepada Gubernur Ahmad Luthfi dan seluruh pihak yang sudah membantu.

     

    “Bangga bisa dapat bantuan bedah rumah ini. Tinggal di sini sudah 20 tahun bersama anak. Terima kasih untuk Pak Gubernur,” ujar Nakuwan.

     

    Gubernur Luthfi menjelaskan, bantuan untuk Nakuwan dan istrinya Mahmudah, merupakan bagian 17.000 bantuan rehab RTLH yang disebar ke seluruh Jawa Tengah pada 2025 ini. Khusus di Kabupaten Kendal, total ada 66 unit rumah yang akan diperbaiki melalui bantuan ini. Pembangunan akan dilakukan selama kurang lebih dua bulan.

     

    “Pak Nakuwan dan Bu Mahmudah ini kebetulan mendapatkan bantuan pembangunan RTLH. Keseluruhan sudah disiapkan 17 ribu pembangunan RTLH. Artinya 17 ribu itu kita bagikan kepada masyarakat, per rumah Rp20 juta. Semua itu dari kita,” katanya usai mengecek rumah Nakuwan.

     

    Ditambahkan, bantuan perbaikan RTLH tersebut menggunakan skema Bantuan Keuangan (Bankeu) kepada Pemerintah Desa (Pemdes) di 35 kabupaten/kota. Sasarannya, keluarga miskin dan miskin ekstrem.

     

    Berdasarkan data Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, total RTLH yang telah tertangani sampai akhir 2024 sebanyak 1.800.531 unit. Masih ada sisa RTLH yang belum tertangani sebanyak 1.022.113 unit. Pada 2025 ini ditargetkan perbaikan sebanyak 17.000 unit RTLH, dan sudah terealisasi 3.090 unit. (Humas Jateng)*ul



    Source link

  • Respon Cepat Luthfi-Yasin Dapat Pujian, Pemprov Jateng Terus Perkuat Layanan Aduan – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    SEMARANG – Selama 100 hari bekerja, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin telah menunjukkan kepemimpinan yang responsif. Berbagai persoalan di masyarakat yang menghambat kinerja pelayanan publik, dapat ditindaklanjuti dengan baik.

     

    Hal itu dikatakan Kepala Ombudsman RI Perwakilan Jawa Tengah, Siti Farida. Pihaknya memuji aksi cepat yang dilakukan Pemprov Jateng di bawah kepemimpinan Luthfi-Yasin, dalam merespon berbagai aduan dari masyarakat.

     

    Di sektor pendidikan, dia menilai, Pemprov Jateng telah memberikan pelayanan yang baik. Seperti halnya kendala-kendala yang dihadapi calon siswa baru dalam proses SPMB 2025, bisa langsung ditindaklanjuti dan diselesaikan.

     

    “Indikatornya sederhana, bahwa pengaduan-pengaduan yang paling banyak kami terima itu di pendidikan, tapi juga semuanya selesai dalam jangka waktu yang memang cepat,” katanya, seusai Diskusi Evaluasi 100 Hari Gubernur Jawa Tengah, di Kantor PW Muhammadiyah Jateng, Selasa (3/6/2025).

     

    Di bidang infrastruktur jalan, Farida memuji aksi Ahmad Luthfi yang bergerak cepat dalam menangani persoalan jalan rusak di berbagai kabupaten/ kota saat mudik Lebaran 2025.

     

    Di sektor ketenagakerjaan juga sama. Berbagai masalah tentang pemenuhan Tunjangan Hari Raya (THR) berhasil direspon dengan cepat. Pemprov Jateng mampu menjadi mediator antara buruh dan pengusaha dalam menyelesaikan pencairan THR.

     

    “Ketenagakerjaan kemarin kita dapat momentum ketika pemenuhan hak-hak pekerja saat THR. Kami bersama dinas, kolaborasi dengan pengawas ketenagakerjaan, memastikan bahwa semua tenaga kerja itu mendapatkan THR-nya,” ujarnya.

     

    Kemudian, lanjut Farida, Pemprov Jateng saat ini juga mempermudah perizinan pendirian usaha. Bahkan aktif melakukan jemput bola, dengan membuka gerai pelayanan di kabupaten/ kota.

     

    Lebih lanjut, Ombudsman Jateng mendorong tren positif di 100 hari kerja Ahmad Luthfi dan Taj Yasin ini bisa dipertahankan. Di sisi lain, perlu memperkuat kolaborasi dengan pemerintah kabupaten/ kota.

     

    “Besar harapan kami agar Pak Gubernur terus melanjutkan tren positif untuk kolaborasi, orkestrasi, dari kabupaten/kota. Kalau tidak ada kolaborasi, target-target yang ditentukan tidak selesai,” ungkap Farida.

     

    Sementara, Ketua Tim Percepatan Pendapatan Daerah (TPPD) Jawa Tengah, Dr Zulkifli mengatakan, gaya kepemimpinan Ahmad Luthfi memang lebih menekankan pada action dan kinerja, bukan berorientasi pada viralitas dan personal branding.

     

    Ke depan pihaknya akan memperkuat pelayanan publik, dengan mengoptimalkan kanal aduan Lapor Gub yang buka 24 jam. Ketika ada masalah, publik dapat melapor sehingga bisa segera ditindaklanjuti.

     

    Rencananya, Lapor Gub akan di-rebranding menjadi Call Center 24 Jam. Nantinya, setiap organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkup Pemprov Jateng memiliki kanal aduan yang bisa diakses masyarakat luas.

     

    “Konsepnya, yang pertama dia langsung fast respon waktu itu. Jadi misal jalan ini rusak nah maka Dinas PU ini akan menjawab, ini dianggarkan di tahun kapan, tahun ini, atau berikutnya atau seperti apa,” tandas Dr Zulkifli. (At/Ul, Diskominfo Jateng)

     



    Source link

  • Pelaku UMKM di Ngargosoko Magelang Antusias Ikuti Pelatihan Manajemen Bisnis – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    MAGELANG – Beberapa peserta Pelatihan Manajemen Operasional Bisnis bagi Pelaku UMKM Desa Dampingan Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah, saling berinteraksi dengan pemateri Zahrotul Umami, di Balai Desa Ngargosoko, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, Selasa (3/6/2025).

     

    Pemateri yang merupakan akademisi Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nuswantoro Semarang, terlihat telaten dan sabar menjelaskan apa saja perihal tips dan trik pelaku UMKM dalam menjalankan usahanya.

     

    “Rekomendasi strategis seperti mulai dari pencatatan yang rapi, pantau permintaan pasar, libatkan keluarga atau karyawan kecil, serta mengukur efisiensi mingguan,” kata Umami, kepada sekitar 20 orang pelaku UMKM.

     

    Isrowiyah, pelaku UMKM warung kelontong menyatakan, kegiatan pelatihan sangat bermanfaat karena dirinya bisa mendapatkan pengetahuan cara pembukuan yang benar, dengan penghitungan pemasukan dan pengeluaran.

     

    “Sesudah ikut acara ini, saya bisa mengetahui bagaimana cara pembukuan yang benar, menghitung pengeluaran, pemasukan yang benar. Jadi lebih tertib,” kata Isrowiyah, di lokasi.

     

    Dia juga siap menata warung kelontongnya menjadi lebih menarik. Sehingga, pelanggan bisa terus datang untuk berbelanja.

     

    “Terima kasih kepada Pemprov Jateng karena diadakan acara ini. Sangat bermanfaat untuk pelaku UMKM di desa kami,” ujarnya.

     

    Peserta pelatihan lainnya, Rambat Tri Pujo mengatakan, pelatihan manajemen seperti sekarang ini, membuatnya lebih tahu dalam memasarkan yang lebih efektif.

     

    “Manfaatnya saya bisa lebih tahu. Ada gambaran. Seperti pemasaran jadi sedikit tahu. Dalam kegiatan, saya mendapatkan manfaat,” kata Rambat yang merupakan pelaku UMKM bakso keliling.

     

    Kepala Desa Ngargosoko, Khoirul Wahidah mengatakan, pelatihan itu sangat membantu pelaku UMKM untuk bisa berkembang. Dia berharap, mereka lebih baik dalam menjalankan usahanya, serta makin sejahtera karena pendapatannya bisa bertambah dari sebelumnya.

     

    “Harapannya, mereka bisa optimis dalam mengembangkan diri. Saya lihat antusias peserta sangat tinggi, mereka mengikuti acara sampai selesai,” ujarnya.

     

    Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah, Agung Hariyadi mengatakan, Manajemen Operasional Bisnis bagi Pelaku UMKM Desa Dampingan diselenggarakan, agar masyarakat bisa lebih maju dan punya kekuatan mengembangkan UMKM.

     

    “Kegiatan diperuntukkan bagi pelaku UMKM. Sehingga potensi yang ada di Desa Ngargosoko bisa meningkat. Kami terus memberikan pendampingan,” jelas Agung, di lokasi acara.

     

    Ditambahkan, pendampingan seperti saat ini merupakan kegiatan lanjutan, setelah sebelumnya dilakukan pelatihan pembuatan pupuk organik. Harapannya, petani bisa mendapatkan manfaat, agar masyarakat semakin maju.

     

    “Desa bisa berdaya, sesuai dengan program bapak Gubernur (Gubernur Ahmad Luthfi) yaitu desa maju dan berdaya. Masyarakat maju dan mempunyai kekuatan,” tambahnya. (Ak/Ul, Diskominfo Jateng)

     



    Source link

  • Teken MOU dengan UMUKA, Wujud Komitmen Polri Dalam Mendukung Program 4 Asta Cita Pemerintah RI

    Karanganyar | Hari ini Polri menandatangani Memorandum of Understanding dengan Universitas Muhammadiyah Karanganyar (UMUKA Solo) dalam rangka mengimplementasikan komitmen Polri dalam mendukung program pemerintah Asta Cita poin ke 4 penguatan Sumber Daya Manusia yang unggul, Selasa (3/6/2025)

    Kegiatan dilaksanakan di Aula Kampus UMUKA, Tasikmadu, Karanganyar dengan diawali pembukaan, menyanyikan lagu Indonesia Raya, sambutan dari Rektor UMUKA Dr. H. Muh. Samsuri, M.S.I., Sambutan perwakilan Polri Brigjen Pol Defrian Donimando, S.I.K., M.H., selaku Kabag Kebijakan Pendidikan Pelatihan Biro Pengkajian dan Strategi Staf SDM Polri yang dilanjutkan penandatangan MOU kerja sama dalam meningkatkan kualitas suber daya manusia, kemudian dilanjutkan kuliah umum bertema “Keamanan Nasional dan Peran Generasi Muda dalam Menjaga Ketahanan Sosial”

    Rektor UMUKA, Dr. H. Muh. Samsuri, M.S.I., dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan kebanggaan atas kepercayaan yang diberikan oleh Polri kepada kampus yang baru berusia tiga tahun tersebut. Beliau juga menyampaikan harapannya agar kolaborasi ini membuka peluang lebih luas dalam bidang penelitian dan pengembangan bagi mahasiswa.

    “Kami sangat bersyukur dan bangga atas kepercayaan Polri kepada kami yang baru berusia tiga tahun ini untuk menjadi rekan kerja Polri mengimplementasikan komitmen mendukung program Asta Cita ke empat menigkatkan Sumber Daya Manusia yang unggul, dengan ini kami berharap kolaborasi ini dapat membuka peluang yang lebih luas dalam bidang penelitian dan pengembangan bagi mahasiswa”, ucapnya

    Dilanjutkan, sambutan Perwakilan Polri Brigjen Pol Defrian Donimando menyampaikan Penandatanganan Nota Kesepahaman antara UMUKA dengan Kepolisian RI ini merupakan seremonial dan acara formal untuk menuangkan suatu hal kerjasama yang telah terjalin yaitu jalinan kerjasama selama ini antara Polres dengan Umuka yang sudah intens dilakukan, dan semoga dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak dan mahasiswa adalah aset negara yang perlu dibina secara kolaboratif Ia menekankan pentingnya kerja sama strategis antara lembaga pendidikan dan kepolisian demi peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan penguatan ketahanan nasional di berbagai lini

    “Penandatanganan Nota Kesepahaman antara UMUKA dengan Kepolisian RI ini merupakan seremonial dan acara formal untuk menuangkan suatu hal kerjasama yang telah terjalin yaitu jalinan kerjasama selama ini antara Polres dengan Umuka yang sudah intens dilakukan, dan semoga dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak dan mahasiswa adalah aset negara yang perlu dibina secara kolaboratif Ia menekankan pentingnya kerja sama strategis antara lembaga pendidikan dan kepolisian demi peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan penguatan ketahanan nasional di berbagai lini”, tuturnya

    Setelah penandatanganan kegiatan dilanjutkan Kuliah umum utama disampaikan oleh Kapolres Karanganyar, AKBP Dr. Hadi Kristanto, yang membawakan materi tentang Kindness Leadership atau kepemimpinan berbasis kebaikan hati. Ia menekankan bahwa kepemimpinan masa depan harus berlandaskan nilai-nilai kemanusiaan, empati, serta prinsip moral yang kuat. “Pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan. Mereka perlu menanamkan nilai-nilai kebaikan dan kepedulian sejak dini dalam setiap peran sosialnya,” tegasnya.

    Dilain kesempatan, Dalam wawancara, Brigjen Pol Defrian Donimando menyampaikan bahwa Polri senantiasa mengimplementasikan program pemerintah, dalam rangka mendukung program Asta Cita ke 4 pembangunan Sumber Daya Manusia, dan Kapolri memiliki strategi membangun SDM Unggul yang presisi sehingga kami di Staff SDM Polri berupaya menjalin kerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan diseluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia termasuk di UMUKA Solo, dengan harapan dapat meningkatkan pengetahuan umum personel Polri dengan fasilitas sesuai nota kesepakatan yang telah ditanda tangani,

     “Polri senantiasa mengimplementasikan program pemerintah, dalam rangka mendukung program Asta Cita ke 4 pembangunan Sumber Daya Manusia, dan Kapolri memiliki strategi membangun SDM Unggul yang presisi sehingga kami di Staff SDM Polri berupaya menjalin kerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan diseluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia termasuk di UMUKA Solo ini,”, Tutur Brigjen Pol. Defriana

    “Dalam upaya mewujudkan SDM yang unggul, kita berupaya meningkatkan pengetahuan umum personel Polri khususnya bagi yang akan melanjutkan kejenjang S1, S2 dan S3 diharapkan UMUKA bisa mefasilitas, dengan membuat kelas khusus dan RPL (Rekondisi Pelajaran Lampau) sesuai nota kesepahaman yang telah ditanda tangani”, imbuh Brigjen Pol. Defriana

    Kegiatan ini menjadi wujud nyata sinergi antara Polri dan institusi pendidikan dalam memperkuat ketahanan sosial dan mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga tangguh secara moral dan sosial.

  • Polda Jateng Ungkap 711 Kasus Premanisme dan Amankan 916 Tersangka Selama Masa Operasi Aman Candi 2025

    Semarang |Polda Jawa Tengah bersama jajaran Polres berhasil mengungkap 711 kasus premanisme sepanjang pelaksanaan Operasi Aman Candi 2025 yang digelar sejak 12 hingga 31 Mei 2025. Hasil ini disampaikan Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Latif Usman, dalam konferensi pers di Gedung Borobudur Mapolda Jateng, Selasa, (3/6/2025) pukul 10.00 WIB.

    Menurut Brigjen Latif Usman, operasi ini bertujuan untuk memberantas aksi premanisme yang selama ini meresahkan masyarakat serta menghambat iklim investasi di wilayah Jawa Tengah. 

    “Kegiatan pemberantasan premanisme ini dilakukan oleh sejumlah satgas yang terlibat dalam operasi, serta berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait,” ujarnya.

    Dari total 711 kasus yang terungkap, sebanyak 184 kasus merupakan Target Operasi (TO) dan 517 kasus Non TO. Sebanyak 276 kasus telah ditindaklanjuti melalui proses penyidikan, sementara 435 kasus dilakukan pembinaan terhadap pelakunya. Jumlah tersangka yang berhasil diamankan mencapai 916 orang, terdiri dari 888 laki-laki dan 28 perempuan.

    Adapun barang bukti yang diamankan dalam operasi ini antara lain 23 unit kendaraan roda empat, 65 unit kendaraan roda dua, 59 unit handphone, serta 100 senjata tajam. Terdapat 11 organisasi masyarakat (ormas) juga teridentifikasi terafiliasi dalam beberapa kasus premanisme.

    Beberapa kasus menonjol yang berhasil diungkap antara lain aksi premanisme berkedok wartawan di Hotel Alam Indah Gombel, Kota Semarang dengan kerugian Rp12 juta; kasus pengrusakan aset PT KAI oleh oknum ormas, tawuran gangster perempuan yang sempat viral di Jalan Kokrosono Semarang, hingga dugaan penipuan oleh ketua ormas di wilayahn Blora dan istrinya dengan kerugian mencapai Ratusan juta.

    Lebih lanjut, Wakapolda menegaskan bahwa meskipun masa operasi telah berakhir, penindakan terhadap aksi premanisme tidak akan berhenti. 

    “Ini sebagai bentuk komitmen Polda Jateng bersama pemerintah daerah untuk terus melakukan penegakan hukum terhadap premanisme. Dengan demikian, masyarakat dapat beraktivitas dengan aman serta mendukung pertumbuhan ekonomi daerah,” tegas Brigjen Latif.

    Polda Jateng juga terus melaksanakan langkah-langkah intelijen dan pencegahan, serta memberikan pembinaan kepada masyarakat agar ikut serta dalam upaya menjaga keamanan. Selain itu pihaknya juga terus melakukan kegiatan lanjutan pasca operasi meliputi patroli, penjagaan, pengawalan, dan penyuluhan di pusat keramaian, sentra ekonomi, fasilitas publik, dan kawasan industri di seluruh wilayah Jawa Tengah. 

    “Dukungan masyarakat sangat kami harapkan. Bila masih mendapati adanya praktik premanisme baik oleh perorangan maupun kelompok, segera laporkan kepada aparat Kepolisian. Kami berkomitmen untuk menuntaskan hingga Jawa Tengah benar-benar bersih dari aksi premanisme,” pungkas Wakapolda.

  • Polisi Sahabat Anak, Bhabinkamtibmas Kalikotes Edukasi Murid PAUD Dahlia Soal Kamtibmas Sejak Dini

    Sebagai upaya membangun kedekatan dengan generasi muda sekaligus menanamkan nilai-nilai positif sejak dini, Bhabinkamtibmas Desa Kalikotes Aipda Sriyanto melaksanakan program “Polisi Sahabat Anak” bersama siswa-siswi PAUD Dahlia di Desa Kalikotes, Kecamatan Kalikotes, Klaten, Selasa (03/06/2025).

    Kegiatan yang dimulai pukul 09.15 WIB tersebut dilakukan dalam rangka Door to Door System (DDS) dan sambang rutin yang dikombinasikan dengan edukasi ramah anak. Dalam suasana ceria, Aipda Sriyanto menyampaikan pesan-pesan kamtibmas yang dikemas secara komunikatif dan menyenangkan agar mudah dipahami oleh anak-anak usia dini.

    Dalam sesi interaksi tersebut, Aipda Sriyanto mengajak para siswa untuk selalu berbuat baik, hormat kepada guru dan orang tua, serta tidak ragu melaporkan kepada Bhabinkamtibmas bila melihat atau mengalami situasi yang mencurigakan di lingkungan sekitar.

    “Dengan mengenalkan sosok polisi secara humanis dan bersahabat, kami berharap anak-anak merasa dekat. Selain itu, melalui cara ini kami bisa menanamkan nilai kepatuhan, kedisiplinan, dan kepedulian terhadap lingkungan sejak usia dini.” Ungkap Kapolres Klaten AKBP Nur Cahyo, SH., SIK., MH melalui Kapolsek Kalikotes IPTU Ryan Dwi Prabowo, S.H., M.A.P..

    Kapolsek Kalikotes IPTU Ryan Dwi Prabowo, S.H., M.A.P. menyatakan dukungannya atas pelaksanaan kegiatan tersebut. Ia menilai program “Polisi Sahabat Anak” menjadi salah satu metode efektif dalam menjalin komunikasi positif antara kepolisian dengan masyarakat, khususnya generasi penerus bangsa.

    Selama kegiatan berlangsung, suasana tetap tertib, aman, dan penuh keceriaan. Anak-anak terlihat antusias menyambut kehadiran polisi, bahkan beberapa di antaranya dengan polos menyampaikan cita-citanya ingin menjadi polisi kelak.

  • SLB Swadaya Kendal Terima Bantuan CSR – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    KENDAL – Sekolah Luar Biasa (SLB) Swadaya di Desa Karangtengah, Kecamatan Brangsong menerima bantuan corporate social responsibility (CSR) untuk pembangunan sekolah, dari Satu Kata Peduli, Senin (2/6/2025).

    Pembina Yayasan SLB Swadaya, Kirana Endita Satiyani menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Kendal dan pihak Satu Kata Peduli, yang telah memberikan perhatian kepada sekolah SLB Swadaya.

    “Bantuan yang diberikan akan dipergunakan untuk pembangunan sekolah SLB Swadaya yang berlokasi di Desa Kebonadem, yang mana untuk pembangunan sudah kita mulai sejak Februari lalu,” ujar Kirana.

    Kirana menjelaskan, Sekolah SLB Swadaya ini memang belum memiliki sekolah sendiri, hingga kini masih numpang di tanah milik Desa Karangtengah, sehingga harapannya pembangunan sekolah tersebut bisa cepat terselesaikan.

    “Harapannya, pembangunan sekolah SLB Swadaya yang berlokasi di Kebonadem bisa segera selesai, sehingga anak-anak bisa lebih nyaman saat belajar, karena itu lahan dan bangunannya sudah milik yayasan,” ungkapnya.

    Founding Satu Kata Peduli Kendal, Levi Kurniawan mengucapkan terima kasih kepada pihak Pemerintah Kabupaten Kendal, yang terus bersama-sama dalam memberikan manfaat kepada masyarakat, dalam hal ini membantu Sekolah Luar Biasa (SLB) Swadaya Kendal.

    “Harapannya, bantuan CSR yang diberikan dapat bermanfaat bagi pendidikan di Kabupaten Kendal, khususnya bagi anak-anak berkebutuhan khusus di Kabupaten Kendal,” harap Levi.

    Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari menyampaikan apresiasi kepada pihak Satu Kata Peduli, yang telah memberikan CSR yang bermanfaat bagi Pendidikan di Kendal. Pihaknya akan terus berupaya meningkatkan perhatian dan kualitas pendidikan kepada sekolah-sekolah, termasuk sekolah swasta, sesuai dengan program pemerintah, yaitu menuju Indonesia Emas.

    Untuk itu, dirinya mengajak para pengusaha di Kabupaten Kendal, agar bersama-sama meningkatkan pendidikan yang lebih berkualitas, bermutu, dan berdaya saing melalui bantuan CSR tersebut.

    Penulis: Diskominfo Kendal/Heri
    Editor: Di, Diskominfo Jateng

     



    Source link

  • Upaya Pemprov Jateng Kurangi Pengangguran Terbuka, dari Peningkatan Vokasi hingga Magang Luar Negeri – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus melakukan berbagai upaya untuk mengurangi kemiskinan terbuka di wilayahnya. Sebab, berdasarkan data Badan Pusat Statitik (BPS), tingkat pengangguran terbuka (TPT) di provinsi ini per Februari 2025 masih mencapai 4,33 persen.

     

    Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi mengatakan, salah satu terobosan untuk mengurangi angka TPT kali ini adalah menggunakan desa sebagai basis data. Tujuannya, untuk mengetahui data pengangguran secara rinci, baik nama maupun alamatnya, sehingga intervensi yang dilakukan bisa tepat sasaran.

     

    “Kemudian kita intervensi programnya dari dinas-dinas provinsi terkait, termasuk dari kementerian masuk ke sana,” kata Luthfi, seusai rapat koordinasi terkait ketenagakerjaan, di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin (2/6/2025).

     

    Ditambahkan, intervensi program tersebut akan melibatkan seluruh stakeholder terkait. Di dalamnya nanti ada yang berkaitan dengan sektor pemuda, produk unggulan desa, kesempatan kerja bagi petani, ekonomi kreatif desa, dan sebagainya.

     

    Langkah lainnya, lanjut Luthfi, meningkatkan sumber daya manusia dari hulu ke hilir. Skema itu akan dilakukan dengan sekolah vokasi, dan pengoptimalan Balai Latihan Kerja (BLK). Maka, link and match dengan perusahaan dan kebutuhan serapan tenaga kerja, harus dilakukan.

     

    Dia juga mendorong agar program magang kerja di luar negeri seperti ke Jepang dan negara lainnya, ditingkatkan. Selain itu, juga menarik lebih banyak proyek strategis nasional (PSN) ke Jawa Tengah, lalu tenaganya menggunakan pekerja lokal.

     

    Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah Ahmad Aziz menambahkan, untuk mengurangi TPT di wilayahnya, sebenarnya ada sudah ada investasi yang membutuhkan tenaga kerja cukup besar. Terutama, investasi pada sektor padat karya.

     

    Dikatakan, sebenarnya link and match dengan hard skill sudah memenuhi. Namun, dalam beberapa hal masih terkendala dengan soft skill, daya tahan, dan sebagainya.

     

    “Ada juga yang terkendala dengan jarak, terus ada juga kaitannya dengan upah. Ini yang harus kita tangani bersama,” katanya.

     

    Terkait peningkatan dan perluasan magang luar negeri, Aziz menjelaskan, Jepang memiliki potensi sangat besar. Beberapa negara lain yang juga berpotensi, ada Korea Selatan, Jerman, Polandia, dan beberapa negara Eropa lainnya. Selain itu juga ada negara-negara tujuan lain, seperti Malaysia, Singapore, Hong Kong, dan Taiwan, juga negara-negara di Timur Tengah.

     

    “Jepang itu potensinya sangat besar. Tuntutannya adalah bahasa, budaya, dan fisik. Di sana berbeda dengan Indonesia,” katanya.

     

    Oleh karena itu, ke depan harus ada sinkronisasi program dengan Dinas Pendidikan, untuk membekali anak didik dengan kelas bahasa sesuai identifikasi minat anak bekerja ke luar negeri. Pembekalan itu dapat dilakukan, dengan pelajaran di luar mata pelajaran reguler.

     

    “Itu bisa kerja sama dengan LPK (Lembaga Pelatihan Kerja) dan SO (sending organization). Biasanya yang mau magang itu dapat materi bahasa 6 bulan di BLK. Kalau sudah ada dasar itu dari sekolah maka tinggal pemantapan saja, tidak perlu waktu lama di BLK,” ungkapnya. (Humas Jateng)*ul

     

     



    Source link

  • Kunjungi Salatiga, Jamal Mirdad Bicara Tentang Potensi Wisata – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    SALATIGA – Kota Salatiga kembali mendapat sorotan positif dari tokoh nasional. Anggota Komisi VII DPR RI sekaligus seniman senior, Jamal Mirdad, mengapresiasi kekayaan budaya dan potensi pariwisata Kota Salatiga. Dalam acara Diseminasi Strategi dan Komunikasi Pemasaran Pariwisata melalui Penguatan Branding yang digelar di Hotel Grand Wahid, Sabtu (31/5/2025), Jamal berharap agar Salatiga mampu mempertahankan warisan budaya dan pariwisata yang telah ada, bahkan memperkenalkannya kembali ke kancah nasional dan internasional.
    “Salatiga ini luar biasa menjual. Budayanya, wisatanya, kulinernya. Tapi semua itu tak akan berkembang jika tak ada sinergi antara pemerintah dan masyarakat. Harus ada kolaborasi nyata, atau istilah saya, harus sering ada ‘tik-tok’,” ucap Jamal Mirdad.
    Acara diseminasi ini diikuti oleh 75 pelaku usaha pariwisata Kota Salatiga dan menghadirkan narasumber dari berbagai bidang, termasuk Kepala Disbudpar Kota Salatiga Yayat Nurhayat, serta Konsultan Branding Qisthas Tsana Noemann. Diskusi mengarah pada strategi pemasaran digital, penguatan narasi budaya, dan promosi destinasi wisata yang berkelanjutan.
    Jamal Mirdad juga menekankan bahwa sektor kuliner lokal yang didominasi oleh UMKM merupakan kekuatan ekonomi yang tidak boleh diabaikan.
    “Usaha kuliner itu tidak perlu modal besar, tapi bisa sangat menjual karena keaslian rasanya. Budaya dan kuliner itu dua sisi mata uang yang bisa memperkuat identitas pariwisata,” katanya.
    Sementara itu, Wali Kota Salatiga Robby Hernawan, menyampaikan meskipun secara geografis kecil, Salatiga menyimpan kekayaan besar dalam aspek sejarah, budaya, dan kuliner.
    “Kita memiliki 144 bangunan cagar budaya dan telah tergabung dalam Jaringan Kota Pusaka Indonesia. Salatiga juga dikenal sebagai Kota Kreatif Kuliner dan kini tengah populer sebagai kota yang ideal untuk gaya hidup slow living,” jelas Robby.
    Ia menambahkan, prestasi terbaru sebagai Kota Tertoleran Peringkat 1 di Indonesia juga menambah nilai jual Salatiga di mata wisatawan. Dengan udara sejuk, masyarakat yang ramah, dan atmosfer yang damai, Salatiga siap menjadi destinasi utama di koridor Joglosemar. Kegiatan ini turut didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. Emi Ermawati, Asisten Deputi Strategi dan Komunikasi Pemasaran Pariwisata, menegaskan pentingnya membangun citra destinasi lewat digitalisasi dan konten yang inspiratif.
    “Melalui platform seperti Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia, kami terus mempromosikan destinasi unggulan seperti Salatiga. Narasi lokal harus dikemas secara digital dan disampaikan dengan cara yang menyentuh dan mudah dibagikan,” ungkap Emi.
    Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi Kota Salatiga dalam memperkuat identitas pariwisata dan budaya di era digital, sejalan dengan visi besar Salatiga BEDA: Bergerak, Energik, Dinamis, dan Adaptif menuju Salatiga yang Mendunia.

    Penulis: Kontributor Kota Salatiga
    Editor: WH/DiskominfoJtg



    Source link