Blog

  • Cerita Warga Ikut Jateng Bersholawat Bareng Luthfi-Yasin – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    SEMARANG – Ribuan orang tumpah-ruah mengikuti Jateng Bersholawat, bersama Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin, di halaman kantor Gubernur, Minggu (1/6/2025) malam. Mereka berdoa dan berselawat dari awal hingga puncak acara dengan khusyuk, dan khidmat.

    Salah satunya Ahmad, yang datang bersama istri dan seorang anaknya. Pria yang berasal dari Boja, Kendal, ini mengaku sangat senang bisa hadir dalam kegiatan Jateng Bersholawat.

    “Adanya kegiatan selawat ini, harapannya Jawa Tengah bisa lebih baik. Masyarakatnya bisa dimudahkan segala urusannya,” katanya.

    Ia juga berharap kepada gubernur dalam menjalankan tugas terus lebih baik hingga tahun-tahun berikutnya. Selain juga dalam menjalankan tugas, gubernur selalu diberikan kesehatan dan kelancaran.

    “Semoga Pak Gubernur dilancarkan kesehatan, selalu diberikan keberkahan dan lebih baik dari tahun ke tahun,” harapnya.

    Tiara, asal Kabupaten Cilacap, berharap, dengan adanya kegiatan Jateng Bersholawat, Jawa Tengah bisa semakin maju, jaya dan bisa memberikan manfaat kepada masyarakat.

    “Semoga pemerintah tetap sadar akan kebijakannya, karena mereka itu dipilih oleh rakyat dan mereka juga dari rakyat,” harap Tiara.

    Pada momen Hari Lahir Pancasila, Tiara yang didampingi para temannya dalam berselawat, berharap generasi muda bisa mengembangkan kemampuannya untuk selalu kreatif, dan inovatif.

    “Harapannya, generasi muda kita bisa lebih kreatif, inovatif, dan bisa mengembangkan kemampuannya gitu. Apa yang dia bisa harus dia tunjukkan agar bermanfaat, bukan untuk dia saja, tapi juga bangsa ini,” ujarnya.

    Zakiyatul Azzahra asal Genuk menilai, kegiatan yang diadakan pemprov seperti Jateng Bersholawat ini sangat bagus, dan bisa diadakan setidaknya enam bulan sekali.

    “Semoga bisa diadakan lebih sering lagi. Ya kalau bisa enam bulan sekali, jadi masyarakat bisa sering berselawat,” kata Zahra bersama temannya, Ihda. (Ak/Ul, Diskominfo Jateng)

     



    Source link

  • Kota Magelang Raih Peringkat Keempat Kota Paling Toleran se-Indonesia – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    KOTA MAGELANG – SETARA Institute, lembaga riset yang fokus pada isu demokrasi dan hak asasi manusia, menetapkan Kota Magelang sebagai kota dengan indeks toleransi tertinggi keempat se-Indonesia.
    Penilaian ini diumumkan dalam acara Peluncuran Indeks Kota Toleran 2024 yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (27/5/2025).
    Penghargaan diserahkan langsung oleh Ketua Badan Pengurus SETARA Institute Ismail Hasani sebagai bentuk apresiasi terhadap komitmen Kota Magelang dalam merawat dan memajukan nilai-nilai toleransi di tengah masyarakat.
    Tahun ini, Kota Magelang berhasil mencatatkan skor 6,248 dan naik dua peringkat dibanding tahun sebelumnya. Tahun 2023, Kota Magelang berada di posisi keenam.
    Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Magelang Hamzah Kholifi, yang hadir menerima penghargaan tersebut, menyatakan Indeks Kota Toleran (IKT) menjadi panduan bagi Kota Magelang untuk menerapkan nilai-nilai toleransi di setiap kebijakan dan program Pemkot Magelang.
    “Ini merupakan hal yang patut kami syukuri, bagi segenap warga Kota Magelang, FKUB, komunitas etnis, agama, dan budaya. Harapannya bisa kami rawat sesuai program unggulan yaitu Ngrawat Magelang,” kata Hamzah.
    Meskipun kota kecil dengan segala keterbatasan, namun bagi Kota Magelang nilai-nilai toleransi harus dirawat dan menjadi kebiasaan masyarakat.
    Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Magelang, Agus Satiyo Hariyadi, menambahkan berbagai indikator konkret yang mendasari peningkatan ini.
    Antara lain terbentuknya ekosistem toleransi yang terjaga baik, serta tren positif dalam pemajuan toleransi yang melibatkan peran aktif dari para pemimpin daerah, tokoh agama, birokrasi, dan masyarakat.
    “Berbagai program kami jalankan secara konsisten. Mulai dari Kampung Religi, Kirab Budaya Antar Umat Beragama, Rumah Belajar Bersama Moderasi Beragama (Rela Bersiaga), hingga prosesi Cap Go Meh, semuanya kami jalankan dalam semangat kebersamaan dan saling menghargai,” papar Agus.
    Selain itu, Kota Magelang juga memiliki payung hukum berupa Perwal Magelang Nomor 54 Tahun 2022 tentang Program Magelang Agamis yang memperkuat arah kebijakan daerah dalam menjaga harmoni antarumat beragama. Peran tempat ibadah juga terus dioptimalkan, tidak hanya sebagai ruang ibadah, tetapi juga tempat interaksi sosial yang positif.
    “Yang paling penting, sepanjang tahun 2024, tidak tercatat adanya satu pun peristiwa intoleransi di Kota Magelang. Ini bukti nyata bahwa kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat berjalan baik,” kata Agus.
    Ke depan, Pemerintah Kota Magelang akan terus berupaya agar peringkat IKT bisa lebih baik lagi.
    “Kita harus terus meningkatkan kualitas pembangunan yang inklusif, kebijakan yang promotif terhadap toleransi, dan memperkuat kerja sama lintas sektor. Dengan kerja bersama, saya yakin kita bisa,” tutup Agus

    Penulis: Kontributor Kota Mgl
    Editor: WH/DiskominfoJtg



    Source link

  • Dianggap Jitu, Anting Emas Temanggung Direplikasi Sejumlah Daerah – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    TEMANGGUNG – Pemerintah Kabupaten Temanggung dengan seluruh stakeholder yang ada terus bergerak mengatasi masalah stunting melalui berbagai inovasi. Salah satunya adalah intervensi penanggulangan stunting dengan “Anting Emas” akronim dari “Ayo Cegah Stunting dengan Program Inovasi Kesehatan”.
    Wakil Bupati Temanggung Nadia Muna mengatakan, lantaran dianggap jitu, pola dari Kabupaten Temanggung ini bahkan kemudian direplikasi oleh sejumlah daerah di Indonesia, antara lain Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Sumedang.
    Penerapan pola ini dianggap efektif dalam menanggulangi stunting secara mendalam dan komprehensif.
    Hal itu mengemuka dalam acara Penilaian Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting di Aula Prau, Kantor Bappeda Temanggung, Rabu (28/5/2025).
    “Alhamdulillah, Kabupaten Temanggung mendapat feedback yang bagus, mempunyai inovasi luar biasa dan direplikasi kabupaten-kabupaten lain. Melalui inovasi ‘Anting Emas’ terbukti ada penurunan angka stunting secara signifikan, sebab langsung menuju ke titik-titiknya, ada sub programnya melalui pemberian tablet penambah darah, pemberian gizi kepada anak stunting, pijat bayi, dan lain-lain,” ujar Nadia.
    Program yang menggunakan pendekatan siklus hidup (life cycle approach) ini mencakup intervensi sejak masih masa remaja hingga balita, melalui strategi intervensi sensitif dan spesifik, bahkan berkesinambungan terhadap seluruh tahapan siklus hidup manusia.
    “Anting Emas” menekankan pendekatan keluarga mulai dari kursus calon pengantin plus di Puskesmas dengan PLKB dan KUA, kursus singkat ibu menyusui baru melalui kelas ibu hamil, kelas ibu balita, Posyandu, dan ruang pasca salin.
    Kemudian kelas ibu hamil guna mencegah stunting sejak dini secara online melalui WhatsApp dan offline secara berkala di Posyandu atau Puskesmas, kelas ibu balita risiko stunting, massage bayi dan balita untuk tumbuh kembang dengan fisioterapis melakukan stimulasi tumbuh kembang ke rumah balita berisiko stunting.
    Ada pula pendekatan “Gemar Asik” (Generasi Remaja Anti Rabi Gasik), dan “Semut Merah” (setiap Jumat Minum Tablet Tambah Darah) bagi remaja putri. Untuk mendukung upaya itu juga disokong dengan “Minti Jambul” (Minimal tiga jamban terbangun setiap bulan).
    Kepala Bappeda Temanggung Hendra Sumaryana menuturkan, sebelum ada “Anting Emas”, tren prevalensi stunting dari jumlah penduduk tahun 2024 kurang lebih 811.798 jiwa ada sekitar 19 ribu keluarga masuk kategori berisiko stunting. Namun, tren prevalensi stunting dari data yang ada berdasarkan e-PPGBM April 2025 diketahui ada 13,98 persen atau 5.906 balita, sehingga angka ini menunjukkan adanya tren penurunan dibandingkan sebelum ada inovasi tersebut.

    Penulis: Ary;Nmc;Ekp
    Editor: WH/DiskominfoJtg



    Source link

  • Momen Jateng Bersholawat, Para Bupati Sebut Kepemimpinan Gubernur Tak Ada Superman – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    SEMARANG – Sejumlah bupati dan wali kota turut hadir dalam kegiatan Jateng Bersholawat dalam rangka peringatan Hari Lahir Pancasila, sekaligus 100 Hari Kerja Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi-Wakil Gubernur Taj Yasin, di halaman kantor Gubernur Jateng, Semarang, Minggu (1/6/2025) malam.

    Mereka memuji kinerja Gubernur Jateng Ahmad Luthfi selama ini, sehingga roda pemerintahan bisa berjalan bagus. Salah satunya, kinerja yang mengedepankan tim dan bukan perorangan.

    Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman mengatakan, yang ditangani di wilayahnya termasuk padat. Karenanya, dengan kepemimpinan gubernur yang mengedepankan semangat kebersamaan, menjadi hal penting untuk membangun daerah.

    “Gubernur selalu menyampaikan together we can, bersama kita bisa. Ada juga, tidak ada Superman, tapi ada superteam,” kata Syamsul, saat di panggung Jateng Bersholawat.

    Dengan semangat itulah, dia bisa menjalankan sebuah program unggulan seperti desa wisata, wisata religi, wisata budaya, wisata budaya, hingga wisata investasi.

    Jare wong Cilacap, ora bakal kangelan (Kata orang Cilacap, tidak bakal kesulitan),” ujarnya dengan dialek khas daerahnya.

    Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono juga memuji cara gubernur dalam memimpin, di antaranya semangat kolaborasi yang terus digalakkan. Terlebih, pembawaan gubernur juga sangat cair.

    “Gubernur sangat cair, sangat baik. Dengan gaya sersan yaitu serius tapi santai, gubernur sangat peduli dengan persoalan Kota Tegal. Gubernur selalu memberikan ruang,” ujar Dedy.

    Wali Kota Tegal ini juga menuturkan, sejumlah kegiatan dilakukan gubernur untuk pemimpin daerah di Jateng, seperti Coffee Morning, yaitu kegiatan ngopi di pagi hari sebelum apel pagi bersama, baru-baru ini.

    “Kami bisa menyampaikan apa saja yang jadi keluh-kesah masalah Kota Tegal, karena masing-masing punya permasalahan. Gubernur lebih responsif membantu masyarakat. Misal keluhan rob, langsung ditangani,” imbuhnya.

    Bupati Pati Sudewo mengatakan, pihaknya menjalankan apa yang jadi program kolaborasi dengan gubernur. Satu di antaranya, program penguatan karakter terhadap generasi muda.

    “Program penguatan karakter. Kami biasakan semua anak murid dari PAUD, hingga anak SMA. Kita lakukan kegiatan bersih sekolah, cara hidup sehat. Itu dapat dukungan gubernur. Kolaborasi. Kebetulan gubernur itu pola kepemimpinan cair. Kapan saja di mana saja, cair. Pakai cara informal dilakukan,” ujarnya.

    Gubernur Ahmad Luthfi mengatakan, pihaknya berusaha untuk bisa mendengar masalah masyarakat kemudian menyelesaikan. Hal itu tampak dari tagline Ngopeni, Ngelakoni Jateng.

    Ngopeni, Ngelakoni Jateng. Dalam menyelesaikan permasalahan, yaitu  bagaimana mendengar masyarakat dalam memimpin. Kantor gubernur ini rumah rakyat,” kata Luthfi.

    Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen mengatakan, sesuai dengan arahan gubernur, Jateng memiliki salah satu program kolaborasi, yaitu Pesantren Obah, di mana pemprov melakukan kolaborasi dengan pondok pesantren.

    “Misal, permasalahan remaja ada yang anaknya nakal, ada kekerasan keluarga. Ini ada penanganan sendiri, ada TNI-polri, ada psikiater, di Pemprov kita fasilitasi beasiswa ke Jerman, Australia, Mesir. Kita juga ada kerja sama dengan 40 perguruan tinggi. Ada syarat setelah lulus, ngabdi ke pondok pesantren masing-masing,” jelasnya. (Ak/Ul, Diskominfo Jateng)

     



    Source link

  • Jateng Bersholawat Tandai 100 Hari Kerja Luthfi-Yasin Ngopeni Rakyat – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggelar Jateng Bersholawat, Minggu (1/6/2025). Dihelat pada Hari Lahir Pancasila, ajang itu sekaligus menandai 100 hari kerja Gubernur Jateng Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen, ngopeni 37 juta jiwa masyarakat Jateng menuju lebih sejahtera.

    Digelar di Halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jateng Bersholawat dihadiri ribuan orang. Sejak ba’da (seusai) Isya pukul 19.30 WIB, ribuan orang telah menyemut menantikan selawat yang dilantunkan Majelis Sholawat Az Zahir yang dipimpin oleh Habib Ali Zaenal Abidin Asegaf.

    Acara tersebut kian spesial, dengan kehadiran penceramah asal Ploso, Kediri-Jatim Kyai Haji Muhammad Abdurrahman Kautsar, yang akrab dipanggil Gus Kautsar. Selain itu, para bupati se-Jateng pun turut diundang dalam acara tersebut.

    Dalam ceramahnya, Gus Kautsar memaknai Hari Lahir Pancasila sebagai sebuah cita-cita pendahulu yang wajib dilestarikan. Menurutnya, dalam sila-sila Pancasila, juga mewariskan nilai kebersamaan dan kekompakan dan persatuan.

    “Kepentingan semua nabi diutus di dunia ini ada dua, pertama meng-Esakan Tuhan dan memastikan bahwa dakwah AlIlahiyah berjalan dengan baik, kemudian memastikan terjadi kebersamaan kekompakan dan persatuan. Itu semua ada dalam kandungan Pancasila,” tuturnya.

    Karenanya, Gus Kautsar mengajak seluruh hadirin dengan penuh kesadaran, melanjutkan nilai-nilai tersebut.

    Selanjutnya, Gus Kautsar mengajak para pemimpin yang hadir untuk meneladani kepemimpinan Nabi Muhammad SAW. Di antaranya dengan menjadi pemimpin yang memberi program terbaik, untuk kemaslahatan yang bersifat materi dan rohani.

    Selain itu, pemimpin wajib memastikan kesejahteraan masyarakat berupa kecerdasan rohani, dan kebijakan yang dibuat tidak membuat rakyat sengsara.

    “Pembelajaran peningkatan SDM, peningkatan pendidikan itu sangat penting pada kacamata Islam, yang harus dilakukan oleh pemimpin. Dan pemimpin harus ada di situ, kemudian semua masyarakat mendapat pendidikan layak,” ungkapnya.

    Terakhir, bagi segenap pemimpin harus bersumpah dan memliki tekad untuk menolong dan menyejahterakan masyarakat.

    Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi memahami betul hal tersebut. Dia menyadari, membangun Jateng harus mengedepankan sikap kolaborasi dengan semua pihak, termasuk bupati, wali kota, dan unsur Forkopimda.

    Selanjutnya, Luthfi juga selalu mendengarkan atau ngopeni keluhan rakyat. Oleh karenanya, ada program Rumah Gubernur Rumah Rakyat, yang juga direpresentasikan pada Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) di Solo, Pati, dan Pekalongan.

    “Secara tidak langsung problem masyarakat tertampung di sana, dan semua harus kita lakoni dengan menyelesaikan permasalahan itu sendiri,” ungkapnya.

    Di bidang pembangunan sumber daya manusia (SDM), Pemprov Jateng pun tidak tinggal diam. Seperti program Pesantren Obah, yang diungkapkan Wagub Jateng Taj Yasin.

    Menurutnya, Pesantren Obah menggandeng semua lini, untuk menyelesaikan berbagai permasalahan sosial, seperti bullying, kenakalan remaja, kekerasan dalam rumah tangga.

    “Di samping itu kami akan memfasilitasi para santri untuk mendapatkan pendidikan yang kami beri beasiswa, bisa belajar ke Mesir, Jerman, atau Australia, atau negara yang sudah ada perjanjian dengan Jateng,” urainya.

    Selain itu, Pemprov Jateng telah bekerja sama dengan 40 universitas di Jateng, yang memungkinkan para santri belajar di universitas-universitas tersebut.

    Untuk diketahui, beberapa program prorakyat, telah diluncurkan pasangan Luthfi-Yasin. Di antaranya, program Spesialis Keliling (Speling) yang juga mendukung program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang telah mencapai 2,8 juta orang.

    Adapula, sekolah kemitraan  dengan SMA/SMK swasta, bagi siswa dari keluaga tidak mampu dalam mengakses pendidikan gratis. Total ada 139 sekolah swasta yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

    Selanjutnya, ada program penurunan ongkos BRT Trans Jateng menjadi Rp 1.000 untuk buruh, pelajar, veteran, lanjut usia dan penyandang disabilitas.

    Bagi anak muda, ada kartu Zilenial di mana mereka berusia 16-30 tahun berpeluang mendapat pengembangan keterampilan di bidang wirausaha, digital, dan sebagainya.

    Lalu, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin juga mengembalikan status Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang kembali menjadi bandar udara internasional. Hal ini, memungkinkan pendaratan atau tinggal landas pesawat dari  dan ke luar negeri langsung, tanpa transit terlebih dahulu.

    Kemudian, ada program desallinasi atau mengubah air payau menjadi tawar. Program yang telah dinikmati warga di Rusun Slamaran Kota Pekalongan ini, bisa dimanfaatkan untuk lebih kurang 1.000 jiwa.

    Disamping itu, ada program Kecamatan Berdaya, Forum Rektor, Koperasi Buruh, yang siap menyejahterakan wong Jateng. (Pd/Ul, Diskominfo Jateng)

     



    Source link

  • Bersama Ngopeni dan Ngelakoni Jateng – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    SEMARANG – Puluhan ribu warga Jawa Tengah yang datang dari berbagai daerah tumplek-blek di halaman Kantor Gubernuran, untuk mengikuti lantunan selawat bersama majelis Azzahir pimpinan Habib Ali Zainal Abidin Assegaf, Minggu (1/6/2025).

    Kegiatan Jateng Bersholawat kali ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila, sekaligus 100 Hari Kepemimpinan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, dan Wakil GubernurTajYasin.

    Acara yang dipandu Bedu, pelawak yang kerap mondar-mandir di televisi nasional itu dihadiri pasangan Luthfi-Yasin, Sekda Jateng Sumarno, Habib Ali Zainal, dan Bupati/Wali Kota se-Jawa Tengah. Selain itu, hadir pula Gus Muhammad Abdurrahman Al Kautsar asal Kediri, yang memberikan siraman rohani.

    Gubernur Ahmad Luthfi menyampaikan, pembangunan Jawa Tengah ke depan dilakukan secara bersama-sama dengan bupati/ wali kota. Karena tiap daerah memiliki problem sekaligus potensi yang berbeda-beda.

    “Jawa Tengah itu ada 37 juta penduduk dengan segala problemnya. Ini tidak bisa menyelesaikan permasalahan secara parsial. Sehingga harus bersama-sama. Dalam bahasa Jawa itu, desa mawa cara, negara mawa tata,” ujarnya.

    Luthfi menegaskan, dia bersama Gus Yasin berkomitmen akan mengabdi untuk kemajuan Jawa Tengah ke depan. Sesuai slogan yang telah diusung yakni Ngopeni dan Ngelakoni Jawa Tengah.

    “Ngopeni itu pemimpin harus tahu permasalahan, sehingga salah satu upaya adalah Kantor Gubernur sebagai rumah rakyat sebagai wadah mengadu bagi masyarakat. Ini juga dibuka untuk tiap bakorwil. Dan Ngelakoni artinya mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan itu,” tegasnya.

    Gus Yasin menambahkan, di antara program yang diusung salah satunya adalah Pesantren Obah. Yakni memajukan dunia pendidikan melalui pondok pesantren.

    “Pesantren Obah, kita kolaborasi dengan Pondok Pesantren untuk memberikan perhatian kepada anak kita,” tuturnya.

    Melalui program tersebut, Pemprov Jawa Tengah memberikan beasiswa kepada santri berprestasi untuk bisa melanjutkan kuliah hingga luar negeri.

    “Kami akan memfasilitasi santri untuk mendapat pendidikan bisa belajar ke Mesir, Jerman, Australia, atau di Universitas di Jawa Tengah yang telah MoU dengan Pemprov. Namun dengan syarat setelah lulus bisa mengabdi di pesantrennya masing-masing,” terangnya.

    Sementara itu, Gus Muhammad Abdurrahman Al Kautsar menyampaikan, majelis sholawat merupakan pertemuan yang sangat penting. Ia juga mengingatkan bahwa ulama dan umara harus sejalan dalam membangun bangsa.

    “Ulama dan umara harus sejalan untuk memberikan kesejahteraan masyarakat,” tandasnya. (Wk/Ul, Diskominfo Jateng)

     



    Source link

  • 100 Hari Kerja Luthfi-Yasin, 38 Program Terlaksana – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    SEMARANG – Selama 100 hari kinerja Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin, sudah banyak kebijakan dan program yang dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

     

    Dari 136 program yang dijanjikan selama kampanye, sebanyak 38 program atau 28 persen di antaranya telah terlaksana. Selanjutnya 73 program atau 54 persen dianggarkan pada 2025.

     

    Sejumlah kebijakan dan program yang menonjol meliputi, pertama, mampu mengembalikan status internasional Bandara Jenderal Ahmad Yani Kota Semarang (untuk layanan penumpang), dan Bandara Adi Soemarmo Solo (khusus untuk haji dan umroh).

     

    Kedua, program dokter spesialis keliling (speling). Program itu mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Speling hadir di balai desa-balai desa yang dekat dengan rumah-rumah warga. Layanannya mulai dari cek hipertensi, diabetes, TBC, kanker serviks, kanker payudara, gangguan penglihatan, hingga pendengaran. Semua gratis dan cukup bawa KTP.

     

    Program tersebut mendukung progam cek kesehatan gratis pemerintah pusat, yang jangkaunnya di Jateng sudah mencapai 2,3 juta orang. Jangkauan itu tertinggi dibandingkan dengan provinsi lain.

     

    Ketiga, Pemerintah Provinsi Jateng pada 2025 ini juga sedang menjalankan program kemitraan dengan SMA/SMK swasta di wilayahnya. Melalui program itu, Pemprov Jateng membuka lebar akses pendidikan gratis bagi siswa miskin di wilayahnya.

     

    Ada 139 sekolah swasta yang bermitra untuk menambah daya tampung peserta didik melalui Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB). Terdiri atas 56 SMA swasta, dan 83 SMK swasta di seluruh Jawa Tengah. Dari jumlah tersebut, dialokasikan sebanyak 5.040 siswa yang akan dibiayai oleh Pemprov Jateng.

     

    Keempat, adalah program desalinasi yang mengubah air payau menjadi air tawar. Hal itu telah dilakukan di Rumah susun Slamaran Kota Pekalongan. Kapasitas air bisa dimanfaatkan untuk 250 keluarga atau 1.000 orang.

     

    Kelima, Program Pesantren Obah. Output pesantren ke depannya tak hanya kuat dari sisi agama, namun juga memberikan dampak signifikan untuk kesejahteraan masyarakat, dari penguatan karakter hingga urusan perekonomian.

     

    Keenam, Gubernur Ahmad Luthfi melalui SK Gubernur Nomor 100.3.3.1/124 Tahun 2025 tentang Penurunan Tarif Angkutan Aglomerasi Perkotaan Trans Jateng sebesar Rp1.000. Tarif itu bisa dimanfaatkan bagi pelajar, veteran, buruh, lanjut usia, dan penyandang disabilitas.

     

    Ketujuh, Ahmad Luthfi membentuk koperasi buruh pada saat peringatan May Day 2025. Barang yang dijual di koperasi tersebut merupakan kebutuhan sehari-hari buruh. Semua bahan akan dibeli langsung dari produsen atau tanpa perantara. Sehingga, harga tetap terjaga atau terjangkau buruh.

     

    Kedelapan, Kartu Zilenial, yang menjadi wadah baru bagi pemuda Jawa Tengah, untuk mengembangkan potensi diri. Program itu diperuntukkan pemuda berusia 16 hingga 30 tahun, sebagai sarana untuk mendukung pengembangan diri di bidang kewirausahaan, keterampilan, digital, dan komunitas.

     

    Sembilan, Kecamatan Berdaya. Melalui program tersebut, seluruh kecamatan di 35 Kabupaten/Kota di Jateng dijadikan sebagai pusat kemajuan perekonomian dan kreativitas warga. Tak hanya itu, kecamatan juga bakal menjadi wadah pemberdayaan masyarakat serta perlindungan bagi perempuan, anak, penyandang disabilitas, serta anak-anak muda potensial.

     

    Gubernur Ahmad Luthfi mengatakan, Kecamatan Berdaya dinilai efektif untuk membangun daerah. Sebab, kecamatan merupakan perpanjangan tangan dari pemerintah provinsi maupun kabupaten/ kota. Makanya, program tersebut diharapkan bisa menyentuh 8.563 desa/kelurahan yang ada di Jateng.

     

    Sepuluh, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin membentuk forum untuk kerja kolaboratif Pemprov bersama stakeholder. Yakni pembentukan Forum Rektor, forum kolaborasi lainnya meliputi Forum Senayan yang berisi anggota DPR RI asal Jateng, Forum Berlian (DPRD Jateng), hingga himpunan pengusaha.

     

    Dalam Forum Rektor ini, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berkolaborasi dengan 44 perguruan tinggi di wilayahnya, untuk mempercepat capaian program yang dicanangkan. Pemprov Jateng menyediakan 29 program dalam kerjasama ini, dengan masa waktu mulai dari 2025 hingga 2029. Program-program itu di antaranya penurunan angka stunting, pendampingan usaha mikro kecil menengah, pendampingan desa wisata, penguatan wawasan kebangsaan dan pendidikan moderasi beragama, pelatihan konten kreator untuk desa wisata, dan lainnya.

     

    Sementara itu sejumlah program siap dilaksanakan, karena sudah teranggarkan pada 2025 ini. Di antaranya, mendorong pengembangan SMA/SMK unggul di setiap kecamatan, meningkatkan kesejahteraan atlet-pelatih dan manajemen olahraga, mendukung Jawa Tengah bebas peredaran narkoba, dan lainnya. (Humas Jateng)*ul

     



    Source link

  • Taj Yasin Dorong Rumah Sakit Swasta Jadi Mitra Program Speling – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    WONOSOBO – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin, bersama Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf, melakukan peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (NU) Yasyfina Kabupaten Wonosobo, Minggu (1/6/2025).

     

    Taj Yasin berharap, berdirinya rumah sakit tersebut akan menambah cakupan layanan kesehatan, khususnya bagi masyarakat Wonosobo dan sekitarnya. Apalagi, Pemprov Jateng saat ini tengah gencar memberikan layanan kesehatan melalui program dokter spesialis keliling (Speling).

     

    Melalui program itu, imbuhnya, Pemprov Jateng mendekatkan pelayanan kesehatan ke masyarakat, dengan jemput bola baik di balai desa maupun di sekolah. Layanan tersebut diberikan dengan gratis.

     

    Sejauh ini, Speling dijalankan bekerja sama dengan rumah sakit milik Pemprov Jateng. Wagub berharap, rumah sakit Nahdlatul Ulama (NU) Yasyfina Wonosobo maupun rumah sakit swasta lain di wilayahnya, bisa menjadi mitra dalam menjalankan progam Speling.

     

    “Hari ini bertepatan pada 100 hari kerja Luthfi-Yasin, program Speling telah diorkestrasikan dengan pemerintah pusat, yakni Cek Kesehatan Gratis (CKG),” bebernya

     

    Program Speling, jelas Gus Yasin, sapaan wagub, telah berkontribusi pada kinerja cek kesehatan gratis (CKG) dengan capaian yang baik. Setidaknya, hingga akhir Mei 2025, CKG di Jateng sudah mencapai 2,8 juta orang.

     

    Dia menyampaikan, CKG menjadi salah satu prioritas pelaksanaan Asta Cita pemerintah pusat. Pemprov Jateng menerjemahkan melalui program Speling, sehingga akselerasinya bisa dilakukan.

     

    “Dengan banyaknya rumah sakit, lalu dokter juga akan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, untuk lebih baik lagi,” pungkasnya. (Humas Jateng)*ul

     



    Source link

  • Tingkatkan Kesiapan Personel, Polres Klaten Laksanakan Pelatihan Pengendalian Massa

    Klaten – Sebanyak 397 personel Polres Klaten mengikuti latihan pengendalian massa (Dalmas) yang berlangsung di Lapangan Depan Polres Klaten, Minggu (1/6/2025). Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kemampuan dan profesionalitas anggota dalam menangani situasi unjuk rasa.

    Latihan dipimpin Kapolres Klaten AKBP Nur Cahyo Ari Prasetyo, S.H., S.I.K., M.H, dan didukung jajaran pimpinan seperti Wakapolres Kompol Heru Sanusi, Kabag Ops Kompol Moh. Aslam, serta Kapolsek Klaten AKP Suyono yang berperan sebagai instruktur.

    Simulasi digelar secara berjenjang, dengan skenario unjuk rasa yang awalnya berlangsung tertib namun berkembang menjadi situasi yang menuntut tindakan pengendalian sesuai prosedur.

    “Tujuan latihan ini adalah memastikan personel memahami tahapan pengamanan aksi, mulai dari pendekatan persuasif hingga tindakan pengamanan bila situasi tidak terkendali,”

    ujar Kasi Humas Polres Klaten, AKP Nyoto, S.H., M.H.

    Dalam simulasi, massa digambarkan berkumpul di Desa Kurung, Kecamatan Ceper, kemudian bergerak menuju Kantor Pemkab Klaten untuk menyampaikan aspirasi. Upaya mediasi dilakukan melalui tim negosiator dan imbauan langsung dari Kapolsek dan Kapolres. Petugas Polwan juga dilibatkan untuk mendekati massa secara humanis.

    Namun, situasi digambarkan memburuk setelah perundingan tidak membuahkan hasil. Massa memicu kericuhan, termasuk mendorong petugas dan melakukan aksi pembakaran. Dalam skenario tersebut, Dalmas Lanjut diterjunkan dan petugas melakukan langkah evakuasi serta pemadaman.

    “Latihan ini sekaligus menguji koordinasi lintas fungsi, termasuk dokumentasi oleh tim humas dan intelijen serta kesiapsiagaan tim kesehatan lapangan,”

    tambah AKP Nyoto.

    Simulasi diakhiri dengan dikendalikannya massa secara bertahap dan diamankannya satu orang provokator. Seluruh latihan dilaksanakan sesuai tahapan penggunaan kekuatan Polri.

    Polres Klaten berharap latihan ini menjadi bagian dari peningkatan kesiapan dalam menghadapi berbagai situasi, sekaligus menjaga ketertiban umum di wilayah hukumnya.

  • Mulai Operasional Juli 2025, Sekolah Rakyat di Jateng Terus Disiapkan – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    WONOSOBO – Sekolah Rakyat bakal dioperasikan pada Juli 2025. Karenanya, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama kabupaten/ kota, terus melakukan persiapan, khususnya sarana dan prasarana.

     

    “Penyiapan sarana sekolah rakyat sebagaimana program pemerintah pusat (sudah dilakukan). Masing-masing kabupaten sudah mengajukan, dan sudah dilakukan verifikasi,” kata Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, saat mendampingi kunjungan kerja Menteri Sosial RI Syaifullah Yusuf, di Kabupaten Wonosobo, Minggu (1/6/2025).

     

    Ditambahkan, berdasarkan data Kementerian Sosial, pada 2025 ada 100 titik sekolah rakyat di Indonesia yang dibangun. Sebanyak 63 titik sudah teken kontrak. Adapun renovasi bangunan ditargetkan untuk operasional pada Juli 2025, dengan daya tampung sekitar 247 rombongan belajar (rombel), dengan total 6.105 siswa. Sisanya sekitar 37 titik lainnya, masih disurvei oleh Kementerian Pekerjaan Umum, dengan target renovasi bangunan dimaksimalkan selesai Juli 2025.

     

    Di Jawa Tengah, terangnya, titik yang sudah teken kontrak antara lain Sentra Terpadu Kartini Temanggung, Sentra Terpadu Prof Seoharso Solo, Sentra Satria Baturaden, Sentra Antasena Magelang, dan Sentra Margo Laras Pati.

     

    Menteri Sosial Syaifullah Yusuf menjelaskan, Sekolah Rakyat merupakan gagasan Presiden RI Prabowo Subianto, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menyongsong 100 tahun Indonesia pada 2045.

     

    Sekolah ini akan menyisir anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Juga anak-anak berpotensi putus sekolah, atau mungkin yang sekarang tidak melanjutkan sekolah.

     

    “Ini yang menjadi sasaran utama, dan setiap kementerian sudah punya tugas sesuai Inpres, gubernur dan bupati/wali kota juga punya tugas khusus dari Presiden,” bebernya.

     

    Senyampang dengan itu, Pemerintah Provinsi Jateng pada 2025 ini juga sedang menjalankan program kemitraan dengan SMA/SMK swasta di wilayahnya.

     

    Melalui program tersebut, Pemprov Jateng membuka lebar akses pendidikan gratis bagi siswa miskin di wilayahnya. Setidaknya ada 139 sekolah swasta yang bermitra untuk menambah daya tampung peserta didik melalui Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB). Terdiri atas 56 SMA swasta dan 83 SMK swasta di seluruh Jawa Tengah.

     

    Sebelumnya, Pemprov Jateng juga sudah memiliki SMK Jateng di beberapa lokasi, yang juga diprioritaskan untuk anak dari keluarga miskin dan tidak mampu.(Humas Jateng)*ul

     



    Source link