Blog

  • Capaian Penting 100 Hari Luthfi

    Semarang, Infojateng.id – Status bandar udara Jenderal Ahmad Yani kembali menjadi bandara Internasional, menjadi catatan penting dalam 100 hari kerja Gubernur Ahmad Luthfi-Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen dalam memimpin Jawa Tengah.

    Hal itu berdasar atas Keputusan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) No 26/2025.

    Tentu, keberadaan bandara Ahmad Yani mampu menjadi akses lebih luas untuk mendongkrak ekonomi dan pariwisata di Jawa Tengah.

    Bukan hanya domestik tapi juga bermanfaat bagi kalangan mancanegara.

    Salah satunya Eba seorang warga negara Spanyol misalnya, mengaku antusias menyambut beroperasinya bandara yang melayani penerbangam skala internasional tersebut.

    “Saya senang karena bisa langsung ke Semarang karena suami punya bisnis di Jepara,” ungkap Eba, beberapa waktu lalu.

    Menurutnya, jika penerbangan internasional telah siap beroperasi di bandara Ahmad Yani, akan menyingkat waktu perjalanan. Selama ini, jika ia datang atau balik ke Negeri Matador, ia harus transit di Jakarta.

    “Kita biasanya dari Jepara, kemudian ke sini lali tiba di Jakarta. Jadi ya bagus kalau ada penerbangan internasional ke sini (Semarang). Lebih mudah lebih cepat,” lanjutnya.

    Ia mengaku, dalam kurun satu tahun bisa lima kali berangkat balik ke Jepara. Menurutnya, putusan pemerintah mengembalikan status internasional bandara Ahmad Yani sudah tepat.

    “Saya tidak begitu tahu terkait pemerintahan di sini. Namun kalau mereka melakukan ini berarti bagus mempermudah dan meningkatkan bisnis,” imbuh warga Barcelona itu.

    Warga lain Putri mengakui hal serupa. Menurutnya, hal ini akan semakin mempermudah keberangkatan ke luar negeri.

    “Bagus. Kan daripada kalau mau ke luar negeri harus terbang ke kota yang lebih besar misal Surabaya atau Jakarta. Alangkah lebih baiknya langsung dari Semarang. Harapannya mempermudah akses terutama pas mau umroh, kan sekarang umroh ke Jakarta dulu,” tuturnya.

    Begitu pula dengan Sonny. Ia mengaku senang dengan putusan pengembalian status bandara internasional di Bandara Jenderal Ahmad Yani.

    “Karena suatu daerah akan maju kalau ada kekuatan dengan turisme, perdagangan dan lingkungan. Dengan adanya dibuka penerbangan dari Semarang ke Singapura saya kira jadi hal luar biasa,” ungkap Sonny.

    Ketua Kadin Jateng, Harry Nuryanto Soediro menyambut baik putusan tersebut. Ia mengaku siap mendukung dengan mengundang para pengusaha dan investor untuk bisa masuk ke Jawa Tengah.

    “Tentu akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Jateng. Dunia usaha sudah siap menyambut baik, dari kuliner, hotel dan transportasi. Untuk investasi, investor bisa datang langsung untuk investasi direct ke (Semarang) sebagai pintu gerbang ekonomi di Jateng,” urai Harry.

    Hal serupa diungkapkan, Ketum Gabungan Industri Pariwisata (GIPI) Jateng Kukrit Suryowicaksono.

    Menurutnya, sejumlah agenda wisata telah disiapkan untuk menarik pelancong.

    “Tugas buat kami selanjutnya, adalah membuat Jateng ramai dengan pendatang lewat berbagaia event. Seperti sport, kuliner, properti bersinergi dengan media dan Pemprov Jateng,” pungkas Kukrit.

    Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan, sejauh ini pihaknya telah berkoordinasi dengan para maskapai, kesiapan navigasi, berikut layanan imigrasi dan karantina, juga telah dilakukan.

    “Penerbangan internasional akan memberikan Marwah Jateng satu dunia usaha, kemudian pariwisata, investasi dan bagaimana mengenalkan Jateng ke dunia internasional. di Jateng punya potensi untuk eksplorasi daripada kemajuan wilayah kita,” papar Luthfi.

    Selain itu, dipastikan semua prasarana dan petugas dalam kondisi prima dan siap melayani penumpang.

    “Kami sudah meninjau dimulai dari terminal keberangkatan luar negeri di lantai atas Bandara Jenderal Ahmad Yani, kemudian dilanjut dengan meeting singkat bersama pihak terkait,” tandasnya. (eko/redaksi)

    Source link

  • Patroli Satgas Samapta Cegah Premanisme di Terminal Cangkiran Semarang

    Semarang — Satuan Tugas Samapta Polda Jawa Tengah menggelar patroli dan razia selektif di kawasan Terminal Cangkiran, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, sebagai respons atas laporan dan rekomendasi dari Satgas Intelijen dan Satgas Binmas terkait aktivitas premanisme yang meresahkan masyarakat.(Kamis, 29/5/2025)

    Sebanyak 29 personel dikerahkan dalam kegiatan ini, dengan fokus menyasar pengelolaan parkir liar yang diduga dilakukan oleh oknum yang mengatasnamakan organisasi masyarakat (ormas). Satgas memberikan imbauan langsung di lokasi kepada para pelaku untuk menghentikan aktivitas pungutan liar dan aksi premanisme yang mengganggu ketertiban umum.

    Kasatgas Samapta Kombes Pol. Dr. Risto Samodro menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari langkah preventif kepolisian untuk menciptakan ruang publik yang aman dan bebas dari tekanan kelompok tertentu.

    “Kami ingin memastikan bahwa ruang publik seperti terminal bebas dari intimidasi dan pungutan liar yang meresahkan masyarakat. Kami bertindak tegas tapi tetap humanis, mengedepankan imbauan sebelum penegakan hukum,” tegas Kombes Risto.

    Patroli berlangsung aman dan tertib. Selain memberikan imbauan, personel Satgas juga berdialog dengan warga sekitar untuk menggalang partisipasi masyarakat dalam menjaga ketertiban lingkungan. Kegiatan ini diharapkan dapat mencegah potensi konflik sosial yang kerap dipicu oleh praktik premanisme.

    Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol. Artanto turut menegaskan bahwa Polda Jateng tidak akan memberikan ruang bagi segala bentuk tindakan premanisme, apalagi yang mengatasnamakan ormas.

    “Polda Jateng berkomitmen menciptakan lingkungan yang aman bagi masyarakat. Kami tidak memberikan ruang bagi aksi premanisme, terlebih jika menggunakan atribut ormas untuk menekan masyarakat. Kami akan tindak tegas,” ujar Kombes Artanto.

    Polda Jawa Tengah memastikan kegiatan serupa akan terus dilakukan secara berkala, dengan mengedepankan sinergi lintas satuan tugas dan keterlibatan aktif masyarakat dalam menciptakan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif.

  • Kedapatan Bawa Sabu, Pemuda Asal Pracimantoro Diamankan Polisi

    Wonogiri, Infojateng.id – Satuan Reserse Narkoba (Sat Resnarkoba) Polres Wonogiri berhasil mengamankan seorang pemuda inisial GP alias Ganang (26) warga Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri.

    Pelaku diamankan karena kedapatan membawa narkotika jenis Sabu seberat 0,71 Gram.

    Kapolres Wonogiri AKBP Jarot Sungkowo, melalui Kasi Humas Polres Wonogiri AKP Anom Prabowo mengatakan, bahwa penangkapan berawal dari adanya informasi dari masyarakat.

    “Berdasarkan informasi tersebut, anggota Sat Resnarkoba melakukan penyelidikan. Dan pada Selasa (27/5/2025) sekira pukul 23.30 WIB, anggota berhasil mengamankan pelaku wilayah Kecamatan Manyaran,” ujar Anom, Rabu (28/5/2025).

    Saat diinterogasi, pelaku mengakui paket narkotika jenis sabu tersebut ia dapatkan dari seseorang via online.

    Dari rumah pelaku, petugas menemukan barang bukti berupa 1 paket terbungkus plastik yang berisi narkotika jenis sabu seberat 0,71 Gram.

    “Saat ini pelaku dan barang bukti telah diamankan di Polres Wonogiri untuk dilakukan penyidikan lebih lanjut,” jelasnya.

    AKP Anom menambahkan, pihaknya akan terus melakukan pengembangan kasus ini untuk menangkap bandar narkoba yang memasok sabu.

    “Kami berterimakasih kepada masyarakat yang memberikan informasi penyalahgunaan narkoba ini. Kami akan terus melakukan penindakan tegas terhadap penyalahgunaan narkoba baik pengedar maupun pemakai,” tegasnya.

    Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 112 ayat (1) Jo Pasal 127 UU RI No. 35 tahun 2009, tentang Narkotika dengan ancaman paling singkat 4 tahun dan paling lama 12 tahun kurungan. (eko/redaksi)

    Source link

  • Kreasi Kostum Unik Guru TK Warnai Peringatan HUT Ke-75 IGTKI-PGRI

    Boyolali, Infojateng.id – Kreasi kostum unik beraneka rupa yang dikenakan ribuan guru Taman Kanak-kanak (TK) mewarnai peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI) dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

    Acara yang diselenggarakan di Alun-alun Kidul, Kabupaten Boyolali, Rabu (28/5/2025) itu berlangsung meriah.

    Hadir pada acara tersebut, Wakil Bupati Boyolali Dwi Fajar Nirwana, Ketua DPRD Kabupaten Boyolali Susetya Kusuma Dwi Hartanta dan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Boyolali Wiwis Trisiwi Handayani.

    Ketua IGTKI Kabupaten Boyolali Erina Verawati menyampaikan, sebanyak 1.867 guru TK dari 22 kecamatan ikut serta dalam kegiatan ini.

    Mereka mementaskan tari, sendra tari, cokekan dan kreatifitas kostum ciptaan guru-guru TK se-Kabupaten Boyolali.

    Pelaksana tgas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Boyolali Budi Prasetyaningsih sangat mengapresiasi terselenggaranya pagelaran seni dan budaya tersebut.

    Menurutnya, ini adalah salah satu cara guru-guru TK berkreasi dan berekspresi untuk memanfaatkan sebagian barang-barang bekas.

    “Semoga kita semua terus menjadi pionir dalam perubahan posiif dalam dunia Pendidikan di Indonesia khususnya di Kabupaten Boyolali,” kata dia.

    Sementara Ketua DPRD Kabupaten Boyolali Wiwis Trisiwi Handayani menuturkan, mendidik anak usia dini adalah membentuk karakter dan kepribadian yang menjadi tonggak awal dalam pembentukan kualitas hidup dan kualitas anak untuk masa depan bangsa dan negara.

    “Kami siap mendukung dengan Bupati, Wakil Bupati Boyolali untuk kesejahteraan panjenengan semua, dan pengabdian yang sangat luar biasa untuk bangsa negara, untuk Boyolali, untuk anak-anak Boyolali, kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya,” ungkap Titut, sapaan akrab Ketua DPRD itu.

    Sebelum memotong tumpeng pada perayaan HUT ke-75 IGTKI-PGRI tersebut, Wakil Bupati wanita pertama di Kota Susu ini mengajak seluruh guru TK untuk senantiasa meningkatkan kompetensi, menjaga integritas, berinovasi dan berkreatifitas dalam menuju Indonesia emas 2045.

    “Mari kita ciptakan pendidikan yang berkualitas, inklusif dan menyenangkan, saya yakin ditangan Bapak Ibu semuanya pendidikan anak usia dini selalu menyenangkan,” ujar wabup.

    Usai acara seremonial, satu persatu perwakilan kecamatan tampil mementaskan kreatifitas kesenian dan kostum yang mereka bawa. (eko/redaksi)

    Source link

  • Perayaan HUT Ke-6 KRIB Diwarnai Lomba Mewarnai Tumbuhan

    Boyolali, Infojateng.id – Salah satu tempat wisata unggulan Kota Susu yang juga merupakan tempat konservasi tumbuhan yakni Kebun Raya Indrokilo Boyolali (KRIB) merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-6, Rabu (28/5/2025).

    Acara yang digelar oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Boyolali bertempat di kawasan KRIB tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Boyolali Dwi Fajar Nirwana.

    Sekretaris DLH Boyolali Edy Kristiawan menyampaikan, bahwa KRIB memiliki luas 8,9 hektar, khusus untuk mengoleksi tumbuhan hutan hujan dataran rendah Jawa bagian timur.

    Edy menyebut, saat ini memiliki tanaman koleksi sebanyak 412 spesies dan 1.596 spesimen dimana rata-rata tiga hingga empat tanaman setiap spesies tersebar di 12 vak dan sembilan taman tematik.

    KRIB dibangun menggabungkan konsep konservasi tumbuhan dengan budaya.

    Penamaan taman tematik tumbuhan menggunakan nama-nama tokoh wayang dan juga bangunan ikonik menggunakan nama-nama dalam cerita Nagasasra dan Sabuk Inten yang populer di Pulau Jawa.

    KRIB juga menggabungkan konsep kebun dan taman. Kebun merupakan area dengan tanaman yang dipelihara dan tidak boleh diganggu atau dirusak, sehingga yang bisa mengakses terbatas.

    Sedangkan taman merupakan tempat untuk bersosialisasi masyarakat sehingga semacam tempat umum yang bisa diakses siapa saja.

    “Hal ini dimaksudkan agar KRIB dapat diakses masyarakat umum serta dapat memberikan manfaat kepada masyarakat, antara lain untuk tempat wisata,” kata Edy.

    Lebih lanjut Edy menambahkan, KRIB dikembangkan dengan penguatan tema konservasi dan budaya seperti pemilihan jenis koleksi tumbuhan dan membangun narasi budaya dalam konservasi tumbuhan.

    Selain itu, optimalisasi potensi dengan kegiatan yang menarik, seperti halnya lomba mewarnai tumbuhan yang diikuti anak-anak usia TK dan SD, juga inovasi Tarsius yaitu kegiatan menanam dan merawat tanaman yang diikuti anak-anak SD.

    Selama ini KRIB telah menjalankan lima fungsi kebun raya sesuai ketentuan, yaitu fungsi konservasi, fungsi penelitian, fungsi pendidikan, fungsi wisata, dan fungsi jasa lingkungan.

    Adapun fungsi wisata yang paling banyak mendapat perhatian selain fungsi konservasi, yaitu dengan meningkatan kunjungan wisata.

    Pada tahun 2024, kunjungan wisata sebanyak 163.622 kunjungan atau rata-rata 3.147 kunjungan per minggu dengan realisasi pendapatan Rp 1.121.941.000,-.

    Menghadiri perayaan HUT ke-6 KRIB, Wakil Bupati Boyolali Dwi Fajar Nirwana mengungkapkan, KRIB merupakan simbol kolaborasi komitmen bersama dalam pelestarian lingkungan, konservasi dan semangat untuk menjaga bumi pertiwi Indonesia.

    Kegiatan lomba mewarnai yang dilaksanakan juga turut diapresiasi oleh bupati. Menurutnya, hal ini sangat bagus untuk memperkenalkan flora dan fauna disekitar.

    Selain itu, lanjutnya, dengan lomba ini anak-anak bisa mencintai, menjaga dan melindungi lingkungan sekitar.

    “Mari kita jadikan hari ini menjadi pengingat untuk kita semuanya bahwa menjaga alam adalah tanggung jawab kita bersama,” ungkap Wakil Bupati yang akrab disapa Fajar itu.

    Pada kesempatan itu pula, Wabup Fajar juga melakukan penanaman bibit pohon Baringtonia asiatica atau yang dilebih dikenal sebagai pohon Keben. (eko/redaksi)

    Source link

  • BUMDes di Jepara Diminta Tingkatkan Peran Gerakkan Ekonomi Desa

    Jepara, Infojateng.id – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kabupaten Jepara diminta untuk lebih aktif dalam menggerakkan perekonomian masyarakat desa.

    Harapan tersebut disampaikan oleh Wakil Bupati Jepara, M. Ibnu Hajar (Gus Hajar) mewakili Bupati Jepara Witiarso Utomo saat membuka kegiatan Temu Mitra BUMDes se-Kabupaten Jepara yang digelar di Aula Mutia View Jepara, Rabu (28/5/2025) siang.

    Dalam sambutannya, Ibnu Hajar menekankan bahwa BUMDes merupakan salah satu pilar penting dalam memperkuat pembangunan desa yang mandiri dan berkelanjutan.

    Ia menyebut, kehadiran BUMDes bukan hanya sebagai lembaga ekonomi desa, tetapi juga sebagai motor penggerak kesejahteraan masyarakat.

    “BUMDes adalah langkah strategis untuk memperkuat komitmen, meningkatkan pemahaman, serta mengembangkan kapasitas pengelolaan yang mandiri, berintegritas, dan inovatif,” ujar Ibnu Hajar.

    Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya pemahaman regulasi terbaru yang mengatur peran dan ruang gerak BUMDes.

    Di antaranya adalah Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2021 tentang penyertaan modal BUMDes, serta Keputusan Menteri Desa Nomor 3 Tahun 2025 yang menekankan peran BUMDes dalam mendukung ketahanan pangan.

    “Regulasi ini menggarisbawahi pentingnya peran strategis BUMDes dalam mewujudkan ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa,” tegasnya.

    Kegiatan temu mitra ini juga sejalan dengan visi Kabupaten Jepara: Jepara MULUS – Makmur, Unggul, Lestari, dan Religius.

    Salah satu program unggulan yang tengah dijalankan untuk mendukung visi tersebut adalah Bupati Ngantor di Desa, yang hingga saat ini telah dilaksanakan di tujuh desa di berbagai wilayah Kabupaten Jepara.

    “Program ini tidak hanya untuk mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat, tetapi juga bertujuan mempercepat pembangunan desa yang lebih partisipatif dan berkelanjutan,” imbuhnya.

    Melalui program Bupati Ngantor di Desa, Pemkab Jepara mampu menyerap berbagai aspirasi masyarakat secara langsung.

    Selain itu, kunjungan ke desa-desa ini juga membuka ruang untuk mengidentifikasi persoalan nyata di lapangan, memberikan solusi cepat, serta memetakan potensi lokal yang bisa dikembangkan sebagai dasar penyusunan peta jalan pembangunan desa dan daerah.

    Wakil Bupati Jepara berharap, melalui kegiatan temu mitra dan pelatihan yang diselenggarakan, para pengelola BUMDes dapat semakin memperluas wawasan, meningkatkan semangat kewirausahaan, serta mengembangkan keterampilan manajerial dan bisnis yang mumpuni.

    “Dengan penguatan kapasitas ini, kami optimis BUMDes di Jepara akan mampu menjadi pilar ekonomi desa yang tangguh, profesional, dan berdaya saing,” pungkasnya.

    Kegiatan ini diikuti oleh para pengelola BUMDes dari seluruh kecamatan di Kabupaten Jepara, serta menghadirkan sejumlah narasumber dari instansi terkait dan pelaku usaha yang telah sukses mengembangkan unit usaha desa. (eko/redaksi)

    Source link

  • Admin Medsos Perangkat Daerah Harus Sigap Tanggapi Aduan

    Jepara, Infojateng.id – Respons cepat terhadap keluhan publik di media sosial kini menjadi kewajiban tiap perangkat daerah di Kabupaten Jepara.

    Hal ini disampaikan dalam pertemuan yang digelar Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Jepara di Aula Sultan Hadlirin, Gedung OPD Bersama, Rabu (28/5/2025).

    Dalam acara itu Diskominfo mengundang seluruh admin media sosial perangkat daerah. Tujuannya membangun citra positif pemerintah dan memperkuat pelayanan publik di era digital.

    Kepala Diskominfo Kabupaten Jepara, Arif Darmawan, dalam sambutannya menjelaskan latar belakang kegiatan.

    Ia menyebut, Pemkab Jepara di bawah kepemimpinan Bupati Witiarso Utomo dan Wakil Bupati M. Ibnu Hajar mendorong pelayanan yang cepat dan tanggap.

    “Lewat visi misinya, Bupati dan Wakil Bupati menginginkan pelayanan yang cepat, tanggap serta responsif,” ujar Arif didampingi Kepala Bidang Komunikasi Diskominfo, Heru Purwanto dan jajarannya.

    Program unggulan 100 hari kerja, seperti Jepara Tanggap 112 telah dijalankan. Layanan ini beroperasi setiap hari pukul 07.00 hingga 21.00. Sejumlah perangkat daerah telah terlibat sebagai operator.

    Menurut Arif, kecepatan merespons di media sosial sama pentingnya. Arus informasi sangat cepat dan dinamis.

    Oleh karena itu, perangkat daerah diminta aktif memantau dan menanggapi aduan masyarakat di medsos.

    “Admin medsos harus hadir sebagai garda terdepan, selain mengunggah informasi juga membangun kepercayaan publik,” tuturnya.

    Sebelum penyampaian materi, sejumlah peserta diajak untuk membagikan pengalaman.

    Dwi Ari Wibowo dari Dinas PUPR menyebut pihaknya terbiasa merespons aduan masyarakat soal infrastruktur. Ia menilai medsos sangat membantu menjangkau publik secara cepat.

    Alfian dari Disdukcapil juga menyampaikan hal serupa. Ia kerap menjawab pertanyaan warga terkait administrasi kependudukan. Kadang juga menjawab pertanyaan yang bukan wewenangnya, lalu diarahkan ke instansi terkait.

    Dalam sesi materi, Arif Darmawan membekali peserta strategi pengelolaan media sosial. Di antaranya membuat konten menarik, pemilihan waktu unggah, serta penggunaan tagar yang tepat.

    Admin juga diminta menyusun pesan yang ringkas dan mudah dipahami.

    “Bahasa yang digunakan sebaiknya santai, sederhana, dan sesuai dengan karakter audiens. Terutama bagi generasi muda yang mendominasi pengguna media sosial,” terang Arif.

    Selain itu, media sosial dinilai sebagai sarana komunikasi yang hemat biaya. Tanpa harus belanja iklan, instansi dapat menyebarkan informasi, edukasi, hingga kebijakan pemerintah.

    Arif menekankan pentingnya konsistensi daring. Setiap perangkat daerah diminta menjaga identitas digital yang profesional, relevan, dan akurat.

    Ia meminta profil dan pesan yang ditampilkan harus seragam dan mencerminkan nilai organisasi.

    “Sebagai bentuk perluasan jangkauan, kerja sama dengan influencer juga bisa jadi pertimbangan,” kata dia.

    Di akhir kegiatan, peserta juga mendapat pembekalan teknis. Materi meliputi pengelolaan situs web dan peran admin dalam menjaga reputasi lembaga di ruang digital.

    Dengan strategi yang tepat, Pemkab Jepara berharap dapat meningkatkan pelayanan, membangun kepercayaan, dan menjaga kekondusifan ruang publik digital. (eko/redaksi)

    Source link

  • Prabowo dan Macron Kunjungi Akmil dan Candi Borobudur, Simak Agendanya

    Magelang, Infojateng.id – Presiden Prabowo Subianto bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron melakukan kunjungan kenegaraan ke Magelang, Jawa Tengah, Kamis (29/5/2025) siang.

    Agenda utama mereka adalah mengunjungi Akademi Militer (Akmil) dan Candi Borobudur.

    Kunjungan ini merupakan bagian dari perayaan 75 tahun hubungan bilateral antara Indonesia dan Prancis.

    Presiden Macron dan Ibu Negara Brigitte Macron tiba di Yogyakarta pagi ini, kemudian melanjutkan perjalanan ke Magelang menggunakan helikopter.

    Di Akmil, Prabowo dan Macron akan meninjau pendidikan dan latihan militer bersama Presiden Prabowo. Dan meninjau laboratorium bahasa Prancis.

    Setelah itu, agenda dilanjutkan dengan kunjungan ke Candi Borobudur, di mana kedua pemimpin dijadwalkan menandatangani perjanjian persahabatan antara kedua Negara.

    Kunjungan ini diharapkan dapat mempererat kerja sama strategis antara Indonesia dan Prancis di berbagai sektor.

    Setelah berkunjung ke Akmil dan Candi Borobudur, Macron dan Brigitte langsung bertolak ke Singapura.

    Singapura merupakan negara ketiga yang dikunjungi Macron dalam rangka tur Asia Tenggara setelah Vietnam dan Indonesia. (eko/redaksi)

    Source link

  • Wagub Taj Yasin Ajak Rapat Wakil Bupati dan Camat di Lokasi Rob Jalan Sayung

    Demak, Infojateng.id – Banjir rob menahun yang kerap menggenangi Jalan Raya Sayung, Demak-Semarang (dekat pabrik Polytron) mengganggu aktivitas masyarakat dan bisnis.

    Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin, turun tangan terjun ke lokasi. Sidak kondisi lapangan dengan menggerakkan koordinasi Pemkab Demak, BBPJN, dan perusahaan-perusahaan untuk mencari solusi cepat dan nyata.

    Mengakhiri kunjungan meninjau daerah terdampak banjir di Kabupaten Demak, Rabu (28/5/2025), Taj Yasin menyempatkan berhenti di Jalan Raya Sayung yang sudah lama dikeluhkan warga. Lokasi ini dikenal sebagai titik rawan genangan air rob setiap harinya.

    Yasin yang didampingi Wakil Bupati Demak Badrudin, mendengarkan penjelasan terkait kondisi di wilayah tersebut dari Andi S, perwakilan Dinas Pusdataru Jawa Tengah. Hadir pula Camat Sayung, Sukarman.

    “Izin Pak Wagub, kami sedang mengupayakan agar dari pihak perusahaan-perusahaan yang berada di wilayah ini dapat audiensi bersama BBPJN setempat,” kata Sukarman kepada Gus Yasin.

    Camat Sayung itu menuturkan, audiensi dilakukan dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah-DIY sebagai penanggung jawab atas pemeliharaan dan pembangunan di wilayah tersebut.

    Usulan itu kemudian ditanggapi positif oleh Wagub Yasin dan menginstruksikan agar Dinas Pusdataru Provinsi Jateng menjembatani agar kegiatan tersebut terealisasi bersama dengan Pemkab Demak.

    “Kami insya Allah akan mengumpulkan temen-temen perusahaan. Rencananya (para perusahaan) mau mengadakan pompa. Operasionalnya siapa? Ini yang mau dibahas (dalam audiensi),” jelas Yasin dalam wawancara.

    Usai tinjauan, Camat Sayung Sukarman mengucapkan rasa syukur atas atensi dari Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah kepada wilayahnya.

    “Sangat respect sekali dari Pak Gubernur maupun Pak Wakil Gubernur, kami terima kasih atas nama warga Sayung khususnya. Mudah-mudahan benar-benar efektif untuk mengatasi beban yang selama ini terjadi,” ucap Sukarman.

    Langkah ini diharapkan mampu memberikan solusi jangka pendek sekaligus menjadi pijakan untuk penanganan jangka panjang.

    Selain itu sinergi yang terbangun diharapkan akan mempercepat pengeringan genangan air dan mengembalikan aktivitas normal di Jalan Raya Sayung, yang sangat vital bagi lalu lintas dan perekonomian di kawasan Demak-Semarang. (eko/redaksi)

    Source link

  • Ahmad Luthfi Bidik Peluang Pengelolaan Sampah Berbasis Desa – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    PEMALANG – Potensi pengelolaan sampah berbasis desa, cukup besar untuk dikembangkan. Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, setelah melihat langsung tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) di Desa Penggarit, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Rabu (28/5/2025).

     

    “Kita coba dorong pengolahan sampah berbasis desa. Di Desa Penggarit ini, sudah menerapkan penanganan sampah basis desa itu. Artinya, satu desa ini sudah dikelola sendiri sampahnya,” katanya.

     

    Ditambahkan, pengelolaan sampah yang diinisiasi oleh Pemerintah Desa Penggarit tersebut, bahkan dapat dijadikan role model atau rujukan bagi desa-desa lain di Jawa Tengah.

     

    Menurut Luthfi, jika sekitar 8.563 desa di Jawa Tengah memiliki satu tempat pengolahan sampah terpadu, maka penanganan sampah akan selesai di tingkat desa.

     

    “Pengelolaan ini akan kita jadikan role model, nanti akan kita diskusikan dengan dinas. Kalau desa saja sudah melaksanakan ini, selesai itu (masalah sampah),” ujar Luthfi, didampingi Bupati Pemalang Anom Widiyantoro, dan Kêpala Desa Penggarit Imam Wibowo.

     

    Dia menyampaikan, hasil pengolahan di TPST Desa Penggarit juga memiliki banyak fungsi. Misalnya, ada yang diolah menjadi pupuk organik, pengurai amoniak, dan lainnya. Hal itu dinilai sangat efektif, lantaran biaya untuk membuat TPST tersebut juga tidak terlalu tinggi.

     

    Luthfi menyatakan apresiasinya kepada bupati dan kepala desa, yang telah menginisiasi tempat pengolahan sampah berbasis desa ini.

     

    Sementara itu, Kepala Desa Penggarit, Imam Wibowo menjelaskan, TPST tersebut didirikan menggunakan APBDes. Total anggaran yang dikeluarkan untuk mesin dan shelter mencapai sekitar Rp400 juta. Setidaknya, dalam sehari dapat mengolah sampah sebanyak tiga unit dump truck.

     

    Dia membeberkan, sejauh ini, sampah rumah tangga sudah ada yang dipisah, tapi sebagian masyarakat ada juga yang belum memilah.

     

    “Sampah yang masuk ke sini sudah tidak punya nilai ekonomi, lalu diproses. Kemudian ada yang khusus dari sampah organik, seperti sisa pakan ternak dan sisa kotoran kandang ayam, diolah di sini nanti jadi bio karbon,” papar Imam.

     

    Adapun dalam kunjungannya ke Desa Penggarit tersebut, Ahmad Luthfi sempat melihat praktik Koperasi Desa Merah Putih yang sudah berjalan. Selain itu, ia juga melihat potensi wisata dan pertanian di desa tersebut. (Humas Jateng)*ul

     



    Source link