Blog

  • Disdagkop UKM Kendal Serahkan Serifikat Halal dan Merek kepada Pelaku UMKM – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    KENDAL – Pemerintah Kabupaten Kendal menyerahkan sertifikat halal dan sertifikat merek bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), di Aula Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disdagkop UKM) setempat, Rabu (28/5/2025).

    Kepala Disdagkop UMK Kabupaten Kendal, Toni Ari Wibowo menyampaikan, sertifikat yang diserahkan sebanyak dua sertifikat halal dan 6 sertifikat merek.

    “Hari ini Disdagkop UKM Kendal menyerahkan sertifikat halal dan merek kepada delapan orang pelaku UMKM, yang mana ini kolaborasi oleh pendampingan dari Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Disdagkop UKM Kendal bersama dengan mahasiswa KKN Fakultas Hukum Undip Semarang,” ujar Toni.

    Toni berharap, dengan sertifikat yang dimiliki, pelaku UMKM di Kabupaten Kendal naik kelas, sehingga bisa lebih meningkatkan kesejahteraan bagi keluarga dan masyarakat di sekitarnya.

    Pelaku UMKM, Kunila menyampaikan terima kasih, atas perhatian dari Pemerintah Kabupaten Kendal yang telah memfasilitasi serifikat halal, sehingga produknya bisa lebih di kenal dan diminati oleh masyarakat.

    Senada, pelaku UMKM yang mendapat sertifikat merek Umyati Kendal menyampaikan terima kasih kepada mahasiswa KKN Undip dan Pemkab Kendal, yang terus memberikan pendampingan hingga usahanya berhasil mendapatkan hak paten untuk produknya.

    “Harapannya produk yang saya miliki bisa lebih maju dan lebih dikenal, sehingga produksinya juga lebih meningkat,” harap Umyati.

    Penulis: Diskominfo Kendal/Heri
    Editor: Di, Diskominfo Jateng

     



    Source link

  • Nyaris 7 Bulan Terendam Banjir, Kehadiran Taj Yasin Beri Harapan bagi Warga Dukuh Lengkong Demak  – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    DEMAK – Kehadiran Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin, bersama Ketua TP PKK Jateng Nawal Arafah Yasin, di Dukuh Lengkong, Desa Sayung, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Rabu (28/5/2025), memberikan secercah harapan bagi warga setempat. Sebab, daerah tersebut telah tergenang banjir rob hampir tujuh bulan.

     

    Warga Dukuh Lengkong, Supriyadi mengaku, meski rumahnya masih terendam banjir, namun kehadiran Wakil Gubernur Jateng menunjukkan perhatian.

     

    “Kehadiran Pak Wagub ini, kami harap ada solusi agar penanganannya segera dilakukan,” kata dia, di lokasi.

     

    Supriyadi menuturkan, banjir yang merendam kampungnya telah berlangsung hampir tujuh bulan. Menurutnya, ini banjir dengan durasi terlama yang pernah terjadi.

     

    “Ketinggiannya satu meter di dalam rumah, semoga segera dipompa,” ungkapnya.

     

    Dalam kunjungan itu, Taj Yasin tak hanya meninjau langsung kondisi air yang menggenangi pemukiman, tetapi juga membagikan mainan kepada anak-anak, dan paket sembako bagi keluarga yang terdampak.

     

    Momen itu menjadi pelipur lara di tengah tantangan berat yang dialami warga setiap hari. Tawa anak-anak yang menerima mainan, menggambarkan harapan baru di Dukuh Lengkong.

     

    Taj Yasin menegaskan, penanganan banjir rob harus segera dilakukan dengan pendekatan komprehensif. Salah satu langkah konkret yang diinstruksikan adalah pengerahan pompa air untuk mempercepat pengeringan genangan di wilayah tersebut.

     

    “Salah satu upaya mengendalikan air ya dengan mengerahkan pompa milik kita, baik itu milik Dinas Pusdataru maupun BPBD. Kita standby-kan supaya air yang di (permukiman) masyarakat bisa keluar,” ujar Gus Yasin, sapaan wagub.

     

    Berkaitan dengan pengerahan pompa, lanjut Yasin, telah diinstruksikan agar pemerintah membantu sumber dayanya melalui anggaran belanja tidak terduga (BTT).

     

    “Yang paling utama untuk pompa adalah solarnya, kita biayai lagi nanti dari BTT maupun kita kerjasamakan lagi nanti,” jelasnya.

     

    Selain itu, menurut wagub, upaya normalisasi sungai merupakan bagian dari solusi, untuk mengurangi dampak banjir rob. (Humas Jateng)*ul

     



    Source link

  • Tinjau Banjir Rob di Jalan Pantura Demak, Taj Yasin Minta Cepat Dituntaskan – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    DEMAK – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin meninjau kondisi banjir rob yang menggenangi jalan raya pantura Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Rabu (28/5/2025). Sebab, kondisi banjir rob di jalan itu menganggu lalu lintas warga maupun industri, yang melintas di daerah tersebut.

     

    Di lokasi tinjauan, Taj Yasin juga mendengarkan penjelasan terkait kondisi di wilayah dari perwakilan Dinas Pusdataru Jawa Tengah, Andi S, dan Camat Sayung, Sukarman.

     

    “Izin Pak Wagub, kami sedang mengupayakan agar dari pihak perusahaan-perusahaan yang berada di wilayah ini, dapat audiensi bersama Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) setempat,” kata Sukarman, kepada Taj Yasin.

     

    Menurutnya, audiensi itu perlu dilakukan dengan BBPJN Jawa Tengah-DIY, sebagai penanggung jawab atas pemeliharaan dan pembangunan di wilayah tersebut.

     

    Sukarman mengucapkan rasa syukur atas atensi dari Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah pada kondisi wilayahnya.

     

    “Sangat respek sekali dari Pak Gubernur maupun Pak Wakil Gubernur, kami atas nama warga Sayung menyampaikan terima kasih. Mudah-mudahan benar-benar efektif untuk mengatasi beban yang selama ini terjadi,” terang dia.

     

    Dalam kesempatan itu, Taj Yasin langsung menginstruksikan agar Dinas Pusdataru Provinsi Jateng menjembatani, sehingga kegiatan tersebut terealisasi bersama dengan Pemkab Demak. Ia ingin persoalan rob bisa segera dituntaskan.

     

    “Kami insyaallah akan mengumpulkan teman-teman perusahaan. Rencananya (para perusahaan) mau mengadakan pompa. Operasionalnya siapa? Ini yang mau dibahas (dalam audiensi),” jelas Gus Yasin, sapaan wagub.

     

    Langkah tersebut, imbuhnya, diharapkan mampu memberikan solusi jangka pendek, sekaligus menjadi pijakan untuk penanganan jangka panjang. Selain itu, sinergi yang terbangun diharapkan akan mempercepat pengeringan genangan air, dan mengembalikan aktivitas normal di Jalan Raya Sayung Demak. (Humas Jateng)*ul

     



    Source link

  • Melalui Pendekatan Dialogis, Polres Kendal Damaikan Konflik PKL dan Satpam KIK

    KENDAL — Konflik antara pedagang kaki lima (PKL) dan oknum satpam di kawasan industri Kendal (KIK) berujung damai setelah mediasi yang digelar oleh Polres Kendal pada Rabu siang, 28 Mei 2025.

    Mediasi yang difasilitasi langsung oleh Kapolres Kendal, AKBP Hendry Susanto Sianipar, menjadi titik temu kedua belah pihak setelah ketegangan mencuat di media sosial akibat dugaan tindakan arogansi satpam terhadap para PKL.

    “Sejak awal kami dari Polres Kendal sudah turun ke lapangan untuk memastikan konflik ini tidak berkembang menjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” kata AKBP Hendry Susanto Sianipar di Mapolres Kendal, Rabu siang.

    Dalam pertemuan mediasi akhir tersebut, pihak PKL dan oknum satpam sepakat saling memaafkan dan tidak melanjutkan persoalan ke ranah hukum. Keduanya juga menyatakan saling memahami hak dan kewajibannya masing-masing di kawasan industri tersebut.

    “Mediasi berjalan baik, semua pihak sudah mengetahui duduk persoalan dan bersepakat untuk tidak mempermasalahkan lebih lanjut. Ini hasil yang patut kita syukuri,” ujar AKBP Hendry.

    Langkah cepat dan responsif Polres Kendal mendapat apresiasi dari manajemen Kawasan Industri Kendal. Kepala Manajemen Kotamadya KIK, John F. Tehupuring, menyampaikan terima kasih kepada jajaran kepolisian.

    “Kami sangat berterima kasih atas peran Polres Kendal yang telah menggelar mediasi ini. Kami bukan anti PKL. Bahkan kami sudah melakukan dialog dengan kepala desa untuk mencari mekanisme terbaik dalam penataan PKL di kawasan,” kata John.

    Pihak manajemen KIK juga menyatakan komitmen untuk menjaga kondusivitas lingkungan industri, termasuk menyiapkan solusi jangka panjang terkait keberadaan PKL melalui pendekatan dialogis dan partisipatif.

    Sebelumnya, video pengusiran PKL oleh oknum satpam KIK yang terekam dengan nada tinggi dan gestur kasar viral di media sosial. Aksi tersebut menuai respons publik dan mendorong atensi dari aparat penegak hukum.

    “Upaya damai ini adalah wujud nyata bahwa semua pihak bisa menyelesaikan masalah dengan kepala dingin. Kami akan terus pantau dan jaga komunikasi agar tidak terjadi hal serupa,” tutup Kapolres Kendal.

  • Upaya Pemprov Jateng Tangani Banjir Rob Demak, dari Taman Mangrove hingga Revitalisasi Tanggul  – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    DEMAK – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin menyatakan, penanganan banjir rob di Kabupaten Demak membutuhkan sinergi dan pendekatan komprehensif.

     

    Sejumlah upaya yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, di antaranya penanaman pohon mangrove, normalisasi sungai, hingga revitalisasi tanggul. Pemerintah pusat juga membangun kolam retensi dan tanggul laut (giant sea wall) di daerah tersebut.

     

    “Daerah Sayung benar-benar membutuhkan atensi, bukan hanya atensi saja, tapi kerja nyata,” ujar Taj Yasin, seusai menanam mangrove bersama warga di Desa Surodadi, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Rabu (28/5/2025).

     

    Dia menuturkan, usulan dari Pemkab Demak terkait peninggian jalan telah ditindaklanjuti. Usulan yang dimaksud yakni permintaan anggaran sebesar Rp1,7 triliun, akan diupayakan secara bertahap.

     

    “Saat ini kami tengah menghitung kebutuhan dana, untuk memperbaiki infrastruktur jalan kabupaten yang terdampak, diperkirakan kasarnya ada antara Rp300 miliar hingga Rp500 miliar dari total pengajuan,” ujar Gus Yasin, sapaan akrab wagub.

     

    Dikatakan, penanganan banjir rob juga mencakup normalisasi sungai dan revitalisasi tanggul, agar aliran air dapat kembali ke laut dengan lancar.

     

    “Kami tidak bisa hanya meninggikan jalan, tetapi sekaligus harus mengendalikan aliran air,” ungkap wagub.

     

    Selain itu, koordinasi dengan pemerintah pusat sangat penting, mengingat Provinsi Jawa Tengah membawahi 35 kabupaten/ kota. Apalagi, Kabupaten Pemalang juga mengajukan jumlah anggaran serupa.

     

    Dia membeberkan, penanaman mangrove juga menjadi salah satu solusi, karena dapat menahan lumpur dan pasir, sekaligus menguatkan daratan. Penanaman itu juga diharapkan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat setempat, dan membuka peluang wisata.

     

    Selain itu, edukasi masyarakat mengenai pengelolaan sampah, menjadi bagian integral dari upaya tersebut. Pemerintah juga telah membangun bendungan untuk mengurangi debit air, dan mendukung operasi pompa di wilayah rawan banjir rob. (Humas Jateng)*ul

     

     

     

     



    Source link

  • Cegah Abrasi dan Banjir Rob di Sayung Demak, Taj Yasin dan Nawal Tanam 1.000 Mangrove bersama Warga  – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    DEMAK – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin bersama Ketua Tim Penggerak PKK Jateng Nawal Arafah Yasin dan warga, melakukan penanaman 1.000 bibit pohon mangrove di pesisir pantai Desa Surodadi, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Rabu (28/5/2025).

     

    Kegiatan itu sekaligus menindaklanjuti instruksi Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, terkait penanganan jangka panjang masalah banjir rob di daerah Sayung Demak.

     

    Taj Yasin mengatakan, dalam melakukan penanganan air rob yang melanda di daerah tersebut, butuh sinergi dengan banyak pihak. Karenanya, penanaman mangrove kali itu melibatkan banyak pihak, mulai Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Tim Penggerak PKK, Dharma Wanita Persatuan, Baznas Jawa Tengah, serta masyarakat setempat. Mereka bergotong royong menancapkan 1.000 bibit mangrove di lahan seluas satu hektare.

     

    “Tidak boleh saling menyalahkan, semuanya berusaha untuk menanggulangi bersama-sama. Yang salah adalah saya, yang belum bisa mengorkestrasi dan menanggulangi bencana air yang begitu banyak ini,” ujar dia.

     

    Ditambahkan, penanaman mangrove menjadi persiapan menjelang penanaman serentak di 17 kabupaten dan kota pesisir Jawa Tengah pada 5 Juni 2025 mendatang, bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Dunia. Dalam kesempatan itu, pihaknya juga melakukan penanganan, baik dari hulu, tengah, dan hilir.

     

    “Kami mulai menghitung sungai-sungai, seperti Layaran, Dombo, dan Babon, mana yang kira-kira bisa dikendalikan,” terang Gus Yasin, sapaan akrabnya.

     

    Selain penghijauan, program penanganan banjir rob juga mencakup revitalisasi tanggul dan normalisasi sungai, untuk mengendalikan debit air. (Humas Jateng)*ul

     



    Source link

  • Abrasi Pantai Kramatsari Pemalang Kian Parah, Ahmad Luthfi Instruksikan Perbaikan Tanggul Kandang Jangkrik – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    PEMALANG – Gubenur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi mengecek kondisi tanggul Kandang Jangkrik, yang jebol di Pantai Kramatsari, Desa Blendung, Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang. Sebab, Pantai Kramatsari Pemalang yang sempat menjadi primadona wisata pada zamannya, kondisinya kini memprihatinkan lantaran diterjang abrasi.

     

    Tak pelak, kondisi tersebut turut merenggut mata pencaharian sebagian warga setempat.

     

    Dalam kunjungan itu, Luthfi menginstruksikan agar penanganan tanggul yang jebol tersebut dipercepat.

     

    “Paling pokok, masyarakat kita tidak boleh terdampak, jangka pendek ini harus segera kita selesaikan yang ini, sekitar satu kilometer,” kata Luthfi, saat meninjau lokasi, Rabu (28/5/2025).

     

    Di samping itu, imbuhnya, upaya pencegahan juga harus digenjot. Salah satunya, menggalakkan penanaman mangrove di sepanjang pesisir Pantura Jateng. Dia meminta kepada seluruh stakeholder, baik bupati, wali kota Kapolres, Dandim, masyarakat, penggerak lingkungan untuk menanam mangrove.

     

    Sementara, terang gubernur, untuk penanganan jangka menengah, dilakukan pendataan masyarakat di wilayah terdampak rob. Kemudian melakukan analisis terkait tambak, sawah, dan sebagainya.

     

    “Jangka panjangnya kita sudah punya contoh Sayung. Tahun 2025-2027 tanggul laut sudah mulai berjalan, dan kolam retensi. Ini nanti akan kita analisa terkait tanggul laut, akan kita tarik dari Sayung sampai Brebes,” katanya.

     

    Warga Desa Blendung, Kecamatan Ulujami, Pemalang, Harini mengatakan, sekira 2017-2018, adalah masa jaya Pantai Kramatsari. Ribuan masyarakat menjadikan pantai tersebut sebagai tujuan wisata. Banyaknya kunjungan, otomatis mengatrol perekonomian warga sekitar.

     

    “Bahkan sehari semalam, pas akhir pekan, saya pernah dapat Rp6 juta. Waktu itu harga es teh masih Rp1.000,” ungkap dia, pemilik warung yang masih bertahan.

     

    Namun sejak 2019, semua berubah. Menurut Harini, abrasi telah menelan bibir pantai sekitar 50 meter. Akibatnya, 33 warung amblas, jalan dan tiang listrik tenggelam, wahana wisata rusak. Kini, tak ada lagi pengunjung wisata, karena akses jalan pun tergenang rob.

     

    Warga sudah berusaha mengatasi kondisi lingkungan yang rusak tersebut. Pada 2024 lalu, mereka swadaya membangun tanggul di bibir pantai dengan bambu.

     

    Kalakhar BPBD Pemalang, Andriadi mengatakan, tanggul bambu yang dipasang terbagi menjadi dua. Sebagian bambu ditata dan ditancapkan. Sementara lainnya dibuat tanggul berbentuk kandang jangkrik.

     

    “Disebut kandang jangkrik, karena bentuknya kotak mirip kandang jangkrik. Ini mencontoh yang ada di Demak. Sempat optimis tapi ini rusak kena gelombang di tahun 2025, sehingga ada muara-muara baru,” jelas Andriadi. (Humas Jateng)*ul

     



    Source link

  • Pengunjung GOR Goentoer Darjono Diberi Sosialisasi Waspada Premanisme oleh Polisi

    Polres Purbalingga – Polda Jateng | Satbinmas Polres Purbalingga kembali menggelar sosialisasi terkait kewaspadaan terhadap aksi premanisme. Sosialisasi kali ini dilaksanakan di kawasan Gelanggang Olahraga (GOR) Goentoer Darjono, Purbalingga.

    Dalam kegiatan tersebut, petugas membagikan pamflet kepada pedagang, pengunjung, dan petugas parkir. Tujuannya guna memberikan pemahaman tentang cara mengenali serta mencegah tindakan premanisme di lingkungan sekitar.

    Kasi Humas Polres Purbalingga, AKP Setyo Hadi, menyampaikan bahwa sosialisasi ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap potensi aksi premanisme yang dapat terjadi di tempat umum seperti lokasi olahraga.

    “Kami bagikan informasi yang cukup kepada masyarakat untuk melindungi diri dari praktik premanisme yang mungkin terjadi di tempat umum umum,” ucapnya.

    Dalam sosialisasi tersebut, petugas secara langsung berinteraksi dengan pedagang dan tukang parkir, memberikan edukasi tentang pentingnya melaporkan apabila menemukan tindakan premanisme.

    “Sosialisasi dilakukan melalui pamflet yang dibagikan berisi salah satunya layanan Call Center Polri 110 yang bisa dihubungi saat membutuhkan bantuan kepolisian,” ucapnya.

    Kasi Humas menambahkan, sosialisasi ini akan terus memberi edukasi masyarakat terkait waspada premanisme dan cara melaporkannya. Kami mengajak masyarakat untuk bekerja sama dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari premanisme.

  • Ahmad Luthfi Dorong TP PKK Jateng Miliki Desa Binaan Tanggap Bencana – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mendorong Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) provinsi, miliki desa binaan tanggap bencana. Salah satu percontohannya di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.

    Luthfi menerangkan, Kecamatan Sayung merupakan salah satu wilayah terdampak cukup signifikan akan banjir, rob, dan abrasi.

    “Di Sayung 20 desa (terdampak), kalau TP PKK punya desa binaan, diikuti program stunting, pembenahan RTLH (Rumah Tidak Layak Huni). Jadi kita punya posko PKK yang tanggap bencana,” kata Luthfi, saat menerima audiensi Ketua TP PKK Jateng Nawal Arafah Yasin bersama jajaran pengurus, di Kantor Gubernur Jateng, Rabu (28/5/2025).

    Menurut Luthfi, kondisi sosial ekonomi masyarakat terdampak bencana seperti di Sayung, sangat butuh perhatian.

    Pihaknya memberi arahan, agar TP PKK Jateng bersinergi dengan TP PKK di daerah, dalam melaksanakan program-program yang sudah jadi acuan kerja ke depan.

    Luthfi tertarik pada salah satu program yang berkesinambungan, yakni tanam pohon bakau atau mangrove di pesisir Demak. Karenanya, TP PKK diajak ikut berkontribusi pada program ‘Mageri Segara’ secara serentak bersama Pemprov Jateng dan pemerintah daerah (Pemda) kabupaten/ kota, yang wilayahnya memiliki garis pantai.

    “Nanti tanam mangrove serentak tanggal 5 (Juni 2025). Kita harus punya legacy akan program kita,” katanya.

    Lebih lanjut, salah satu prioritas program Pemprov Jateng yang dititipkan untuk PKK, yakni menguatkan program penurunan stunting.

    “Tidak boleh stunting turun karepe dewe, tapi pakai proses. Pendataan, programnya seperti apa, harus komprehensif. Orientasi ya bukan programnya saja, tapi harus pada hasil,” tegas Luthfi.

    Ketua TP PKK Jateng, Nawal Arafah Yasin mengatakan, penguatan program yang ditekankan Ahmad Luthfi disebutnya sudah selaras dengan kerangka kerja yang telah dibuat.

    “Ahamdulillah beliau support (dukung) penuh terhadap program kerja kami. Insyaallah nanti tanggal 5 Juni, kita akan melakukan kegiatan bersama dengan Pak Gubernur. Sekaligus kegiatan untuk me-launching program prioritas kita yaitu Rabu Pon (Gerakan Ibu Menanam Pohon),” katanya.

    Ditambahkan, khusus pada program kebencanaan, pihaknya memiliki program PKK Sigab (Siaga & Tanggap Bencana). Desa Timbulsloko, Sayung, Demak, rencananya bakal jadi wilayah yang diintervensi.

    Bentuk rencana di antaranya dukungan air bersih dalam bentuk program desalinasi, program pembenahan RTLH dengan peninggian lantai rumah memakai metode gladak. Pada sanitasi dilakukan program jambanisasi, kemudian perbaikan jalan kampung dengan jembatan bambu/papan.

    Untuk sektor kesehatan keluarga, diintervensi dengan program Speling, Pemeriksaan Kesehatan Gratis, dan lainnya. Selain itu, pihaknya juga akan menggarap program sosial dan keagamaan. (Humas Jateng)*ul



    Source link

  • Hendak Tawuran di Kejobong, 12 Remaja Diamankan Polres Purbalingga

    Polres Purbalingga – Polda Jateng | Sebanyak 12 orang remaja diamankan ke Polres Purbalingga karena diduga hendak melakukan tawuran di wilayah Kecamatan Kejobong, Kabupaten Purbalingga, Senin (19/5/2025).

    Sebelumnya, para remaja tersebut ditangkap warga karena bertingkah mencurigakan. Mereka ditemui warga sedang berkeliling menggunakan sepeda motor dengan membawa balok kayu.

    Kasat Reskrim Polres Purbalingga AKP Siswanto saat memberikan keterangan mengatakan pada hari Senin tanggal 19 Mei 2025 sekitar pukul 03.00 WIB, masyarakat dan anggota Polsek Kejobong menggagalkan beberapa remaja yang akan melakukan tawuran.

    “Mereka diamankan polisi dan warga di pertigaan komplek Pasar Kejobong, Kecamatan Kejobong, Kabupaten Purbalingga,” jelas Kasat Reskrim didampingi Kasi Humas AKP Setyo Hadi.

    Disampaikan bahwa ada 12 remaja yang diamankan polisi dan warga di lokasi tersebut. Selain itu, didapati ada sejumlah barang yang dibawa mereka yaitu balok kayu, busur, softgun, 8 handphone dan 6 sepeda motor.

    Para remaja tersebut diketahui berasal dari Kecamatan Kaligondang, Kecamatan Karangmoncol dan Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga.

    “Para remaja yang diamankan ini masih di bawah umur, kisaran 14  hingga 16 tahun dan statusnya merupakan pelajar berbagai sekolah,” jelasnya.

    Lebih lanjut disampaikan, para remaja tersebut hendak tawuran mulanya dari saling tantang melalui DM akun Instagram dengan kelompok lain. Kemudian janjian tawuran di Desa Gumiwang, Kecamatan Kejobong, Kabupaten Purbalingga.

    “Namun belum sampai terjadi tawuran, warga bersama Polsek Kejobong lebih dahulu menggagalkannya,” kata Kasat Reskrim.

    Kasat Reskrim menambahkan kepada para remaja ini, selanjutnya dilakukan langkah pembinaan. Mereka diserahkan kembali kepada orang tuanya, diketahui pemerintah desa masing-masing. Selain itu, akan dilakukan juga koordinasi dengan pihak sekolahnya.

    “Mereka juga akan dikenakan wajib apel di Polres Purbalingga sekali dalam seminggu sebagai langkah pemantauan,” jelasnya.

    Kasat Reskrim mengimbau kepada para orang tua supaya lebih mengawasi anak-anaknya. Upayakan pada jam 22.00 WIB anak-anak sudah berada di dalam rumah. Apabila belum pulang agar dicari sehingga tidak melakukan tindakan negatif seperti tawuran.

    Malam hari ini, para remaja tersebut kemudian diserahkan oleh Polres Purbalingga kepada para orang tuanya di Aula Wicaksana Laghawa Mapolres Purbalingga. Penyerahan disaksikan oleh perangkat desa masing-masing.

    Sebelum diserahkan para remaja tersebut membuat surat pernyataan dan meminta maaf secara langsung dengan bersimpuh di depan orang tuanya masing-masing. Sebagian orang tua dan remaja tersebut tampak menangis haru.