Blog

  • Luthfi-Yasin Cek Pembangunan Kolam Retensi Terboyo dan Sriwulan – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin meninjau proyek pembangunan kolam retensi Terboyo dan Sriwulan, Kota Semarang Selasa (27/5/2025).

    “Kita sudah cek, kolam retensi Terboyo luasnya hampir 189 hektare, bisa menampung 6 juta kubik air, kemudian sebelahnya adalah Sriwulan, luasnya 28 hektare bisa menampung 1 juta kubik lebih. Artinya, dengan penyiapan jangka panjang ini cukup untuk meng-cover terjadinya rob atau banjir,” kata Luthfi, di sela pengecekan lokasi.

    Ditambahkan, kolam retensi Terboyo dan Sriwulan terpisah oleh Kali Babon. Kedua kolam retensi itu dilengkapi dengan rumah pompa untuk mengalirkan air dari kolam retensi ke laut, sehingga mencegah genangan yang berkepanjangan. Konstruksi kolam retensi itu terintegrasi dalam proyek pembangunan jalan tol Semarang-Demak tahap 1, yang juga menjadi giant sea wall, tepatnya pada seksi 1C.

    Luthfi menjelaskan, langkah-langkah konkret sudah disiapkan, ada jangka pendek, menengah, dan panjang. Semua itu dilakukan dengan kerja komprehensif antara pemerintah pusat, dalam hal ini Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan dinas-dinasnya, serta pemerintah kabupaten/kota. Hal itu wujud dari kehadiran negara dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat.

    “Kita sudah hampir satu bulan melakukan infiltrasi di daerah Sayung, Demak, termasuk Semarang. Kita tidak bisa kerja-kerja parsial, kita harus kerja-kerja komprehensif,” jelasnya.

    Adapun untuk progres kontruksi Tol Semarang-Demak tahap 1, terang Luthfi, antara lain untuk Seksi 1A realisasi fisiknya mencapai 62,98% dengan target selesai 31 Juli 2026, Seksi 1B realisasi fisik 40,93%, target selesai 25 April 2027, dan Seksi 1C realisasi fisik 25,97%, target selesai 27 September 2026.

    Sementara, target jangka pendeknya pada Januari 2026 nanti sudah dapat digunakan secara fungsional. Artinya tanggul ini sudah terbentuk, namun belum dioperasionalkan sebagai jalan, tetapi sudah bisa membantu untuk menahan air laut agar tidak terjadi banjir rob.

    “Bisa dilihat ini adalah bentuk giant sea wall atau tanggul laut. Insyaallah Januari nanti sudah fungsional, belum operasional. Minimal kalau fungsional ini sudah mengatasi rob itu sendiri,” beber gubernur.

    Siapkan Jangka Pendek

     

    Sembari menunggu pembangunan tol Semarang-Demak tahap 1 atau tanggul laut selesai, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga menyiapkan sejumlah langkah jangka pendek dan menengah. Di antaranya, asistensi di wilayah Demak yang di-cover oleh dinas terkait, kemudian mendidik dan memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk menyesuaikan dengan situasi yang terjadi saat ini.

    Menurut Luthfi, penyesuaian itu diperlukan karena penurunan muka tanah di wilayah Pantura Jawa Tengah sangat masif, rata-rata per tahun 8-14 cm. Hal itu ditambah adanya fenomena La Nina, sehingga debit air bertambah dan rob di wilayah Pantura sangat tinggi.

    “Masyarakat kita sudah bertahun-tahun seperti ini. Makanya kami kebut betul, saya sudah diskusi dengan Kementerian PU dan dengan yang lain, kita semua turun untuk menyelesaikan ini secara bersama-sama. Masyarakat sudah kita rangkul semua untuk menyelesaikan ini,” bebernya.

    Penanganan yang juga perlu dikebut adalah titik di jalan Pantura, tepatnya di depan Polytron. Di sana debit air cukup tinggi dan menutup jalan raya. Titik tersebut pada 2022 lalu sudah ditinggikan oleh Kementerian PU, tetapi dalam waktu dekat sudah turun lagi.

    Salah satu jalan untuk menanggulangi hal itu adalah tanggul laut, tetapi masih butuh waktu panjang. Oleh karena itu, Luthfi menyiapkan langkah jangka pendek dan menengah dengan melakukan normalisasi Sungai Pelayaran yang ada di dekat titik tersebut.

    Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin menambahkan, upaya lain yang dilakukan Pemprov Jateng dalam waktu dekat, adalah memenuhi kebutuhan warga terdampak banjir dan rob. Salah satunya terkait kebutuhan air bersih.

    “Masyarakat di wilayah Sayung yang terdampak, kan mereka butuh air bersih. Nanti desalinasi kita siapkan di situ. Sebagian untuk rumah apung juga sudah mulai kita bahas, kita siapkan untuk masyarakat,” jelasnya. (Humas Jateng)*ul

     



    Source link

  • Kompetisi Idea Jateng Diluncurkan, Sekda Jateng Dorong Inovasi yang Berdampak pada Pelayanan dan Kesejahteraan – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah resmi meluncurkan dan menyosialisasikan kompetisi Inovasi Daerah Jawa Tengah (Idea Jateng) 2025, di Gedung C Kantor Gubernur Jateng, Semarang, Selasa (27/5/2025).

    Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi Jateng, Arief Irwanto menjelaskan, penyelenggaraan kompetisi itu merupakan amanat dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Hal tersebut selaras dengan Pasal 386 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

    “Kompetisi inovasi adalah salah satu cara untuk mengakselerasi peningkatan pelayanan publik. Cakupan inovasinya diperluas tidak hanya pelayanan publik, tetapi seluruh inovasi dalam penyelenggaraan pemerintahan,” jelas Arief.

    Ditambahkan, Idea Jateng 2025 mengusung tema “Inovasi untuk Mewujudkan Jawa Tengah yang Maju dan Berkelanjutan”. Tujuannya, membangun ekosistem inovasi yang mendorong pembinaan, penjaringan, pendokumentasian, diseminasi, hingga promosi berbagai inovasi dari perangkat daerah, BUMD, serta pemerintah kabupaten/ kota se-Jateng.

    Pada pelaksanaan Idea Jateng 2025 ini, terangnya, setiap pemerintah kabupaten/ kota dapat mengirimkan maksimal lima inovasi, sementara tingkat provinsi dapat mengajukan satu inovasi.

    Rangkaian kegiatan yang berlangsung mulai Mei hingga September 2025 terdiri dari enam tahap, yakni peluncuran dan sosialisasi, pengumpulan proposal dan dokumentasi, seleksi administrasi, penilaian oleh tim internal dan tim independen, penetapan inovasi terbaik, serta pemberian penghargaan.

    Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno menyatakan, inovasi adalah bagian dari kehidupan sehari-hari, baik skala kecil maupun skala besar.

    “Dalam kehidupan kita, hampir semua orang melakukan inovasi, sekecil apa pun. Inovasi itu tentang bagaimana pekerjaan kita bisa lebih cepat, efisien, dan hasilnya sesuai harapan,” ujarnya.

    Menurut sekda, aparatur pemerintahan yang bertugas melayani masyarakat harus lebih giat berinovasi demi kebaikan. Dia berharap Idea Jateng bisa menjadi sarana untuk mengapresiasi serta memotivasi seluruh unsur pemerintahan, agar terus melahirkan inovasi yang berdampak nyata pada pelayanan dan kesejahteraan masyarakat.

    “Sehingga upaya kita dalam melayani masyarakat Jawa Tengah, dapat tercapai dengan lebih cepat,” tutupnya.

    Acara peluncuran itu diikuti secara luring maupun daring oleh perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Jateng, BUMD, serta pemerintah kabupaten dan kota se-Jawa Tengah. (Humas Jateng)*ul

     



    Source link

  • Damar Lepas Jemaah Calon Haji, Minta Doakan Kota Magelang di Tanah Suci – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    KOTA MAGELANG — Ibadah haji bukan hanya perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan spiritual yang membutuhkan ketulusan niat, kesabaran, dan kekuatan hati.
    Oleh karena itu, Wali Kota Magelang Damar Prasetyono mengajak para jemaah calon haji asal Kota Magelang untuk senantiasa menjaga niat dan menjalani setiap rangkaian ibadah dengan penuh keikhlasan hanya demi mengharap ridha Allah SWT.
    Hal itu disampaikan Damar saat melepas keberangkatan calon jamaah haji Kota Magelang tahun 2025 di Masjid Agung kawasan Alun-alun Kota Magelang, Senin (26/5/2025) petang.
    Dalam kesempatan tersebut, Damar menitipkan harapan yang menyentuh hati. Dia memohon agar para jemaah mendoakan Kota Magelang saat berada di Tanah Suci, khususnya saat berada di hadapan Kabah.
    “Doakan agar Kota Magelang senantiasa berada dalam kedamaian, dilimpahi keberkahan, dijauhkan dari musibah, dan diberikan kemajuan yang membawa kesejahteraan bagi seluruh masyarakatnya,” tutur Damar.
    Ia meyakini bahwa doa yang dipanjatkan dari tempat mulia oleh hati yang bersih akan menjadi doa yang mustajab dan membawa kebaikan bagi semua. Damar juga mendoakan agar seluruh jemaah diberi kelancaran, selamat serta meraih predikat haji yang mabrur dan mabruroh.
    “Semoga perjalanan ini menjadi momen spiritual yang memperkuat keimanan, memperkaya pengalaman, dan membawa keberkahan sepulangnya ke tanah air,” pungkasnya.
    Kepala Seksi Haji Kementerian Agama (Kemenag) Kota Magelang, Helmi, menyebutkan jemaah calon haji Kota Magelang tergabung pada kloter 86, berjumlah 145 orang, terdiri dari 144 orang jamaah reguler dan satu orang petugas daerah.
    “Seluruh jamaah calon haji Kota Magelang tidak ada yang gagal berangkat. Semuanya istitoah, sudah sesuai dengan syarat dan ketentuan pemerintah baik sejak pelunasan sampai keberangkatan saat ini dan kesehatan mereka,” terang Helmi.
    Para jemaah calon haji Kota Magelang dilepas menuju Asrama Hadi Donohudan Boyolali. Di asrama mereka akan dibagi passpor, gelang, pembinaan dan sebagainya. Selanjutnya mereka akan terbang ke Tanah Suci pada 27 Mei 2025 sekitar pukul 22.00 WIB.

    Penulis: Kontributor Kota Mgl
    Editor: WH/DiskominfoJtg



    Source link

  • Perdana, Wali Kota Magelang Lantik Pejabat di Taman Kyai Langgeng – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    KOTA MAGELANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang menyelenggarakan pelantikan pejabat administrator, pengawas, dan fungsional yang dilaksanakan secara istimewa di Gelanggang Taman Kyai Langgeng, Senin (26/5/2025).
    Pelantikan ini menjadi momen bersejarah, karena merupakan pelantikan pertama di masa kepemimpinan Wali Kota Magelang, Damar Prasetyono, maupun sebelumnya.
    Sebanyak 55 pejabat resmi dilantik dan diambil sumpah/janji, terdiri dari 22 pejabat administrator, 29 pejabat pengawas, dan empat pejabat fungsional.
    Proses pengisian jabatan ini telah melalui mekanisme yang sesuai dengan regulasi, termasuk persetujuan teknis dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan rekomendasi pelantikan dari Kementerian Dalam Negeri melalui Gubernur Jawa Tengah.
    Damar mengatakan, pemilihan lokasi pelantikan di Taman Kyai Langgeng bukan tanpa alasan. Taman tersebut memiliki nilai historis dan simbolik yang kuat sebagai hasil inovasi dari pemimpin terdahulu, yaitu Bagus Panuntun.
    Bagus Panuntun, sebut Damar, telah berhasil mengubah lahan tidak produktif menjadi ruang terbuka hijau yang edukatif dan rekreatif.
    “Taman Kyai Langgeng adalah simbol keberanian untuk berpikir out of the box. Pelantikan hari ini menjadi pengingat bahwa untuk membangun kota ini, kita butuh keberanian berinovasi, keberanian mencari terobosan baru di balik keterbatasan, serta keberanian menghadirkan solusi nyata bagi masyarakat,” ungkap Damar.
    Dalam arahannya, Damar menegaskan pentingnya integritas, kinerja, kolaborasi lintassektor, serta semangat inovasi bagi seluruh pejabat yang baru dilantik.
    Ia juga mengingatkan pesan penting dari Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, agar para pemimpin di daerah menjadi teladan dengan tidak mengambil apapun selain tanggung jawab.
    “Fokuslah pada pengabdian, bukan pada keuntungan pribadi. Jalani amanah ini dengan tanggung jawab, tunjukkan kinerja terbaik, dan hadirkan pelayanan yang tulus kepada masyarakat,” tegasnya.
    Damar mengajak seluruh jajaran untuk menciptakan birokrasi yang agile, profesional, dan adaptif dalam menghadapi tantangan zaman.

    Penulis: Kontributor Kota Mgl
    Editor: WH/DiskominfoJtg



    Source link

  • Catatan 100 Hari Kerja Luthfi-Yasin, Bandara Jenderal Ahmad Yani Kembali Berstatus Internasional – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    SEMARANG – Status Bandar Udara Jenderal Ahmad Yani Semarang kembali menjadi bandara internasional, menjadi catatan penting dalam 100 hari kerja Gubernur Ahmad Luthfi-Wakil Gubernur Taj Yasin, dalam memimpin Jawa Tengah.

    Sebab, keberadaan Bandara Jenderal Ahmad Yani mampu menjadi akses lebih luas untuk mendongkrak ekonomi dan pariwisata di Jawa Tengah. Bukan hanya domestik tapi juga bermanfaat bagi kalangan mancanegara.

    Salah seorang warga negara Spanyol, Eba menyatakan antusias menyambut beroperasinya bandara, yang melayani penerbangam skala internasional tersebut.

    “Saya senang karena bisa langsung ke Semarang karena suami punya bisnis di Jepara,” ucapnya, beberapa waktu lalu.

    Menurut Eba, penerbangan internasional telah siap beroperasi di Bandara Jenderal Ahmad Yani, akan menyingkat waktu perjalanan. Selama ini, jika ia datang atau balik ke Negeri Matador, ia harus transit di Jakarta. Padahal, dalam kurun satu tahun bisa lima kali berangkat balik ke Jepara. Sehingga, putusan pemerintah mengembalikan status internasional Bandara Jenderal Ahmad Yani sudah tepat.

    Warga lain, Putri mengakui hal serupa. Menurutnya, hal ini akan semakin mempermudah keberangkatan ke luar negeri.

    “Bagus. Kan daripada kalau mau ke luar negeri harus terbang ke kota yang lebih besar misal Surabaya atau Jakarta. Alangkah lebih baiknya langsung dari Semarang. Harapannya mempermudah akses terutama pas mau umroh, kan sekarang umroh ke Jakarta dulu,” tuturnya.

    Ketua Kadin Jateng Harry Nuryanto Soediro, menyambut baik putusan tersebut. Dia mengaku siap mendukung, dengan mengundang para pengusaha dan investor untuk bisa masuk ke Jawa Tengah.

    “Tentu akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Jateng. Dunia usaha sudah siap menyambut baik, dari kuliner, hotel dan transportasi. Untuk investasi, investor bisa datang langsung untuk investasi direct ke (Semarang) sebagai pintu gerbang ekonomi di Jateng,” urainya.

    Hal serupa diungkapkan, Ketum Gabungan Industri Pariwisata (GIPI) Jateng Kukrit Suryowicaksono. Menurutnya, sejumlah agenda wisata telah disiapkan untuk menarik pelancong.

    “Tugas buat kami selanjutnya, adalah membuat Jateng ramai dengan pendatang lewat berbagaia event. Seperti sport, kuliner, properti bersinergi dengan media dan Pemprov Jateng,” pungkas Suryo.

    Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan, sejauh ini pihaknya telah berkoordinasi dengan para maskapai, kesiapan navigasi, berikut layanan imigrasi dan karantina, juga telah dilakukan. Selain itu, dipastikan semua prasarana dan petugas dalam kondisi prima dan siap melayani penumpang.

    “Penerbangan internasional akan memberikan marwah Jateng untuk dunia usaha, kemudian pariwisata, investasi dan bagaimana mengenalkan Jateng ke dunia internasional,” ucapnya.

     

     

    Pemutihan Pajak Kendaraan

     

    Sementara itu, 100 hari kerja Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin, telah banyak menelorkan program yang dapat dinikmati oleh masyarakat. Salah satunya, program pemutihan atau pembebasan tunggakan dan denda pajak kendaraan bermotor (PKB).

    Jumain, warga Kota Semarang tidak mampu menyembunyikan rasa syukur karena akhirnya dapat memenuhi pembayaran pajak kendaraan, yang sempat menunggak selama enam tahun. Mestinya, dia harus mengeluarkan biaya lebih dari Rp9 juta, tapi hanya dikenakan Rp2,5 juta saja, karena program pemutihan.

    “Sekarang bayar saya Rp2,5 juta karena ada pemutihan pajak. Programnya Pak Gubernur ini sangat membantu bagi masyarakat yang menunggak pajak kendaran yang mati,” katanya  saat ditemui di Samsat Kota Semarang II, Senin (26/5/2025).

    Dia mengaku tunggakan pembayaran pajak membuatnya terbebani. Sehingga tiap tahun tunggakan semakin bertambah. Bahkan, ia tidak pernah berpikir akan mampu melunasi tanggung jawabnya itu.

    “Saya tidak bisa membayar karena soal keuangan apalagi tiap tahun bertambah tunggakannya. Kalau tidak ada program pemutihan mungkin sampai sekarang belum bisa bayar,” lanjutnya.

    Hal serupa juga diungkapkan Rahardian Iqsan, warga Bulusan Kota Semarang, yang sempat menunggak karena STNK hilang.

    “Program ini sangat membantu, yang awalnya saya pasrah, sekarang mumpung ada murah, ya udah ikut,” kata pria berusia 49 tahun tersebut.

    Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menuturkan, program pemutihan merupakan salah satu bentuk ngopeni dan ngelakoni Jawa Tengah.

    “Ini memberikan kemudahan dan keringanan bagi pemilik kendaraan,” ujarnya.

    Program tersebut, lanjut Luthfi, sekaligus memberikan kesadaran bagi masyarakat untuk taat pajak. Sehingga dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). (Humas/ Diskominfo Jateng)*ul

     



    Source link

  • Pemprov Jateng Gandeng UNS, Berdayakan Masyarakat Olah Enceng Gondok Jadi Bio Briket dan Paving Block – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bekerja sama dengan Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta dan Bank Jateng, berupaya memberdayakan warga sekitar Rawa Pening, Kabupaten Semarang, dalam mengolah gulma enceng gondok menjadi bio briket dan paving block. Pemberdayaan dilakukan dengan memberikan pelatihan dan bantuan alat pengolahan enceng gondok menjadi bio briket dan paving block.

    Bantuan diserahkan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, di Bukit Cinta, Kawasan Rawa Pening, Banyubiru, Kabupaten Semarang, Senin (26/5/2025).

    “Biar tidak pening terus, harus kita bantu. Ini bentuk  upaya memberdayakan masyarakat,” ujar Ahmad Luthfi saat penyerahan bantuan.

    Pernyataan Ahmad Luthfi tersebut didasari pada data, Rawa Pening telah menghadapi beberapa masalah. Salah satunya, pertumbuhan enceng gondok yang sangat cepat. Hasil penelitian pada 2021 menyebutkan, pertumbuhan enceng gondok mencapai 1 meter persegi dalam jangka waktu 21-28 hari.

    Upaya pembersihan sudah dilakukan sejak 2020 oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juwana dan TNI. Pada tahun tersebut dilakukan pembersihan enceng gondok seluas 550 hektare, 2021 seluas 450 hektare, 2022 seluas 200 hektare, 2023 seluas 130 hektare, dan 2024 seluas 263,5 hektare.

    Masyarakat sekitar selama ini juga sudah memanfaatkan enceng gondok untuk berbagai kerajinan. Mulai tas, tempat tisu, meja-kursi, dan lainnya, bahkan beberapa kerajinan sudah masuk pasar ekspor. Namun, pertumbuhan enceng gondok yang cepat tetap meninggalkan permasalahan, sehingga butuh inovasi baru untuk memanfaatkan.

    “Adanya paving block dan bio briket dari enceng gondok ini suatu kreativitas yang patut disyukuri. Saya harap, kalau bisa lebih banyak (menggunakan meterial enceng gondok) itu akan lebih bagus,” kata Luthfi.

    Menurut Luthfi, keterlibatan Fakultas Teknik UNS dan Bank Jateng dalam memberikan pelatihan pembuatan bio briket dan paving block itu sangat bagus. Hal itu merupakan bagian dari kerja sama yang dijalin oleh Pemprov Jateng dengan UNS.

    Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama, Internasionalisasi, dan Informasi UNS, Irwan Trinugroho mengatakan, program tersebut merupakan salah satu turunan dari Memorandum of Understanding (MoU), yang sudah ditandatangani antara Rektor UNS dengan Pemprov Jateng.

    “MoU dengan Pemprov Jateng secara general, kemudian dari situ diturunkan menjadi beberapa perjanjian kerja sama, salah satunya adalah ini, sinergi untuk pemberdayaan Rawa Pening. Programnya pemberian pelatihan dari enceng gondok menjadi bio briket dan paving blok,” katanya.

    Irwan menjelaskan, potensi enceng gondok di Rawa Pening sangat besar untuk diolah dari gulma menjadi barang serbaguna. Bio briket bisa menjadi bahan bakar alternatif yang dapat dikomersialisasikan untuk pemberdayaan masyarakat. Apalagi bahan baku enceng gondok di Rawa Pening melimpah, sehingga masyarakat bisa mengambilnya tanpa biaya.

    “Kalau kemudian bisa diproduksi secara massal, bisa diproduksi, menjadi sumber pendapatan masyarakat di sekitar Rawa Pening,” jelasnya.

    Saat ini bantuan alat pengolahan enceng gondok menjadi bio briket dan paving block masing-masing satu unit. Alat tersebut diberikan kepada masyarakat atas dukungan dari Bank Jateng. Untuk membuat satu kotak bio briket seberat 1 kilogram, dibutuhkan enceng gondok sebanyak 100 gram.

    “Bio briket yang dihasilkan saat ini masih skala rumah tangga. Kalau nanti sudah bisa diproduksi secara massal, maka harganya bisa jauh lebih rendah dibandingkan bahan baku bio briket lainnya, karena bahan baku tidak berbayar, tinggal ambil dan menguntungkan untuk Rawa Pening sendiri,” ujarnya. (Humas Jateng)*ul

     

     



    Source link

  • Pengembangan Rawa Pening Harus Bisa Dinikmati Masyarakat – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mendorong pemanfaatan Danau Rawa Pening di Kabupaten Semarang memberikan kebermanfaatan untuk masyarakat sekitar. Pemanfaatan itu baik untuk destinasi wisata, pertanian dan perikanan, maupun dalam kaitannya kelestarian lingkungan.

    “Rawa pening ini kan termasuk destinasi wisata. Namun, di sini banyak masyarakat yang memanfaatkan untuk kegiatan bertani, ada yang mencari ikan, ada karamba, dan wisata. Di sisi lain, di rawa pening ini banyak enceng gondok yang bisa didayagunakan,” kata Luthfi, saat mengunjungi kawasan Rawa Pening, Senin (26/5/2025).

    Luthfi menjelaskan, Rawa Pening termasuk di antara danau yang mendapatkan perhatian dari pemerintah pusat dan provinsi. Rawa Pening juga akan diproyeksikan masuk dalam salah satu bagian aglomerasi wisata berdampingan dengan Borobudur dan Kopeng.

    “Rawa Pening harus menjadi destinasi wisata yang bisa dinikmati oleh masyarakat di Jateng, bahkan internasional. Konsepnya nanti silakan dikembangkan tanpa mengubah kebiasaan kearifan lokal para petani dan masyarakat kita,” terangnya.

    Selain itu, Luthfi juga menegaskan, salah satu hal penting terkait Rawa Pening yaitu terkait kelestarian alam atau lingkungan hidup. Dia berpesan, ekosistem di Rawa Pening harus dirawat dengan baik untuk warisan generasi masa depan.

    Lebih daripada itu, Rawa Pening juga menjadi salah satu hulu sungai yang mengalir sampai di beberapa daerah. Maka dari itu, lanjut Luthfi, Rawa Pening sangat penting sebagai pusat pengendali banjir di wilayah Semarang, dan sekitarnya.

    “Secara tidak langsung ini akan memberikan manfaat tidak hanya untuk kawasan pengendali banjir, tapi juga bermanfaat untuk masyarakat sekitar. Wisatanya dapat, pertaniannya dapat, perikanannya dapat, wisatanya dapat. Inilah simbiosis yang harus kita jaga bersama pemerintah provinsi dan kabupaten,” beber mantan Kapolda Jateng tersebut.

    Bupati Semarang, Ngesti Nugroho mengatakan, siap mendukung Gubernur Ahmad Luthfi yang akan membuat aglomerasi wisata Rawa Pening, Kopeng, dan Borobudur. Dia menunggu arahan selanjutnya, terkait perwujudan dari konsep aglomerasi tersebut untuk meningkatkan kunjungan wisata ke Rawa Pening.

    “Kami menunggu arahan dari Gubernur terkait pengembangan destinasi wisata di Kabupaten Semarang, khususnya Rawa Pening dan Kopeng. Semoga bisa menggerakkan ekonomi masyarakat,” ujarnya. (Humas Jateng)*ul

     

     



    Source link

  • Soloraya Great Sale Dibuka 29 Juni, Ahmad Luthfi Optimistis Dongkrak Investasi dan Ekonomi  – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    SEMARANG – Gelaran Soloraya Great Sale (SGS) 2025 akan mulai dibuka pada 29 Juni 2025 mendatang. Perhelatan itu diyakini mampu mendongkrak investasi dan perekonomian wilayah setempat.

     

    Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengatakan, gelaran Soloraya Great Sale 2025, merupakan nafas kebersamaan dalam menciptakan kawasan ekonomi baru. Kegiatan itu diproyeksikan menjadi role model untuk aglomerasi ekonomi di Jawa Tengah dan nasional.

     

    “Ini terobosan kreatif yang bisa mengangkat ekonomi kita. Harus kolaborasi dan konsolidasi. Nafasnya adalah kebersamaan. Tes pertama di Soloraya,” kata Luthfi saat rapat persiapan bersama panitia SGS 2025, pemerintah kabupaten/kota, dan stakeholder terkait di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin (26/5/2025).

     

    Rencananya, Soloraya Great Sale 2025 akan digelar pada 1-31 Juli 2025, namun dibuka 29 Juni 2025, di lokasi car free day (CFD) Solo. Kegiatan yang mengambil tema “Satu Kawasan Berjuta Kesempatan Belanja, Wisata, dan Investasi” tersebut akan ditutup pada 2 Agustus 2025.

     

    Event itu akan melibatkan tujuh daerah di wilayah Soloraya, yaitu, Kota Surakarta (Solo), Kabupaten Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Karanganyar, Sragen, dan Wonogiri.

     

    “Jadi bupati dan wali kota se-Soloraya akan melakukan great sale, yang akan dipusatkan di Solo dan sekitarnya. Kegiatannya untuk menumbuhkembangkan perekonomian baru, baik itu wisatanya, perdagangan, investasi, dan event lain,” ujar gubernur.

     

    Luthfi menjelaskan, konsep aglomerasi ekonomi akan ditumbuhkan di Jawa Tengah, dimulai dari Soloraya dengan event Soloraya Great Sale. Ini akan menjadi hal baru di wilayah Jawa Tengah, untuk mendukung peningkatan perekonomian dan pendapatan asli daerah (PAD) masing-masing kabupaten/ kota.

     

    Rencananya, setelah dari Soloraya, kegiatan serupa akan digeser ke ekskeresidenan lain di Jawa Tengah, seperti Semarang Raya, Pekalongan Raya, Pati Raya, Banyumas Raya, dan Kedu Raya.

     

    Secara umum, beber Luthfi, target dari kegiatan itu adalah menumbuhkan perekonomian Jawa Tengah, meningkatkan investasi, meningkatkan konsumsi masyarakat, pengenalan daerah, dan wisata.

     

    Untuk itu, gubernur juga memberikan arahan agar promosi terkait Soloraya Great Sale perlu dilakukan sejak jauh-jauh hari. Dia ingin kegiatan tersebut tidak hanya menjadi konsumsi lokal, tetapi nasional bahkan internasional.

     

    “Kegiatan ini harus segera dieksplorasi melalui banyak media. Makin lama tahu, makin penasaran. Harus go international,” tegasnya.

     

    Ketua Panitia Solo Great Sale 2025, Ferry S Indiarto menjelaskan, tujuan kegiatan itu untuk mendorong peningkatan konsumsi masyarakat, yang sekarang mengalami tekanan luar biasa.

     

    Tujuan strategisnya, mendukung pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah sebesar 8%; tata kelola aglomerasi; meningkatkan daya saing SDM, produk, dan wilayah; peningkatan kunjungan wisata di Soloraya; dan rekomendasi kebijakan berbasis kajian aglomerasi Soloraya.

     

    “SGS 2025 ini akan menjadi program pertama untuk mempercepat peningkatan konsumsi,” terangnya.

     

    Ferry menambahkan, Soloraya Great Sale 2025 tersebut terdiri dari beberapa kegiatan. Di antaranya Pesta Belanja dengan tagline diskon up to 80% di mal dan pusat perbelanjaan, bisnis retail, pasar tradisional, merchant, serta UMKM dan Sentra Industri Kreatif di Soloraya.

     

    Selanjutnya, ada Pesta Wisata dengan membuat strategi program bundling. Terdiri dari bundling tiket kereta, hotel, kuliner, transportasi lokal, oleh-oleh, dan event. Rencananya, akan ada 100 event yang tersebar di tujuh kabupaten/kota.

     

    Berikutnya, Pesta Investasi yang dikemas dalam beberapa kegiatan seperti Soloraya trade tourism dan Investment expo (STTIE) 2025, Soloraya Investment forum, Business matching, dan Soloraya Investment famtrip. Terakhir adalah Pesta Hadiah. (Humas Jateng)*ul

     



    Source link

  • Ditpolairud Polda Jateng Antar Jemput Anak Sekolah di Daerah Banjir Sayung Pakai Perahu Karet dan Truk Polisi

    Polda Jateng-Kota Semarang | Aksi kemanusiaan dilakukan jajaran Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Jawa Tengah untuk membantu anak-anak di wilayah terdampak banjir. Mengandalkan perahu karet dan truk polisi, para personel Ditpolairud mengevakuasi sekaligus mengantar jemput para pelajar agar tetap bisa bersekolah di tengah genangan air di wilayah Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.

    Kegiatan ini dilakukan oleh Unit 4 Siaga SAR Ditpolairud Polda Jateng pada Senin, (26/5/2025), di Dusun Lengkong, Kelurahan Sayung. Sebanyak 17 personel diterjunkan dalam misi kemanusiaan ini, dengan perlengkapan lengkap mulai dari pelampung, helm, hingga dua unit perahu karet bermesin.

    “Sejak pagi kami sudah melakukan koordinasi dengan Polsek Sayung. Setelah itu tim langsung menuju lokasi dan membantu anak-anak sekolah menyeberang menggunakan perahu karet dan truk, agar mereka tetap bisa mengikuti pelajaran meski lingkungan mereka tergenang,” ujar Katim Unit 4 Siaga SAR, IPTU Abdul Latif Ibrahim, S.Tr.Pel., dalam keterangannya di lokasi.

    Selain menumpang perahu, petugas juga tampak menggendong sejumlah anak melewati genangan air yang dangkal. Aksi ini turut mendapat sambutan hangat dan apresiasi warga setempat yang merasa terbantu saat menyeberang dan beraktifitas melintasi lokasi yang terdampak banjir.

    Direktur Polairud Polda Jateng, Kombes Pol Hariadi, dalam keterangan di Mako Ditploairud menegaskan bahwa kegiatan kemanusiaan semacam ini merupakan bentuk kehadiran Polri dalam membantu masyarakat, khususnya anak-anak, agar tetap bisa mengakses pendidikan meski dalam situasi sulit.

    “Kami hadir bukan hanya untuk penegakan hukum di wilayah perairan, tetapi juga untuk menjawab kebutuhan kemanusiaan. Anak-anak ini adalah masa depan bangsa. Tugas kita bersama memastikan mereka tetap bisa sekolah, apapun kondisinya,” tegas Kombes Pol Hariadi.

    Sementara itu, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto menyampaikan apresiasi atas inisiatif dan kepedulian jajaran Ditpolairud dalam membantu warga yang terdampak bencana. Dalam keterangannya di Mapolda Jateng dirinya menyebut kegiatan ini mencerminkan semangat kepedulian Polri terhadap masyarakat yang tengah mengalami musibah.

    “Ini adalah contoh konkret kehadiran Polri secara humanis di tengah masyarakat. Apa yang dilakukan Ditpolairud hari ini adalah bentuk nyata pelayanan yang tulus dan patut menjadi contoh,” ujar Kombes Pol Artanto.

  • Satbinmas Polres Purbalingga Sosialisasi Waspada Premanisme kepada Pedagang Pasar Hewan

    Polres Purbalingga – Polda Jateng | Satbinmas Polres Purbalingga menggelar sosialisasi kewaspadaan terhadap aksi premanisme bagi pedagang di Pasar Hewan Purbalingga. Dalam kegiatan ini, petugas juga memberikan edukasi mengenai layanan Call Center Polri 110. Sosialisasi dilaksanakan dengan berkomunikasi secara langsung dengan pedagang, petugas parkir dan masyarakat yang ada di loaksi tersebut. Selain itu, dibagikan pamflet […]

    Posting Satbinmas Polres Purbalingga Sosialisasi Waspada Premanisme kepada Pedagang Pasar Hewan ditampilkan lebih awal di Tribrata News Jawa Tengah.