Blog

  • Begini Upaya Gubernur Ahmad Lutfhi, Teguhkan Jateng sebagai Lumbung Pangan Nasional – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengajak seluruh stakeholder, meneguhkan posisi Jateng sebagai lumbung pangan dan penopang industri nasional pada 2026. Hal itu diungkapkannya, saat membuka Musyawarah Rencana Pembangunan Rapat Kerja Pemerintah Daerah (Musrenbang RKPD) 2026, di Grhadika Bhakti Praja, Selasa (26/5/2025).

    Agenda tersebut dihadiri unsur Forkopimda Jawa Tengah, perwakilan Kementerian Pertanian, Kementerian Dalam Negeri, juga bupati/ wali kota dari 35 wilayah.

    “Hari ini kita lakukan brain storming dan kita finalkan, bahwa Jawa Tengah untuk tahun 2026 adalah swasembada pangan dalam rangka menopang industri nasional. Ini selaras dengan RPJMN, bahwa kedaulatan pangan di wilayah kita akan kita perkuat,” ujarnya, di depan pewarta.

    Luthfi memaparkan, guna mendukung predikat tersebut, dia telah memasang target produksi tanaman pangan secara terukur. Pada 2026, target produksi padi sebanyak 9.380.811 ton, jagung 3.446.000 ton, dan kedelai 78.704 ton.

    Untuk komoditas perternakan, pada 2026 ditargetkan produksi daging sebanyak 976.686.848 kilogram, susu sebanyak 76.017.815 liter, dan produksi telur sebanyak 938.181.867 kilogram. Sedangkan, target produksi perikanan budidaya pada 2026 sebesar 618.135 ton.

    Untuk mendukung target tersebut, Luthfi menyebut ada 16 upaya yang telah dirumuskan. Di antaranya, pupuk mudah bagi petani, subsidi solar bagi nelayan dan ketersediaan daycare untuk buruh di kawasan industri.

    Adapula pembelian hasil panen petani dan nelayan oleh BUMD Jateng Agro Berdikari, peningkatan pelatihan sertifikasi Juru Sembelih Halal dan standar pemotongan hewan, juga program asuransi gagal panen bagi petani dan nelayan lewat Jamkrida.

    “Jadi BUMD kita adalah tulang punggung sebagai penjuru, apabila petani nelayan kita bermasalah pada saat hasil panen,” ungkapnya.

    Disamping itu, adapula intervensi peningkatan produksi sektor pertanian. Di antaranya stimulan benih padi seluas 100.101 hektare, benih jagung seluas 3.000 hektare, dan benih kedelai seluas 1.000 hektare.

    Intervensi juga dilakukan untuk merehabilitasi jaringan irigasi tersier sebanyak lebih kurang 609 paket, dan irigasi alternatif berupa sumur dangkal, irpom, irpop dan sprinkle sebanyak 55 unit. Selain itu ada intervensi untuk asuransi gagal panen, pembangunan embung, pengamanan produksi dari serangan hama dan dukungan alsintan.

    Intervensi juga dilakukan di sektor peternakan. Di antaranya penyediaan benih dan bibit berupa produksi semen beku sebanyak 490.000 dosis di 35 kabupaten/ kota, serta penambahan 3.000 indukan sapi perah.

    Adapula penanggulangan penyakit dan zoonosis, berupa vaksinasi 500.000 ekor, pengobatan 10.000 ekor, dan surveilans untuk 2.000 ekor, Sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner, penyediaan hijauan pangan dan penyediaan pasar produk hasil pertanian dan informasi pasar.

    Sementara, intervensi juga dilakukan untuk sektor perikanan. Seperti pengembangan nilai salin, pengembangan pakan mandiri, penyediaan 6 juta benih nila, peningkatan sarpras pelabuhan perikanan Pantai Tasikagung dan Asuransi Nelayan. (Pd/Ul, Diskominfo Jateng)

     



    Source link

  • Satgas Preemtif Cegah Aksi Premanisme Di Klaten

    Satgas Binmas Polres Klaten terus menggencarkan upaya preemtif dalam rangka menciptakan situasi kamtibmas yang aman dan mendukung iklim investasi yang kondusif, Minggu (25/5/2025).

    Kegiatan dimulai dengan menyambangi para pedagang di sepanjang Jalan By Pass Klaten, tepatnya di sekitar Pasar Srago. Petugas membagikan 50 pamflet dan stiker imbauan kamtibmas kepada masyarakat agar mereka lebih waspada terhadap potensi aksi premanisme di jalanan.

    Langkah serupa juga dilakukan di PT Tirta Sukses Perkasa, Desa Wunut, Kecamatan Tulung. Petugas menyampaikan pesan kamtibmas kepada para satpam perusahaan agar siap berkolaborasi dengan Polri dalam menjaga keamanan lingkungan kerja dari segala bentuk gangguan premanisme.

    Selain itu, kegiatan juga menyasar para ojek pangkalan di sekitar Stasiun Klaten. Mereka diberikan pamflet dan stiker dengan pesan agar turut berperan dalam menjaga ketertiban, serta tidak ragu melaporkan jika menemukan aksi premanisme kepada pihak kepolisian atau melalui layanan darurat 110.

    Upaya preemtif ini menjadi bagian dari Operasi Aman Candi 2025, yang difokuskan untuk mencegah munculnya gangguan keamanan yang dapat menghambat aktivitas masyarakat dan dunia usaha di wilayah Kabupaten Klaten.

    Kasihumas Polres Klaten AKP Nyoto, S.H., M.H. mengatakan kegiatan ini akan terus dilakukan secara berkelanjutan sebagai langkah membangun kesadaran dan kemitraan antara masyarakat dengan Polri dalam menciptakan wilayah yang aman dari premanisme.

  • Melihat, Mendengar, Bertindak, Tiga Prinsip Kerja ala Ahmad Luthfi dalam Bangun Jateng – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    SEMARANG – Membangun daerah tidak cukup hanya dengan perencanaan di atas kertas. Hal itu ditegaskan Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, saat apel pagi bersama kepala daerah se-Jateng dan ASN lingkungan pemprov, di halaman Kantor Gubernur Jateng pada, Senin (26/5/2025).

    Karenanya, Gubernur Luthfi mengajak seluruh kepala daerah dan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan kerjanya, untuk menjadikan tiga prinsip sebagai landasan kerja, yakni mendengar, melihat, dan bertindak.

    “Mendengar saja tidak cukup. Kalau sudah mendengar, melihat. Cek di lapangan langsung. Setelah melihat, ya harus bertindak,” tegasnya.

    Menurut Luthfi, banyak pejabat rajin mendengar, tapi tidak sampai pada aksi nyata dengan melihat dan bertindak.

    “Kalau cuma mendengar dan melihat tapi tidak bertindak, itu pencitraan tok,” tegasnya.

    Luthfi menekankan, apel seperti itu bukan sekadar rutinitas birokrasi, melainkan ajang memperkuat chemistry dan kebersamaan, dalam menghadapi tugas-tugas pemerintahan.

    “Dari apel ini, akan tumbuh komunikasi. Akan lahir public trust (kepercayaan publik) terhadap seorang decision maker (pengambil keputusan),” ujar dia.

    Apel pagi itu diikuti seluruh kepala daerah se-Jawa Tengah, termasuk dari Semarang, Pati, Grobogan, Tegal, Pekalongan, Kendal, Temanggung dan Wonogiri. Hujan gerimis tak menyurutkan semangat mereka untuk berdiri bersama ASN di barisan.

    Dalam pidatonya, Luthfi juga kembali mengingatkan agar semangat gotong royong dan tepa selira menjadi fondasi kerja bersama di Jawa Tengah.

    Lebih lanjut, mantan Kapolda Jateng itu tegas menyampaikan, pimpinan harus bertanggung jawab terhadap amanah yang diemban.

    “Tugas dan wewenang bisa diberikan ke siapa saja, tapi tanggung jawab itu harus dipegang,” ujarnya.

    Baginya, kerja sebagai pejabat publik harus dilandasi keikhlasan dan kesiapan untuk dikritik.

    “Kalau tidak siap di-bully, jangan menjabat. Jangan sibuk jaga eksistensi. Kerja ya kerja. Ikhlas, tidak usah dibuat-buat,” ucap Luthfi.

    Dalam kesempatan itu, Luthfi juga berpesan agar tidak ada ASN di Pemprov Jateng, yang menggunakan cara-cara tidak etis untuk meraih jabatan. (Humas Jateng)*ul



    Source link

  • Selesaikan Permasalahan, Polsek Kajen Dapat Kiriman Kue Sebagai Bentuk Penghargaan yang Tulus dari Warganya

    Polres Pekalongan – Polda Jateng – Tribratanews.jateng.polri.go.id I Polsek Kajen mendapatkan kiriman kue dari warga. Hal ini merupakan bentuk penghargaan yang tulus dari warganya, karena telah membantu menyelesaikan permasalahan yang sudah lama tidak terselesaikan oleh perangkat desa setempat.

    Kapolsek Kajen AKP Turkhan saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa Aipda Nofi Suharto selaku Bhabinkamtibmas Desa Kebonagung telah menyelesaikan permasalahan warganya.

    “Dengan piawai, Aipda Nofi menyelesaikan permasalahan yang diduga karena kesalahpahaman saja antar warga yang masih satu perumahan,” ujar Kapolsek.

    Sebelumnya, pada hari Sabtu 10 Mei 2025, Kapolsek Kajen dengan dibantu ketua RT Bapak Sukamto dan perangkat desa Bapak Soetarjo mengundang kedua belah pihak di Polsek kajen.

    Kedua belah pihak akhirnya sepakat untuk tidak saling melaporkan yang dituangkan dalam surat pernyataan bersama yang juga diketahui oleh Bhabinkamtibmas dan perangkat desa.

    AKP Turkhan mengungkapkan, setelah 10 hari proses penyelesaian selisih paham, kedua belah pihak merasa terbantu atas permasalahan yang dialami.

    “Nah, hari ini, Rabu 21 Mei 2024, mereka mengirimkan kue secara langsung kepada petugas dengan datang ke Polsek kajen,” imbuhnya.

    Sementara itu, salah satu warga menyampaikan, bahwa pemberian ini merupakan suatu penghargaan yang tulus dari warga kepada Polri yang telah membantu menyelesaikan permasalahan yang dialami oleh warga. (ozy)

  • Satgas Gakkum Lakukan Penyelidikan dan Penindakan Cegah Premanisme di Klaten

    Satgas Gakkum melaksanakan Operasi Aman Candi 2025 pada hari Minggu tanggal 25 Mei 2025 dengan fokus penyelidikan dan penindakan di beberapa lokasi di Kabupaten Klaten.

    Dalam kegiatan tersebut, Satgas menyisir sepanjang Jalan By Pass Jogja-Solo dari simpang 4 Pasar Srago hingga simpang 4 Tegalyoso. Di lokasi itu ditemukan dua pengamen berinisial SG dan SL, pasangan suami istri yang berdomisili di Dk. Suko, Ds. Sumberejo, Kecamatan Klaten Selatan.

    Selain itu, Satgas juga melakukan pengecekan di PT. Tirta Sukses Perkasa, Dk. Boto, Ds. Wunut, Kec. Tulung, Kabupaten Klaten. Dalam pengecekan tersebut tidak ditemukan adanya aktivitas yang mengganggu investasi maupun indikasi aksi premanisme dari ormas maupun kelompok lain.

    Kasihumas Polres Klaten menyampaikan bahwa operasi ini merupakan bagian dari upaya menjaga situasi kamtibmas yang kondusif sekaligus mendukung iklim investasi di wilayah Kabupaten Klaten. Masyarakat dihimbau untuk segera melapor ke Polsek terdekat atau melalui layanan 110 jika menemukan adanya gangguan kamtibmas atau aksi premanisme.

  • Kepala Daerah Kompak Dukung Gubernur Bangun Jateng Tanpa Ego Sektoral – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    SEMARANG – Apel pagi kepala daerah se-Jawa Tengah yang digelar di halaman Kantor Gubernuran, Senin (26/5/2025), penuh dengan semangat kolaborasi dan kebersamaan. Para kepala daerah menyambut positif pesan Gubernur Jateng Ahmad Luthfi, yang menekankan pentingnya sinergi lintas wilayah, kerja tanpa ego sektoral, dan komunikasi terbuka.

    Ditemui usai apel, Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin, mengaku tak menyangka akan diajak apel pagi dalam kondisi hujan. Terlepas dari itu, Iswar siap melaksanakan pesan dari Gubernur Ahmad Luthfi, yang menekankan kolaborasi dan kebersamaan.

    “Kerja sama antardaerah penting, seperti antara Kota Semarang dengan Kabupaten Semarang, Kendal, atau Grobogan. Ini harus dirawat. Kenapa? Karena Semarang itu letaknya di hilir. Kalau hulu (Kabupaten sekitar) tidak kita garap, Semarang juga tidak akan kuat,” tegas Iswar.

    Senada disampaikan Wakil Bupati Kudus, Bellinda Birton. Baginya, kegiatan apel seperti ini sangat bagus dan positif.

    “Tadi pagi saat apel, semua kumpul. Ini hal positif dan kalau bisa dibuat rutin, ya bagus. Supaya komunikasi antarkepala daerah, OPD, dan ASN bisa terjaga. Kita nggak canggung satu sama lain,” kata Wabup Bellinda.

    Sementara itu, Wakil Bupati Boyolali, Dwi Fajar Nirwana, mengapresiasi Gubernur Ahmad Luthfi, yang acapkali mengumpulkan kepala daerah.

    “Pak Gubernur juga sering mengadakan acara kumpul-kumpul semacam ini, dan itu bagus. Pesan beliau sangat luar biasa: bupati dan wakil bupati harus rukun, harus solid untuk bisa mengemban tugas ke depan,” tegasnya.

    Sementara itu, Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono mengaku, selama dua periode menjabat sebagai wali kota, baru kali ini merasakan apel bersama yang juga melibatkan para wakil kepala daerah.

    “Ini bukan sekadar seremoni. Ini menunjukkan bahwa Bapak Gubernur ingin mengajak kita semua, untuk kompak dan solid dalam membangun Jawa Tengah,” lanjutnya.

    Dedy Yon juga menyoroti pendekatan komunikasi Gubernur Luthfi, yang santai tapi serius (sersan).

    “Beliau membuka ruang komunikasi tanpa sekat. Tidak ada jarak antara gubernur dengan bupati atau wali kota. Tapi tetap fokus pada progres dan capaian target,” jelasnya.

    Lebih lanjut, dia menyampaikan pentingnya kolaborasi antardaerah, khususnya dalam menghadapi persoalan lintas wilayah seperti lingkungan hidup.

    “Bapak Gubernur selalu mengingatkan agar tidak ada ego sektoral. Semua daerah harus saling bekerja sama, termasuk dalam penanganan banjir dan sampah,” kata Dedy.

    Dia mencontohkan, Kota Tegal sebagai wilayah hilir, tak bisa bekerja sendiri.

    “Di atas Kota Tegal ada Kabupaten Tegal. Maka penanganan banjir harus dilakukan bersama. Mitigasinya pun harus terintegrasi,” tegasnya. (Humas Jateng)*ul

     



    Source link

  • Sepuluh Hari Operasi Aman Candi 2025, 5 Kasus Berhasil Diungkap Polres Pekalongan

    Polres Pekalongan – Polda Jateng – Tribratanews.jateng.polri.go.id I Sepuluh hari gelaran Operasi Aman Candi 2025, Polres Pekalongan berhasil mengungkap 5 kasus dengan 6 tersangka. Ops Aman Candi sendiri akan berlangsung selama 20 hari terhitung mulai tanggal 12 Mei hingga 31 Mei 2025 nanti.

    Hal tersebut disampaikan oleh Kapolres Pekalongan AKBP Doni Prakoso W, S.I.K. saat konferensi pers di Mapolres, Kamis (22/05/2025), pagi. Kapolres mengatakan, bahwa Polres Pekalongan pagi ini sudah menggelar Ops Aman Candi 2025 selama 10 hari.

    Disampaikan Kapolres, bahwasanya kegiatan ini pada tahun-tahun sebelumnya biasa menggunakan sandi Pekat Candi, tetapi pada tahun ini khusus Polda Jawa Tengah dan seluruh jajaran menggunakan sandi Aman Candi.

    “Tujuannya ataupun sasarannya adalah mendukung program pemerintah dalam pemberantasan premanisme, utamanya premanisme yang menghalangi ataupun menghambat upaya investasi,” terang Kapolres.

    AKBP Doni menjelaskan, dari hasil kegiatan yang diawali dari tanggal 12 Mei sampai nanti rencananya akan berakhir pada tanggal 31 Mei, dalam 10 hari Polres Pekalongan sudah melakukan upaya-upaya, diantaranya yang menjadi prioritas adalah kegiatan preventif dan langkah terakhir adalah penegakan hukum.

    “Sesuai dengan target operasi yang ditetapkan oleh Polda Jawa Tengah dan rencana operasi Aman Candi 2025, kita sudah berhasil mengungkapkan sejumlah 5 target operasi dengan jumlah tersangka sebanyak 6 orang,” terang AKBP Doni.

    Data tersebut didominasi oleh kasus penganiayaan, baik penganiayaan biasa maupun penganiayaan dengan pemberatan.

    “Untuk tindak pidana yang sudah kita ungkap, terdiri dari pemerasan 1 kejadian, pengeroyokan 1 tindak pidana, penganiayaan 3 tindak pidana, sehingga total jumlah kasus adalah 5 dan jumlah tersangka adalah 6 orang,” ungkapnya.

    Menurut Kapolres, di wilayah Kabupaten Pekalongan alhamdulillah yang lebih tajam ke arah premanisme masih belum ditemukan ataupun masih dalam situasi yang kondusif, namun Polres Pekalongan tetap melaksanakan kegiatan pemberantasan premanisme tersebut. Melalui konferensi pers ini, AKBP Doni berharap bisa memberikan gambaran kinerja dari Polres Pekalongan kepada masyarakat, karena memang salah satu yang menjadi atensi adalah tentang kegiatan-kegiatan premanisme.

    “Oleh karena itu, kita harapkan dari masyarakat juga memberikan support kepada Polres Pekalongan. Bisa dengan memberikan informasi, kemudian ada layanan hotline 110 ataupun juga bisa menghubungi Polsek-Polsek terdekat, mengenai kegiatan-kegiatan premanisme yang bisa mengganggu aktivitas masyarakat dan utamanya adalah yang bisa berpotensi mengganggu investasi di Kabupaten Pekalongan,” kata Kapolres.

    Ditegaskan Kapolres bahwa sampai saat ini yang sudah dilakukan tindakan hukum dan diungkap, tidak ada satupun yang terafiliasi dengan ormas atau kelompok tertentu.

    “Jadi masih belum ada dan tentu saja sesuai harapan kami, bahwa tidak ada di Kabupaten Pekalongan. Dalam artian secara iklim investasi, kita tetap kondusif, tidak ada keterlibatan terafiliasi dari ormas tertentu. Sifatnya adalah perorangan,” imbuhnya.

    Lebih lanjut, AKBP Doni menyampaikan, bahwa salah satu TO Aman Candi 2025 ini adalah kegiatan geng motor ataupun tawuran.

    “Dan alhamdulillah semuanya bisa teratasi dengan kegiatan preemtif dan preventif, tidak perlu kita sampai melakukan penegakan hukum,” pungkas Kapolres. (afk)

  • Polres Grobogan Bersihkan Lumpur di Rumah Warga Terdampak Banjir

    Polres Grobogan – Polda Jateng – Setelah banjir yang melanda wilayah Kecamatan Tegowanu mulai surut, jajaran Polsek Tegowanu Polres Grobogan bersama warga langsung melakukan aksi bersih-bersih di sejumlah rumah yang terdampak di Desa Sukorejo, Sabtu (24/5/2025). 

    Kegiatan ini bertujuan membantu warga membersihkan sisa lumpur dan sampah yang terbawa arus banjir.

    Banjir yang sebelumnya menggenangi rumah-rumah warga akibat curah hujan tinggi dan luapan sungai, meninggalkan endapan lumpur tebal. Petugas kepolisian bergerak cepat memberikan bantuan kemanusiaan pasca terjadinya banjir.

    Dengan peralatan sederhana seperti sapu, pel dan selang air, personel Polsek Tegowanu bergotong royong bersama masyarakat membersihkan halaman, teras, hingga bagian dalam rumah. 

    Kapolres Grobogan AKBP Ike Yulianto menyampaikan, bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata kehadiran Polri di tengah masyarakat, terutama saat warga membutuhkan bantuan pasca banjir yang merendam rumah mereka selama beberapa hari.

    “Kami hadir untuk membantu meringankan beban warga. Ini bagian dari komitmen kami dalam memberikan pelayanan dan pengayoman kepada masyarakat,” ujar Kapolres Grobogan.

    Selain membersihkan rumah, polisi juga membantu membersihkan fasilitas umum seperti sekolah dan jalan agar aktivitas warga bisa kembali normal. 

    “Kemudian kami juga mengingatkan warga untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, mengingat cuaca ekstrem masih mungkin terjadi dalam beberapa hari ke depan,” imbuh AKBP Ike Yulianto.

    Bakti sosial ini diharapkan memperkuat kedekatan antara Polres Grobogan dengan masyarakat, serta menunjukkan bahwa kepolisian tidak hanya hadir dalam penegakan hukum, namun juga menjadi garda terdepan dalam penanggulangan bencana.

  • Pemkab Temanggung Dorong Tumbuhnya Ekosistem Pendidikan dan Kewirausahaan – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    TEMANGGUNG – Pemerintah Kabupaten Temanggung berkomitmen untuk terus mendorong tumbuhnya ekosistem pendidikan dan kewirausahaan yang sehat. Hal tersebut dikatakan Wakil Bupati Temanggung Nadia Muna pada Seminar Internasional 2025, ASEAN Youth Movement di Gedung Pemuda Temanggung, Minggu (25/5/2025).
    “Kami ingin melihat anak-anak muda Temanggung mampu menjadi inovator, kreator lapangan kerja dan duta kebudayaan lokal yang siap bersaing di kancah nasional, maupun internasional,” kata Nadia.
    Seminar yang digelar, Wirausaha Muda Nusantara (Wimnus), Pemkab Temanggung, Institut Islam Nahdlatul Ulama dan KNPI tersebut diikuti ratusan pelajar dan mahasiswa di Temanggung. Selain wabup Nadia Muna, sebagai pembicara adalah motivator, Syafii Efendi.
    Nadia Muna mengatakan, seminar tersebut merupakan langkah nyata dalam mendorong tumbuhnya mentalitas positif semangat kewirausahaan dan daya saing global di kalangan pemuda-pemudi Temanggung.
    “Tema seminar, yakni membangun mentalitas pemuda Temanggung untuk semangat berwirausaha dan berdaya saing global sangat relevan dengan tantangan zaman,” ungkapnya.
    Di tengah arus globalisasi dan era digital yang terus berkembang, tidak hanya dituntut untuk menjadi pekerja keras, tetapi juga pemikir cerdas dan pembelajar yang adaptif.
    Nadia mengajak seluruh pemuda Temangung untuk memiliki semangat belajar yang tinggi, karena melalui proses belajar bisa mengetahui potensi, mengembangkan minat dan meraih cita-cita yang diimpikan.
    “Jangan takut bermimpi besar dan jangan pernah berhenti belajar,” pesannya.
    Sementara itu Motivator Syafii Efendi menyampaikan, teman dan lingkungan pergaulan mempengaruhi nasib seseorang. Maka itu, harus evaluasi apakah teman dan pergaulan saat ini bisa mendukung menuju ke cita-cita atau tidak.
    “Jika tidak, maka harus berani berganti teman dan lingkungan pergaulan, ini demi mengejar cita-cita,” tuturnya.
    Ia mengemukakan, ada sejumlah mindset untuk menuju sukses, yakni “in the zone” atau tidak usah dengar apa kata orang, jangan hidup di masa lalu, jangan menyalahkan siapapun, dan fokus perbaiki input.
    Selain itu, tambahnya, adalah belajar dari yang terbaik, teguh dalam komitmen atau bertanggung jawab, dan komitman jangka panjang. Ia menekankan, yang terpenting bagi generasi muda, adalah aksi. Sebab aksi akan menentukan sebuah cita-cita dan harapan dapat diraih atau tidak.
    “Setelah dipikirkan dan direncanakan langkah selanjutnya adalah aksi,” tandasnya.

    Penulis: Aiz;Nmc;Ekp
    Editor: WH/DiskominfoJtg



    Source link

  • Polri Peduli, Bhabinkamtibmas Polsek Karangdadap Berbagi dengan Warga Penyandang Disabilitas

    Polres Pekalongan – Polda Jateng – Tribratanews.jateng.polri.go.id I Sebagai bentuk kepedulian Polri kepada warga masyarakat dalam berbagi, Bhabinkamtibmas Polsek Karangdadap Bripka Moch. Miftakhul Hudy memberikan bantuan sosial kepada warganya yang menyandang disabilitas.

    Dalam kesempatan tersebut, Selasa (20/05/2025) Bripka Miftakh bertandang ke Desa Kedungkebo dan Desa Pagumenganmas, Kecamatan karangdadap.

    “Bantuan sosial ini dari Kapolres pekalongan yang kami berikan sebagai bentuk kepedulian Poli kepada sesame,” ujarnya.

    Lanjut pak Bhabin, bantuan tersebut diberikan kepada warganya yang menyandang disabilitas yang memerlukan uluran tangan dari kita semua.

    “Di Desa Kedungkebo, bantuan kita berikan kepada salah satu warga yang mengalami lumpuh selama belasan tahun, sementara di Desa Pagumenganmas diberikan kepada warga yang disabilitas juga,” terangnya.

    Sementara itu, di tempat terpisah, Kapolsek Karangdadap AKP Sunarto, S.H mengungkapkan, kegiatan ini merupakan bentuk kehadiran dan kepedulian Polri di tengah-tengah masyarakat dengan cara memberikan bantuan untuk meringankan beban masyarakat yang sangat membutuhkan.

    “Ini sebagai bentuk kepedulian Polri sekaligus berbagi terhadap sesama,” ungkapnya. (ozy)