Blog

  • Ngopeni Buruh, Lutfhi Pangkas Ongkos Trans Jateng Jadi Rp1.000 – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    GROBOGAN – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi memberi perhatian khusus pada buruh. Di bidang transportasi, ia memangkas ongkos Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng, jadi Rp1.000 untuk buruh, pelajar, veteran, lansia, dan penyandang disabilitas.

     

    Kebijakan tarif khusus yang mulai diterapkan 15 Mei 2025 itu, dirasakan manfaatnya oleh penumpang di tujuh koridor Trans Jateng. Mereka para buruh, pelajar, veteran, lansia dan disabilitas yang semula membayar Rp2.000, kini membayar separuhnya atau Rp 1.000, cukup dengan menunjukkan kartu identitas.

     

    Seperti terlihat di Terminal Gubug, Sabtu (24/5/2025), yang menjadi simpul transit Koridor BRT Trans Jateng Semarang-Grobogan (Terminal Penggaron-Terminal Gubug). Para buruh yang sebagian besar dari perusahaan tekstil itu mengaku senang.

     

    Buruh tekstil Grobogan, Rosita Handayani menyebut, kebijakan tersebut membantu dirinya menghemat. Sisa uang yang seharusnya untuk transportasi, kini ia alihkan untuk kebutuhan lain.

     

    “Ya senang, wong UMR nya sedikit. Alhamdulillah trans sekarang seribu, bisa untuk tambah uang saku anak, atau buat tambah-tambah beli sayur di pabrik, kan dua sif. Harapannya ya semoga ini selamanya Rp1.000 terus untuk para buruh,” ungkapnya.

     

    Hal senada diungkapkan Lulu. Buruh di pabrik tekstil itu berharap, layanan dan kenyamanan Trans Jateng tetap dipertahankan, sehingga mempermudah mobilitas para pekerja.

     

    “Sangat membantu, dari Rp2.000 turun jadi Rp1.000. Nyaman juga, walau kalau ramai berdiri, tidak apa-apa, wong murah saya maklum. Saya berharap armada diperbanyak lagi, dan (waktu tunggu) dicepetin, kan banyak yang menunggu,” bebernya.

     

    Sementara itu, pelajar juga merasakan manfaat dari kebijakan tersebut. Siswi MAN 2 Grobogan Rina menyebut dengan Rp2.000 ia kini bisa pergi-pulang, dari rumahnya di Semarang ke sekolahannya, dan kembali lagi.

     

    “Lebih murah, lebih enak. Karena terkadang kalau pulang uang saku sudah mau habis kalau harus menyisihkan Rp2.000. Sekarang dengan Rp1.000 lebih ringan. Fasilitasnya pun nyaman, tidak kepanasan dan bisa ngadem,” urainya.

     

    Di sisi lain, penumpang kategori umum memaklumi terkait penyesuaian tarif Trans Jateng. Herma Dwi Handayani, satu di antaranya ia yang bukan kategori buruh, pelajar, lansia, veteran dan difabel, kini membayar harga tiket Rp5.000.

     

    “Saya sering naik Trans Jateng, hampir setiap hari. Sekarang naik jadi Rp5.000. Untuk fasilitasnya saya akui nyaman banget. Kalau naik motor kan panas, kalau naik bus kan adem, tidak capek, bisa tiduran sambil istirahat. Harapannya bisa ditambah armadanya,” pungkas Herma. (Pd/Ul, Diskominfo Jateng)

     

     



    Source link

  • Pemberangkatan Jemaah Haji Asal Jateng Terkendali dan Lancar – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    BOYOLALI – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mendampingi Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, meninjau dan melepas jemaah calon haji kloter 73 Embarkasi Solo, di Bandara Adi Soemarmo, Jumat (23/5/2025).

    Pada kloter tersebut, ada sebanyak 360 orang jemaah haji asal Sukoharjo yang diberangkatkan ke tanah suci. Terdiri dari 353 orang calon haji, 4 orang petugas kloter, dan 3 orang petugas haji daerah dari Kabupaten Sukoharjo.

    Sebagai informasi, layanan embarkasi Solo di Bandara Adi Soemarmo, sejak 2024 lalu sudah menerapkan fast track. Layanan itu untuk mempercepat layanan keimigrasian bagi calon jemaah haji. Sebab, petugasnya langsung dari Arab Saudi. Dengan begitu, jemaah tidak kelelahan hanya untuk pemeriksaan keimigrasian.

    Pada 2025 ini layanan fast track di bandara tersebut semakin nyaman, karena langsung dilakukan di Terminal Internasional. Tahun lalu, layanan fast track masih berada Gedung Ex-TKI.

    “Dari Arab Saudi sudah masuk ke sana (embarkasi), sehingga jemaah haji sangat gampang masuk ke pesawat,” kata Luthfi.

    Tercatat, kuota haji asal Jawa Tengah pada 2025 sebanyak 30.043 orang jemaah. Terbagi atas 29.450 orang jemaah haji reguler, 253 orang petugas haji daerah, 170 orang petugas dari Kementerian Agama, dan 170 orang tenaga kesehatan.

    “Hasil pengecekan saya dengan Pak Wapres, semuanya untuk wilayah Jawa Tengah terkendali dan lancar,” bebernya.

    Luthfi menambahkan, ke depan Embarkasi Solo akan ditingkatkan. Asrama Haji Donohudan akan direvitalisasi, dengan perbaikan dan penambahan fasilitas penunjang. Bandara Adi Soemarmo juga akan menjadi bandara internasional khusus haji dan umroh.

    “Solo akan menjadi bandara internasional khusus haji, sehingga kita perlu penambahan runway. Kalau sebelumnya 2.600 (meter), akan kita perpanjang menjadi 3.000 (meter). Fasilitas di Donohudan akan kita kembangkan lagi, tentu kita harus koordinasi dengan kementerian terkait, terutama Menteri Perhubungan maupun Menteri Agama,” katanya. (Humas Jateng)*ul



    Source link

  • Satgas Preemtif Ops Aman Candi 2025 Sasar Warga dan Petugas Terminal, Ajak Cegah Premanisme

    Klaten – Satgas Preemtif Operasi Aman Candi 2025 melalui Subsatgas Binmas Polres Klaten terus menggencarkan upaya pencegahan premanisme di wilayah hukum Polres Klaten.

    Pada Jumat (23/5/2025), l Subsatgas Binmas menyambangi warga personedi Desa Tugu dan Desa Cawas, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten. Dalam kesempatan tersebut, petugas membagikan masing-masing 50 pamflet dan stiker imbauan kamtibmas sebagai langkah edukasi kepada masyarakat agar selalu waspada terhadap aksi premanisme.

    Tak hanya menyasar organisasi warga, kegiatan juga dilanjutkan dengan kunjungan ke Terminal Ir. Sukarno Klaten. Petugas membagikan materi sosialisasi serupa kepada staf Kemenhub yang bertugas di terminal tersebut. Mereka menyatakan siap bersinergi dengan Polri dalam menjaga serta menciptakan iklim investasi yang ramah lingkungan di wilayah Kabupaten Klaten.

    “Diharapkan seluruh elemen masyarakat, khususnya Satpam dan petugas di lapangan, segera melapor ke Kepolisian terdekat atau menghubungi layanan 110 jika menemukan atau menjadi korban premanisme di jalanan,” ujar AKP Nyoto, SH, MH, Kasihumas Polres Klaten.

    Upaya ini merupakan bagian dari strategi preemtif guna menciptakan situasi keamanan dan perdamaian masyarakat (sitkamtibmas) yang aman, nyaman, dan mendukung kegiatan ekonomi masyarakat.

  • Satgas Preventif Lakukan Patroli Dialogis Cegah Gangguan Kamtibmas di Wilayah Cawas

    Klaten – Dalam rangka menciptakan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif, Satgas Preventif Ops Aman Candi 2025 melaksanakan patroli dialogis di wilayah Kecamatan Cawas, Jumat (23/5/2025).

    Patroli dilakukan di Desa Tugu, Kecamatan Cawas, pasca adanya kasus pengancaman menggunakan senjata api. Personil menyampaikan imbauan kamtibmas kepada warga dan perangkat desa agar tetap waspada serta segera melaporkan kepada Polsek Cawas atau Bhabinkamtibmas jika terjadi gangguan keamanan.

    Kegiatan dilanjutkan ke Pasar Masaran Cawas, menyusul dua kasus penarikan hutang yang meresahkan warga. Petugas mengajak masyarakat agar tidak terprovokasi dengan kejadian tersebut dan selalu berhati-hati dalam beraktivitas di lingkungan pasar.

    Langkah ini merupakan bentuk kehadiran Polri dalam menjamin rasa aman masyarakat serta mencegah berkembangnya aksi-aksi premanisme di wilayah Kabupaten Klaten.

    Kasihumas Polres Klaten AKP Nyoto, SH, MH menyampaikan, “Kami terus mengintensifkan patroli preventif untuk memastikan masyarakat merasa aman dan tidak takut menghadapi berbagai bentuk gangguan kamtibmas.”

  • SATGAS GAKKUM POLRES KLATEN TINDAK TEGAS PELAKU PENGANCAMAN DAN PREMANISME PENAGIH UTANG

    Klaten – Satgas Gakkum Operasi Aman Candi 2025 Polres Klaten kembali menunjukkan komitmennya dalam menciptakan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif di wilayah Kabupaten Klaten.

    Pada Jumat (23/5/2025), tim melakukan penangkapan terhadap seorang pria berinisial NWH (36), warga Kecamatan Cawas, Klaten, yang diduga melakukan pengancaman dengan senjata api jenis pistol. Aksi ini terjadi pada Kamis (15/5) sekitar pukul 03.00 WIB di wilayah Desa Tugu, Kecamatan Cawas. Penangkapan dilakukan di kediaman pelaku, dan saat ini yang bersangkutan telah diamankan di Polres Klaten untuk proses penyidikan lebih lanjut.

    Masih di hari yang sama, Satgas Gakkum juga mengamankan seorang pria berinisial ES (27), warga Kecamatan Klaten Selatan. Ia diduga melakukan tindakan premanisme dengan menjadi penagih utang kepada seorang buruh harian lepas di kawasan Pasar Masaran, Kecamatan Cawas, pada Rabu (14/5) pagi. Berdasarkan informasi dari Satgas Intelijen, pelaku berhasil diamankan di rumahnya dan dibawa ke Polres Klaten.

    Selang beberapa waktu kemudian, seorang pelaku lainnya yang juga diduga melakukan penagihan utang secara paksa diamankan oleh petugas. Pria berinisial RS (40), warga Kabupaten Sukoharjo, ditangkap di rumahnya berdasarkan laporan korban yang sama. Saat ini, pelaku sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut oleh penyidik.

    Kasihumas Polres Klaten, AKP Nyoto, S.H., M.H., menegaskan bahwa penindakan terhadap pelaku premanisme dan kekerasan merupakan bentuk keseriusan Polres Klaten dalam menciptakan rasa aman di tengah masyarakat.

    “Polres Klaten akan terus konsisten memberantas segala bentuk premanisme demi menjaga ketertiban umum dan iklim investasi yang kondusif di Klaten. Masyarakat jangan ragu melapor ke polisi atau melalui layanan 110 jika mengalami gangguan kamtibmas,” tegasnya.

  • Penanganan Awal Sudah Dilakukan – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    BOYOLALI – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi menyatakan, upaya penanganan tembok pembatas atau penahan air laut di Pos 1 Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, masih dalam penanganan oleh tim gabungan.

     

    Tim gabungan itu meliputi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, BPBD Kota Semarang, dan Pelindo.

     

    “Saya sudah koordinasi dengan Pelindo, ini tidak mempengaruhi operasional angkutan barang maupun orang di Pelabuhan Tanjung Emas,” kata Luthfi, di sela mendampingi kunjungan kerja Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Jumat (23/5/2025).

     

    Berdasarkan laporan yang diterima Ahmad Luthfi, peristiwa tersebut terjadi sekira pukul 14.30 WIB. Sebelumnya rob di sekitar kawasan Pelabuhan Tanjung Emas cukup tinggi. Akibatnya, tembok penahan jebol sepanjang kurang lebih 25 meter.

     

    “Itu bukan tanggul, itu penahan air. Karena curah hujan terlalu tinggi, sehingga air robnya naik. Akibatnya, sekitar 25 meter tembok penahan air ambruk,” ungkap dia.

     

    Luthfi menambahkan, tim gabungan saat ini masih berada di lapangan untuk penanganan awal. Perbaikan secara menyeluruh akan dilakukan setelah air pasang tersebut surut. Penanganan awal yang dilakukan oleh petugas di lokasi, adalah penutupan sementara menggunakan karung berisi pasir. Setelah surut, penanganan permanen akan dilakukan.

     

    “Setelah air pasang itu surut, akan kita perbaiki secara bersama-sama. Kita dari BPBD, Pelindo, dan unsur-unsur lain, sudah di sana semua,” bebernya. (Humas Jateng)

     



    Source link

  • Komitmen Berantas Premanisme Berlanjut, Dalam Sehari Polda Jateng Ungkap 24 Kasus dan Amankan 40 Pelaku

    Polda Jateng-Kota Semarang | Tim Gabungan Satgas Operasi Aman Candi 2025 dari Polda Jawa Tengah terus mengintensifkan kegiatan pemberantasan aksi premanisme di propinsi Jawa Tengah. Dalam hasil penindakan yang dilakukan pada hari Kamis, (22/5/2025) kemarin, Polda Jateng dan polres jajaran berhasil mengungkap 24 kasus yang berkaitan dengan aksi premanisme dan kejahatan jalanan serta mengamankan 40 orang pelaku.

    Hal ini disampaikan Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto pada Jumat, (23/5) pagi di Mapolda Jateng. Dirinya menyebut, Polda Jateng terus berkomitmen untuk menciptakan suasana yang aman dan kondusif dengan menggelar berbagai kegiatan selama operasi berlangsung.

    “Salah satunya yang dilakukan oleh tim gabungan berbagai Satgas Operasi Aman Candi 2025 Polda Jateng. Pada hari kamis kemarin petugas yang melakukan penyisiran di sejumlah wilayah Kota Semarang menemukan dan menindak aksi premanisme yang dilakukan oleh tukang parkir liar,” tuturnya.

    Patroli yang dilakukan dengan menyisir kawasan Jalan Anjasmoro hingga ke area wisata Pantai Marina. Hal ini bertujuan untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat serta kenyamanan bagi para wisatawan yang berkunjung di tempat wisata yang selama ini dikeluhkan masyarakat sebagai lokasi rawan aksi pungutan liar.

    Dalam pelaksanaannya, tim patroli menemukan indikasi praktik premanisme berupa pengelolaan parkir liar oleh oknum di sepanjang Jalan Anjasmoro dan sekitar Pantai Marina. Lahan parkir tersebut ternyata dikuasai perorangan secara ilegal oleh warga setempat tanpa ada setoran resmi ke Pemerintah Kota Semarang.

    Selain itu, di kawasan Pasar Karang Ayu, petugas juga menemukan praktik serupa di luar area pasar. Meski pengelolaan parkir di dalam pasar sudah ditangani Dinas Perhubungan dengan tarif resmi Rp 2.000 untuk sepeda motor dan Rp 3.000 untuk mobil namun di luar pasar masih terjadi pungutan liar oleh warga yang tidak berwenang.

    Terkait temuan tersebut, Satgas Penegakan Hukum (Gakkum) Operasi Aman Candi 2025 segera melakukan penyelidikan lebih lanjut dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk penangannya. Sementara itu, anggota Satgas Binmas turut memberikan penyuluhan kepada warga sekitar tentang bahaya dan larangan praktik premanisme serta mendorong masyarakat agar tidak segan melapor apabila menjadi korban.

    “Kami himbau masyarakat agar aktif melaporkan segala bentuk praktik premanisme demi terciptanya keamanan dan ketertiban di Jawa Tengah. Operasi Aman Candi 2025 akan terus digelar secara berkelanjutan sebagai wujud nyata kehadiran Polri memberikan rasa aman dan nyaman di tengah masyarakat,” tandas Kabid Humas.

  • Polri Tegaskan Ijazah Jokowi Asli dan Sah, Tidak Ditemukan Unsur Pidana

    Jakarta – Bareskrim Polri menegaskan bahwa dokumen ijazah Joko Widodo dinyatakan asli dan sah berdasarkan hasil penyelidikan dan uji forensik yang mendalam. Hal ini disampaikan dalam konferensi pers oleh Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri di Lobby Utama Gedung Awaloedin Djamin, Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (22/5).

    Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Pol. Djuhandhani Rahardjo Puro, menjelaskan bahwa penyelidikan dilakukan menyusul pengaduan dari Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) yang melaporkan dugaan pemalsuan ijazah S1 milik Jokowi.

    “Kami telah memeriksa 39 orang saksi, termasuk pihak UGM, alumni, dosen, pihak SMA, serta satu orang teradu, yaitu Joko Widodo. Dari seluruh hasil pemeriksaan dan uji laboratorium forensik, dapat kami simpulkan bahwa dokumen ijazah Joko Widodo adalah asli dan sah,” ujar Brigjen Pol. Djuhandhani.

    Polri menyampaikan bahwa laporan tersebut mencantumkan dugaan pelanggaran terhadap Pasal 263, 264, dan 266 KUHP, serta Pasal 68 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Namun dari hasil pendalaman, tidak ditemukan indikasi tindak pidana.

    Dalam penyelidikan yang mencakup 13 lokasi, termasuk SMA Negeri 6 Surakarta dan Universitas Gadjah Mada, ditemukan sejumlah dokumen pendukung mulai dari STTB, formulir pendaftaran, Kartu Hasil Studi, surat keterangan praktek, hingga ijazah asli. Semua dokumen tersebut telah diuji secara forensik dan dinyatakan identik serta valid.

    “Ijazah asli S1 dengan nomor 1120 telah diuji secara forensik, dan dinyatakan identik dengan dokumen pembanding. Skripsi juga ditemukan dan terbukti dibuat dengan mesin ketik serta teknik cetak sesuai periode 1985,” jelas Brigjen Djuhandhani.

    Lebih lanjut, Polri juga menegaskan bahwa TPUA tidak terdaftar secara resmi sebagai lembaga berbadan hukum di Kementerian Hukum dan HAM.

    Meski telah menyimpulkan tidak adanya unsur pidana, proses masih berada pada tahap penyelidikan. Polri belum menaikkan kasus ke tahap penyidikan karena tidak ditemukan dasar hukum yang cukup.

    “Kami masih fokus pada penuntasan penyelidikan. Mengenai potensi pertanggungjawaban hukum atas laporan yang tidak berdasar, itu bisa saja dilakukan jika memenuhi unsur pidana. Namun untuk saat ini, belum ada proses ke arah sana,” tandasnya.

  • Polsek Kebonarum Gelar Bansos dan Doa Bersama untuk Anak Yatim dan Stabilitas Kamtibmas

    Klaten – Jajaran Polsek Kebonarum menggelar kegiatan bakti sosial (bansos) dan doa bersama yang dipusatkan di Mushola Nurul Iman Mapolsek Kebonarum pada Jumat (23/5/2025) siang. Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian sosial serta upaya spiritual guna menjaga stabilitas keamanan di wilayah hukum Polsek Kebonarum dan sekitarnya.

    Dalam kegiatan tersebut, anak-anak yatim dari beberapa desa di wilayah Kebonarum menerima bantuan sosial berupa paket sembako dan tali asih. Seluruh rangkaian kegiatan dipimpin langsung oleh Kapolsek Kebonarum, AKP Ibnu Suryatno, S.H., dan diikuti oleh seluruh personel Polsek Kebonarum.

    Kasihumas Polres Klaten, AKP Nyoto, S.H., M.H., menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan wujud sinergi antara kepolisian dan masyarakat dalam hal kemanusiaan serta pembinaan spiritual. “Bansos ini bukan sekadar seremonial, tetapi bentuk nyata kepedulian dan rasa empati kepada sesama, khususnya anak-anak yang membutuhkan uluran tangan,” ujarnya.

    Ia menambahkan, kegiatan doa bersama juga menjadi salah satu cara untuk mendoakan keselamatan anggota Polri beserta keluarganya serta menjaga situasi kamtibmas tetap aman dan kondusif. Doa dipimpin oleh Ustaz Daffa Abdil Atshaqofi, dan diikuti dengan khidmat oleh seluruh peserta.

    “Selain mendoakan keluarga besar Polsek Kebonarum, doa bersama ini juga kami tujukan untuk keselamatan dan ketenteraman masyarakat di wilayah hukum Polres Klaten,” tambah AKP Nyoto.

    Pihaknya berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan secara rutin dan menjangkau lebih banyak kalangan. Selain mempererat hubungan emosional antara polisi dan masyarakat, kegiatan ini juga memberikan dampak positif bagi pembentukan karakter anggota Polri yang humanis dan peduli lingkungan.

    “Kami berharap, melalui kegiatan seperti ini, kehadiran Polri benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” pungkas AKP Nyoto.

  • Pemprov Jateng Raih Opini WTP 14 Kali Berturutan – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kembali meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI ,untuk Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun 2024. Penghargaan WTP itu merupakan raihan kali ke-14 berturut-turut.

     

    “Ini raihan ke-14 kalinya secara berturut-turut. Ini bentuk konsintensi, akuntabilitas, dan transparansi keuangan daerah,” kata anggota BPK RI Bobby Adhityo Rizaldi, dalam rapat paripurna, di ruang rapat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jateng, Jumat (23/5/2025).

     

    Bobby menyatakan, Jateng juga menjadi provinsi yang lebih awal dalam penyerahan LKPD, dibandingkan provinsi lainnya di Indonesia. Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan BPK, penyajian laporan keuangan Pemprov Jateng telah memenuhi standar keuangan negara yang valid.

     

    Lebih lanjut, Bobby menerangkan, pemerintah daerah diminta tak hanya terfokus pada raihan opini WTP. Akan tetapi lebih dari itu, pemda diharapkan bisa menggunakan sumber daya maksimal untuk kesejahteraan masyarakat.

     

    Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi menyampaikan, terima kasih atas masukan dan rekomendasi dari BPK. Pemprov Jateng harus mempertahankan capaian tersebut.

     

    “Sehingga kesehatan organisasi dan pelaksanaan penggunaan anggaran, betul-betul transparan dan akuntabel,” bebernya.

     

    Dalam rapat paripurna tersebut, Luthfi telah memaparkan gambaran secara umum pelaksanaan, terkait pendapatan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Jateng 2024, berikut dengan realisasi penggunaannya.

     

    Untuk diketahui, pendapatan APBD 2024 senilai Rp26,378 triliun, dengan realisasi belanja daerah Rp27,187 triliun. Artinya masih defisit Rp808,4 miliar.

     

    Walaupun mengalami defisit, Pemprov Jateng mampu menutupnya dengan penerimaan pembiayaan senilai Rp1,406 triliun, yang berasal dari Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa), Pencairan Dana Cadangan, dan Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah. Angka itu dikurangi pengeluaran pembiayaan Rp20,70 miliar untuk penyertaan modal Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

     

    Artinya nilai yang didapat Rp1,385 triliun dikurangi defisit belanja APBD Rp808,4 miliar. Dengan begitu, Pemprov Jateng masih memiliki (Silpa) Rp577,01 miliar. (Humas Jateng)*ul

     



    Source link