Blog

  • Hari ke 9 Ops Aman Candi Polda Jateng, 290 Pelaku Premanisme di Amankan; Operasi Akan Terus Berlanjut

    Polda Jateng- Kota Semarang | Operasi kepolisian kewilayahan dengan sandi Aman Candi-2025 yang digelar Polda Jawa Tengah terus menunjukkan hasil positif, kegiatan operasi yang menyasar pemberantasan aksi premanisme, dalam hasilnya menunjukkan adanya penurunan signifikan pada jumlah gangguan kamtibmas.

    Hal ini disampaikan Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto berdasarkan laporan hasil kegiatan operasi tertanggal 20 Mei 2025 yang diterimanya dari Posko Aman Candi 2025. Dalam laporan itu disebutkan bahwa gangguan kamtibmas yang terjadi di Propinsi Jawa Tengah pada tanggal 20 Mei 2025 sebanyak 146 kejadian, menurun 18,44 % dibandingkan 179 kejadian sehari sebelumnya. 

    “Selain itu, angka tindak kriminal juga turun sebanyak 11 kasus atau 8,46%,” ungkap Kombes Artanto di Mapolda Jateng pada Rabu, (21/5) pagi.

    Kabid Humas menyebut bahwa penurunan ini merupakan hasil kerja keras dan koordinasi seluruh satuan tugas dalam menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif. Melalui kegiatan operasi dan kegiatan kepolisian lainnya yang digelar, pihaknya berkomitmen untuk tidak memberi ruang bagi aksi premanisme dan kejahatan lainnya demi menciptakan kondusifitas kamtibmas di tengah masyarakat.

    Berdasarkan data yang dihimpun dari Posko Aman Candi 2025, selama kegiatan pada hari Selasa tanggal 20 Mei 2025 Polda Jateng dan jajarannya berhasil mengungkap sebanyak 24 kasus premanisme. Dalam pengungkapan tersebut turut diamankan 46 orang pelaku yang terdiri dari 38 laki-laki dan 8 perempuan. Dengan demikian sejak awal masa operasi yang digelar atau hari ke 9, mulai tanggal 12 Mei 2025 secara akumulatif kasus premanisme telah diungkap sebanyak 186 kasus dengan total 290 orang diamankan, terdiri dari 268 laki-laki dan 22 perempuan.

    “Melalui berbagai kegiatan dan penindakan yang digelar, kami akan terus berkomitmen untuk menindak tegas berbagai bentuk premanisme serta menjaga ketertiban demi kenyamanan masyarakat dan iklim investasi yang sehat,” tegasnya.

    Salah satu dari berbagai kegiatan operasi yang dilakukan oleh Polda Jateng dan jajaran di tanggal 20 Mei yaitu penertiban parkir liar. Di Kabupaten Grobogan, petugas Satgas Ops Aman Candi dari Polres Grobogan menertibkan dua tukang parkir liar di wilayah Penawangan yang menarik retribusi tanpa karcis resmi. 

    Sementara itu di Wonosobo, Satgas Penegakan Hukum (Gakkum) juga gencar melakukan pembinaan terhadap tukang parkir liar di sekitar wilayah Wonosobo. Melalui pendekatan persuasif, petugas melakukan pendataan dan penandatanganan surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya.

    Selain itu kejahatan umum lainnya juga menjadi sasaran penindakan dalam kegiatan operasi. Seperti yang dilakukan Polresta Pati dan Polres Rembang yang mengungkap dua kasus kekerasan kelompok yang melibatkan pelajar dan mengakibatkan satu korban luka berat.

    “Penegakan hukum tetap menjadi prioritas, namun kami juga mengedepankan pembinaan agar para pelaku ini tidak kembali terlibat dalam tindakan premanisme yang dapat mengganggu stabilitas keamanan,” ujar Kabid Humas 

    Kabid Humas menyebut operasi ini akan terus berlangsung selama bulan Mei 2025. Namun dirinya tidak menutup kemungkinan operasi dapat diperpanjang hingga batas waktu yang tidak ditentukan.

    “Operasi ini akan terus digelar hingga situasi yang aman dan nyaman benar-benar dirasakan oleh seluruh masyarakat Jawa Tengah. Kami harap peran serta dari segenap lapisan masyarakat untuk turut menjaga kondusifitas wilayah dan segera melaporkan jika menemukan tindakan-tindakan yang terkait premanisme atau gangguan ketertiban lainnya,” tandasnya.

  • Kemeriahan TP PKK se-Jateng, Ikuti Permainan Interaktif Sekaligus Belajar “Public Speaking” – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    SEMARANG – Suasana ceria memenuhi Balairung Ramayana Hotel Griya Persada, Bandungan, saat 175 orang TP PKK dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Tengah, larut dalam permainan interaktif bertajuk “Main Suku-sukuan”.

    Kegiatan pada Selasa (20/5/2025) malam itu bukan sekadar hiburan. Di balik tawa dan antusiasme para peserta, tersimpan pesan mendalam tentang pentingnya keterampilan mendengarkan dalam public speaking.

    Dipandu langsung oleh praktisi public speaking, Indra Kertati, para peserta yang dibagi ke dalam tujuh kelompok, belajar tentang seni berbicara di depan publik secara menyenangkan dan membumi.

    “Mendengarkan itu bagian dari public speaking. Tidak melulu soal bicara,” ujar Indra.

    Permainan yang dirancang Indra, untuk melatih para kader agar tidak hanya memahami instruksi, tetapi juga mengasah kepekaan dalam merespons pesan secara aktif. Hal itu sejalan dengan pemikiran Thomas D. Zweifel dalam bukunya Communicate or Die, yang menyatakan, komunikasi bukan hanya alat menyampaikan keinginan, tetapi juga jembatan menyelesaikan masalah, meski kadang bisa menjadi sumber masalah itu sendiri.

    Dalam sesi yang berlangsung interaktif itu, Indra juga mengupas hakikat public speaking sebagai seni menyampaikan ide, pesan, dan gagasan secara lisan di hadapan banyak orang.

    “Tujuan public speaking bukan hanya menyampaikan informasi, tapi juga menghibur, bahkan memengaruhi audiens,” jelasnya.

    Lebih jauh, ia mematahkan anggapan bahwa kemampuan berbicara adalah murni bakat.

    Public speaking bisa dilatih. Faktor lingkungan, pengalaman, dan latihan turut membentuk kemampuan seseorang,” tambah Indra.

    Sementara itu, Sekretaris TP PKK Provinsi Jawa Tengah, Ema Rahmawati, menyampaikan pentingnya pelatihan kali itu, sebagai bagian dari orientasi untuk para kader baru.

    “Banyak kader baru yang belum terbiasa bicara di depan publik. Padahal, di lapangan mereka akan sering menjadi narasumber, berbicara kepada masyarakat,” ungkap Ema.

    Menurutnya, kemampuan berbicara menjadi krusial mengingat banyaknya program inovatif yang akan diluncurkan, di antaranya “Kecamatan Berdaya” di mana PKK ikut terlibat, “Rabu Pon” atau Gerakan Ibu Menanam Pohon dan “Kikis” (Keluarga Indonesia Bebas Kemiskinan Ekstrem), Kemudian ada program Jam Intan (Jam Interaksi positif Orang tua dengan anak) dan PKK Sigab (PKK Siaga dan Tanggap Bencana). Adapula Pandu Cinta (Pelayanan terpadu pencegahan dan Penanganan perkawinah anak).

    “Untuk itu, kader harus bisa menjadi motivator, advokator, sekaligus fasilitator. Dan itu semua dimulai dari kemampuan komunikasi yang baik, mendengar dan berbicara,” tegasnya.

    Lebih dari sekadar pelatihan, kegiatan itu menjadi wadah membangun jejaring antarkader lintas daerah.

    “PKK itu tidak bekerja sendiri. Perlu melibatkan banyak orang. Di sinilah pentingnya membangun pertemanan dan kolaborasi,” tutup Ema.

    Dengan pendekatan yang kreatif dan suasana yang hangat, pelatihan itu bukan hanya menambah ilmu, tapi juga mempererat solidaritas antarpejuang pemberdayaan masyarakat di lini terdepan. (Pd/Ul, Diskominfo Jateng)



    Source link

  • Kapolres Klaten Temui Pimpinan 31 Perusahaan, Bahas Keamanan dan Premanisme

    Klaten – Kapolres Klaten AKBP Nur Cahyo A.P., S.H., S.I.K., M.H. bersilaturahmi dengan pimpinan 31 perusahaan di Kabupaten Klaten. Pertemuan ini digelar dalam rangka Operasi Aman Candi 2025 dan membahas isu kamtibmas, khususnya soal premanisme.

    Acara berlangsung di Ruang RS. Soekanto Mapolres Klaten, Selasa (20/5/2025), pukul 09.30 WIB. Hadir dalam kegiatan tersebut jajaran pejabat utama Polres Klaten, termasuk para Kabag, Kasat, serta perwakilan dari perusahaan-perusahaan yang beroperasi di wilayah Klaten.

    Dalam sambutannya, Kapolres menekankan pentingnya sinergi antara kepolisian dan pelaku usaha. Ia berharap perusahaan turut berperan aktif menjaga keamanan lingkungan kerja dan sekitarnya.

    “Kegiatan ini menjadi sarana memperkuat kerja sama antara Polri dan pimpinan perusahaan. Tujuannya menciptakan wilayah Klaten yang aman dan kondusif,” Jelas Kapolres Klaten AKBP Nur Cahyo Ari Prasetyo, SH., SIK., MH., MSi

    AKBP Nur Cahyo juga mengajak seluruh perusahaan untuk tidak ragu melapor jika menemukan potensi gangguan kamtibmas, seperti aksi premanisme atau tindak kriminal lainnya.

    “Polres Klaten siap hadir kapan pun dibutuhkan. Jika ada kejadian di jam-jam rawan, silakan hubungi call center 110 atau chatbot Polres Klaten, 0811255881 ” jelasnya.

    Dalam kegiatan itu juga digelar sesi tanya-jawab antara perusahaan dan jajaran Polres Klaten. Beberapa peserta menyampaikan apresiasi serta usulan penguatan pengamanan di sekitar lokasi industri.

    Salah satu perwakilan perusahaan PT Alfaria Trijaya Klaten menyampaikan bahwa rukonya sering menjadi sasaran pencurian khususnya di malam hari tidak hanya di Klaten tapi juga di kota lain. Ia berharap tidak ada lagi kejadian pencurian di masa yang akan datang.

    Kapolres kemudian menanggapi bahwa pihaknya akan meningkatkan patroli baik dari Polsek maupun personel Polres. Ia juga memberikan saran agar setiap pegawai PT Alfaria yang piket diberikan nomor telepon darurat Polres Klaten untuk mempercepat penanganan gangguan kamtibmas.

    “Nanti nomor Polres Klaten agar dishare di grup perusahaan agar yang piket bisa menyimpan, dan sewaktu-waktu ada kejadian bisa segera melaporkan.”

  • Satgas Preventif Pastikan Klaten Aman dari Aksi Premanisme

    Polres Klaten melalui Satgas Preventif terus menggencarkan patroli dialogis guna memastikan situasi kamtibmas tetap aman dan kondusif. Kegiatan ini dilaksanakan di sejumlah titik rawan premanisme dan pusat aktivitas masyarakat, Selasa (20/05/2025).

    Patroli pertama dilaksanakan di PT. Dugapatmas, Jl. Penggung – Jatinom KM.01 No.18, Blanceran, Karanganom. Petugas berdialog langsung dengan petugas keamanan perusahaan untuk menggali informasi potensi gangguan keamanan. Hasilnya, tidak ditemukan aksi premanisme di lingkungan sekitar. Pihak keamanan juga siap berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas serta Polsek Karanganom jika terjadi gangguan.

    “Langkah ini sebagai bentuk antisipasi dini agar tidak muncul potensi gangguan kamtibmas yang bisa meresahkan masyarakat,” ujar AKP Nyoto, S.H., M.H., Kasihumas Polres Klaten.

    Patroli dilanjutkan ke kawasan parkir di sekitar Pabrik Penggilingan Tebu Ceper. Petugas berdialog dengan warga dan petugas parkir untuk memastikan tidak ada praktik parkir liar atau pungutan tidak sah. Dari hasil pantauan, situasi masih aman dan terkendali. Pengunjung pun turut diberikan imbauan kamtibmas agar ikut menjaga keamanan lingkungan.

    “Kami berharap masyarakat aktif melaporkan ke pihak kepolisian apabila menemukan indikasi premanisme atau pungli. Ini penting untuk menjaga iklim investasi dan kenyamanan masyarakat,” pungkas Kasihumas Polres Klaten.

  • Satgas Gakkum Tindaklanjuti Ops Aman Candi 2025 di Klaten, Tidak Ditemukan Aksi Premanisme

    Satuan Tugas Penegakan Hukum (Satgas Gakkum) Operasi Aman Candi 2025 melaksanakan kegiatan penyelidikan dan penindakan di dua lokasi strategis di Kabupaten Klaten, Selasa (20/05/2025). Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 09.00 hingga 16.00 WIB menyasar area PT Dugapatmas di Kecamatan Karanganom serta sekitar Pabrik Penggilingan Tebu Ceper.

    Di PT Dugapatmas, tim Satgas menemui Wakil Kepala Satpam bernama Kartini. Dari hasil pengecekan dan dialog, tidak ditemukan adanya aksi premanisme yang dilakukan oleh kelompok masyarakat, ormas, maupun LSM. Lingkungan perusahaan dinilai aman dan tidak mengganggu stabilitas investasi maupun aktivitas pekerja.

    Sedangkan di sekitar Pabrik Penggilingan Tebu Ceper, petugas mendapati adanya pengelolaan parkir oleh warga sekitar yang tidak disertai karcis resmi. Meski tidak ditemukan intimidasi atau unsur pemaksaan, hal ini tetap menjadi catatan bagi Satgas untuk ditindaklanjuti sebagai bagian dari upaya pencegahan premanisme.

    “Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Polri dalam menjaga iklim investasi dan ketertiban di tengah masyarakat. Setiap potensi gangguan akan kami respons secara cepat dan terukur.” Ungkap Kasihumas Polres Klaten AKP Nyoto, S.H., M.H.

    Satgas Gakkum memastikan akan terus melakukan pemantauan dan koordinasi dengan pihak terkait guna menciptakan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif di wilayah Kabupaten Klaten.

  • Pemprov Jateng Alokasikan Dana Hibah Rp125,2 Miliar untuk 1.248 Ormas – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengalokasikan anggaran hibah sebesar Rp125,2 miliar pada 2025, untuk 1.248 organisasi masyarakat (ormas) di wilayahnya. Hingga medio Mei 2025, telah tersalurkan sekitar Rp55,5 miliar atau 44,32% lebih, kepada 567 ormas.

     

    Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin mengingatkan seluruh organisasi kemasyarakatan penerima dana hibah, untuk menggunakannya secara bertanggung jawab. Sehingga, berdampak langsung bagi masyarakat.

     

    “Jangan sampai hanya menjadi formalitas, tapi benar-benar bermanfaat bagi masyarakat,” kata Taj Yasin, saat acara Pemantapan Integritas dan Akuntabilitas dalam Penggunaan Dana Hibah bagi Organisasi Kemasyarakatan (Ormas), di Grhadika Bhakti Praja, Selasa (20/5/2025).

     

    Ditambahkan, dana hibah merupakan bagian dari APBD, yang setiap tahun dialokasikan untuk ormas di Jateng. Sebab, pembangunan di Jateng tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah. Untuk itu, ormas dinilai sebagai mitra penting, terutama dalam menjaga kerukunan umat beragama, antarsuku, serta menjaga suasana yang aman dan damai.

     

    “Sampai saat ini tercatat ada 20.044 ormas berbadan hukum di Jawa Tengah yang telah didaftarkan di Kesbangpol. Terima kasih kepada yang sudah terdata, sehingga kita bisa menyalurkan bantuan ini,” ujar wagub.

     

    Dia berharap, ormas menjadi bagian dari kekuatan sosial-politik, yang bisa menyampaikan aspirasi masyarakat kepada pemerintah. Sekaligus menjadi corong pemerintah dalam menyosialisasikan program-program yang ada.

     

    “Ormas bisa mengkritisi pembangunan di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Kami ingin ormas di Jateng menjadi organisasi yang sehat, mulai dari bidang pendidikan, disabilitas, perempuan, hingga ekonomi,” tambahnya.

     

    Pria yang akrab disapa Gus Yasin ini menekankan, hibah yang diberikan dapat digunakan untuk membantu pemprov dalam mengimplementasikan program lain, yang menyasar langsung ke masyarakat. Seperti, program Kecamatan Berdaya yang di dalamnya terdapat pelatihan paralegal, dan pendampingan sosial lainnya.

     

    Sebagai informasi, kegiatan itu diikuti secara daring dan luring oleh 968 ormas, dengan 200 orang hadir secara langsung. Secara simbolis, pemprov menyerahkan bantuan kepada 10 ormas, di antaranya Yayasan Islam Manbaul Ulum Pandanharum, PGSI Kabupaten Grobogan, hingga Forum Kerukunan Umat Beragama Provinsi Jawa Tengah. (Humas Jateng)*ul

     



    Source link

  • Kebaya hingga Stempel Peninggalan RA Kartini Dipamerkan di Monas – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    REMBANG – Koleksi peninggalan RA Kartini berupa kebaya, stempel, surat, baki surat, serta sejumlah foto dipamerkan di Monumen Nasional Indonesia (Monas), bertajuk “Sunting: Jejak Perempuan Indonesia Penggerak Perubahan”, pada April – Juli 2025.

    Sub Koordinator Sejarah, Museum, dan Cagar Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Rembang, Retna Diah Radityawati menyambut baik keikutsertaan koleksi Museum RA Kartini, dalam pameran tersebut. Kehadiran benda-benda bersejarah itu menjadi daya tarik tersendiri, dalam membangun narasi perempuan sebagai agen perubahan. Sehingga, momentum itu dapat menjadi sarana promosi yang efektif.

    “Pengunjung Museum Nasional itu tidak hanya dari lokal. Nah, orang akan tertarik nanti ketika melihat, oh ternyata ada ya kebaya Kartini di sana, berarti masih banyak benda peninggalan lainnya di museum,” ujar Retna, saat di temui di Museum RA Kartini, Senin (19/5/2025).

    Menurut Retna, partisipasi tersebut bukan kali pertama pihaknya mengikuti pameran di luar kota. Sebelumnya, mereka juga pernah berpartisipasi dalam pameran di Museum 10 November Surabaya. Pameran tersebut dinilai berdampak cukup besar, terhadap peningkatan kunjungan wisatawan dari luar daerah.

    “Museum 10 November itu bekerja sama dengan biro-biro wisata di Jawa Timur. Waktu kita di sana, akhirnya banyak biro yang booking, bertanya, dan sekarang ketika mereka dapat orderan ziarah ke Rembang, itu sekalian disambungkan ke Museum RA Kartini dan makamnya juga,” jelasnya.

    Saat ini, lanjutnya, Museum RA Kartini tidak hanya menjadi destinasi wisata edukatif, tetapi juga menjadi bagian dari paket wisata ziarah, yang ditawarkan oleh sejumlah biro perjalanan.

    Penulis: Mifta Kominfo Rembang
    Editor: Di/Ul, Diskominfo Jateng



    Source link

  • “Izin Gampil”, Permudah Masyarakat Rembang Urus Perizinan – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    REMBANG – Untuk mempermudah masyarakat serta pelaku usaha dalam mengurus berbagai jenis perizinan dengan lebih cepat, mudah, dan transparan, Pemerintah Kabupaten Rembang meluncurkan sistem perizinan daring, bernama Izin Gampil.

    Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Rembang, Budiyono menyampaikan, peluncuran Izin Gampil merupakan bagian dari komitmen Pemkab Rembang, dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik, khususnya di bidang perizinan. Ia menargetkan seluruh layanan perizinan di Kabupaten Rembang dapat terintegrasi secara digital, melalui aplikasi ini pada 2025.

    “Di tahun yang sama, 2025, kami berkomitmen bahwa semua layanan perizinan, baik usaha maupun nonusaha, di MPP (Mal Pelayanan Publik) harus sepenuhnya berbasis daring dan tercover dalam aplikasi Izin Gampil,” jelas Budiyono, pada peluncuran sistem tersebut, di Hotel Pollos Rembang, Senin (19/5/2025).

    Disampaikan, pada tahap awal, Izin Gampil difokuskan untuk melayani pengajuan Surat Izin Praktik (SIP) bagi tenaga kesehatan dan medis. Pasalnya, sebelumnya pengurusan SIP dilakukan melalui sistem SiCANTIK milik pemerintah pusat. Namun, karena server berada di kementerian, respons penanganan gangguan teknis di daerah menjadi terbatas. Oleh karena itu, pihaknya mengembangkan sistem sendiri dengan server lokal, agar pelayanan bisa lebih cepat dan mandiri.

    “Karena servernya ada di pusat, jika terjadi gangguan teknis di daerah, penanganannya tidak bisa dilakukan secara cepat. Maka dari itu, kami menginisiasi aplikasi sendiri dengan server yang berada di daerah, agar penanganan teknis bisa dilakukan secara mandiri dan lebih responsif,” ujarnya.

    Selama dua bulan uji coba, lanjutnya, aplikasi Izin Gampil telah menerbitkan sekitar 100 SIP. Dia berharap, masyarakat semakin merasakan manfaat layanan yang lebih cepat dan nyaman.

    “Harapannya, dengan Izin Gampil, proses menjadi lebih cepat dan pengguna merasa lebih nyaman,” tambahnya.

    Bupati Rembang, Harno menyampaikan apresiasi atas inovasi tersebut, sebagai bagian dari reformasi birokrasi dan peningkatan pelayanan publik. Dia berharap, seluruh layanan perizinan di Kabupaten Rembang segera terakomodasi dalam sistem terpadu ini.

    “Perizinan lainnya juga diperlukan, jadi benar-benar gampil (mudah) untuk semuanya,” tegas bupati.

    Menurutnya, digitalisasi sangat penting sebagai solusi untuk mempercepat pelayanan publik dan mendukung iklim investasi daerah. Dengan sistem yang lebih efisien dan transparan, pihaknya optimistis dapat memberikan pelayanan yang profesional dan akuntabel.

    Penulis: Mifta Kominfo Rembang
    Editor: Di, Diskominfo Jateng



    Source link

  • Puluhan Kader PKK Dilatih Pemanfaatan Pekarangan, Nawal Tekankan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    SEMARANG – Ketua TP PKK Jawa Tengah Nawal Arafah Yasin menekankan pentingnya pemberdayaan ekonomi perempuan sebagai kepala keluarga, melalui pelatihan dan pendampingan oleh kader. Untuk mendukung hal itu, sebanyak 70 orang pengurus TP PKK kabupaten/kota se-Jateng, mendapat pelatihan pemanfaatan pekarangan, melalui program “Aku Hatinya PKK” dan “Rabu Pon” atau Gerakan Ibu Menanam Pohon.

     

    Nawal mengatakan, dua program ini tak sekadar menanami pekarangan. Namun, bagaimana tanaman yang disemai mempunyai nilai ekonomis tinggi. Misalnya, volatile food seperti cabai, kangkung, hingga rempah-rempah.

     

    Selain itu, dilatih pula teknik budidaya ikan dalam ember. Dari pelatihan ini, diharap kader PKK dapat menularkan ilmu kepada warga di sekitar melalui dasawisma (10 rumah) dan seterusnya.

     

    Nah, menanami pekarangan dengan berbagai kebutuhan dasar dapur, diharapkan akan meningkatkan ketahanan pangan keluarga.

     

    “Aku Hatinya PKK Ini penting untuk ketahanan pangan keluarga kita. Bagaimana pekarangan ini kita jadikan aset berharga, bagaimana bukan hanya tanaman, ada peternakan Budikdamber ada lele kangkung, itu bisa dilakukan,” tuturnya, seusai membuka acara di Wisma Jateng, Ungaran, Kabupaten Semarang, Selasa (20/5/2025).

     

    Di samping itu, ia juga menyinggung tentang pemberdayaan perempuan sebagai kepala keluarga. Pada konteks ini, ia menekankan ekonomi perempuan (single mother) yang harus menghidupi keluarga. Juga pada anak keluarga, di mana karena kondisi tertentu, meski masih berusia anak (di bawah 20 tahun), telah menjalin hubungan pernikahan dan belum mapan.

     

    Menurutnya, dua program tersebut (Aku Hatinya PKK dan Rabu PON) dapat disinergikan dengan program Kikis atau Keluarga Indonesia Bebas Kemiskinan Ekstrem. Melalui program itu single mother dan anak sebagai kepala keluarga, dilatih terkait pemberdayaan ekonomi.

     

    “Bukan hanya pemberdayaan ekonomi. Kemudian ada Aku Hatinya PKK, Rabu Pon itu bisa masuk di dalamnya. Rencananya inkubasi womenpreneur-nya,” imbuh Nawal.

     

    Dalam kesempatan tersebut, Nawal sekaligus membuka orientasi ketua kelompok kerja dan sekretaris TP PKK kabupaten/ kota seluruh Jawa Tengah yang berjumlah 175 orang. Melalui kegiatan itu, diharapkan dapat menyatukan visi agar program program Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga, dapat berjalan lancar.

     

    “Ini penguatan kelembagaan, tantangannya banyak kader baru. Jadi, diharapkan nanti bisa berkolaborasi, bisa saling menguatkan, untuk nantinya bisa melakukan kegiatan program-program dalam lima tahun mendatang,” pungkas Nawal. (Pd/Ul, Diskominfo Jateng)

     



    Source link

  • Kuatkan Teknologi dan Ketahanan Pangan – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    SEMARANG – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin, menekankan pentingnya membangun kebangkitan nasional dari desa-desa. Caranya, melalui penguatan teknologi, pendidikan vokasi, dan kemandirian pangan.

     

    Hal itu disampaikan Wagub Taj Yasin, di sela menjadi Inspektur Upacara memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-117, di halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah, Selasa (20/5/2025).

     

    Pria yang akrab disapa Gus Yasin itu menyatakan, batas negara kini semakin kabur dalam hal perdagangan, teknologi, dan komunikasi. Karenanya, kesiapan masyarakat menjadi kunci utama dalam menghadapi persaingan global.

     

    “Kita harus siapkan masyarakat, dari sisi teknologi, produksi, dan daya saing. Ini kerja bersama dari desa, kabupaten, provinsi, hingga pemerintah pusat,” tegasnya.

     

    Menurut wagub, Jateng juga siap mengembangkan pelatihan-pelatihan berbasis sosial dan teknologi, untuk mendorong kesiapsiagaan masyarakat, khususnya generasi muda.

     

    Gus Yasin melanjutkan, kebangkitan nasional hari ini bukan sekadar simbolik, tetapi harus menyentuh sektor riil seperti kemandirian pangan.

     

    “Kami siapkan lahan pertanian, perbaiki irigasi, untuk padi dan palawija. Ini bagian dari memperkuat ketahanan pangan yang diarahkan oleh Presiden,” ujarnya.

     

    Di bidang pendidikan, wagub juga mendorong agar sekolah unggulan tak hanya berada di kota, tapi juga menjangkau kecamatan dan desa. Bahkan telah disiapkan pendidikan vokasi lintas dinas, termasuk untuk pelaku UMKM, agar mampu bersaing di pasar nasional hingga global.

     

    Pernyataan Gus Yasin ini senada dengan sambutan Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) RI Meutya Hafid yang mengangkat tema “Menuju Kebangkitan Nasional yang Bersahaja, Berpihak, dan Berkelanjutan”.

     

    Dalam sambutannya, Menteri menekankan pentingnya membangun daya saing masyarakat di tengah disrupsi teknologi dan ketidakpastian global, antara lain melalui pemanfaatan teknologi digital dan penguatan keterampilan praktis.

     

    Setelah upacara, rangkaian peringatan Harkitnas ke-117, yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jateng, dilanjutkan dengan melakukan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan (TMP) Giri Tunggal Semarang. (Humas Jateng)*ul

     



    Source link