Blog

  • Aiptu Herman, Polisi Sekaligus pengajar Pondok Pesantren Yatim Piatu di Tegal

    Tegal – Mengabdikan diri sebagai polisi sekaligus pengajar, Aiptu Herman Handoko, Kanitsamapta Polsek Adiwerna, Polres Tegal, aktif mengajar di Pondok Pesantren Yatim Piatu Nuuruddaaroin yang berada di Kelurahan Procot, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal.

    Di temui polres Tegal, Aiptu Herman menerangkan bahwa Sejak tahun 2018, Aiptu Herman secara rutin memberikan materi wawasan kebangsaan dan pendidikan karakter kepada para santri di luar tugas kepolisian seperti patroli, pengaturan lalu lintas, penjagaan, dan pengawalan.

    “Ini bertujuan untuk membentuk pribadi santri yang tidak hanya taat dalam beragama, tetapi juga memiliki kesadaran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata Aiptu Herman. Sabtu (10/5)

    Keterlibatannya di pesantren bermula dari kepeduliannya terhadap nasib anak-anak yatim piatu. Ia bersama empat rekannya—Aiptu Heri Widiyanto, Aiptu Kardiyanto, Aiptu Budi Wijakyono, dan Aiptu Agung Puji Setiawan—turut mendirikan pondok pesantren tersebut, yang sebelumnya merupakan majelis taklim.

    Hal itu dibenarkan oleh salah satu pengasuh pondok, Kyai M. Abdul Kholik, S.H.

    “Pak Herman adalah salah satu pendiri. Dulu kami memulai dari kegiatan pengajian kecil di majelis taklim sekitar tahun 2010 hingga 2017, sebelum akhirnya sepakat untuk membangun pondok pesantren khusus anak yatim piatu secara swadaya yang berdiri di atas tanah wakaf,” tuturnya.

    Jumlah santri di pondok tersebut terus bertambah. Dari semula hanya 20 santri saat pertama kali berdiri, kini telah mencapai 75 santri yang seluruhnya tinggal di lingkungan pondok.

    “Kami merawat anak-anak yatim dari awal pondok berdiri sebanyak 20 santri hingga sekarang sudah 75 santri dan semua tinggal di Pondok Pesantren. Harapan kami kepada mereka, mendapatkan ilmu yang bermanfaat, agar tetap bisa berkarya dan bermanfaat.” ungkap Aiptu Herman.

    Pondok pesantren ini memberikan pendidikan secara gratis, lengkap dengan fasilitas pembinaan keagamaan dan keterampilan. Program keagamaan meliputi hafalan Al-Qur’an, kajian kitab, dan hadrah. Sementara program keterampilan mencakup pelatihan memasak dan pengelasan.

    “Adapun untuk kegiatan operasional kami menyisihkan sebagian gaji sebagai bentuk komitmen untuk membesarkan pondok,” jelas Aiptu Herman.

    Salah satu santri, Moh. Arifin, mengungkapkan rasa syukurnya bisa belajar di pondok tersebut.

    “Kami belajar di sini secara gratis, bahkan dapat uang saku, tempat tinggal, makanan bergizi, dan bisa memakai banyak fasilitas yang ada di Ponpes Nuuruddaaroin,” ujarnya.

    Dukungan terhadap pondok juga datang dari Kapolres Tegal, AKBP Bayu Prasatyo, yang menjadi salah satu bapak asuh di pondok pesantren tersebut.

    “Kami mendukung penuh Ponpes Nuuruddaaroin di Procot, Slawi, untuk mencetak generasi penerus bangsa yang berakhlak dan bermanfaat bagi sesama,” pungkas Kapolres.

  • Menuai Sukses, “Karimunjawa International Skydiving and Adventure” Bakal Digelar Rutin – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    JEPARA – Perhelatan Karimunjawa International Skydiving and Adventure (KISA) Boogie Woogie Jump yang digelar di Bandara Dewandaru Karimunjawa, Kabupaten Jepara, menuai kesuksesan. Atas kesuksesan tersebut, rencananya event internasional itu akan digelar secara rutin. Di sana juga akan menjadi tempat pelatihan atau sekolah skydiving, untuk pemula.

     

    Chairman of KISA, Capt Muhammad Hariri mengatakan, event tersebut merupakan pembukaan atau pemanasan dengan konsep festival, mulai 7-11 Mei 2025. Kegiatan yang diikuti oleh puluhan skydiver dari Indonesia dan luar negeri itu sekaligus mendeklarasikan, kegiatan serupa akan digelar secara rutin di Karimunjawa.

     

    “Ini sifatnya masih ekspos, kita akan terus berlanjut terus seperti tempat-tempat international lainnya. Jadi ini kan sudah kita declare dengan level internasional, standarnya internasional. Ini nanti akan terus berlanjut sepanjang tahun,” katanya, saat ditemui di lokasi, Sabtu (10/5/2025).

     

    Ditambahkan, KISA Boogie Woogie Jump kali ini diikuti sekitar 50-an skydiver. Terdiri atas 16 skydiver dari lima negara, yakni Cina, Rusia, Ukraina, Malaysia, dan India, serta sekitar 35 skydiver nasional.

     

    “Beberapa negara lain tidak bisa hadir, karena ada kendala dengan tiket untuk menuju ke Karimunjawa, sehingga menyebabkan mereka akhirnya membatalkan kehadiran,” bebernya.

     

    Hariri mengatakan, untuk menunjang kegiatan skydiving di Indonesia. Pihaknya akan mendirikan pusat pelatihan skydiving di Karimunjawa. Pusat pelatihan ini dapat digunakan oleh para pemula, atau mereka yang mau menjadi skydiver profesional.

     

    “Kita menyiapkan di sini untuk pusat pelatihan bagi pemula. Jadi, nanti temen-temen yang mau menjadi penerjun profesional, pusat pelatihan dikhususkan di sini,” jelasnya.

     

    Pelatihan skydiving tersebut bersifat mandiri. Masa pelatihan skydiving di Karimunjawa, memakan waktu sekitar setengah bulan. Pemula akan didampingi oleh para ahli untuk 10 kali jumping, sampai benar-benar dapat jumping solo.

     

    Terkait hal ini, Hariri meminta dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Jepara, serta pihak terkait lainnya, seperti Pengelola Bandara Dewadaru. Pasalnya, kegiatan rutin dan pelatihan skydiving ini, akan menjadi yang pertama di Indonesia.

     

    “Kita pilih Karimunjawa, karena ini memang tempatnya ini sudah mendukung, yaitu fasilitas bandaranya. Kita juga menjual tema Island View dan Beach View, sekaligus kita jadikan tema untuk mengeskpos Karimunjawa ke luar negeri,” katanya.

     

    Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dalam beberapa kesempatan telah menyampaikan dukungan penuh, terkait KISA Boogie Woogie Jump di Karimunjawa. Menurutnya, event berskala internasional itu dapat mengungkit perekonomian dan pariwisata, khususnya di Karimunjawa.

     

    “Karimunjawa akan ‘dijual’ ke dunia internasional. Nantinya, akan ada penerbangan langsung melalui Bandara Internasional dan Bandara Perintis. Secara tidak langsung, ini akan menambah pariwisata serta investasi, jadi akan mengangkat Jawa Tengah, baik domestik maupun internasional. Namun, yang lebih utama adalah peningkatan pariwisata lokal,” ujarnya. (Humas Jateng)*ul



    Source link

  • Sektor Pariwisata Jadi Daya Ungkit Pertumbuhan Ekonomi Jateng – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    SEMARANG – Sektor pariwisata menjadi salah satu daya ungkit pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah. Keberadaannya mampu menopang perekonomian masyarakat.

     

    “Pariwisata akan terus berjalan seiring pertumbuhan ekonomi masyarakat,” ujar Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, saat menghadiri Gathering Golf Turnament HUT ke-62 Bank Jateng Tahun 2025 di Kota Semarang, Sabtu (10/5/2025).

     

    Ia menyebut, wisata berbasis olahraga, seperti event Karimunjawa International Skydiving Adventure (KISA) di Karimunjawa, hingga Gathering Golf HUT ke-62 Bank Jateng ini, sebagai strategi riil dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi di daerah.

     

    Sebab, event KISA yang tengah berlangsung di Karimunjawa diikuti peserta dari berbagai negara. Hal itu menunjukkan, Jawa Tengah semakin diperhitungkan di panggung internasional.

     

    Di luar itu, terang Luthfi, Jawa Tengah juga memiliki 1.000 desa wisata yang sudah berjalan. Ke depan, pengembangan akan diarahkan ke kawasan aglomerasi seperti Borobudur, Kopeng, hingga Rawa Pening agar lebih efektif dan berdampak luas.

     

    Ditambahkan, pihaknya akan terus menggenjot infrastruktur di daerahnya, agar bisa menunjang iklim pariwisata. Salah satunya, pengembangan Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang dan bandara perintis yang ada di sejumlah daerah.

     

    “Nanti maskapai Susi Air juga akan membuka rute penerbangan dari Bali–Yogyakarta–Karimunjawa, serta Karimunjawa–Semarang, dan Karimunjawa–Yogyakarta–Bali,” beber gubernur.

     

    Dengan begitu, lanjut Luthfi, akses tersebut akan menambah kunjungan pariwisata maupun investasi di wilayahnya.

     

    Adapun terkait dengan kegiatan Gathering Golf HUT ke-62 Bank Jateng, kata dia, sebagai upaya mengembangkan sportainment di wilayahnya. Sebab, kegiatan itu diikuti lebih dari 100 peserta dari berbagai profesi, termasuk para pengusaha.

     

    “Olahraga ini tidak mengenal batas usia dan waktu. Artinya, siapa pun bisa ikut, dari berbagai usia dan profesi,” sambungnya.

     

    Luthfi menyebut, acara tersebut juga menjadi ruang diskusi nonformal, yang mempertemukan para pelaku ekonomi.

     

    “Kita juga banyak melakukan brainstorming dan diskusi-diskusi kecil dengan para pelaku usaha, wirausaha, dan sebagainya. Dengan adanya event gathering golf ini, dunia usaha maupun perbankan di Jawa Tengah akan semakin mewarnai,” tutupnya. (Humas Jateng)*ul

     

     

     



    Source link

  • Tingkatkan Produktivitas, Temanggung Dorong Pengelolaan “Good Agriculture Process” – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    TEMANGGUNG – Pemerintah Kabupaten Temanggung terus mendorong inovasi pada sektor pertanian, khususnya padi. Melalui pengelolaan Good Agriculture Process (GAP) yang baik, produktivitas padi di Kabupaten Temanggung terus ditingkatkan.

    Hal tersebut disampaikan Bupati Temanggung Agus Setyawan, seusai panen padi di Campursalam Parakan, Kamis, (8/5/2025). Menurutnya, pembangunan bidang pertanian, terutama tanaman padi merupakan salah satu prioritas yang akan terus dikembangkan. Sektor tersebut dipandang memiliki peran strategis dalam pembangunan daerah. Tak sebatas menyokong ketahanan pangan, tetapi berkontribusi besar terhadap perkembangan perekonomian.

    Bupati telah menginstruksikan dinas terkait, agar produktivitas padi terus meningkat melalui upaya ketersediaan benih, harga terjangkau, dan harus dapat memberikan keuntungan yang wajar bagi petani. Sehingga, petani tetap bergairah untuk meningkatkan produksi pertaniannya.

    “Yang jelas kita lihat dari hasil panen Pak Haji Matnur, eksperimen beliau luar biasa, gabah kering panen tahun ini 9,2 ton, bulan lalu 11 ton. Ini salah satu ilmu beliau menularkan ilmunya kepada para petani kita, karena rata-rata petani kita itu 6-7 ton hasilnya. Harapannya, dari sekolah lapang, akan bermanfaat bagi petani, khususnya di bidang ilmu good agriculture practice,” ujarnya.

    Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Joko Budi Nuryanto, menuturkan, acara temu lapang panen raya padi antara petani dengan sejumlah stakeholder, untuk memberikan pemahaman bagaimana berinovasi dalam meningkatkan produktivitas pertanian padi.

    “Selama ini man power sudah cukup, tanah sudah ada, alat sudah ada, apa lagi yang kita butuhkan ya benih, di mana komponennya bisa sampai 20-25 persen. Kalau kita bisa menyediakan sendiri, maka konsep Pak Bupati menurunkan harga pokok produksi lebih mudah tercapai. Orang Jawa itu bercocok tanam padi itu kuncinya wiji (benih), wanci (waktu), siti (tanah/sawah),” terangnya.

    Pemilik UD Mapan Haji Matnur menuturkan, ia mengembangkan padi Inpari 32, yang tahan terhadap busuk batang, rebah, kelembapan tinggi. Jenis padi itu memiliki produktivitas tinggi, bahkan ketika dijadikan beras rendemennya tinggi. Tingginya produktivitas, karena penerapan Good Agriculture Process (GAP).

    “Panen sebelumnya keluar 11 ton rendemennya 60 persen, jika dihitung menghasilkan 6,6 ton beras. Sementara, petani kalau dihitung-hitung, kalau diambil 5,5 ton diambil rendemen tertinggi katakan 52 persen, baru mencapai 2,6 ton,” katanya.

    Penulis: Ary;Tfa;Ekp
    Editor: WH/Ul, DiskominfoJtg



    Source link

  • Jateng Provinsi Terbaik Program Cek Kesehatan Gratis – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    SEMARANG – Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin menyatakan, Jawa Tengah menjadi provinsi terbaik yang melaksanakan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) dari pemerintah pusat. Pemprov Jateng menjalankan program tersebut dengan total, salah satunya melalui program Dokter Spesialis Keliling (Spelling) yang langsung menjamah warga pedesaan.

     

    “Terima kasih Jateng yang lakukan CKG paling banyak se-Indonesia,” kata Budi, saat pelepasan Peserta KKN Tematik, Magang dan Magang Lulusan, di Grhadika Bhakti Praja, Jumat (9/5/2025).

     

    Budi membeberkan, dari sekira 4,8 juta orang yang melakukan CKG gratis secara nasional, sebanyak 2 juta orang di antaranya merupakan warga Jateng.

     

    “Jateng paling tinggi, 40 persen angkanya. Lebih tinggi dari provinsi terdekatnya, seperti Jawa Timur dan Jawa Barat,” ucapnya.

     

    Budi menekankan, bila anggaran pengeluaran masyarakat pada bidang kesehatan tinggi, maka alangkah baiknya ditekan melalui skrining atau pencegahan penyakit, dengan mengikuti CKG setahun sekali.

     

    Dalam kesempatan itu, Budi juga mengajak ratusan mahasiswa Politeknik Kesehatan Kesehatan Semarang yang akan mengikuti KKN tersebut, untuk lebih masif dalam mengedukasi masyarakat tentang program CKG.

     

    Sementara itu, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menyatakan, Pemprov Jateng punya program Kecamatan Berdaya. Mahasiswa yang mengikuti KKN Tematik, bisa menggunakan program tersebut untuk lebih dekat dengan masyarakat.

     

    “Ilmu yang dipunyai bisa praktikkan di sana,” ucapnya.

     

    Menurut Luthfi, program KKN bisa menjadi investasi pembangunan. Dia berharap, kampus bisa membuat program desa binaan. Lokasinya di desa-desa yang dijadikan sebagai tempat KKN mahasiswa.

     

    Untuk diketahui, sebanyak 600 mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang, akan diterjunkan di desa-desa untuk mengikuti program KKN. Di antaranya di Kabupaten Magelang, Semarang, dan Banyumas. (Humas Jateng)*ul

     



    Source link

  • Curi Motor di Kemalang Klaten, Satu Pelaku Ditangkap Warga

    Klaten – Seorang pemuda berinisial D (19), warga Kabupaten Semarang, ditangkap warga setelah tertangkap tangan mencuri sepeda motor di Dukuh Sambirejo, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Rabu (30/04/2025). Satu pelaku lainnya berinisial A, warga Demak, masih buron dan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

    “Satu tersangka masih kami cari sebagai DPO dan kami sudah mendapatkan identitasnya.” Ungkap Kapolres Klaten AKBP Nur Cahyo Ari Prasetyo, SH, SIK, MH, MSi, saat konferensi pers di Mapolres Klaten, Jumat (09/05/2025).

    Kejadian bermula saat rumah dalam keadaan kosong karena pemiliknya, S (46), pergi menjenguk tetangga di rumah sakit. Pelaku memanfaatkan sepeda motor Kawasaki KLX 150 yang ditinggal dengan kunci kontak masih menempel. Aksi diketahui anak korban yang masih berada di rumah. Warga sekitar mengejar pelaku, dan berhasil mengamankan D di area persawahan.

    “Pelaku datang ke lokasi dan menemukan sepeda motor dalam kondisi kunci kontak masih menempel. Salah satu pelaku kemudian menuntun motor, namun aksi mereka diketahui anak korban yang masih berada di rumah. Salah satu pelaku berhasil ditangkap warga dan kini masih dalam proses penyidikan di Polsek Kemalang,”

    Polisi menyita barang bukti berupa satu unit Kawasaki KLX 150H (sudah diganti bodyset), satu lembar STNK atas nama Putri Mega Evitasari, dan satu unit Yamaha Vega sebagai sarana pelaku. Atas perbuatannya pelaku dijerat pidana dengan pasal 363 ayat (1 ) keempat KUHP junto pasal 55 KUHP.

    “Ancaman hukuman bagi pelaku adalah pidana penjara paling lama tujuh tahun.” tegas Kapolres.

    Kapolres mengimbau masyarakat agar selalu mencabut kunci kendaraan dan memasang CCTV untuk mencegah tindak kriminal serupa.

  • Berangkat Subuh, Jalan Kaki, Kerja hingga Larut Malam – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    KEBUMEN – Pihak SMKN Jawa Tengah kembali melakukan visitasi calon peserta didik baru tahun ajaran 2025/2026. Hal itu untuk memastikan program pendidikan gratis untuk siswa kurang mampu tersebut, dapat tepat sasaran.

     

    Di balik kegiatan visitasi, ada pengalaman-pengalaman seru sekaligus haru dari tim visitasi yang terjun ke lapangan. Misalnya, mereka harus mencari alamat satu per satu calon peserta didik, jalan kaki karena akses menuju rumah merupakan jalan setapak, hingga kerja larut malam.

     

    Tim Visitasi SMKN Jawa Tengah, Muhammad S Aziz mengatakan, proses visitasi sangat vital dilakukan, untuk menentukan kelayakan calon siswa dapat diterima atau tidak.

     

    “Visitasi ini kita cek langsung bagaimana kondisi rumahnya, orang tuanya, anaknya sendiri, apakah sesuai dengan syarat yang ditentukan atau bagaimana,” katanya, saat melakukan visitasi di wilayah Kebumen, Jumat (9/5/2025)

     

    Dijelaskan, calon peserta didik itu bukan hanya di satu kota, tapi di seluruh Jawa Tengah. Sehingga, tim harus mendatangi satu per satu alamatnya. Dari situ banyak pengalaman dan cerita haru yang didapat.

     

    “Kita tidak bisa memprediksi lokasinya seperti apa. Contoh, hari ini kita harus jalan kaki, karena jalan menuju rumah calon siswanya kecil tidak bisa dilewati pakai mobil,” ungkap Aziz.

     

    Dia menambahkan, kendaraan tim visitasi harus diparkir pinggir jalan desa, kemudian jalan kaki sekira 300 meter lebih, dan itu jalan setapak.

     

    “Ini hampir tiap tahun tim visitasi mengalami pengalaman yang seru dan haru,” lanjutnya.

     

    Aziz juga harus berangkat dari Semarang subuh menuju Kebumen, dan langsung melalukan visitasi. Kegiatan tersebut bisa berlangsung selama dua sampai tiga hari ke depan.

     

    “Biasanya kita sampai malam. Karena harus keliling satu-satu ke alamat calon siswa,” jelasnya.

     

    Aziz menjelaskan, proses yang teliti dan detail itu memang dilakukan, agar program sekolah gratis dapat tepat sasaran.

     

    “Salah satu tujuannya memang Jawa Tengah ingin mengentaskan kemiskinan melalui program pendidikan. Jadi harapannya memang tepat sasaran,” tandasnya. (Wk/Ul, Diskominfo Jateng)

     



    Source link

  • Kunci Tidak Dicabut, Motor Buruh Bangunan Hilang Dicuri

    Sepeda motor milik seorang buruh bangunan di RSI Klaten raib dicuri sesama pekerja proyek saat jam istirahat, Jumat (25/04/2025).

    Kejadian terjadi sekitar pukul 12.00 WIB di area parkir belakang Gedung Al Mabrur, Komplek Rumah Sakit Islam Klaten. Pelaku diketahui berinisial MF (28), warga Kota Semarang yang tengah bekerja sebagai buruh proyek pembangunan di lokasi tersebut. Ia memanfaatkan kelalaian korban yang lupa mencabut kunci kontak motornya, lalu membawa kabur kendaraan ke semak-semak dekat Garasi Bus Rosalia Indah, Jl. Diponegoro, Karanganom.

    Kapolres Klaten AKBP Nur Cahyo Ari Prasetyo, SH, SIK, MH, MSi menjelaskan kronologi pengungkapan kasus tersebut dalam konferensi pers.

    “Tersangka memanfaatkan kelengahan pemilik motor yang meninggalkan kunci kontak menempel di kendaraan. Ia mengambil kunci, mengganti pakaian agar tidak dikenali, lalu kembali mengambil motor dan membawanya ke tempat tersembunyi. Setelah itu, ia kembali bekerja seolah tidak terjadi apa-apa.”

    Kapolres Klaten AKBP Nur Cahyo Ari Prasetyo, SH, SIK, MH, MSi.

    Pihak keamanan rumah sakit yang mendapat laporan kehilangan langsung memeriksa rekaman CCTV dan mendapati identitas tersangka. Petugas keamanan lalu melaporkan ke Polsek Klaten Utara dan bersama Unit Reskrim mengamankan pelaku beserta barang bukti.

    Saat ditanya wartawan, pelaku mengaku melakukan aksi tersebut secara spontan saat melihat kunci motor masih menempel.

    “Saya lihat ada motor kuncinya nyantol waktu mau istirahat makan. Terus saya ambil kuncinya, ganti baju dulu, baru saya ambil motornya dan saya sembunyikan. Rencananya mau saya pakai sendiri karena tidak punya motor.”

    ujar MF.

    Barang bukti yang diamankan polisi berupa satu unit sepeda motor Honda Beat tahun 2015 dengan nomor polisi AD-3293-ACC, helm warna silver, kunci kontak, pakaian pelaku saat kejadian, serta rekaman CCTV dari empat sudut lokasi.

    Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 362 KUHP tentang pencurian, yang ancamannya adalah pidana penjara paling lama lima tahun.

    “Sekaligus kami sampaikan kepada masyarakat agar jangan lupa kunci motor ini dipastikan yang pertama sudah terkunci, kemudian diamankan, jangan sampai tertinggal, karena ini akan membuka peluang untuk terjadinya pencurian.”

    Kapolres Klaten AKBP Nur Cahyo Ari Prasetyo, SH, SIK, MH, MSi.

  • Pembentukan Kepengurusan Koperasi Merah Putih Selesai Dimusyawarahkan di 286 Desa dan Kelurahan – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    KENDAL – Sebanyak 286 desa/kelurahan di Kabupaten Kendal telah selesai menggelar musyawarah desa khusus (Musdessus), untuk pembentukan Koperasi Merah Putih.

    Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Kendal siap mendukung pembentukan Koperasi Merah Putih di desa maupun di kelurahan, sebagai langkah nyata dalam memperkuat ekonomi masyarakat. Sebagai tindak lanjutnya, pihaknya mempercepat pembentukan kepengurusan Koperasi Merah Putih melalui musyawarah desa khusus (Musdessus).

    “Alhamdulillah, pada hari ini untuk musyawarah desa (Musdes) dan musyawarah kelurahan (Muskel) pembentukan kepengurusan Koperasi Merah Putih Telah diselesaikan sesuai harapan, yang targetnya Musdes dan Muskel pembentukan pengurus selesai tanggal 9 Mei 2025,” ujar bupati, pada Muskel pembentukan Koperasi Merah Putih Kelurahan Pekauman, di balai kelurahan setempat, Kamis (8/5/2025).

    Menurutnya, setelah selesai pembentukan kepengurusan koperasi, pihaknya akan mengajukan ke pihak notaris untuk akta legalitasnya. Selanjutnya, tinggal menunggu akta legalitas hukum dari Kementerian Hukum Republik Indonesia.

    Bupati berharap, para pengurus bisa menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya, sehingga program Koperasi Merah Putih bisa berjalan dengan baik, dan bisa memberikan manfaat besar untuk kesejahteraan masyarakat.

    Sedangkan, di Kabupaten Rembang, hingga Jumat (9/5/2025), sebanyak 50 desa/kelurahan telah menggelar Musdessus untuk pembentukan koperasi tersebut.

    Kepala Bidang Penyelenggaraan dan Pemberdayaan Pemerintahan Desa (P3D) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinpermades) Kabupaten Rembang, Moh Nur Said menyampaikan, musyawarah di tingkat desa dilakukan secara bertahap setelah sosialisasi di tingkat kecamatan.

    “Data sementara yang sudah melaksanakan Musdessus pembentukan Koperasi Merah Putih ada 50 desa. Targetnya, seluruh desa dan kelurahan selesai Musdessus pada 20 Mei mendatang,” ujarnya, saat ditemui di kantornya, Jumat (9/5/2025).

    Dalam Musdessus, lanjutnya, desa menetapkan susunan pengurus koperasi, dengan jumlah minimal lima orang. Said menjelaskan, ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi pengurus Koperasi Merah Putih.

    “Calon pengurus harus memiliki pengetahuan tentang perkoperasian, jujur, loyal, memiliki keterampilan kerja dan wawasan kewirausahaan, serta tidak memiliki hubungan keluarga sedarah maupun semenda hingga derajat pertama dengan pengurus lain atau pengawas,” tegasnya.

    Disampaikan, setelah seluruh desa dan kelurahan menyelesaikan Musdessus, tahap berikutnya adalah pendaftaran koperasi ke notaris. Koperasi Merah Putih ke depan, ditargetkan mengelola setidaknya tujuh unit usaha, seperti kantor koperasi, kios sembako, unit simpan pinjam, klinik dan apotek desa/kelurahan, sistem pergudangan atau cold storage, serta sarana logistik.

    Penulis: Heri, Diskominfo Kendal/Mifta, Kominfo Rembang

    Editor: Di, Diskominfo Jateng

     



    Source link

  • Update Kecelakaan Maut di Jalan Magelang–Purworejo dan Kalijambe, Olah TKP Dilakukan dengan Sistem TAA oleh Mabes Polri

    Purworejo, 9 Mei 2025 – Proses penyelidikan terhadap kecelakaan maut yang terjadi di ruas Jalan Magelang–Purworejo serta wilayah Kalijambe terus berlanjut. Pada hari ini, Jumat (9/5), Direktorat Penegakan Hukum (Gakkum) Korlantas Mabes Polri telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dengan menggunakan sistem Traffic Accident Analysis (TAA) untuk mengungkap secara rinci kronologi dan penyebab kecelakaan.

    Dalam perkembangan terbaru, korban atas nama Ladis, sopir truk yang sempat dirujuk ke RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta pada pagi hari ini, dinyatakan meninggal dunia akibat luka serius yang dideritanya.

    Sementara itu, tiga korban lain yang sebelumnya dirawat di RSI Purworejo, yakni:

    Mila Mudianawati, warga Mertoyudan, Magelang,

    Ayu Salwa, warga Desa Bligo, Ngluwar, Magelang, dan

    Sufita, warga Nogosari Land, Magelang,

    telah dirujuk untuk penanganan lebih lanjut ke RST Magelang.

    Pihak kepolisian masih terus melakukan pendalaman dan berkoordinasi dengan stakeholders terkait analisis teknis terutama kondisi kendaraan dan faktor faktor lainnya yang berpotensi menyebabkan kecelakaan

    Selain itu, Penyidik juga masih melakukan gelar perkara proses penyelidikan berdasarkan alat bukti yg dikumpulkan oleh Penyidik