Blog

  • Pemkab Rembang Tindaklanjuti Kasus Marshmallow Halal Diduga Berbahan Babi

    Rembang, Infojateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang bergerak cepat melakukan pengecekan di lapangan, setelah mendengar ditemukannya jajanan anak marshmallow berlabel halal resmi, namun mengandung unsur babi di sejumlah daerah.

    Diketahui, dalam siaran pers Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal Republik Indonesia Nomor 242/KB.Halal/HM.1/04/2025 tanggal 21 April 2025, ada sembilan merk makanan olahan yang mengandung unsur babi.

    Yakni meliputi, Corniche Fluffy Jelly, Corniche Marshmallow rasa apel bentuk teddy (Apple Teddy Marshmallow), ChompChomp Car Mallow (marshmallow bentuk mobil), ChompChomp Flower Mallow (marshmallow bentuk bunga).

    Selain itu, ChompChomp Marshmallow bentuk tabung (mini marshmallow), Hakiki Gelatin (bahan tambahan pangan pembentuk gel), Larbee – TYL Marshmallow isi selai vanila (Vanilla Marsmallow Filling), AAA Marshmallow rasa jeruk, dan SWEETME Marshmallow rasa cokelat pada no batch tertentu.

    Kabid Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, Soesi Haryanti menyampaikan, pihaknya menerjunkan tim untuk melakukan inspeksi ke toko-toko.

    Hal itu untuk memastikan, apakah produk-produk marshmallow yang mengandung unsur babi (porcine) masih dijajakan di display atau sudah ditarik.

    “Tim inspeksi turun ke swalayan dan toko untuk mengecek apakah masih ada produk- produk tersebut, atau sudah benar-benar ditarik dari peredaran,” tutur Soesi, saat dihubungi, Selasa (6/5/2025).

    Soesi menyampaikan, pihaknya juga mengecek, apakah ada produk lainnya, selain yang sudah ditarik dari peredaran. Hasil dari inspeksi direkap dan melaporkannya ke pihak BBPOM.

    “Hasilnya tidak ditemukan produk-produk yang telah dirilis mengandung unsur babi,” ungkapnya.

    Dia menambahkan, pihaknya akan terus memantau di lapangan, dengan bantuan jejaring di tiap kecamatan.

    “Kami juga berharap kepada masyarakat, jika menjumpai produk-produk mengandung unsur babi seperti yang telah dirilis oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal, agar bisa melaporkan ke Dinas Kesehatan,” pungkasnya. (eko/redaksi)

    Source link

  • Usai Kebakaran Hebat di HWI Jepara, Bupati Soroti Tata Kawasan dan Keselamatan – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    JEPARA – Untuk mencegah kebakaran, diperlukan evaluasi menyeluruh terhadap penataan warung dan parkiran di kawasan industri.

    Hal itu ditegaskan Bupati Jepara Witiarso Utomo, usai meninjau Lokasi kebakaran di kawasan warung dan parkiran di sekitar PT Hwaseung Indonesia (HWI), Desa Gemulung, Selasa (6/5/2025).

    “Sosialisasi soal keamanan kompor penting, tapi lebih dari itu, harus ada aturan jarak aman dan desain kawasan yang tertib,” ungkapnya.

    Disampaikan, pihaknya saat ini tengah mendata korban terdampak, termasuk pemilik kendaraan. Bupati memastikan komunikasi intensif dilakukan, agar para korban tidak dirugikan.

    “Kami cek apakah motor diasuransikan, dan memastikan pelaku usaha juga bertanggung jawab,” ujarnya.

    Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Kabupaten Jepara, Surana, menyebut keterlambatan laporan menjadi faktor cepatnya api menjalar.

    “Kami baru menerima laporan 20 menit setelah kejadian. Ini jadi pelajaran penting soal kecepatan informasi,” jelasnya.

    Surana juga menyoroti desain lokasi yang tidak aman. Menurutnya, tidak semestinya warung dan parkiran berada dalam satu area tanpa pembatas.

    “Harus ada zona aman. Ini tidak bisa dibiarkan jadi pola,” tegasnya.

    Diketahui, kebakaran terjadi pada Senin (5/5/2025) pukul 14.30 WIB, yang menghanguskan empat warung dan sekitar 107 sepeda motor karyawan. Dugaan sementara, api berasal dari ledakan kompor di salah satu warung dan merambat cepat ke warung lain, lalu meluas ke area parkiran.

    Penulis: Kontributor Kab Jepara
    Editor: Di, Diskominfo Jateng



    Source link

  • Menuju Klaten Satu Data, Soka Dicanangkan Jadi Desa Cantik – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    KLATEN – Desa Soka, Kecamatan Karangdowo dicanangkan sebagai Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) 2025 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Klaten. Pencananganan tersebut memperkuat peran pemerintah desa dalam optimalisasi penggunaan dan pemanfaatan data statistik.
    Pencanangan Desa Soka ditandai dengan penyerahan piagam Desa Cantik oleh Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, di ruang rapat Bagian Anggaran DPRD Klaten, Rabu (7/5/2025). Dalam kesempatan tersebut, bupati turut menyampaikan apresiasinya atas program yang diinisiasi oleh BPS tersebut.
    Menurutnya, program tersebut sangat membantu Pemkab Klaten dalam menentukan kebijakan pembangunan daerah yang sesuai dengan kondisi di wilayah. Ia menyebut, adanya program Desa Cantik, permasalahan di wilayah desa sebagai basis masyarakat dapat terpetakan secara akurat.
    “Dengan adanya Desa Cantik ini, kita (Pemkab Klaten) bisa memahami situasi yang ada di wilayah seperti apa secara real dan datanya valid. Sehingga, kemudian Pemda tidak lagi kesulitan dalam mencari dan mengolah data, yang akan digunakan dalam membuat program,” ungkapnya.
    Hamenang juga berharap program Desa Cantik yang telah bergulir selama empat tahun ini, dapat terus diperluas dan mencakup seluruh wilayah desa dan kelurahan di Kabupaten Klaten. Sehingga ke depan, ia berharap satu data di Kabupaten Klaten dapat segera terealisasi.
    “Karena dengan Desa Cantik ini, data statistiknya jadi satu dan semua OPD bisa mengambil datanya. Sehingga jika 401 desa/kelurahan ini sudah memiliki data statistik, maka bisa menjadi kesatuan data, Klaten Satu Data,” paparnya.
    Kepala Diskominfo Klaten, Aris Pramana menjelaskan, melalui program Desa Cantik ini diharapkan mampu menciptakan tata kelola desa yang lebih baik berbasis data. Penyelenggaran program ini juga selaras dengan prinsip Satu Data Indonesia, sehingga diharapkan dapat mendukung data statistik sektoral Kabupaten Klaten.
    “Program ini diharapkan mampu menciptakan tata kelola desa yang lebih baik berbasis data sekaligus mendukung realisasi Klaten Satu Data,” katanya.
    Sementara itu, Kepala BPS Klaten, Cahyo Kristiono mengatakan, saat ini program Desa Cantik telah terselenggara di empat desa di Klaten. Yaitu Desa Jetiswetan-Pedan, Desa Kepurun-Manisrenggo, Desa Kemudo-Prambanan, dan Desa Soka-Karangdowo. Adapun pemilihan desa-desa tersebut sebagai Desa Cantik lantaran dilatarbelakangi komponen-komponen pendukung, di antaranya SDM dan peralatan teknis penunjang.
    “Progam Desa Cantik sendiri bertujuan meningkatkan literasi, kesadaran, serta peran aktif perangkat desa dan masyarakat dalam penyelenggaraan kegiatan statistik. Sekaligus sebagai standarisasi pengelolaan data statistik untuk menjaga kualitas dan keterbandingan indikator statistik, mengoptimalisasikan penggunaan dan pemanfaatan data statistik, serta membentuk agen-agen statistik pada level desa/kelurahan,” ungkapnya.

    Penulis: ang/Kominfo-klt
    Editor: WH/DiskominfoJtg



    Source link

  • Rombongan Biksu Thudong Terkesan Disambut Ramah Gubernur Luthfi – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    SEMARANG – Gubenur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyambut ramah rombongan thudong, yang terdiri atas 36 bhikkhu atau biksu, dan dua dayaka dari Thailand, Malaysia, Singapura, Kamboja, dan Amerika Serikat, di Gedung A kantor Gubernur Jateng, Semarang, Rabu (7/5/2025).

    Mereka mendatangi kantor Gubernur setelah berjalan ke sejumlah titik di Jateng, seperti Masjid Agung Semarang. Sebelum melanjutkan perjalanan ke Candi Borobudur Kabupaten Magelang, rombongan singgah di Kantor Gubernur.

    Seorang perwakilan rombongan, Whi Cay mengucapkan terima kasih atas sambutan dari gubernur serta masyarakat.

    “Terima kasih atas sambutannya. Setiap kali kami berada di sini, kami selalu dikawal sampai Borobudur,” katanya, menggunakan Bahasa Thailand.

    Pihaknya berharap, perjalanan rombongan akan lancar. Rombongan ingin melihat Indonesia lebih jauh, meski di negara ini ada beragam agama seperti Budha, Islam, Kristen, Hindu, dan lainnya, namun persatuan sangat terjaga.

    “Kita selalu bersama-sama, sebagai teman, sebagai sahabat. Terima kasih kepada Pak Gubernur dan semua pihak, yang telah mendukung kami dan kami senang bisa ada di sini. Semoga ke depannya bisa kembali bersama di dunia ini dan semoga Anda semua bisa datang ke negara kami. Terima kasih semuanya. Semoga saya bisa berkunjung ke Semarang kembali,” ucap Whi Cay, yang mengaku kedatangannya di Jateng merupakan kali kedua.

    Gubernur menyampaikan, saat ini pihaknya menyambut baik rombongan biksu thudong. Perjalanan mereka dalam rangka ritual yang puncaknya pada 12 Mei di Candi Borobudur. Provinsi Jawa Tengah sangat mendukung kegiatan tersebut.

    “Provinsi Jawa Tengah tidak hanya mendukung kegiatan ini, tapi juga akan mengawal kegiatan proses yang dilakukan, termasuk teman-teman dari Cirebon. Bahkan, kegiatan ini merupakan bentuk toleransi beragama yang sangat kental,” kata Luthfi.

    Bentuk toleransi yang tergambar dalam kegiatan biksu thudong itu, adalah adanya bantuan dari umat Islam, Kristen, dan dari Kesepuhan Cirebon serta TNI, Polri maupun ormas, dalam melakukan pengawalan.

    “Inilah bentuk keragaman dari kegiatan ini, yang harus kita tumbuh kembangkan di wilayah Jateng, sebagai unsur toleransi beragama yang sangat kental di wilayah kita,” ucap Luthfi.

    Gubernur juga menceritakan saat dirinya saat menjabat Kapolda Jateng, juga beberapa kali menyambut rombongan bhikku. Sehingga kedatangan rombongan bukanlah hal baru. (Ak/Ul, Diskominfo Jateng)

     



    Source link

  • Sekolah yang “Mark Up” Nilai, Kepala Sekolahnya Akan Diganti

    Pati, Infojateng.id – Bupati Pati H. Sudewo, ST, MT menegaskan komitmennya dalam menjaga integritas dunia pendidikan. Ia memperingatkan keras kepada kepala sekolah dan guru untuk tidak bermain-main dengan penilaian siswa.

    “Jangan sampai terjadi mark up nilai. Jika ada sekolah yang melakukan itu, saya pastikan kepala sekolahnya akan diganti. Saya tidak akan mentolerir guru yang terlibat,” tegas Sudewo saat memberikan pengarahan Penguatan Karakter dan Peningkatan Mutu Pendidikan di Pendopo Kabupaten Pati Rabu (7/5/2025).

    Menurutnya, integritas dalam dunia pendidikan harus dibangun melalui penghayatan nilai-nilai luhur. Ia mengutip kata mutiara yang menjadi pedoman moralnya: “Nilai yang Kau Dapat, Harus Kau Pertanggungjawabkan terhadap Ilmu yang Kau Kuasai.”

    Sebagai bentuk keseriusan, Sudewo akan menurunkan tim pengawas independen yang telah dirancang metode kerjanya. “Kalau ada anak yang tidak bisa apa-apa tapi nilainya tinggi, maka itu menjadi risiko bagi kepala sekolahnya,” tambahnya.

    Langkah ini merupakan bagian dari penguatan tata kelola pendidikan dan perlindungan terhadap semangat kejujuran dalam proses belajar-mengajar. (fin/redaksi)

    Source link

  • TMMD Sengkuyung Tahap II 2025 di Kabupaten Rembang, Jepara, Kendal, dan Pati Sasar Pengaspalan Jalan – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    TMMD Sengkuyung Tahap II 2025 di Kabupaten Rembang, Jepara, Kendal, dan Pati Sasar Pengaspalan Jalan

    REMBANG – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap II Tahun Anggaran 2025 di Kabupaten Rembang, dilaksanakan di Desa Temperak, Kecamatan Sarang.

    Asisten I Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda KabupatenRembang, Agus Salim menyampaikan, Desa Temperak dipilih sebagai tempat pelaksanaan TMMD, karena potensi wilayahnya dinilai besar, namun masih membutuhkan peningkatan aksesibilitas dan fasilitas pendukung lainnya.

    “TMMD ini diharapkan menjadi titik tolak percepatan pembangunan yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat,” ujarnya, pada pembukaan TMMD Sengkuyung Tahap II 2015, di Lapangan Desa Temperak, Kecamatan Sarang, Selasa (6/5/2025).

    Adapun sasaran utama dalam TMMD Sengkuyung Tahap II kali ini, lanjutnya, adalah pengaspalan jalan sepanjang 550 meter dengan lebar 2,5 meter dan ketebalan 7 cm. Dia berharap, infrastruktur itu mampu menunjang mobilitas warga, serta meningkatkan konektivitas antarwilayah.

    “Kepada seluruh personel TNI, Polri, dan para relawan yang terlibat, saya ucapkan selamat bertugas. Laksanakan dengan dedikasi dan tanggung jawab. Semoga kegiatan ini berjalan lancar dan membawa manfaat besar bagi masyarakat,” imbuhnya.

    Pada kesempatan itu, Agus mengajak seluruh warga Desa Temperak untuk tidak hanya menjadi penonton, tetapi ikut aktif dalam kegiatan ini.

    “Gotong royong adalah warisan leluhur yang harus kita jaga dan lestarikan,” pungkasnya.

    Di Kabupaten Jepara pun, salah satu sasaran fisik utama dalam program TMMD adalah pembangunan jalan rabat beton sepanjang 1.490 meter, di Desa Kecapi, Kecamatan Tahunan.

    Proyek tersebut didanai dari APBD Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp150 juta dan APBD Kabupaten Jepara melalui Bantuan Keuangan Khusus senilai Rp755 juta, dengan total anggaran mencapai Rp925 juta.

    Tak hanya infrastruktur, kegiatan sosial juga digencarkan. Mulai dari kegiatan penunjang, seperti rehab rumah, pemeriksaan kesehatan, pembagian bibit ikan dan tanaman, bantuan sembako, serta layanan sosial lainnya.

    Dandim 0719/Jepara, Letkol Arm Khoirul Cahyadi menyampaikan, TMMD menjadi media efektif membangun desa secara menyeluruh.

    “Kami tidak hanya hadir membangun jalan, tapi juga membangun kesadaran dan ketahanan sosial warga,” jelasnya, pada pembukaan TMMD Sengkuyung II 2025, Selasa (6/5/2025).
    Senada, pelaksanaan TMMD di Kendal, juga akan melakukan pembangunan jalan rabat beton atau pengecoran di Desa Jungsemi, Kecamatan Kangkung, sepanjang 800 meter, lebar 3 meter, serta tinggi 12 cm.

    Kepala Desa Jungsemi Dasuki berharap, dengan adanya akses jalan yang dibagun, nantinya akan sangat bermanfaat bagi masyarakat, sebagai akses jalan pertanian, perikana,n dan pariwisata, sehingga Jungsemi akan lebih maju.

    Begitupun pelaksanaan TMMD di Kabupaten Pati yang dilaksanakan di Desa Medani, Kecamatan Cluwak dan Desa Sukobubuk, Kecamatan Margorejo, menyasar kegiatan fisik berupa, pengecoran jalan, rehab rumah tidak layak huni serta kegiatan lainnya. Serta, kegiatan nonfisik berupa penyuluhan, sosialisasi, bakti sosial dan penyelenggaraan cek kesehatan gratis.

    Penulis: Mifta Kominfo Rembang/Heri, Diskominfo Kendal/STY, DiskominfoJepara/fn1 /FN
    Editor: Di, Diskominfo Jateng

     



    Source link

  • Bupati Pati Tegaskan Komitmen Tata Kelola Pendidikan yang Bersih dan Berkeadilan

    Pati, Infojateng.id –Bupati Pati H. Sudewo, ST, MT, menekankan pentingnya implementasi nilai-nilai luhur dalam dunia pendidikan. Dalam sebuah pernyataan tegas, Sudewo mengajak para pendidik untuk menghayati kata-kata mutiara yang menjadi inspirasinya: “Nilai yang Kau Dapat, Harus Kau Pertanggungjawabkan terhadap Ilmu yang Kau Kuasai” jangan hanya menjadi retorika, tetapi harus menjadi realita.

    Ia mengingatkan agar setiap satuan pendidikan berhati-hati dalam menjalankan tata kelola, termasuk dalam penilaian peserta didik. “Jangan sampai terjadi mark up nilai. Jika ada sekolah yang melakukan itu, saya pastikan kepala sekolahnya akan diganti. Saya tidak akan mentolerir guru yang terlibat,” tegasnya.

    Sebagai bentuk keseriusan, Bupati menyatakan akan menurunkan tim pengawas independen. “Metode pengawasannya sudah saya rumuskan. Kalau ada anak yang tidak bisa apa-apa tapi nilainya tinggi, maka itu menjadi risiko bagi kepala sekolahnya,” imbuhnya.

    Sudewo juga menyampaikan kata mutiara kedua yang menyentuh: “Satu Tetes Keringat Orang Tuamu Harus Kau Hargai untuk Menjemput Masa Depanmu.” Menurutnya, kalimat ini relevan dengan kondisi riil masyarakat, di mana banyak orang tua bekerja keras sementara anak-anaknya justru enggan belajar.

    Untuk itu, ia telah berkoordinasi dengan Kapolresta Pati agar pelajar yang terlibat dalam aksi tawuran langsung ditindak tegas. Sebagai wujud komitmen dalam pemerataan pendidikan, Pemkab Pati meluncurkan program beasiswa bagi keluarga kurang mampu, melalui jalur UTBK, Miskin Ekstrem, dan Kedokteran. Berdasarkan data, hingga saat ini terdapat 77 anak penerima jalur UTBK dan 250 anak melalui jalur SNBP. Bantuan tersebut akan mulai dicairkan pada Juli 2025.

    Bupati juga telah melakukan rapat bersama Gubernur Jawa Tengah dan Kepala Dinas Pendidikan Jateng. Dalam pertemuan itu, ia meminta agar sekolah-sekolah kedinasan di Indonesia didata dan disosialisasikan secara aktif kepada siswa kelas XII. Dinas terkait juga diminta segera melakukan pemetaan minat dan potensi pelajar.

    Pemkab Pati siap membina dan memfasilitasi siswa yang ingin melanjutkan pendidikan ke sekolah kedinasan dengan menghadirkan mentor pembimbing secara gratis melalui SPNB (Sekolah Persiapan Nasional Beasiswa).

    Langkah-langkah ini menjadi bagian dari upaya mewujudkan tagline pendidikan Kabupaten Pati: GARUDA – Generasi Adaptif, Rajin, Unggul, dan Berdaya Saing. (fin/redaksi)

     

     

    Source link

  • Tingkatkan Keterampilan, Pemkab Pati Gelar Pelatihan dari DBHCHT – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    PATI – Untuk mencetak tenaga kerja terampil, serta mendorong tumbuhnya pelaku usaha baru yang mandiri dan berdaya saing, Pemerintah Kabupaten Pati menggelar pelatihan dengan memanfaatkan alokasi dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) 2024.

    Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Pati Bambang Agus Yunianto menyampaikan, pelatihan DBHCHT 2024 terdiri dari tujuh kejuruan utama, yang tersebar di berbagai desa dan kecamatan. Sehingga, diharapkan para lulusan pelatihan tersebut tidak hanya mampu terserap di pasar kerja, tetapi juga membuka lapangan kerja baru di desa masing-masing.

    “Tahun ini, kami merancang pelatihan sesuai potensi dan kebutuhan daerah. Total terdapat 19 desa yang terlibat, dengan berbagai kejuruan keterampilan,” jelas Bambang, pada pembukaan pelatihan tersebut, di Pendapa Kabupaten Pati, Selasa (6/5/2025).

    Senada, Bupati Pati Sudewo berharap, pelatihan tersebut benar-benar menjadi jembatan bagi para peserta, untuk mandiri secara ekonomi.

    “Saya berharap ini ada manfaatnya kepada para peserta, untuk bisa menguasai, mempunyai kemampuan, punya skill dan selanjutnya untuk dikembangkan di lapangan. Terlebih lagi, nantinya akan menjadi pelaku usaha secara mandiri,” ujar Sudewo.

    Adapun rincian kejuruan dan lokasinya adalah sebagai berikut:
    1. Kejuruan Batik – 4 paket:
    – Desa Gadu (Kecamatan Gunungwungkal)
    – Desa Grogolsari (Kecamatan Dukuhseti)
    – Desa Mojolawaran (Kecamatan Gabus)
    – Desa Bleber (Kecamatan Cluwak)

    2. Kejuruan Menjahit – 3 paket:
    – Desa Perdopo (Kecamatan Gunungwungkal)
    – Desa Soneyan (Kecamatan Margoyoso)
    – Desa Sukobubuk (Kecamatan Margorejo)

    3. Kejuruan Teknik Las – 2 paket:
    – Desa Boloagung (Kecamatan Kayen)
    – Desa Lahar (Kecamatan Tlogowungu)

    4. Kejuruan Mebeler – 2 paket:
    – Desa Bringinjati (Kecamatan Winong)
    – Desa Durensawit (Kecamatan Kayen)

    5. Kejuruan Kecantikan Kulit – 4 paket:
    – Desa Mintomulyo (Kecamatan Juwana)
    – Desa Jakenan (Kecamatan Jakenan)
    – Desa Gajihan dan Desa Pesagen (Kecamatan Gunungwungkal)

    6. Kejuruan Servis Sepeda Motor – 2 paket:
    – Desa Kedungbang dan Desa Tunggulsari (Kecamatan Tayu)

    7. Kejuruan Processing Hasil Pertanian (PHT) – 2 paket:
    – Desa Baleadi (Kecamatan Sukolilo)
    – Desa Trangkil (Kecamatan Trangkil)

    Penulis: fn4/FN
    Editor: Di, Diskominfo Jateng

     

     



    Source link

  • Ini Bentuk Keragaman dan Toleransi Umat Beragama

    Semarang, Infojateng.id – Para Bhikkhu Thudong telah sampai di Semarang dan sempat mampir di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Rabu (7/5/2025).

    Kehadiran 38 Bhikkhu Thudong itu disambut langsung Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Wakil Gubenur Taj Yasin Maimoen.

    “Hari ini saya atas nama Gubernur Jawa Tengah dan seluruh masyarakat Jawa Tengah mengucapkan selamat datang kepada rombongan Bhikkhu dari Thailand,” kata Ahmad Luthfi saat menyambut para Bhikkhu Thudong.

    Para Bhikkhu Thudong itu telah melakukan perjalanan jauh mulai dari Thailand, Malaysia, Singapura, dan kemudian ke Indonesia.

    Saat ini rombongan Bhikkhu Thudong sudah sampai di Jawa Tengah. Thudong ini merupakan rangkaian peringatan Hari Raya Waisak 2569 BE/2025 M.

    “Thudong ini artinya perjalanan. Thudong ini sangat panjang sekali dalam rangka ritual pada puncaknya 12 Mei besok di Borobudur. Provinsi Jawa Tengah tidak hanya mendukung tetapi juga mengawal kegiatan dan prosesi yang dilakukan,” kata gubernur.

    Ahmad Luthfi mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk toleransi beragama yang sangat kental sekali.

    Terbukti para Bhikkhu Thudong ini dikawal kawan-kawan umat muslim dan nasrani secara bersama-sama.

    Bahkan dari Keraton Kasepuhan Cirebon yang notabene kerajaan Islam pun ikut mengawal.

    “Inilah bentuk keragaman dari kegiatan ini yang harus kita tumbuh kembangkan di wilayah Jawa Tengah sebagai unsur toleransi umat beragama yang kental di wilayah kita,” ungkapnya.

    Ahmad Luthfi sendiri sebelum menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah sudah beberapa kali menyambut para Bhikkhu Thudong. Saat itu, Ahmad Luthfi masih menjabat sebagai Kapolda Jateng.

    “Kalau jadi Gubernur kan baru, tapi waktu saya jadi Kapolda sudah beberapa kali menerima Bhikkhu Thudong Tudong. Kalau tidak salah sudah empat kali. Bahkan saya ikut mengawal waktu itu,” ujarnya.

    Ketua Umum Internasional Thudong, Welly Widadi, berterima kasih atas sambutan hangat dari Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah.

    Kegiatan Thudong ini bukan sekadar berjalan tanpa maksud, selain ibadah juga ikut mendoakan warga Indonesia. Terutama warga yang ditemui sepanjang perjalanan para Bhikkhu Tudong.

    “Para Bhikkhu Thudong ini sudah berjalan beribu-ribu kilometer, membawa pesan perdamaian untuk dunia karena kami tahu toleransi di dunia ini atau di Indonesia ini sangat penting sekali,” kata Luthfi.

    Salah seorang Bhikkhu Thudong, Bhante Wichai, menyampaikan, terima kasih atas sambutan dan dukungan kepada para Bhikkhu Thudong.

    Ini bukan pertama kali ia ikut Thudong dan setiap sampai di Jawa Tengah selalu mendapatkan sambutan hangat, termasuk dari teman-teman muslim.

    “Terima kasih kepada Gubernur dan seluruh pihak yang mendukung kami. Kami senang bisa kembali ke sini agar bisa hidup bersama di dunia ini. Kita harap semua bisa happy,” ujar Bhante Wichai.(eko/redaksi)

    Source link

  • Ini 29 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang Dilantik Gubernur – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi melantik 29 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Pelantikan dilakukan untuk akselerasi pelayanan publik yang lebih baik.

    “Hari ini saya yakin dan percaya jabatan yang baru diemban oleh para jabatan pratama tinggi itu, nanti akan menambah akselerasi daripada pelayanan publik di tempat kita untuk masyarakat,” kata Luthfi, seusai pelantikan, di Grhadika Bhakti Praja, Semarang, Rabu (7/5/2025).

    Menurutnya, mutasi jabatan memang dalam rangka akselerasi kepegawaian yang ada. Selain itu, kata dia, ada beberapa dinas atau OPD yang kosong, sehingga harus diisi. Semuanya, adalah untuk kesehatan sebuah organisasi.

    Secara umum, sesuai dengan aturan yang ada di Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (HKPD), mengamanatkan pembatasan proporsi belanja pegawai maksimal 30 persen dari total belanja APBD.

    “Di Jawa Tengah, terkait dengan belanja kepegawaian sangat bagus. Di mana batasnya adalah 30 persen. Di tempat kita, belanja pegawai itu sudah 30 persen. Artinya sangat profesional,” ujarnya.

    Dengan demikian, jelasnya, terkait dengan ASN atau PNS di lingkungan Provinsi Jateng tidak perlu mengadakan seleksi, atau cukup dengan menggunakan talenta.

    “Di mana manajemen talent ini adalah rules-nya dengan cara merit system. Jadi dengan cara kompetensi, jejak dan lain sebagainya,” tambahnya.

    Berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 800.1.3.3/290/2025 Tanggal 7 Mei 2025, daftar 29 pejabat pimpinan tinggi pratama di lingkup Pemerintah Provinsi Jateng, berikut nama pejabat yang dilantik.

     

    No Nama Jabatan Baru
    1 Iwanuddin Iskandar Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
    2 Dhoni Widianto Asisten Administrasi
    3 Dadang Sumantri Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan
    4 Ikhwan Hamzah Staf  Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan Sumbar Daya Manusia
    5 Yasip Khasani Kepala Biro Pemerintahan, Otonomi Daerah dan Kerja Sama
    6 Haerudin Kepala Biro Hukum
    7 Hanung Cahyo Saputro Kepala Biro Organisasi
    8 Uswatun Hasanah Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
    9 Sadimin Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
    10 Henggar Budi Anggoro Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang
    11 Boedyo Dharmawan Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
    12 Muhammad Masrofi Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata
    13 Arief Djatmiko Kepala Dinas Perhubungan
    14 Agung Hariyadi Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika
    15 July Emmylia Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan
    16 Defransisco Dasilva Tavares Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan
    17 Supriyanto Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
    18 Endi Faiz Effendi Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan
    19 Ema Rachmawati Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
    20 ⁠Rahmah Nur Hayati Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan
    21 Zulfachmi  Wahab Direktur RSUD Dr Moewardi
    22 Harsini Wakil Direktur RSUD Dr Moewardi
    23 Retno Sudewi Wakil Direktur Penunjang RSUD Dr Moewardi
    24 Heri Dwi Purnomo Direktur RSUD Prof Dr Margono
    25 Sukmonoadi Singosurandono Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSUD Prof Dr Margono Soekarjo
    26 Veronica Dwi Winahyu Wakil Direktur Pelayanan dan Kerjasama RSUD Prof Dr Margono Soekarjo
    27 Agus Prasutio Kepala Biro Perekonomian
    28 Agus Sugiharto Kepala Dinas ESDM
    29 Raden Rara Utami Rahajeng Kepala Badan Kepagawaian Daerah

     

    (Ak/Ul, Diskominfo Jateng)

     

     



    Source link