Blog

  • Zulaika dan Sederet Prestasinya Harumkan Nama Temanggung – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    TEMANGGUNG – Emas tetaplah emas, meskipun terbenam di dalam lumpur. Peribahasa itu tampaknya sangat layak untuk menggambarkan sosok Zulaika, siswi kelas 9 SMP Mu’allimin Temanggung. Betapa tidak, meski memiliki keterbatasan penglihatan (low vision), dirinya mampu menorehkan sejumlah prestasi gemilang dari cabang olahraga balap sepeda.
    Berbagai medali telah berhasil ia raih, baik itu di kancah nasional hingga internasional. Seperti saat gadis belia asal Lingkungan Bendo, Kelurahan Kertosari, Kecamatan/Kabupaten Temanggung ini, sukses mengharumkan nama Indonesia dengan membawa pulang medali perak di kejuaraan Balap Sepeda tingkat Asia yang diselenggarakan di Phitsanulok-Phichit, Thailand, pada Februari 2024 silam.
    Tak berhenti sampai di situ saja, dirinya juga tercatat telah mengemas total 1 medali emas, 4 medali perak, dan 1 medali perunggu saat perhelatan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) 2024 dari cabang olahraga yang sama.
    Sebagai bentuk apresiasi tinggi atas berbagai prestasi gemilang yang telah mengharumkan nama daerah tersebut, Bupati Temanggung Agus Setyawan mengundangnya ke Rumah Dinas Pendopo Pengayoman pada Jumat (2/5/2025) malam.
    Zulaika hadir dengan didampingi para guru pengajar di sekolahnya, serta jajaran pelatih yang bernaung di bawah payung National Paralympic Commitee Indonesia (NPCI) Kabupaten Temanggung.
    “Sekarang Zulaika jadi anak saya. Meski berbeda dari yang lain, tetapi dia mampu mengharumkan nama daerah. Semangat yang luar biasa, sekaligus pelatih yang hebat. Terutama lagi, apresiasi saya berikan kepada pihak sekolah yang telah memfasilitasi pendidikannya,” ungkap Bupati Agus.
    Agus menambahkan, Pemerintah Kabupaten Temanggung akan selalu memberikan dukungan dan doa terhadap Zulaika dan para atlet lain, baik itu di kancah nasional, bahkan internasional.
    Menurutnya, bentuk dukungan tersebut sesuai dengan visinya, yakni mewujudkan Kabupaten Temanggung yang inklusif. Terlebih, telah banyak prestasi yang mereka torehkan di berbagai ajang kejuaraan. Salah satu buktinya adalah capaian prestasi yang diraih oleh Zulaika.
    “Akan selalu kita support, fasilitasi, dan doakan. Semoga prestasi di tingkat nasional hingga internasional dapat terus diraih. Zulaika dapat jadi pelecut semangat atlet-atlet lokal daerah yang lain,” ujarnya.
    Zulaika sendiri mengaku sangat bahagia mendapatkan perhatian langsung dari orang nomor satu di Kabupaten Temanggung. Dirinya bertekad, ke depan akan berusaha keras demi mampu meraih prestasi demi prestasi di berbagai ajang kejuaraan.
    “Ya senang sekali. Ini jadi penyemangat saya untuk terus meraih prestasi ke depan, baik di tingkat nasional dan dunia,” ungkapnya.

    Penulis: IFN;EKP
    Editor: WH/DIskominfoJtg



    Source link

  • Triwulan Pertama, Investasi di Jateng Capai Rp 21 Triliun

    Semarang, Infojateng.id – Gelombang investasi di Jawa Tengah saat ini sedang masif digencarkan. Tercatat pada triwulan I 2025, realisasi investasi di Jawa Tengah mencapai sekitar Rp 21,848 triliun.

    Hal tersebut disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi saat menghadiri Opening Ceremony Central Java Investment Business Forum (CJIBF) dan Puncak Kegiatan UMKM Gayeng 2025 di Ballroom Hotel Tentrem, Kota Semarang, Senin (5/5/2025).

    “Investasi di Jawa Tengah saat ini sedang galak-galaknya. Saya katakan begitu karena Jawa Tengah dari segi penanaman modal, keamanan, ketertiban perizinan semua ada, dan sudah menjadi jaminan kita. Artinya, investasi ini betul-betul menjadi hal yang sangat luar biasa sekali dalam rangka mengembangkan Jawa Tengah,” kata Luthfi.

    Berdasarkan data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Tengah, performa investasi triwulan I 2025 cukup memuaskan.

    Per 29 April 2025, tercatat realisasi investasi sudah mencapai Rp 21,848 triliun. Terdiri atas penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 14,08 triliun dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 7,26 triliun.

    Jumlah projek investasi sebanyak 20.431 dan penyerapan tenaga kerja berjumlah 97.550 pekerja atau 16,4% dari total penyerapan tenaga kerja se-Indonesia.

    Investasi PMA ini didominasi sektor padat karya seperti alas kaki, tekstil, sektor plastik, dan karet.

    Untuk PMDN investasi tertinggi pada sektor kawasan industri, perkantoran, dan sektor makanan.

    “Artinya, ini harus kita pupuk dan kembangkan, sehingga Jawa Tengah bisa lebih baik dalam rangka membangun wilayah,” kata gubernur.

    Dia menjelaskan, CJIBF berperan penting dalam mendongkrak investasi di Jawa Tengah.

    CJIBF merupakan bentuk sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan daerah dalam mendorong pertumbuhan investasi dan perdagangan yang inklusif, berkelanjutan, dan berdampak langsung pada masyarakat.

    “Forum tahunan tersebut tidak hanya pertemuan business to business tetapi juga meliputi diskusi. Beberapa perusahaan bahkan sudah agreement, tanda tangan kerja sama antarperusahaan dan antarwilayah bahkan antarnegara dalam rangka mengembangkan investasi di Jawa Tengah,” jelasnya.

    Adapun faktor pendukung investasi di Jawa Tengah meliputi daya saing daerah, infrastruktur memadai, tenaga kerja kompetitif, dan sistem perizinan berbasis elektronik yang terintegrasi.

    Daya saing infrastruktur di Jawa Tengah meliputi jalan tol Semarang-Demak dan Trans Jawa, Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dan Tanjung Intan Cilacap.

    Kemudian jalur kereta api yang menghubungkan kota-kota utama. Selanjutnya kembalinya Bandara Jenderal Ahmad Yani sebagai bandara internasional serta bandara lain seperti Adi Soemarmo dan bandara-bandara lokal.

    Hal itu juga didukung oleh UMK 2025 yang kompetitif dibandingkan daerah lain. Juga ketersediaan lahan industri seperti KEK Kendal seluas 1.000 hektare, KEK Industropolis Batang 4.300 hektare, Kawasan Industri Wijayakusuma (Semarang) 250 hektare, Batang Industrial Park 287 hektare, Jatengland Industrial Park Sayung (Demak) 300 hektare.

    “Secara geografis, Jawa Tengah itu adalah sentral atau pusat, maka secara tidak langsung Jawa Barat, Jawa Timur, DKI punya kontribusi untuk membesarkan Central of Java,” kata Ahmad Luthfi.

    Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, mengatakan, investasi menjadi salah satu pilar utama mendorong ekonomi Jawa Tengah. Tahun 2024 perekonomian Jawa Tengah tumbuh sebesar 4,95%.

    Di mana investasi menjadi kontributor utama dengan pangsa pasar produk domestik regional bruto sebesar 30,53% dan mencatatkan pertumbuhan 6,55%.

    CJIBF dan UMKM Gayeng 2024 mencatatkan letter of intens sebesar Rp 13,32 triliundan transaksi perdagangan mencapai Rp 12 miliar.

    Pada CJIBF 2025 ini mengambil tema “Central Java Raising Connecting Heritage Business and Investment for Green and Sustainable Growth”.

    Tema itu dipandang relevan dalam mendukung pencapaian Asta Cita untuk mewujudkan swasembada pangan dan energi menuju ekonomi eksklusif dan berkesinambungan. (eko/redaksi)

    Source link

  • Momen Hardiknas, Bupati Sragen Berkomitmen Tingkatkan Kualitas Pendidikan – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    SRAGEN – Momen Hari Pendidikan Nasional Bupati Sragen Sigit Pamungkas menyatakan komitmennya dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan dengan memberikan dua kebijakan bagi tenaga kependidikan di Kabupaten Sragen.
    Hal itu diungkapkannya saat upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2025 di halaman Kantor Terpadu Pemda, Jumat (2/5/2025).
    “Ada beberapa hal baru yang disampaikan oleh pemerintah terkait dengan pendidikan, seperti apa menyiapkan generasi saat ini untuk siap dimasa depan. Mulai dari pembentukan mental karakter baru, melalui berbagai pembiasaan anak mulai dari bangun pagi sampai dengan belajar di malam hari,” jelas bupati.
    Sigit Pamungkas menegaskan komitmennya untuk terus mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Sragen. Hal itu diwujudkan dengan adanya dua kebijakan untuk tenaga pendidik. Di antaranya pembebasan PBB bagi guru berpenghasilan rendah dan insentif bagi tenaga pendidik PAUD.
    “Bagian dari komitmen kita bagian sebagai wujud penghormatan kita di dunia pendidikan di Kabupaten Sragen, untuk para guru berpenghasilan rendah dibebaskan PBB, dan tenaga pendidik pada Anak Usia Dini diberikan insentif. Masa kerja sampai 5 tahun senilai Rp300 ribu, lebih dari 5 -10 tahun Rp400 ribu, masa kerja 11-15 tahun Rp500 ribu, dan di atas 16 tahun Rp600 ribu,” urainya.
    Selain untuk tenaga pendidik, bupati juga berencana untuk memberikan fasilitas berupa pembiayaan sekolah bagi pelajar dari masyarakat Sragen kurang mampu.
    “Bagi masyarakat kita yang masih bergelut dengan kemiskinan maupun warga Sragen yang masih mengalami kesulitan dalam pembiayaan sekolah, akan kita fasilitasi dengan sebaik-baiknya. Sehingga bisa memutus mata rantai kemiskinan, dengan memberikan beasiswa kepada mereka,” pungkasnya.

    Penulis : Miyos/Yuli DiskominfoSragen
    Editor : WH/DiskominfoJtg



    Source link

  • Ahmad Luthfi Minta Bupati/ Wali Kota Kompak Gaspol RPJMD

    Semarang, Infojateng.id – Bupati maupun Wali Kota dan wakil yang bertugas 35 kabupaten/kota di Jateng diminta memiliki sense of crisis atau kepekaan.

    Semua kepala daerah dan wakil disebutnya harus kompak dan tidak boleh jalan sendiri-sendiri.

    Apalagi Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan semua bupati/ wali kota telah menyepakati poin-poin pembangunan di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2025-2029.

    Kekompakan bupati/wali kota serta wakil menjadi modal untuk menyelesaikan persoalan-persoalan di daerah.

    Terlebih lagi dalam penyusunan RPJMD melalui Musrenbang, keduanya haruslah memiliki visi misi sama dan punya tekad satu kesatuan menyukseskannya.

    “Lek kenceng aja mendahului, lek tajam aja melukai, let abot dipikul bareng. (Kalau cepat, jangan mendahului. Kalau tajam jangan melukai. Kalau berat, diangkat bersama,” tandas Ahmad Luthfi ketika membuka arahannya pada acara Musrenbang RPJMD Provinsi Jateng di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Senin (5/5/2025).

    Sebanyak 35 kepala daerah dan wakil hadir di acara tersebut. Mereka duduk di kursi berdekatan dan posisi depan-belakang.

    Ahmad Luthfi melanjutkan, bahwa tugas dan wewenang pimpinan boleh-boleh saja diberikan pada bawahan termasuk wakil kepala daerah.

    Meski demikian, tanggungjawab tidak bisa serta-merta diserahkan. Lantaran pimpinan itu harus memberi dan bukan mengambil.

    Satu-satunya yang boleh diambil oleh seorang pimpinan dari bawahannya adalah tanggungjawab.

    “Ada wakil dan bupati/wali kota yang satu mobil? Ga ada sing tukaran. Kok enek sing ngguyu, mesti ana apa-apa iki (kok ada yang tertawa, mesti ada apa-apa ini,” tanya mantan Kapolda Jateng itu sambil tertawa.

    Pada acara tersebut, ia menekankan bahwa birokrasi pemerintahan di Jateng adalah birokrasi yang melayani.

    Saat komunikasi di bawah, maka ia membolehkan dengan gaya bahasa lapangan dan terpenting bisa menyelesaikan masalah.

    Di sisi lain, perihal keterbukaan publik maka harus blakkotang atau terbuka dan bisa diakses oleh publik.

    Gubernur menyampaikan bahwa sebelum Musrenbang tingkat Provinsi telah dilakukan Musrenbang di 7 karesidenan di Jateng.

    Menurutnya, Musrenbang ini menjadi guidance atau pedoman dalam pelaksanaan pembangunan.

    Tanpa Musrenbang ini maka pembangunan jangka menengah akan dilakukan secara parsial.

    “Bupatine siji mbangun ngalor, sijine ngidul. Pating pecotot rak karuan (satu Bupati membangun ke utara, satunya ke selayan. Berhamburan, tidak jelas),” kata gubernur.

    Saat ini gubernur dan 35 bupati/wali kota serta wakil telah sepakat dalam penyusunan RPJMD 2025-2029. Pada tahun 2025 ini, semua wilayah harus menggenjot infrastruktur jalan, pendidikan dan pangan.

    Pada tahun 2026, harus bahu membahu menjadikan Jateng meningkatkan stok pangan nasional sehingga status swasembada semakin terjaga. Pada tahun selanjutnya bakal digenjot sektor pariwisata.

    Semua program yang dilaksanakan, tujuan utamanya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jateng. Penurunan angka kemiskinan menjadi prioritas di 35 kabupaten/kota.

    Untuk melaksanakannya, maka semua wilayah harus berkolaborasi. Tak boleh ada ego sektoral karena satu wilayah bisa jadi bergantung dengan wilayah lain.

    Ia mencontohkan, kebutuhan air warga Kota Solo disuplai oleh Mata air dari Kabupaten Klaten.

    Kemudian, kebutuhan pangan di Kota Semarang didukung oleh beras dari wilayah Kendal maupun sekitarnya. (eko/redaksi)

    The post Ahmad Luthfi Minta Bupati/ Wali Kota Kompak Gaspol RPJMD appeared first on infojateng.id.

    Source link

  • Gerak Cepat, Desa Sidorejo Wonogiri Telah Bentuk Koperasi Merah Putih – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    WONOGIRI – Desa Sidorejo, Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri telah membentuk Koperasi Desa Merah Putih (KDMP). KDMP Desa Sidorejo Kecamatan Tirtomoyo ini disahkan melalui Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) yang diselenggarakan pada Hari Senin (28/4/2025) pekan lalu.
    Kepala Desa Sidorejo, Joko Nalongso, yang dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (5/5/2025) pagi mengatakan bahwa KDMP Desa Sidorejo Kecamatan Tirtomoyo ini dibentuk sebagai tindak lanjut atas Instruksi Presiden Nomor 09 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih, yang diikuti dengan Surat Edaran Menteri Koperasi Nomor 01 Tahun 2025 tentang Tata Cara Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih, dan juga Surat Edaran Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Nomor 06 Tahun 2025 tentang Petunjuk Teknis Percepatan Pelaksanaan Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih.
    Joko mengungkapkan bahwa pihaknya gerak cepat menyelenggarakan Musdesus Pembentukan KDMP ini karena sebelumnya juga telah menerima perintah dari Bupati Wonogiri dan mengikuti Sosialisasi Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) di Pendopo Rumah Dinas, Senin (21/4/2024).
    KDMP Desa Sidorejo Kecamatan Tirtomoyo ini nantinya akan bergerak pada empat bidang usaha, yakni Apotek dan Toko Obat, Peternakan (Penggaduhan Hewan Ternak), Pertanian (Agen Pupuk Subsidi, Saprodi, dan Pengolahan Hasil Pertanian), serta Perdagangan (Toko Sembako dan Pangkalan LPG).
    Joko menuturkan, setidaknya ada empat tujuan dibentuknya KDMP Desa Sidorejo Kecamatan Tirtomoyo ini.
    “Ada beberapa hal yang ingin kami capai dengan dibentuknya KDMP Desa Sidorejo Kecamatan Tirtomoyo, antara lain untuk mempermudah akses kebutuhan pertanian/peternakan warga, membuka peluang pemasaran hasil desa, dan menyediakan wadah belajar teknologi tepat guna. Selain itu, baik pengurusnya nanti ataupun anggotanya tentu akan memiliki kesempatan untuk belajar ilmu manajemen modern yang akan bermanfaat bagi pengembangan usaha dan perekonomian desa,” ujarnya.
    Sebanyak tujuh orang pengurus telah terpilih menjadi roda penggerak KDMP Desa Sidorejo Kecamatan Tirtomoyo. Mereka terdiri dari satu orang ketua, dua orang wakil ketua bidang usaha, dua orang wakil ketua bidang keanggotaan, satu orang sekretaris, dan satu orang bendahara.
    “Dengan semangat gotong royong, ketujuh pengurus ini berkomitmen membawa KDMP Desa Sidorejo Kecamatan Tirtomoyo jadi ujung tombak ekonomi desa, dari penguatan sektor pertanian hingga transparansi keuangan. Semua dirancang untuk kesejahteraan warga,” imbuh Joko.
    Setelah diresmikan pendirian KDMP Desa Sidorejo Kecamatan Tirtomoyo ini. Joko membuka kesempatan bagi kepada warga masyarakat Desa Sidorejo untuk mendaftar menjadi anggota koperasi. Pihaknya menawarkan beberapa manfaat kenaggotaan dalam KDMP Desa Sidorejo Kecamatan Tirtomoyo ini.
    “Manfaat keanggotaan yang didapatkan tentunya adalah kemudahan akses kebutuhan masyarakat, bagi hasil dari unit usaha koperasi, akses pinjaman dengan suku bunga rendah, dan pelatihan-pelatihan teknis secara gratis serta paguyuban anggota. Hal ini tentunya memberikan manfaat besar bagi anggota yang bergabung,” pungkasnya.

    Penulis : SIKP_kominfowng
    Editor : WH/DiskominfoJtg



    Source link

  • Raih Penghargaan dari KemenPANRB, Bupati Jepara Pastikan Pelayanan Publik Semakin Prima

    Semarang, Infojateng.id – Pemerintah Kabupaten Jepara berhasil meraih Penghargaan Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pelayanan Publik (PEKPPP) dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB).

    Penghargaan diserahkan oleh Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan diterima langsung Bupati Jepara Witiarso Utomo di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang, Senin (5/5/2025).

    Dihubungi via telepon, Wiwit sapaan akrab Witiarso Utomo mengucapkan terima kasih atas kinerja seluruh jajarannya serta apresiasi dari masyarakat.

    “Penilaiannya sudah sejak 2024 lalu, 3 OPD kita yang dinilai yaitu Dinsospermasdes, Disdukcapil, dan RSUD RA Kartini,” kata Wiwit.

    Penunjukan ketiga instansi tersebut merupakan keputusan langsung dari KemenPANRB dan dilaksanakan serentak di seluruh daerah.

    KemenPANRB juga menetapkan enam aspek penilaian diantaranya kebijakan pelayanan, profesionalisme SDM, sarana dan prasarana, sistem informasi pelayanan publik, konsultasi dan pengaduan, serta inovasi pelayanan publik.

    Wiwit menjelaskan dalam proses penilaian tersebut selain melalui kuesioner dan mekanisme administratif, pemerintah daerah juga diwajibkan menyerahkan sejumlah bukti dukung.

    “Alhamdulillah kita mendapatkan predikat prima, dengan skor IPP 4,57,” tandasnya.

    Indeks Pelayanan Publik (IPP) Kabupaten Jepara pada tahun 2024 mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya yang berada di angka 4,27 dengan predikat sangat baik.

    Menurutnya peningkatan ini merupakan buah hasil kerja keras jajaran instansi terkait.

    Angka tersebut juga berada diatas IPP Provinsi Jawa Tengah yang berkisar di angka 4,53.

    Sedangkan dari seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Tengah, Kota Surakarta mendapatkan nilai terbaik yakni 4,69.

    “Meskipun mendapatkan predikat prima, kita sadari masih banyak pr yang perlu diperbaiki. Sehingga saya harap ini dapat menjadi pemacu kita untuk lebih semangat memberikan pelayanan publik yang prima dan lebih baik untuk masyarakat Jepara,” pungkasnya. (eko/redaksi)

    Source link

  • Salatiga Masuk Tiga Besar Kota Layanan Publik Terbaik – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    SALATIGA – Pemerintah Kota Salatiga kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat Provinsi Jawa Tengah. Dalam ajang Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pelayanan Publik (PEKPPP) Tahun 2024, Salatiga berhasil meraih Peringkat III dengan predikat Pelayanan Prima.
    Penghargaan diberikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB), Rini Widyantini, kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota Salatiga. Penyerahan berlangsung dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD Provinsi Jawa Tengah 2025–2029, di Gradhika Bhakti Praja, Semarang, pada Senin (6/5/2025).
    Wali Kota Salatiga, Robby Hernawan, mengungkapkan rasa syukur dan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan publik.
    “Alhamdulillah, hari ini Salatiga mendapatkan penghargaan Peringkat III dalam kategori Pelayanan Prima, di bawah Surakarta dan Cilacap. Ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus berbenah, baik dari sisi teknologi maupun keterbukaan informasi,” ujar Robby.
    Ia menambahkan, pencapaian itu bukan hanya keberhasilan pemerintah daerah, tetapi juga hasil kerja sama seluruh elemen masyarakat Salatiga. Ke depan, Robby berharap sinergi antarpihak terus diperkuat, demi mewujudkan pelayanan publik yang lebih transparan, cepat, dan profesional.
    Acara Musrenbang tersebut dihadiri oleh 35 kepala daerah se-Jawa Tengah. Kesempatan yang sama, diberikan pula pengarahan dari Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, serta pejabat dari Kementerian PPN/Bappenas RI, Kemendagri, dan KemenPAN-RB.

    Penulis: Kontributor Kota Salatiga
    Editor: WH/DiskominfoJtg



    Source link

  • Gelorakan Swasembada Pangan, Bupati Pati Komitmen Sinkronkan Arah Pembangunan dengan Provinsi

    Pati, Infojateng.id – Untuk memastikan Pati tak hanya jadi lumbung pangan Jawa Tengah tapi juga mandiri dalam ketahanan pangan, Bupati Pati H. Sudewo, ST, MT menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Jawa Tengah, Senin (5/5), di Gedung Gradhika Bhakti Praja, kompleks Kantor Gubernur Jateng.

    Didampingi Wakil Bupati, Sudewo hadir aktif dalam pembahasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Tengah. Dalam keterangannya, ia menegaskan pentingnya harmonisasi antara pembangunan daerah dan provinsi demi terciptanya pembangunan yang selaras dan efektif.

    “Kami hadir untuk memastikan bahwa RPJMD Kabupaten Pati sejalan dengan arah pembangunan Jawa Tengah. Supaya ke depan tidak jalan sendiri-sendiri,” jelas Sudewo.

    Ia juga menyoroti bahwa fokus pembangunan provinsi ke depan adalah swasembada pangan, dan Pati siap mengambil peran strategis dalam pencapaian target tersebut.

    “Target Jawa Tengah adalah swasembada pangan 2026. Maka Pati juga akan mengarah ke sana. Karena ketahanan pangan bukan hanya isu daerah, tapi nasional,” tegasnya.

    Sebagai salah satu kabupaten penghasil pangan utama, Pati disebut Sudewo akan terus mengembangkan sektor pertanian dan penguatan ketahanan pangan sebagai tulang punggung pembangunan daerah.

    Pada forum yang juga dihadiri para kepala daerah se-Jawa Tengah itu, Pemerintah Kabupaten Pati turut menerima piagam penghargaan dari Kementerian PANRB. Penghargaan tersebut diberikan atas kinerja pelayanan publik dengan predikat “Sangat Baik”, berdasarkan hasil evaluasi PEKPPP (Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pelayanan Publik) tahun 2024.

    Selain jajaran Pemprov Jateng, Musrenbang juga dihadiri perwakilan instansi pusat, seperti Kementerian PANRB, Bappenas, Kementerian Dalam Negeri, hingga Badan Gizi Nasional.

    Musrenbang kali ini bukan sekadar forum tahunan, tapi menjadi momentum penting untuk meneguhkan sinergitas lintas wilayah demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Pati. (one/redaksi)


     

    Source link

  • Temanggung Truly Java, Ajang Promosi Wisata dan UMKM

    Bandung, Infojateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Temanggung bersama Forum Ikatan Kadang Temanggungan (FIKT) menggelar Festival Temanggung 2025 di Kiara Artha Bandung, Jawa Barat, Minggu (4/5/2025).

    Acara rutin tahunan ini untuk memperkenalkan wilayah di lereng Gunung Sumbing, Sindoro, dan Prahu dengan segala potensinya di dunia luar.

    Hadir dalam acara ini, Wali Kota Bandung Muhammad Farhan, Ketua Paguyuban Perantau Jateng Leles Sudarmanto, Ketua DPRD Temanggung Yunianto, Ketua FIKT Didik Prasetyo, unsur Forkopimda, dan Perangkat Daerah.

    Ribuan warga Temanggung yang tinggal di Bandung Raya, Jabodetabek, juga turut meramaikan acara ini.

    Bupati Agus Setyawan mengatakan, acara bertajuk “Temanggung Truly Java” ini, selain menjadi ajang bertemunya warga Temanggung di perantauan, juga sebagai bentuk pengenalan daerah yang dipimpinnya kepada masyarakat luas.

    Melalui para perantau, potensi yang dimiliki Kabupaten Temanggung bisa digali dan dikembangkan.

    “Ini untuk mengingatkan kawan-kawan Kadang Temanggungan di perantauan, kedua upaya mempromosikan Temanggung di Jawa Barat, khususnya Bandung. Jadi, ini kerja sama baik antara Kadang Temanggungan yang ada di Bandung dengan Pemkab,” ujar Agus Gondrong, sapaan akrab Bupati Temanggung.

    Agus Gondrong menuturkan banyak kegiatan yang dilaksanakan, antara lain jalan santai, pameran foto, performa budaya, pameran UMKM Temanggung dan Bandung, business matching, peluncuran iket Temanggungan, aneka kuliner khas Temanggung, dan pameran investasi.

    Ia berharap, langkah ini benar-benar bisa mewujudkan Temanggung menjadi Truly Java.

    “Ada promo wisata melalui foto-foto, promo seni melalui jaran kepang, UMKM asli Temanggung, khususnya kopi dan tembakau. Untuk pentas seniman Temanggung kita datangkan ke sini. Melalui foto tadi, Kang Farhan jadi tahu keindahan alam Temanggung, tempat-tempat wisatanya, seni budayanya,” kata dia.

    Ketua Panitia Festival Temanggung 2025, Adi Bangun menyampaikan, melalui cara ini membuat orang tertarik datang ke Temanggung, sebab ada upaya mengenalkan potensi yang ada, seperti makanan khas.

    FIKT sendiri juga memiliki tugas mem- branding produk-produk pariwisata dan produk unggulan lainnya.

    “Temanggung terbuka bagi investor, jadi tujuan utama membranding ke depan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Putra-putri Temanggung yang ada di perantauan mencoba peduli apa yang ada, akan kita buat ketika menyebut Temanggung orang luar itu tahu dengan segala potensinya,” kata Adi.

    Sementara Ketua DPRD Temanggung Yunianto, mengapresiasi Festival Temanggung 2025, karena memperlihatkan sinergitas luar biasa, guyub rukun, harmonisasi seluruh warga Temanggung dari berbagai latar belakang tercurah di sini. (eko/redaksi)

    Source link

  • 18 Desa Tancap Gas Bentuk Kopdes Merah Putih, Penandatanganan Akta Dilakukan Hari Ini

    Pati, Infojateng.id Sebanyak 18 desa di Kecamatan Margorejo dipastikan siap mendirikan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih. Hal ini disampaikan langsung oleh Camat Margorejo, Imam Kartiko, dalam agenda penting yang digelar pada sore hari ini, Senin (5/5/2025) di aula kecamatan setempat.

     

    Menurut Imam Kartiko, kegiatan sore ini dirancang khusus untuk mengundang seluruh kepala desa serta calon pengurus Koperasi Desa Merah Putih dari masing-masing desa. Tiap desa mengirimkan tiga unsur pengurus inti, yakni Ketua, Sekretaris, dan Bendahara. Acara ini juga disaksikan oleh pihak notaris, Dinas Koperasi, serta Dispermades Kabupaten Pati.

     

    “Sore hari ini, rencananya kita akan melakukan penandatanganan akta notaris sebagai langkah awal pendirian Koperasi Desa Merah Putih,” ujar Imam.

     

    Lebih lanjut, Imam menyebutkan bahwa proses pembentukan koperasi di Kecamatan Margorejo sudah berjalan dengan lancar. “Di Margorejo sudah fix, sudah clear 18 desa. Kita juga terus menjalin komunikasi intensif dengan pihak notaris terkait jenis koperasi dan kelengkapan administrasi. Insyaallah semua sudah siap untuk penandatanganan akta,” tambahnya.

     

    Pendirian Kopdes Merah Putih ini diharapkan mampu menjadi wadah ekonomi kerakyatan yang memperkuat kemandirian desa serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah Margorejo.

     

    Sementara itu, Sugito, Ketua Pasopati Kecamatan Margorejo yang juga Kepala Desa Banyuurip, mengucapkan syukur Alhamdulillah atas terselenggaranya kegiatan pada sore hari ini.

    “Kami dari jajaran kepala desa se-Kecamatan Margorejo hadir dan mengawal langsung kegiatan Kopdes Merah Putih. Pada sore ini, dilaksanakan penandatanganan akta notaris sebagai langkah penting dalam pendirian koperasi. Kegiatan ini diprakarsai oleh Bapak Camat Margorejo, dan kami dari Pasopati memberikan dukungan penuh terhadap seluruh proses dan tujuan besar dari program ini,” imbuhnya.

     

    ‘Kami mendukung kebijakan dan program-program Bapak Bupati Pati, H. Sudewo. Alhamdulillah, beliau selalu memberi ruang bagi para kepala desa untuk memimpin dan melindungi wilayahnya masing-masing secara langsung,” sambungnya.

    Salah satu program unggulan Bupati Sudewo yang diapresiasi adalah terkait penanganan kedisiplinan anak-anak dalam bermain gadget. “Kami di Kecamatan Margorejo terus menjaga kekompakan antar kepala desa. Kami selalu berkoordinasi dengan Bapak Camat dan menjalankan kebijakan secara satu komando, satu pintu,” terangnya. (san/redaksi)

    Source link