Jepara, Infojateng.id – Pemerintah Desa (Pemdes) Kawak, Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara menggelar kirab buka luwur dan tradisi manganan dari Petilasan Demang Subuh ke Punden Buyutan, Minggu (4/5/2025) malam.
Dengan mengenakan pakian adat Jepara, Petinggi Desa Kawak Eko Heri Purwanto beserta perangkat desa memukul gong tiga kali di petilasan demang subuh menjadi pertanda pembukaan acara.
Gong tersebut kemudian di arak diikuti jondang yang berisi sesaji, makanan dan kain kafan menuju punden buyutan.
Sepanjang perjalanan 2 Kilometer dari petilasan demang subuh ke punden buyutan, suara gong yang berdengung mengiringi pasukan kirab.
Meskipun dilakukan pada malam hari, antusiasme masyarakat untuk mengkuti acara manganan dan buka luwur ini masih sangat tinggi.
Petinggi Desa Kawak Eko Heri Purwanto mengatakan, acara ini sebagai bentuk melestarikan budaya dan menjaga ketahanan pangan.
Tradisi ini, lanjut dia, kita lakukan setelah panen raya sebagai bentuk rasa syukur kita atas limpahan hasil panen di desa kami.
“Leluhur kita sudah memberi contoh dalam mengendalikan pangan, dari cara menanam dan bersyukur setelah panen raya, hal ini selaras dengan program pemerintah pusat terkait peningkatan ketahanan pangan,” kata Eko Heri.
Lebih lanjut ia menjelaskan, acara manganan dan buka luwur ini merupakan rangkaian acara sedekah bumi desa kawak.
“Sore tadi kita bersama sama hampir 1000 warga melakukan manganan di Makam Mbah Wali Kawak dan malamnya dilanjutkan buka luwur dan manganan di punden buyutan,” imbuhnya.
Azzatin (30) Salah satu warga yang mengikuti acara manganan ini, mengaku sangat senang bisa makan bersama warga lainnya.
“Semoga ke depan makin lebih baik acaranya dan hasil panennya makin melimpah” kata Azzatin.
Punden buyutan dipercaya warga setempat adalah seorang tokoh besar dan merupakan leluhur desa kawak.
Sampai saat ini, makam punden buyutan banyak di datangi peziarah dari berbagai kota.
Acara manganan dan buka luwur ini dihadiri oleh tokoh adat, RT/RW dan warga se-Desa Kawak. (eko/redaksi)