Blog

  • Komitmen Perkuat Energi Terbarukan, Pemprov Jateng Libatkan Pemuda, Desa, dan Sektor Swasta – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah serius mengembangkan Energi Baru Terbarukan (EBT). Realisasi pada 2024 bauran EBT di Jateng telah mencapai 18,58 persen, dari target 21,32 persen pada 2025.

     

    Mengejar target itu, semua pihak dilibatkan, mulai dari perusahaan, pemuda, hingga pemerintah desa, untuk menggunakan energi ramah lingkungan.

     

    Hal itu terungkap saat ajang “Central Java Youth Sustainability Forum 2025“, di Legacy Hall, Kota Semarang, Sabtu (3/5/2025). Kegiatan yang diikuti oleh 350 peserta itu bertujuan untuk mengubah pola pikir dan perilaku mengenai penggunaan EBT, yang selama ini dianggap susah dan mahal.

     

    Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko mengatakan ajang CJYSF 2025, mengikutsertakan pemuda dan pemerintah desa, juga sektor swasta, dalam pembangunan berkelanjutan. Ini menurutnya selaras dengan tagline “Ngopeni lan Nglakoni” Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi.

     

    “Bagian ini adalah cara kita mengejar, membuat kesadaran (mindset) orang bahwa Energi Baru Terbarukan memang dibutuhkan orang juga penting,” ujarnya, seusai acara.

     

    Sujarwanto menambahkan, kini di Jateng juga telah banyak sektor industri yang mengonsumsi energi terbarukan, seperti panel surya. Selain memenuhi permintaan konsumen, juga karena produsen panel surya telah berproduksi di kawasan industri Kendal dan Demak.

     

    Selaras, Kepala Dinas ESDM Jateng, Boedyo Dharmawan menyampaikan, kegiatan tersebut sekaligus upaya mendukung program Net Zero Emission 2060.

     

    “Ini penting, transisi energi kita sosialisasikan ke seluruh masyrakat, untuk mengubah sikap perilaku menuju energi hijau, berkelanjutan, dan terbarukan, sebagai pengganti energi fosil. Di tangan kaum muda, nantinya mengenal memberi edukasi dan berkontribusi nyata,” urainya.

     

    Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa mengatakan, Jateng juga tidak lepas dari perubahan iklim. Ini ditandai dengan rob di pesisir utara Jawa, hingga cuaca tak menentu yang berpengaruh pada pola tanam.

     

    Karenanya, Fabby mengajak generasi muda untuk berkontribusi, dengan terus belajar dan mengembangkan ketrampilan berbasis ramah lingkungan. Juga, menjadi “pendengung” agar energi hijau kian akrab di telinga masyarakat.

     

     

    Bangun Infrastruktur EBT

     

    Catatan Dinas ESDM Jateng, tingkat bauran EBT hingga akhir 2024, telah mencapai 18,58 persen dari target 21,32 persen pada 2025. Sejumlah infrastruktur EBT telah dibangun, di antaranya pembangkit listrik mikro hidro sebesar 6 megawatt, pembangkit listrik mini hidro 31 megawatt, pembangkit listrik tenaga air (PLTA) 322 megawatt

     

    Adapula pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sebesar 46 megawatt, pemanfaatan biogas dengan kapasitas sebesar 40.000 meter kubik. Selain itu ada pembangkit listrik dari sampah (PLTSa) sebesar 5 megawatt.Jateng juga memiliki pembangkit listrik panas bumi sebesar 60 megawatt,

     

    Di samping itu, dalam upaya transisi penggunaan bahan bakar fosil ke energi bersih, di Jawa Tengah telah ada sebanyak 13.778 unit kendaraan listrik. Terdiri dari 11.773 unit roda dua dan 2005 unit roda empat, dengan 247 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum atau SPKLU se-Jateng.

     

    Pada kesempatan itu, juga diberikan penghargaan kepada Desa Mandiri Energi, yakni Desa Karangpakis Kecamatan Nusawungu (Cilacap) dengan EBT Biogas, Desa Genengsari, Kecamatan Polokarto (Sukoharjo) dengan EBT Biogas, dan Desa Polosiri, Kecamatan Bawen (Kabupaten Semarang) dengan EBT PLTMH.

     

    Adapula, penghargaan sekolah hemat air pada SMAN 8 Semarang, dan PT Industri Jamu dan Farmasi. Selain itu diberikan penghargaan pada usaha pertambangan yang menerapkan Good Mining Practice, di antaranya PT Semen Indonesia (Terbaik I skala besar) dan CV Mukong (Terbaik I skala kecil).

     

    Kasi Kesejahtaraan Desa Karangpakis, Kecamatan Nusawungu, Risman mengatakan, EBT biogas di kampungnya memberi kemanfaatan pada 36 kepala keluarga. Dari 400 ekor ternak sapi milik warga, kini bisa diberdayakan untuk menghasilkan energi ramah lingkungan dan lebih murah.

     

    “Sekarang sudah 36 keluarga yang pakai. Dipakai untuk gas (masak) kemudian pupuk dan penerangan. Lebih hemat, kalau dulu sebulan untuk warga bisa pakai 2-3 tabung gas, sekarang cuma iuran Rp20 ribu sebulan. Keuntungan lainnya, sudah tidak ada bau kotoran sapi,” pungkas Risman. (Pd/Ul, Diskominfo Jateng)

     



    Source link

  • Taj Yasin Minta Percepat Sertifikasi Tanah Wakaf – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    SEMARANG – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin mendorong kolaborasi antara Kementerian Agama dan Kementerian ATR/BPN, untuk mempercepat sertifikasi tanah wakaf di Jawa Tengah.

     

    Menurut Taj Yasin, penataan aset wakaf tak bisa dilakukan secara parsial, tapi butuh koordinasi lintas kementerian.

     

    “Kami ingin ketertiban itu dijalankan, baik di masjid, musala, maupun pondok pesantren. Maka kami dorong, kalau memang itu tanah wakaf, proses sertifikasinya harus digerakkan. Tapi ini tidak bisa jalan sendiri, harus ada koordinasi antara Kementerian Agama dan ATR/BPN,” ujar Taj Yasin, saat acara Silaturahmi dan Halalbihalal bertema “Ngumpulke Balung Pisah Warga NU”, di SMA Nasima Internasional, Semarang, Sabtu (3/5/2025).

     

    Dia menjelaskan, banyak nazhir atau pengelola masjid dan yayasan yang belum memahami persyaratan administratif, untuk mendapatkan sertifikat wakaf. Oleh karena itu, wagub meminta Kementerian Agama mempercepat pendampingan, agar proses di Kementerian ATR/BPN tidak terhambat.

     

    “Para pengurus masjid atau yayasan itu perlu tahu apa yang dibutuhkan untuk mengurus sertifikat. Kami sudah sampaikan ke Kemenag agar mendampingi, supaya sertifikat wakaf bisa segera diterbitkan. Setelah itu baru ke ATR,” jelasnya.

     

    Pria kelahiran Rembang itu menegaskan, pemerintah provinsi siap menjembatani komunikasi antara kedua kementerian, agar proses sertifikasi tanah wakaf berjalan tertib dan tidak timbul sengketa.

     

    Selain menyoroti soal tanah wakaf, pria yang akrab disapa Gus Yasin ini, juga menyinggung soal potensi ekonomi syariah di Jateng yang menurutnya belum maksimal. Padahal, secara nasional, pertumbuhannya mencapai 17 persen.

     

    “Potensinya masih belum maksimal kita laksanakan. Kalau ada tanah milik pengusaha muslim, kami siap bantu dari sisi perizinan dan peruntukannya. Kita ingin bisa dikerjasamakan,” katanya.

     

    Wagub membeberkan, pertumbuhan ekonomi syariah bisa didongkrak dengan saling berkolaborasi. Salah satu contohnya di Bendungan Logung Kabupaten Kudus. Terdapat lahan yang diizinkan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk berkegiatan ekonomi masyarakat.

     

    “Hal seperti ini bisa dimanfaatkan lebih baik, lewat sinergi,” imbuhnya.

     

    Sebagai informasi, acara itu dihadiri Menteri ATR/BPN RI Nusron Wahid, Pembina YPI Nasima KH Hanief Ismail, dan para sesepuh NU Jawa Tengah. Di antaranya KH Munif Muhammad Zuhri, dan KH Ahmad Darodji. (Humas Jateng)*ul

     



    Source link

  • Kunjungi Pesantren, Taj Yasin Bawa Misi Cegah Stunting dari Bangku Santri – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    SEMARANG – Pencegahan stunting harus dimulai sejak remaja, bukan saat hamil atau setelah anak lahir.

     

    Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin, dalam acara “Workshop Pencegahan Anemia pada Remaja Putri” di Pondok Pesantren, yang digelar di Aula Pondok Pesantren Al Itqon Mbugen, Tlogosari Wetan, Semarang, Sabtu (3/5/2025).

     

    “Ada yang perlu diperhatikan tentang anemia, karena memang kebanyakan terjadinya di usia remaja, jadi banyak hal yang perlu dicegah. Maka perlu disosialisasikan ke adik-adik remaja santri,” kata Taj Yasin.

     

    Dia menjelaskan, kondisi anemia menjadi salah satu faktor yang menyebabkan stunting pada keturunannya. Untuk itu, upaya pencegahan perlu dilakukan sejak dini. Salah satunya, dengan mengonsumsi tablet tambah darah (TTD).

     

    Pria yang akrab disapa Gus Yasin ini pun telah meminta Dinas Kesehatan Jateng mengirimkan 400 tablet tambah darah, bagi santriwati di Pesantren Al Itqon.

     

    “Ini untuk jangka panjang, untuk anak-anak Indonesia ke depan, agar tidak ada yang stunting,” ujarnya.

     

    Ditambahkan, workshop itu merupakan bagian dari program serial yang direncanakan akan digelar di seluruh pondok pesantren di Jawa Tengah, dengan sasaran utama santri putri. Pondok Pesantren Al Itqon menjadi lokasi inisiasi, sekaligus tempat peluncuran (kick-off) program tersebut.

     

    “Atas nama pemerintah, kami ucapkan terima kasih kepada PWNU dan Ponpes Al Itqon, yang telah menyelenggarakan pendidikan kesehatan, khususnya terkait anemia ini,” ujar wagub.

     

    Ketua Layanan Kesehatan NU, Aris Sunandar menambahkan, layanan kesehatan NU dan Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) menjadi penggerak utama kegiatan tersebut. Pemerintah provinsi maupun kota juga memberikan dukungan atas kegiatan tersebut.

     

    “Mohon dukungan dan support-nya. Di tiap ponpes nantinya akan ada detektor dini untuk anemia,” ujarnya.

     

    Diharapkan, deteksi dini bisa dilakukan secara berkesinambungan melalui sistem peer group di masing-masing pesantren. Dari skrining awal, jika ditemukan gejala anemia, para santriwati akan dirujuk untuk pemeriksaan HB lebih lanjut.

     

    Sebagai informasi, kegiatan itu juga dihadiri Rais Syuriah PWNU Jawa Tengah sekaligus pengasuh Ponpes Mbugen, KH Ubaidullah Shodaqoh, Ketua PWNU Jawa Tengah beserta jajaran pengurus, perwakilan dari Pemkot Semarang, serta LKNU. (Humas Jateng)*ul

     

     



    Source link

  • Polisi tetapkan 6 orang kelompok anarko sebagai tersangka dalam aksi mayday rusuh di Semarang

    Penyelidikan Kepolisian atas aksi unjuk rasa Mayday oleh kelompok anarko yang berakhir rusuh di Semarang pada Kamis (1/5) terus dilakukan. Dari 14 orang yang sempat diamankan, Polisi akhirnya telah menetapkan 6 orang sebagai tersangka. Kapolrestabes Semarang Kombes Pol M.Syahduddi yang di dampingi Kasat Reskrim AKBP Andika Dharma Sena menyebut ke-6 orang tersangka yang ditetapkan telah memenuhi unsur tindak pidana melawan aparat saat bertugas disertai melakukan pengrusakan fasilitas umum secara bersama-sama sebagaimana di atur dalam pasal 214 KUHP subsider pasal 170 KUHP.

    “Ada enam orang kita tetapkan sebagai tersangka. Semuanya memenuhi dua alat bukti, dan unsurnya memenuhi dalam pelanggaran pasal 214 sub 170 KUHP, mereka memiliki peran yang berbeda-beda dalam melakukan aksi anarkis tersebut, ada yang menyusun rencana untuk membuat aksi unjuk rasa berakhir rusuh termasuk penggunaan pakaian berwarna hitam, ada yang merusak fasilitas umum, melempar petugas pengamanan dengan batu, kayu dan benda lain serta melakukan aksi lain yang membahayakan dan melukai petugas”, ungkap Syahduddi di Mapolrestabes Semarang, Sabtu (4/5).

    Syahduddi menjelaskan ke-6 orang tersangka tersebut teridentifikasi dari kelompok anarko, hal ini dibuktikan dengan ditemukan nya grup whatsapp mereka yang bertuliskan anarko. Terhadap anggota grup anarko tersebut pihak kepolisian akan terus menelusuri dan memprofiling aktifitas nya serta melakukan pendalaman terkait keterlibatan dalam aksi mayday yang berakhir rusuh di Kota Semarang, termasuk kami masih melakukan penyelidikan terhadap aktor intelektual yang menginisiasi dan memprovokasi aksi kelompok anarko untuk melakukan kekerasan di Semarang.

    “Kita pastikan akan terus mencari dan memburu keberadaan kelompok anarko ini di wilayah Semarang berdasarkan bukti dan informasi yang sudah di miliki oleh pihak Kepolisian, hal ini untuk menjamin Kota Semarang harus aman dan kondusif serta terbebas dari segala macam tindakan anarkis yang mengarah kepada aksi kriminal”, tegas Syahduddi.

    Seperti diketahui, aksi peringatan Hari Buruh Internasional atau Mayday yang dilakukan sejumlah serikat buruh di depan Kantor Gubernur dan DPRD Jawa Tengah Jalan Pahlawan Semarang sempat berjalan aman dan kondusif. Namun suasana berubah menjadi ricuh saat sekelompok massa beratribut serba hitam turun ke jalan dan langsung melakukan aksi pembakaran, pengrusakan fasilitas umum dan menyerang serta melempari petugas yang melaksanakan pengamanan. Massa yang disebut kelompok anarko inipun merusak pagar dan fasilitas taman maupun fasilitas umum lain untuk dijadikan sebagai alat menyerang dan melukai petugas keamanan. Akibatnya selain menderita kerugian materi, terdapat juga korban luka dari pihak kepolisian sebanyak 3 orang.

    Parameter eskalasi inilah yang pada akhirnya membuat Polisi melakukan tindakan kepolisian untuk mencegah, menghambat dan menghentikan tindakan kelompok anarko dengan melakukan penguraian dan pendorongan massa hingga akhir nya membubarkan diri, dan menjelang batas waktu aksi unjuk rasa pukul 17.45 WIB, situasi sudah berangsur pulih, arus lalu lintas telah di normalkan kembali dan masyarakat dapat beraktifitas seperti biasa. “Setelah dilakukan tindakan kepolisian secara terukur, situasi di sepanjang jalan kantor gubernur berangsung normal dan kondusif”, pungkas Syahduddi.

    (Humas Polrestabes Semarang)

  • Klaten Aman di Tengah Peringatan May Day, Bupati Apresiasi Buruh dan Kecam Aksi Anarkis

    Di tengah sorotan terhadap aksi Hari Buruh Internasional (May Day) 2025 yang diwarnai kericuhan di beberapa wilayah, kabar baik datang dari Klaten. Bupati Hamenang Wajar Ismoyo menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para pekerja di wilayahnya atas kondusivitas peringatan May Day yang berjalan aman dan damai.

    Dalam keterangannya pada Sabtu (3/5/2025), Bupati yang akrab disapa Mas Bupati ini membuka pernyataannya dengan ungkapan khusus untuk para buruh.

    “Bulan Mei adalah bulan yang spesial bagi rekan-rekan buruh kita, Selamat Hari Buruh untuk seluruh buruh di Klaten dan Indonesia. Terima kasih atas dedikasi dan pengabdian selama ini. Semoga panjenengan semua panjang umur, sehat selalu, bahagia selalu, serta semakin sejahtera.”

    Komitmen Pemerintah Kabupaten Klaten dalam mendukung kesejahteraan buruh juga ditekankan oleh Bupati Hamenang. Ia menegaskan bahwa hak-hak pekerja akan terus diperjuangkan sebagai bagian integral dari pembangunan daerah.

    Sorotan tajam diberikan Bupati Hamenang terhadap aksi-aksi anarkis yang terjadi di sejumlah daerah lain saat peringatan May Day. Ia menyayangkan tindakan kekerasan tersebut dan menilai bahwa hal itu kontraproduktif.

    “Demo dipersilakan, tapi jalankan sesuai kaidah-kaidah serta aturan yang berlaku, untuk demo-demo yang kemarin berlangsung anarkis, tentu tidak ada toleransi. Kami sepakat mendorong pemrosesan hukum terhadap oknum-oknum pendemo yang bertindak anarkis, sebagai bentuk pertanggungjawaban dan pelajaran ke depan.”

    Kontras dengan kejadian di tempat lain, Bupati Hamenang выразил rasa syukurnya atas situasi yang aman di Klaten. “Alhamdulillah, untuk di Klaten, rekan-rekan buruh relatif kondusif. Kami berterima kasih dan memberikan apresiasi kepada seluruh buruh Klaten,” ujarnya.

    Mengakhiri pernyataannya, Bupati Hamenang sekali lagi menegaskan komitmen Pemkab Klaten untuk terus berjuang demi hak-hak buruh di masa mendatang. “Insyaallah ke depan Pemkab Klaten berkomitmen untuk memperjuangkan hak-hak rekan-rekan buruh,” pungkasnya.

  • Akademisi Kecam Aksi Anarkis Saat May Day, Dukung Penegakan Hukum Oleh Kepolisian

    SOLO – Akademisi Bapak Tunjung W. Sutirto dan juga mantan Sekretaris Rektor UNS Solo mengecam keras tindakan anarkis yang terjadi dalam aksi unjuk rasa memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) di Kantor Gubernur Jawa Tengah, pada 1 Mei 2025 kemaren

    Dalam pernyataannya, beliau menyatakan bahwa aksi unjuk rasa adalah bagian dari demokrasi, namun tidak boleh dibarengi dengan tindakan yang melanggar hukum dan merusak fasilitas negara.

    “Kami mengecam keras aksi unras yang bersifat anarkis. Tindakan tersebut tidak mencerminkan semangat perjuangan buruh yang sejati. Kami mendukung penuh langkah kepolisian dalam menindak dan memproses hukum para pelaku sesuai aturan yang berlaku,” tegas Bapak Tunjung.

    Ia juga mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat, khususnya para buruh, untuk menyampaikan aspirasi dengan cara yang baik dan sesuai ketentuan hukum.

    “Silakan sampaikan pendapat, karena suara kita dijamin dan dilindungi oleh Undang-Undang. Namun lakukan dengan tertib, beretika, dan tidak merusak. STOP KEKERASAN, STOP ANARKIS,” imbuhnya.

    Pernyataan ini menjadi dukungan moral bagi aparat penegak hukum sekaligus pengingat pentingnya menjaga marwah demokrasi melalui cara-cara yang damai dan bertanggung jawab.

  • Mahasiswa Sandera Intel, Ini Bukan Aksi Heroik tapi Anarkis! Jangan Mau Ditunggangi Anarko

    Semarang – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK), Habib Syakur Ali Mahdi, angkat bicara terkait insiden penyanderaan seorang diduga anggota intelijen Kepolisian oleh massa aksi mahasiswa dalam unjuk rasa peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) di Semarang, Jawa Tengah.

    Dalam keterangannya kepada media, Habib Syakur menyayangkan tindakan yang dinilainya tidak mencerminkan semangat demokrasi dan perjuangan moral mahasiswa.

    “Sangat disayangkan, ketika mahasiswa yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam menjaga etika demokrasi justru melakukan tindakan yang mengarah pada persekusi dan pelanggaran hukum. Intelijen adalah bagian dari sistem keamanan negara, bukan musuh rakyat,” ujar Habib Syakur, Jumat (2/5).

    Habib Syakur mengingatkan bahwa aparat kepolisian, termasuk intelijen, memiliki tugas menjaga ketertiban dan memonitor situasi demi keselamatan bersama. Ia mengajak mahasiswa untuk tetap kritis namun menghindari tindakan main hakim sendiri yang justru mencoreng perjuangan itu sendiri.

    “Jika ada dugaan pelanggaran oleh aparat, tempuh jalur hukum. Tapi jangan sampai semangat idealisme mahasiswa tercoreng oleh aksi-aksi anarkis dan penyanderaan. Ini bukan cara yang benar,” tegasnya.

    Sebelumnya, akun Instagram @aliansimahasiswapenggugat mengunggah video yang memperlihatkan seorang pria yang diinterogasi oleh massa aksi. Pria tersebut mengaku bernama Yanto, berpangkat Brigadir dan merupakan anggota intelijen kepolisian. Dalam narasi unggahan, massa menyebut berhasil “menawan” seorang intel yang menyusup ke tengah aksi.

    Habib Syakur juga mengimbau aparat kepolisian untuk terus menjalin komunikasi yang baik dengan peserta aksi dan elemen mahasiswa, guna menghindari benturan di lapangan.

    “Negara ini dibangun di atas dialog dan penghormatan terhadap hukum, bukan provokasi dan perpecahan,” katanya.

    Disisi lain, dia juga meminta aparat tegas kepada aparat Kepolisian terhadap para penyusup yang diduga sebagai provokator sengaja membuat kericuhan. Terlebih sejumlah provokator yang ditangkap menurut Polri diduga merupakan kelompok Anarko dan mahasiswa yang menyusup ke aksi buruh.

    “Sangat disayangkan kejadian ini. Mahasiswa jangan mau ditunggangi Anarko,” pungkasnya.

  • Waka Komisi III DPR Prihatin Aksi May Day di Semarang Berakhir Ricuh

    Wakil Ketua (Waka) Komisi III DPR, Dede Indra Permana Soediro, menyampaikan keprihatinannya atas terjadinya aksi anarkis dalam peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) di Kota Semarang, Kamis (1/5). Peristiwa tersebut dinilai telah mencederai semangat perjuangan buruh yang seharusnya disampaikan secara damai.

    “May Day seharusnya menjadi momentum untuk menyuarakan aspirasi pekerja secara damai dan bermartabat. Namun sangat disayangkan, justru muncul tindakan anarkis dari segelintir oknum yang merusak makna perjuangan itu sendiri,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (2/5).

    Ia menyoroti adanya dugaan tindakan anarkis yang dilakukan oleh kelompok yang mengidentifikasi diri sebagai anarko. Tindakan tersebut meliputi penyerangan terhadap petugas keamanan dan perusakan fasilitas umum di Kota Semarang.

    Sebagai wakil ketua komisi yang membidangi hukum dan keamanan, Dede mendorong aparat kepolisian untuk menangani kasus ini secara profesional. Ia menekankan pentingnya membedakan antara aksi damai buruh dengan tindakan provokatif yang melanggar hukum.

    “Kami mendukung penegakan hukum yang adil dan tegas terhadap pelaku pelanggaran, tanpa menggeneralisasi aksi buruh secara keseluruhan. Perlu ada pemisahan antara perjuangan buruh yang sah dan tindakan provokatif yang melanggar hukum,” tegas dia.

    Dede mengajak semua pihak untuk tetap menjaga ketertiban dalam menyampaikan aspirasi. Menurutnya, menyuarakan pendapat adalah hak yang dijamin konstitusi, namun pelaksanaannya harus tetap mengikuti koridor hukum dan mempertimbangkan ketertiban umum.

  • Gerindra Endus Ada Kelompok Ndompleng Peringatan May Day di Semarang

    Wakil Ketua Komisi E DPRD Jawa Tengah, Yudi Indras Wiendarto, menggelar audiensi dengan serikat buruh dalam peringatan May Day 2025. Pertemuan berlangsung kondusif dan membahas berbagai program kesejahteraan buruh, termasuk koperasi buruh, penyediaan daycare, serta subsidi transportasi.

    Namun, aksi demonstrasi buruh sempat diwarnai kericuhan yang diduga dipicu oleh kelompok non-buruh. Yudi mengungkapkan:

    “Aksi yang dilakukan buruh kemarin itu adem dan konstruktif lho. Tapi tiba-tiba ada kelompok-kelompok yang bukan buruh dan membuat ricuh atau bahkan anarkis.”

    Gerindra menilai bahwa terdapat pihak yang menunggangi aksi hingga berujung pada perusakan fasilitas umum dan bentrok dengan aparat.

    Pihaknya mendukung langkah kepolisian dalam menangani situasi, dengan penekanan pada penertiban sesuai aturan hukum. Selain itu, ia mengapresiasi para buruh yang tertib dalam menyampaikan tuntutan mereka, serta mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi.

    “Masyarakat jangan sampai terprovokasi dan diadu domba oleh pihak yang punya maksud tak baik pada keutuhan bangsa,” tegasnya.

    Politisi Gerindra juga menyatakan dukungannya terhadap Kapolda Jateng dalam menegakkan keamanan serta mengatasi aksi anarkis yang terjadi di wilayah Jawa Tengah

  • Disdukcapil Wonogiri Jemput Bola Rekam KIA, Tembus 1.012 Anak Sehari – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    WONOGIRI – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Wonogiri melaksanakan kegiatan jemput bola Rekam Kartu Identitas Anak (KIA). Jemput bola dilakukan di 82 SD, SMP, dan SMA di Kecamatan Wonogiri dan Kecamatan Selogiri, Rabu (30/4/2025).
    Dalam sehari, sebanyak 1.012 KIA baru berhasil direkam oleh 38 personel Disdukcapil yang ditugaskan menjalankan misi ini.
    Kepala Disdukcapil Wonogiri, Herdian mengatakan, kegiatan itu merupakan upaya dalam mengoptimalkan data adminduk di Kabupaten Wonogiri. Sebelum melaksanakan jemput bola, pihaknya telah mengantongi data dari Data Pokok Pendidikan (Dapodik), by name by address (BNBA) peserta didik, yang belum memiliki KIA di dua kecamatan tersebut.
    “Sebelumnya kami berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri, kami menyandingkan database adminduk kami dengan Dapodik untuk memetakan peserta didik yang belum memiliki KIA. Setelah mengantongi data tersebut, kami menugaskan personel kami, membagi tim sedemikian rupa, untuk melakukan perekaman KIA di 82 sekolah di Kecamatan Wonogiri dan Selogiri,” ungkap Herdian, dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (2/5/2025) pagi.
    Herdian menuturkan, target nasional perekaman KIA adalah sebesar 60 persen. Meski Pemkab Wonogiri telah berhasil mengantongi sebanyak 96 persen rekam KIA, tetapi pihaknya ingin melakukan finishing touch perekaman KIA hingga mendekati angka 100 persen. Hal tersebut menjadi wujud komitmen Pemkab Wonogiri, dalam memberikan pelayanan adminduk yang optimal.
    “Perekaman KIA kami sebenarnya sudah 96 persen, jauh lebih tinggi dari target nasional. Tapi kami ingin melakukan finishing touch. ya, semacam upaya akhir untuk memaksimalkan adminduk kami mendekati 100 persen. Ini komitmen kami, semua penduduk di wilayah Wonogiri memiliki adminduk dan tercatat di database nasional,” terangnya.
    Ditambahkan, dari data yang dimiliki Disdukcapil Kabupaten Wonogiri per 30 April 2025, tercatat penduduk Kabupaten Wonogiri yang wajib memiliki KIA sebanyak 215.871 jiwa, sedangkan yang telah memiliki KIA 209.229 jiwa, atau 96,93 persen. Jemput bola rekam KIA ini ditargetkan mampu mengejar kekurangan target wajib KIA sebanyak 6.642 jiwa atau sebesar 3,07 persen, yang tersebar di 25 kecamatan di Kabupaten Wonogiri.
    Sedangkan untuk rekam wajib E-KTP, Kabupaten Wonogiri telah mencapai 819.900 jiwa (99,88 persen). Pencatatan dan wajib akta kelahiran mencapai 229.793 jiwa (99,91 persen). Aktivasi IKD mencapai 134.818 NIK aktif atau 16,18 persen per 30 April 2025.
    Sebelum jemput bola KIA di sekolah, Disdukcapil Wonogiri telah melakukan upaya pelayanan adminduk jemput bola terintegrasi di sejumlah kecamatan di Kabupaten Wonogiri. Jemput bola ini dapat melayani rekam E-KTP, rekam dan cetak KIA, aktivasi IKD, konsultasi admindukcapil, serta character building Desa Nyawiji Migunani di tingkat Kecamatan.
    Dilansir dari Instagram @dukcapilwonogiri, jemput bola terintegrasi telah terlaksana di 10 kecamatan, yakni kecamatan Girimarto, Jatipurno, Jatiroto,Ngadirojo, Baturetno, Jatisrono, Giriwoyo, Sidoharjo, Purwantoro, dan Wonogiri.
    “Sisanya sudah kami jadwalkan, tinggal pelaksanaannya saja. Kami harap seluruh stakeholder dan masyarakat memberi respon positif atas program kami ini, sehingga Kabupaten Wonogiri menjadi kabupaten yang unggul dalam pelayanan adminduk terintegrasi. Manfaatnya bukan untuk kami, tapi akan dirasakan oleh semua penduduk itu sendiri, apabila memiliki dokumen adminduk yang update,” pungkas Herdian.

    Penulis : SIKP_kominfowng
    Editor: WH/DiskominfoJtg



    Source link