Blog

  • Gubernur Jateng Kecam Aksi Anarko saat May Day: Harus Diproses Hukum

    Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi mengecam keras aksi kelompok yang melakukan tindakan anarkis saat aksi damai Hari Buruh atau May Day 2025. Luthfi menyebut tindakan kelompok yang diduga terafiliasi jaringan Anarko itu menodai perjuangan buruh saat May Day.

    “Saya sangat menyesalkan tindakan anarkis yang dilakukan kelompok tertentu saat buruh menyampaikan aspirasinya di Hari Buruh kemarin,” kata Luthfi dalam keterangannya di Semarang, Sabtu (3/5/2025).

    Menurutnya, Polda Jateng dan Kodam IV/Diponegoro sudah melakukan persiapan pengamanan May Day agar berjalan kondusif. Namun, kelompok anarko justru melakukan tindakan provokatif dan merusak jalannya aksi damai tersebut.

    “Aparat keamanan sudah melakukan persiapan dengan baik agar May Day berjalan damai. Tapi ada kelompok yang justru membuat kericuhan, merusak fasilitas umum,” ujarnya.

    Luthfi menambahkan, tindakan anarkis itu justru merugikan masyarakat karena uang rakyat digunakan untuk memperbaiki kerusakan. Ia meminta kelompok-kelompok yang terbukti melakukan perusakan agar diproses secara hukum.

    “Saya minta aparat kepolisian menindak tegas kelompok anarko yang melakukan perusakan. Ini sudah pidana dan harus diproses sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.

    Sebelumnya diberitakan, Polda Jawa Tengah (Jateng) membubarkan kelompok diduga anarko yang mengganggu jalannya aksi damai Hari Buruh atau May Day 2025 di depan kantor Gubernur Jawa Tengah kemarin. Pembubaran dilakukan setelah kelompok tersebut melakukan perusakan dan melempari petugas dengan botol, batu, dan benda berbahaya lainnya. Polisi terpaksa menggunakan water canon dan gas air mata untuk membubarkan massa.

    Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Satake Bayu Setianto menyesalkan tindakan anarkis tersebut. Ia mengatakan, pihaknya sangat mendukung kebebasan menyampaikan pendapat di muka umum, namun harus dilakukan dengan cara yang damai dan tidak membahayakan orang lain maupun fasilitas umum.

  • Buka Musrenbang RPJMD, Bupati Agus Gondrong Dorong Partisipasi Masyarakat – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    TEMANGGUNG – Bupati Temanggung Agus Setyawan membuka Musrenbang RPJMD 2025-2029, yang menjadi tonggak berjalannya roda pemerintahan Pemkab Temanggung lima tahun mendatang. Usai menjabarkan visi-misinya, ia mendorong partisipasi masyarakat untuk bersama-sama membangun wilayan tersebut.
    “Ini menjadi blueprint acuan lima tahun ke depan, harus terbuka kepada masyarakat apa yang kita lakukan, tapi tidak menutup partisipasi masyarakat. Jadi dalam perkembangannya nanti, juga menyesuaikan dengan kondisi lapangan dan kita masih tetap menunggu, menerima partisipasi masyarakat dalam bentuk apapun. Paling utama adalah ide-ide atau usulan-usulan yang endingnya adalah untuk kebaikan masyarakat banyak,” ujarnya, Rabu (30/4/2025).
    Agus menyampaikan hal tersebut dalam Musrenbang RPJMD yang digelar di Graha Bhumi Phala. Hadir pula dalam Musrenbang tersebut Ketua DPRD Yunianto yang juga menyampaikan pokok pikiran DPRD, dengan harus ada kesinambungan antara Pemkab Temanggung dengan dewan guna bersama-sama membangun Kabupaten Temanggung.
    Pada kesempatan tersebut, bupati yang akrab disapa Agus Gondrong ini menyampaikan pula terkait proyek-proyek besar kaitannya dengan infrastruktur. Salah satunya, pembangunan RSUD Temanggung yang saat ini telah masuk ke tahapan tayangan lelang manajemen konstruksi, di mana pembangunan direncanakan pada 2026-2027 menggunakan sistem multiyear selama dua tahun.
    “Semoga ini akan baik sampai akhirnya, karena mega proyek di Temanggung selama ini baru itu yang tertinggi (RSUD) senilai kurang lebih Rp150 miliar, endingnya memfasilitasi masyarakat di bidang kesehatan. Sistemnya multiyears, karena ruang fiskalnya sempit, akhirnya kita bagi-bagi, tapi prioritas penting yang kita utamakan,” katanya.
    Agus juga menyampaikan, akan menata kawasan Pendopo Pengayoman dulu, karena ingin memfasilitasi manusianya dulu, sedangkan alun-alun mungkin nanti pada tahap selanjutnya, karena keberadaannya masih bisa ditoleransi. Penataan tersebut berkaitan dengan urusan kemanusiaan, seperti penataan PKL yang perlu kehati-hatian dan kecermatan. Penataan PKL dilakukan agar nanti tidak tercecer-cecer di jalan-jalan.
    “Untuk pendopo visible studinya di tahun ini, DED-nya tahun perubahan, infrastruktur mulai di 2026. Semoga dari pusat nanti kaitan anggaran tidak ada aturan yang mempersempit ruang fiskal kita. Penataan PKL sementara akan diletakkan di Jalan KS Tubun dulu, jadi ada win-win solution, memang belum bergerak massif kaitan penataan PKL. Pertimbangannya, karena belum bisa memberikan tempat. Kalau langsung diusir tanpa adanya fasilitasi tempat kasihan mereka manusia, memang menganggu lalu lintas, mengganggu macam-macam, tapi kembali lagi pada manusia,” tandasnya.

    Penulis: Ary;Ekp
    Editor: WH/DiskominfoJtg



    Source link

  • Jaga Kesehatan dan Nama Baik Indonesia – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    BOYOLALI –  Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin melepas jemaah calon haji kelompok terbang (Kloter) 1 Embarkasi Solo, di Gedung Muzdalifah Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali, Jumat (2/5/2025) dini hari. Sebanyak  353 jemaah asal Purbalingga dan 7 petugas haji yang diberangkatkan pada Kloter 1.

    Taj Yasin berpesan agar jemaah menjaga kesehatan dan nama baik Indonesia. Petugas haji juga diajak jaga kekompakan di kloter, rombongan, maupun regu.

    “Nanti kalau bapak-ibu (jemaah) di sana kebingungan, cari petugas haji Indonesia. Semua petugas akan berikan pelayanan kepada jemaah haji asal Indonesia,” katanya.

    Melihat kondisi cuaca di Arab Saudi yang panas mencapai 40 derajat celcius dan lebih, jemaah haji juga diminta untuk selalu membawa air sebagai bekal.

    Dalam kesempatan itu, pria yang akrab disapa Gus Yasin ini menjelaskan, Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan dua skema dalam penyelenggaraan haji 2025, yaitu skema murur dan tanazul.

    Murur merupakan inovasi dalam manajemen pergerakan jemaah haji saat puncak ibadah. Skema ini dilakukan setelah wukuf di Arafah, yaitu dengan melewati Muzdalifah tanpa turun dari bus, kemudian langsung menuju Mina. Para jemaah akan diberangkatkan dari Arafah setelah melaksanakan salat Maghrib. Dengan begitu, perjalanan menuju Mina menjadi lebih efisien, karena tidak perlu berhenti di Muzdalifah.

    Sedangkan konsep tanazul memungkinkan jemaah yang tinggal di hotel dekat area Jamarat atau lokasi lontar jumrah, untuk kembali ke hotel setelah melempar Jumrah Aqabah. Dengan demikian, jemaah tidak perlu menempati tenda di Mina, namun tetap menjalankan kewajiban bermalam sesuai ketentuan.

    “Negara kita baru memberlakukan. Nanti kalau di sana ada eyel-eyelan, kok gak turun Muzdalifah? Ibadah haji itu mahzabnya banyak, boleh Murur dan Tanazul. Ada sebagian jemaah tidak ke Mina dan langsung ke Mekkah. Semua itu sah,” beber wagub.

    Pihaknya juga berpesan kepada petugas haji untuk selalu menyosialisasikan skema Murur dan Tanazul, sebagai salah satu opsi kemudahan haji yang diajukan pemerintah Indonesia.

    Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Abdul Wachid mengatakan, jemaah haji asal Jateng-DI Yogyakarta akan diberangkatkan melalui 95 kloter.

    “Jemaah hajinya terdiri dari 45,95 persen pria, dan 54,10 wanita,” katanya.

    Secara total, imbuh Wachid, jemaah haji Indonesia diberi kuota sekira 221 ribu orang, terdiri dari jalur reguler dan khusus.

    Dia menyosialisasikan, ada program-program terobosan untuk jemaah haji Indonesia 2025.

    “Pertama kalau biasanya biaya haji naik setiap tahunnya, kalau tahun ini biaya haji turun lumayan, sekitar Rp4 juta,” ucap Wachid. (Humas Jateng)*ul

     



    Source link

  • Hardiknas, Siswa SLB Banyumas Ini Bersyukur Dibantu Gubernur – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    BANYUMAS – Wajah riang terlihat dari sejumlah siswa saat menerima bantuan pendidikan di peringatan Hari Pendidikan Nasional Tingkat Provinsi Jateng, di Alun-alun Banyumas, Jumat (2/5/2025). Terlebih, bantuan itu diberikan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi.

    Bak ayah kepada anaknya, gubernur mengelus kepala siswa tersebut. Sontak, kegembiraan terpancar dari wajah bocah-bocah tersebut. Seperti, Rifa Febriani dan Elina Azkadina, siswa kelas 5 down syndrome SLB ABCD Kuncup Mas Banyumas, yang menerima bantuan masing-masing sebesar Rp2.400.000.

    Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi memberikan bantuan biaya pendidikan UPZ kepada keduanya bersama siswa lainnya. Orang nomor satu di Jateng ini juga mengelus kepala siswa tersebut.

    Guru SLB ABCD Kuncup Mas Banyumas, Tri Ambar, mewakili kedua siswa, mengaku bersyukur dengan adanya bantuan tersebut. Karena itu memperlihatkan kepedulian Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

    “Siswa kami penerima UPZ dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng. Ada Riva Febriani yang memiliki hambatan intelektual tuna grahita, dan Elina Azkadina hambatan rungu wicara,” tuturnya, seusai upacara Hardiknas Tingkat Provinsi di Banyumas.

    Tri Ambar menceritakan, baik Riva maupun Elina berasal dari keluarga tidak mampu. Sehingga, uang itu akan membuat siswa terbantu dalam memenuhi kebutuhan sekolahnya.

    ” Jadi adanya bantuan, anak-anak terbantu, baik untuk biaya seragam, karena kami sekolah swasta jadi masih narik iuran. Bisa untuk membantu seragam olahraga, dan semuanya terbantu,” ungkapnya.

    Ditambahkan, sejauh ini upaya pemerintah dalam memedulikan anak sekolah sudah banyak dan optimal. Termasuk soal bantuan, pihaknya berharap harus terus ditingkatkan.

    “Untuk anak-anakku, tetap semangat belajar untuk masa depan kalian. Kami dari SLB anak berhambatan saja sangat semangat, apalagi kalian tidak berhambatan. Selamat Hari Pendidikan,” ujar Tri Ambar.

    Dalam kegiatan, diberikan penghargaan kepada insan prestasi secara simbolis, bantuan biaya pendidikan UPZ, beasiswa Anak Tidak Sekolah (ATS) baik siswa putus sekolah maupun rentan putus sekolah, serta peresmian SLB Negeri Banyumas. Ada pula, pemberian penganugerahan Satyalancana Karya Satya.

    Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menyampaikan, sesuai arahan Presiden, pendidikan harus memilki daya guna, sehingga anak-anak bisa mendapatkan pendidikan.

    Pemprov Jateng juga terus berupaya memberikan bantuan kepada anak putus sekolah, biar mereka dapat bersekolah kembali.

    “Kita terus mencari anak-anak yang putus, kita cari dan kita kasih biaya untuk sekolah kembali,” kata gubernur.

    Pihaknya juga memperhatikan infrastruktur sekolah agar infrastruktur lebih bagus untuk kegiatan belajar dan mengajar, termasuk peningkatan guru, dan sebagainya.

    “Dengan begitu, pendidikan di Jateng akan komprehensif. Karena bagaimana pun juga, pendidikan adalah salah satu dasar meningkatkan kesejahteraan sekarang atau akan datang,” ujar Luthfi. (Humas Jateng)*ul

     



    Source link

  • Musrenbangwil Banyumas, Gubernur Gercep Tangani Aspirasi Perempuan dan Disabilitas – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    BANYUMAS – Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil ) Ekskeresidenan Banyumas menjadi kegiatan pamungkas, setelah sebelumnya dilakukan di lokasi lainnya.

    Pada kegiatan yang berlangsung di Banyumas, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi mendengarkan aspirasi dan masukan termasuk dari kalangan rentan, serta masukan dari bupati wilayah Ekskeresidenan Banyumas.

    Perwakilan penyandang disabilitas Indonesia untuk Banyumas, Devit Kurniawan mengatakan pentingnya kesetaraan bagi disabilitas. Sebab dia selalu kesulitan mendapatkan pelayanan publik atau umum, atau kurangnya akses.

    “Sebenarnya kami bisa, tapi terhalangnya akses membuat kami tidak bisa melaksanakan apa yang kami bisa. Seperti mengurus surat-surat, KTP, KK dan sebagainya. Walaupun sekarang ada via online, tapi harus juga ke kantor langsung,” kata Devit di lokasi acara.

    Dia berharap, ke depan, Jateng umumnya dan Banyumas khususnya, akan memberikan kemudahan bagi disabilitas. Permasalahan lain yang sering dialami difabel, adalah perihal pekerjaan. Maka harapannya, permasalahan itu bisa segera ditangani.

    “Penjelasan gubernur tadi sangat baik, yaitu dibentuknya wadah disabilitas di setiap kecamatan. Itu sangat membantu. Karena selama ini saya menginginkan setiap kecamatan harus ada perkumpulan penyandang disabilitas. Kenapa? Itu bisa mengakomodasi kebutuhan mereka apa, dan keterampilan apa. Kalau butuh permodalan, juga terkumpul di situ. Nanti diajukan ke kecamatan, baru ke kabupaten,” tambahnya.

    Perwakilan perempuan Banyumas,Yatimah mengatakan, pihaknya mengusulkan organisasinya yaitu Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (Pekka), bisa diajak pemerintah untuk bersinergi.

    Sebab, di organisasi Pekka, tidak sedikit perempuan yang harus diberdayakan. Mereka rata-rata menjadi tulang punggung keluarga menggantikan peran suami.

    “Banyak perempuan kepala keluarga di Pekka, tidak hanya suaminya meninggal dunia, atau karena cerai. Tapi mungkin punya suami, tapi merantau dan tanpa kabar. Secara otomatis, dia pencari nafkah utama. Ada perempuan punya suami tapi suaminya sakit menahun. Secara otomatis dia pencari nafkah utama. Atau perempuan punya suami, tapi tidak diperhatikan. Ada korban KDRT dan lainnya,” ungkap Yatimah.

     

    Menurutnya, saat ini Pekka telah berdiri di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Banyumas, Patikraja, dan Kebasen. Menyusul selanjutnya adalah Kecamatan Somagede.

    Insyaallah tahun ini empat kecamatan dengan anggota 400 orang,” ujarnya.

    Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyampaikan, pada Musrenbangwil Ekskeresidenan Banyumas ini, pihaknya melakukan belanja masalah, khususnya terkait tahun 2026, dengan kerangka dasar Jawa Tengah menjadi lumbung pangan nasional atau swasembada pangan.

    Kecamatan Berdaya juga digaungkan untuk menjadi solusi bagi sejumlah kalangan, terutama kalangan rentan seperti disabilitas. Saat ini, kabupaten dan kota berduyun-duyun membentuk Kecamatan Berdaya.

    “Juga membuat Kecamatan Berdaya di kabupaten/ kota. Bahkan dalam waktu dekat sudah berduyun-duyun. SE (Surat Edaran) sudah mulai kita terbitkan,” terangnya. (Ak/Ul, Diskominfo Jateng)

     



    Source link

  • April 2025, Inflasi Jateng Terkendali

    SEMARANG – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Provinsi Jawa Tengah mengalami inflasi tahunan pada April 2025 (Year on Year-YoY) sebesar 1,94 persen. Angka masih terkendali, bila dibandingkan inflasi pada April 2024 yang mencatat 3,27 persen. Hal itu disampaikan Plt Kepala BPS Jateng Endang Tri Wahyuningsih via daring, Jumat (2/5/2025). Menurutnya, pada April 2025, inflasi bulanan […]



    Source link

  • Ahmad Luthfi Gelontor Bantuan Rp2 Miliar untuk Perbaikan Rumah Korban Tanah Bergerak Sirampog  – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    BREBES – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi meminta kepada seluruh instansi terkait, untuk mengebut rekonstruksi pascabencana tanah bergerak di Desa Mendala, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes. Utamanya, penyiapan hunian tetap bagi ratusan korban terdampak.

     

    Pihaknya sudah memberikan bantuan sebanyak Rp2,01 miliar, untuk perbaikan rumah dan tempat ibadah terdampak bencana tanah bergerak di daerah tersebut.

     

    “Terkait dengan situasi di Sirampog, sudah saya perintahkan untuk buat kajian, untuk memindahkan masyarakat kita di sini,” kata Luthfi, seusai mengunjungi dan bertemu para pengungsi di lokasi pengungsian Gunung Poh, Sirampog, Brebes, Jumat (2/5/2025).

     

    Pemerintah Kabupaten Brebes, imbuh gubernur, juga sudah menyiapkan hunian sementara (huntara) yang bisa dihuni oleh 432 pengungsi yang tersebar di beberapa titik pengungsian. Sementara ini para pengungsi tersebar di Gunung Poh sebanyak 197 orang, Krajan 29 orang, dan 202 orang di rumah saudaranya masing-masing.

     

    “Saya ingin agar segera dicarikan tempat yang representatif, harus cepat, dan dikaji secara geologis. Jangan sampai kita memindahkan penduduk, tapi jalurnya nanti mbledug meneh (bergerak lagi). Harus benar-benar aman untuk tempat tinggal,” tegasnya.

     

    Menurut Luthfi, hal yang perlu diperhatikan saat merelokasi korban bencana tanah bergerak, adalah kondisi mental dan moril masyarakat. Mereka perlu diyakinkan agar jangan sampai saat dipindahkan, di lain hari mereka kembali ke tempat semula.

     

    Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma mengatakan, anggaran untuk hunian tetap sudah disiapkan oleh Gubernur Ahmad Luthfi. Kebutuhan lahan untuk hunian tetap seluas 1,2 hektare.

     

    “Saya ucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan. Beliau (Gubernur) sudah menyiapkan dana untuk membeli hunian tetap. Alhamdulillah terima kasih,” katanya.

     

    Ditambahkan, saat ini sudah ada dua tempat di wilayah Kecamatan Sirampog yang diusulkan. Keduanya adalah lahan di Desa Manggis dengan luas 1,8 hekatre dan Bumiwah seluas 1,6 hektare. Dua tempat ini sedang dalam kajian geologis.

     

    “Kita masih menunggu kajian geologinya, untuk memastikan tanah tidak bergerak dan aman untuk ditinggali.,” ujarnya.

     

    Terkait hunian sementara, rencananya akan mulai ditinggali pada 16 Mei 2025. Pihaknya melakukan kerja cepat untuk memfasilitasi para korban terdampak bencana, agar segera mendapatkan tempat tinggal yang layak.

     

    “Kita tidak mau warga kami mengungsi terus di tenda. Kami perintahkan dinas terkait untuk segera menyiapkan,” katanya.

     

    Salah seorang pengungsi, Abdul Bashar mengaku, senang karena pemerintah memperhatikan kondisi warga terdampak tanah bergerak di Desa Mendala. Mulai dari menyediakan fasilitas pengungsian yang representatif, hingga menyiapkan hunian sementara.

     

    “Terima kasih untuk Gubernur dan Bupati yang sudah datang, kami benar-benar merasa diperhatikan,” ujarnya, saat ditemui di lokasi. (Humas Jateng)*ul

     



    Source link

  • Asa Pengungsi Tanah Bergerak di Sirampog Brebes kepada Ahmad Luthfi

    BREBES – Hari sudah menuju sore saat Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi sampai di lokasi pengungsian Gunung Poh, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Jumat (2/5/2025).   Ratusan orang pengungsi akibat tanah bergerak di Desa Mendala, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes itu, masih berada di tenda-tenda pengungsian. Ahmad Luthfi menyapa dan berbincang dengan para pengungsi di tenda tersebut, […]



    Source link

  • Polwan Polres Klaten Gelar Patroli Jumat Damai di Masjid Raya Klaten

    Klaten, 2 Mei 2025 – Polwan Polres Klaten melaksanakan kegiatan Patroli Jumat Damai bertajuk “Estri Wigati” di Masjid Raya Klaten, Jumat (2/5/2025). Patroli ini bertujuan untuk memastikan keamanan dan ketertiban saat masyarakat melaksanakan ibadah sholat Jumat.

    Patroli yang dimulai pukul 11.00 WIB dan berakhir setelah ibadah selesai ini dipimpin oleh Kompol Siti Aminah, S.H., M.H., Senior Polwan Polres Klaten. Menurutnya, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kepolisian dalam menciptakan situasi yang kondusif di wilayah hukum Polres Klaten.

    “Kami ingin memastikan bahwa masyarakat dapat menjalankan ibadah dengan tenang dan khidmat tanpa kekhawatiran akan gangguan keamanan,” ujar Kompol Siti Aminah.

    Pelaksanaan patroli berlangsung aman dan lancar, menunjukkan sinergi yang baik antara petugas kepolisian dan masyarakat. Kehadiran para Polwan diharapkan dapat meningkatkan rasa aman warga, sekaligus memperkuat hubungan antara polisi dan masyarakat.

    Kompol Siti Aminah menambahkan bahwa kegiatan ini akan terus dilakukan secara rutin untuk menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan sekitar masjid, serta sebagai bentuk pelayanan prima dari Polri kepada masyarakat.

    “Ini adalah komitmen kami untuk selalu hadir dan melindungi masyarakat, terutama di tempat-tempat ibadah yang menjadi pusat kegiatan warga,” tambahnya.

    Kegiatan Patroli Jumat Damai ini mendapat respon positif dari masyarakat yang merasa lebih nyaman dan terlindungi selama melaksanakan ibadah. Upaya ini sekaligus menunjukkan peran aktif Polwan dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Klaten.

    Dengan berakhirnya kegiatan ini, Polwan Polres Klaten berharap dapat terus memberikan kontribusi positif dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian.

  • Insiden di Semarang saat Hari Buruh Tuai Keprihatinan, FKUB Klaten Dorong Kerja Sama Semua Pihak

    Klaten, 2 Mei 2025 – Peringatan Hari Buruh Internasional yang berlangsung di Semarang pada Kamis, 1 Mei 2025 sempat diwarnai ketegangan. Beruntung, Polda Jateng dan berbagai pihak segera bergerak cepat meredakan keadaan dan mendorong penyelesaian yang damai.

     

    Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Klaten, Drs. H. Syamsudin Asrofi, MM, menyampaikan apresiasinya terhadap langkah-langkah yang telah dilakukan dalam menyikapi insiden tersebut. Ia menilai upaya penyelesaian yang cepat dan kolaboratif merupakan bentuk kedewasaan dalam menjaga stabilitas sosial.

     

    “Saya mengucapkan terima kasih atas upaya yang dilakukan untuk menyelesaikan peristiwa yang terjadi pada Hari Buruh Internasional di Semarang kemarin. Hari ini, situasi telah diselesaikan dengan baik, dan semoga solusi bersama ini membawa dampak positif untuk pembangunan nasional.” Drs. H. Syamsudin Asrofi, MM.

     

    Syamsudin juga tidak menutup keprihatinannya terhadap insiden tersebut. Ia mengamati bahwa demonstrasi serupa di wilayah lain, seperti di Jakarta, berlangsung dalam suasana yang lebih tenang dan tertib. Hal ini menurutnya menjadi pengingat bahwa pengelolaan massa membutuhkan persiapan dan koordinasi yang matang.

     

    “Kami sempat merasa prihatin melihat peristiwa yang terjadi di Semarang. Sementara di Jakarta, demonstrasi berjalan dengan baik dan suasananya kondusif. Namun, di Jawa Tengah, terutama di daerah kami, memang ada sedikit insiden.” Drs. H. Syamsudin Asrofi, MM.

     

    Ia menegaskan pentingnya membangun koordinasi lintas sektor untuk menciptakan suasana yang kondusif. Semua unsur masyarakat, baik dari kalangan pemerintah, aparat keamanan, hingga warga sipil, disebutnya memiliki tanggung jawab bersama dalam menjaga ketertiban dan kerukunan.

     

    Syamsudin juga menyoroti tantangan yang dihadapi dalam menjaga harmoni sosial di tengah perbedaan dan keterbatasan masing-masing pihak. Ia menyerukan agar semua elemen bangsa lebih aktif dalam menciptakan komunikasi yang sehat dan sinergis.

     

    “Kami sebagai umat beragama menyadari bahwa masing-masing memiliki keterbatasan. Kadang, karena hal-hal kecil, suasana kondusif menjadi sulit terwujud dengan baik. Maka, ke depan, koordinasi dan saling menguatkan adalah pilihan terbaik.” Drs. H. Syamsudin Asrofi, MM.

     

    Lebih lanjut, ia menyebut bahwa keberhasilan dalam menciptakan suasana yang damai memerlukan dukungan dari seluruh pihak—termasuk kepolisian, TNI, pemerintah daerah, serta tokoh-tokoh masyarakat hingga tingkat desa.

     

    Dengan semangat gotong royong, Syamsudin berharap agar peringatan Hari Buruh menjadi momen reflektif yang membangkitkan kesadaran kolektif, bukan justru menjadi pemicu ketegangan. Ia optimistis bahwa melalui dialog dan sinergi, masyarakat dapat menciptakan suasana yang lebih baik dan produktif di masa mendatang.