Blog

  • Polwan Polres Klaten Gelar Patroli Jumat Damai di Masjid Raya Klaten

    Klaten, 2 Mei 2025 – Polwan Polres Klaten melaksanakan kegiatan Patroli Jumat Damai bertajuk “Estri Wigati” di Masjid Raya Klaten, Jumat (2/5/2025). Patroli ini bertujuan untuk memastikan keamanan dan ketertiban saat masyarakat melaksanakan ibadah sholat Jumat.

    Patroli yang dimulai pukul 11.00 WIB dan berakhir setelah ibadah selesai ini dipimpin oleh Kompol Siti Aminah, S.H., M.H., Senior Polwan Polres Klaten. Menurutnya, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kepolisian dalam menciptakan situasi yang kondusif di wilayah hukum Polres Klaten.

    “Kami ingin memastikan bahwa masyarakat dapat menjalankan ibadah dengan tenang dan khidmat tanpa kekhawatiran akan gangguan keamanan,” ujar Kompol Siti Aminah.

    Pelaksanaan patroli berlangsung aman dan lancar, menunjukkan sinergi yang baik antara petugas kepolisian dan masyarakat. Kehadiran para Polwan diharapkan dapat meningkatkan rasa aman warga, sekaligus memperkuat hubungan antara polisi dan masyarakat.

    Kompol Siti Aminah menambahkan bahwa kegiatan ini akan terus dilakukan secara rutin untuk menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan sekitar masjid, serta sebagai bentuk pelayanan prima dari Polri kepada masyarakat.

    “Ini adalah komitmen kami untuk selalu hadir dan melindungi masyarakat, terutama di tempat-tempat ibadah yang menjadi pusat kegiatan warga,” tambahnya.

    Kegiatan Patroli Jumat Damai ini mendapat respon positif dari masyarakat yang merasa lebih nyaman dan terlindungi selama melaksanakan ibadah. Upaya ini sekaligus menunjukkan peran aktif Polwan dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Klaten.

    Dengan berakhirnya kegiatan ini, Polwan Polres Klaten berharap dapat terus memberikan kontribusi positif dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian.

  • Insiden di Semarang saat Hari Buruh Tuai Keprihatinan, FKUB Klaten Dorong Kerja Sama Semua Pihak

    Klaten, 2 Mei 2025 – Peringatan Hari Buruh Internasional yang berlangsung di Semarang pada Kamis, 1 Mei 2025 sempat diwarnai ketegangan. Beruntung, Polda Jateng dan berbagai pihak segera bergerak cepat meredakan keadaan dan mendorong penyelesaian yang damai.

     

    Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Klaten, Drs. H. Syamsudin Asrofi, MM, menyampaikan apresiasinya terhadap langkah-langkah yang telah dilakukan dalam menyikapi insiden tersebut. Ia menilai upaya penyelesaian yang cepat dan kolaboratif merupakan bentuk kedewasaan dalam menjaga stabilitas sosial.

     

    “Saya mengucapkan terima kasih atas upaya yang dilakukan untuk menyelesaikan peristiwa yang terjadi pada Hari Buruh Internasional di Semarang kemarin. Hari ini, situasi telah diselesaikan dengan baik, dan semoga solusi bersama ini membawa dampak positif untuk pembangunan nasional.” Drs. H. Syamsudin Asrofi, MM.

     

    Syamsudin juga tidak menutup keprihatinannya terhadap insiden tersebut. Ia mengamati bahwa demonstrasi serupa di wilayah lain, seperti di Jakarta, berlangsung dalam suasana yang lebih tenang dan tertib. Hal ini menurutnya menjadi pengingat bahwa pengelolaan massa membutuhkan persiapan dan koordinasi yang matang.

     

    “Kami sempat merasa prihatin melihat peristiwa yang terjadi di Semarang. Sementara di Jakarta, demonstrasi berjalan dengan baik dan suasananya kondusif. Namun, di Jawa Tengah, terutama di daerah kami, memang ada sedikit insiden.” Drs. H. Syamsudin Asrofi, MM.

     

    Ia menegaskan pentingnya membangun koordinasi lintas sektor untuk menciptakan suasana yang kondusif. Semua unsur masyarakat, baik dari kalangan pemerintah, aparat keamanan, hingga warga sipil, disebutnya memiliki tanggung jawab bersama dalam menjaga ketertiban dan kerukunan.

     

    Syamsudin juga menyoroti tantangan yang dihadapi dalam menjaga harmoni sosial di tengah perbedaan dan keterbatasan masing-masing pihak. Ia menyerukan agar semua elemen bangsa lebih aktif dalam menciptakan komunikasi yang sehat dan sinergis.

     

    “Kami sebagai umat beragama menyadari bahwa masing-masing memiliki keterbatasan. Kadang, karena hal-hal kecil, suasana kondusif menjadi sulit terwujud dengan baik. Maka, ke depan, koordinasi dan saling menguatkan adalah pilihan terbaik.” Drs. H. Syamsudin Asrofi, MM.

     

    Lebih lanjut, ia menyebut bahwa keberhasilan dalam menciptakan suasana yang damai memerlukan dukungan dari seluruh pihak—termasuk kepolisian, TNI, pemerintah daerah, serta tokoh-tokoh masyarakat hingga tingkat desa.

     

    Dengan semangat gotong royong, Syamsudin berharap agar peringatan Hari Buruh menjadi momen reflektif yang membangkitkan kesadaran kolektif, bukan justru menjadi pemicu ketegangan. Ia optimistis bahwa melalui dialog dan sinergi, masyarakat dapat menciptakan suasana yang lebih baik dan produktif di masa mendatang.

  • Kericuhan Warnai Unjuk Rasa Mayday di Semarang, MUI Klaten Kecam Tindakan Anarkis

    Semarang, 1 Mei 2015 – Unjuk rasa buruh dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional (Mayday) yang berlangsung di Kota Semarang pada Jumat sore (1/5), awalnya berjalan lancar. Namun, situasi berubah mencekam setelah pukul 16.25 WIB, ketika sekelompok orang yang mengenakan pakaian serba hitam dan masker mencoba memasuki Gedung Gubernur Jawa Tengah.

    Aksi yang awalnya damai ini segera memicu kericuhan antara kelompok massa dan aparat kepolisian. Bentrokan pecah, mengakibatkan kerusakan pada fasilitas umum, termasuk pagar tanaman di Jalan Pahlawan, Kelurahan Mugassari, Semarang Selatan.

    Menanggapi insiden tersebut, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Klaten, KH Hartoyo, dengan tegas mengecam tindakan anarkis yang terjadi. Ia menyatakan bahwa tindakan tersebut sangat merusak citra demokrasi Indonesia yang selama ini dijunjung tinggi oleh rakyat.

    "Kami sangat mengecam keras tindakan tersebut karena sangat mencederai demokrasi yang ada di Indonesia ini," ujar KH Hartoyo dalam keterangan yang diterima.

    KH Hartoyo juga menambahkan bahwa sebagai bagian dari masyarakat, MUI berharap agar aparat penegak hukum segera menindak pelaku kericuhan dengan tegas. Menurutnya, tindakan cepat dan tegas dari aparat akan memberikan efek jera dan memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

    "Kami berharap agar aparat penegak hukum bisa langsung menindak tegas aksi anarkis tersebut," tambahnya.

  • Rektor STIA Madani Klaten Soroti Aksi Anarkis Saat May Day di Semarang: Tegaskan Pentingnya Etika dan Penegakan Hukum

    Klaten – Peringatan Hari Buruh Internasional yang jatuh pada Kamis (01/05/2025) menjadi momen refleksi ganda, karena bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional. Rektor STIA Madani Klaten, H. Sunarto, S.E., M.M., menyampaikan pesan penting terkait etika dalam menyuarakan aspirasi serta menyesalkan adanya aksi anarkis yang terjadi di Kota Semarang.

    Dalam pernyataan resminya, ia mengawali dengan memberikan ucapan selamat atas dua peringatan nasional tersebut.
    “Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Kami keluarga besar STIA Madani Klaten berhubungan sekitas AKB3 mengucapkan selamat Hari Buruh Internasional pada tahun 2025 ini yang bertepatan dengan tanggal 1 Mei 2025. Juga sekaligus hari ini kita bersama-sama memperingati Hari Pendidikan Nasional,” ujarnya.

    Sunarto menyebut bahwa menyampaikan aspirasi adalah hal yang wajar dalam negara demokrasi. Namun, ia menyoroti bahwa masih terdapat oknum yang melakukan tindakan anarkis dan merusak ketertiban umum. Menurutnya, hal itu sangat bertentangan dengan semangat Hari Pendidikan Nasional yang menekankan nilai etika dan karakter bangsa.

    "Beberapa kegiatan-kegiatan yang tentunya memang secara makro kegiatannya itu positif, baik menyampaikan aspirasi dan sebagainya itu hal yang wajar. Tapi masih ada segelintir daripada mereka itu berbuat secara anarkis," lanjutnya.

    Insiden anarkis yang ia maksud merujuk pada kejadian di Kota Semarang pada Jumat sore (1/5). Aksi unjuk rasa buruh yang awalnya berlangsung damai berubah menjadi ricuh sekitar pukul 16.25 WIB, ketika sekelompok orang berpakaian hitam dan mengenakan masker berusaha memasuki Gedung Gubernur Jawa Tengah. Bentrokan pun tak terhindarkan antara massa dan aparat kepolisian, mengakibatkan kerusakan fasilitas umum, termasuk pagar tanaman di Jalan Pahlawan, Kelurahan Mugassari, Semarang Selatan.

    Ia menegaskan bahwa perilaku anarkis seperti itu justru menciptakan masalah baru di tengah upaya pemerintah mengelola anggaran dan membangun infrastruktur secara efisien.

    “Karena apapun yang diperbuat mereka ini tidak menyelesaikan masalah, justru menambah masalah baru. Di mana sekarang ini pemerintah sedang lihat-lihatnya bagaimana mengelola anggaran, bagaimana efisiensi anggaran untuk membangun infrastruktur dan sebagainya,” tegasnya.

    Sunarto juga menyayangkan perusakan fasilitas publik yang dilakukan oleh oknum dalam unjuk rasa tersebut. Ia menyebut hal ini sangat merugikan masyarakat luas yang membutuhkan kenyamanan dan ketertiban.

    "Hal ini sangat-sangat merugikan masyarakat. Untuk itu saya lagi aparat penegak hukum harus tegas untuk menyelesaikan persoalan ini," pungkasnya.

  • Polres Grobogan Peduli Air Bersih, Aiptu Surono Bangun 8 Sumur Bor di Masjid

    Grobogan- Polda Jateng|

    Kepedulian terhadap kebutuhan air bersih di tempat ibadah menjadi perhatian serius bagi Aiptu Surono, personel Polres Grobogan yang sehari-hari bertugas di bagian Sumber Daya Manusia (SDM). ia menyisihkan sebagian gajinya untuk membantu pembangunan sumur bor di sejumlah masjid dan musala yang mengalami kekurangan air, khususnya saat musim kemarau.

    Sejak awal tahun 2020, sudah tercatat delapan titik bantuan sumur bor yang berhasil diwujudkan, antara lain di Masjid Al Fatah Karangrejo, Masjid Baitul Muslimin Teguhan, Masjid Al Huda dan Masjid Al Ikhlas di Ngrandah, Musala Nurul Amin Karangrejo, Masjid Al Ghofur Sulursari, Masjid Baitul Rohman Pulokulon, hingga yang terbaru di Masjid Jami’ Awwalul Islam, Desa Tambahrejo, Kecamatan Wirosari.

    “Inisiatif ini lahir dari rasa prihatin saya terhadap kondisi masjid dan musala yang kesulitan mendapatkan air bersih. Kami ingin membantu masyarakat agar dapat beribadah dengan nyaman,” ujar Aiptu Surono saat ditemui pada Jumat (2/5/2025).

    Tak hanya untuk wudhu, air dari sumur bor ini juga dimanfaatkan warga sekitar untuk kebutuhan sehari-hari. Proses pembangunan dilakukan secara partisipatif, melibatkan takmir masjid dan warga, agar pemanfaatannya tepat sasaran serta dirawat bersama ke depannya.

    Menurut Aiptu Surono, biaya pembangunan sumur bor berkisar antara 6 hingga 8 juta rupiah, tergantung kedalaman pengeboran. Untuk menutup kekurangan dana, ia juga mendapat dukungan dari donatur yang memiliki kepedulian yang sama. Seluruh sumur dibangun di atas lahan wakaf milik masing-masing tempat ibadah.

    ” semoga dengan adanya sumur Bor ini warga sekitar tidak lagi kesulitan mencari air bersih,” tambahnya.

    Masyarakat pun menyambut baik upaya ini. Banyak warga mengaku merasa terbantu karena tidak lagi perlu membeli air saat kemarau panjang melanda. Kehadiran sumur bor ini menjadi solusi atas krisis air bersih yang terjadi di wilayah Grobogan.

    Dengan terus berjalannya program ini, Aiptu Surono berharap hubungan antara Polri dan masyarakat semakin erat. Ia juga ingin menumbuhkan semangat kepedulian sosial di tengah pelaksanaan tugas sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat.

    “Air adalah kebutuhan dasar masyarakat. Kami hanya ingin berbagi dan memberi manfaat,” pungkasnya.

  • Kapolda Jateng Jenguk Brigadir Eka, Anggota Polda yang Disandera Kelompok Anarko Saat Aksi Demo

    Polda Jateng -Kota Semarang| Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, pada Jumat (2/4) pagi, menyempatkan diri menjenguk Brigadir Eka, anggota Polda Jateng yang tengah menjalani perawatan di RS Bhayangkara Semarang.

    Brigadir Eka menjalani perawatan medis setelah menjadi korban penyanderaan oleh kelompok Anarko saat bertugas mengamankan aksi demonstrasi buruh dalam peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) 2025 pada Kamis (1/5) di komplek Gubernur Jateng.

    Peristiwa bermula ketika aksi damai buruh yang berlangsung tertib dengan orasi orasi dan lantunan Sholawat, kemudian di datangi sekelompok orang memakai pakaian hitam, sekelompok orang yang di duga merupakan kelompok Anarko tersebut kemudian memprovokasi massa aksi buruh. Aksi provokatif tersebut berhasil di cegah oleh personel Polda Jateng sehingga massa buruh tetap tertib menyampaikan aspirasi, namun karena Kelompok Anarko terus melakukan upaya Provokasi kemudian Personel pengamanan melindungi massa buruh dengan cara memasukan massa buruh ke dalam halaman kantor gubernuran pada tempat aman. Selanjutnya kelompok Anarko tersebut melakukan aksinya semakin anarkis, saat pengamanan berlangsung, kelompok anarko bertindak brutal dengan merusak pagar Kantor Gubernur Jawa Tengah, membakar ban, melempari petugas pengamanan bahkan menyandera Brigadir Eka yang saat itu sedang bertugas secara tertutup.

    Beruntung, Brigadir Eka berhasil dibebaskan pada malam harinya dan segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

    Kapolda Jateng Irjen Pol Ribut Hari Wibowo dalam kunjungannya menegaskan bahwa keselamatan anggota adalah prioritas utama institusi.

    “Setiap personel yang bertugas membawa kehormatan institusi, kami akan memberikan perhatian yang serius terkait hal ini” ujar Kapolda

    Sementara itu, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto turut menyayangkan tindakan penyanderaan terhadap Brigadir Eka.

    ” Tindakan penyanderaan terhadap aparat kepolisian yang tengah menjalankan tugas pengamanan tidak bisa di benarkan, kami tidak mentoleransi adanya pelanggaran hukum,” tegasnya.

  • Ketua LHKP Muhammadiyah Klaten Apresiasi Kinerja Polres Klaten dalam Menjaga Stabilitas dan Toleransi

    Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Klaten, M. Husni Thamrin, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kinerja Polres Klaten dalam menjaga stabilitas keamanan dan meredam konflik sosial berbasis SARA di wilayah Kabupaten Klaten, Kamis (01/05/2025).

    Dalam pernyataannya, Husni Thamrin menyoroti keberhasilan Polres Klaten dalam membangun sinergi yang kuat bersama masyarakat dan organisasi kemasyarakatan. Ia menilai komunikasi dan koordinasi yang terjalin antara aparat keamanan, tokoh masyarakat, serta ormas seperti Muhammadiyah menjadi kunci penyelesaian berbagai potensi konflik di lapangan.

    “Kinerja yang selama ini dilakukan Polres Klaten terbukti mampu mengajak keterlibatan masyarakat secara aktif. Koordinasi yang terjalin sangat baik dengan para tokoh dan organisasi masyarakat memungkinkan penyelesaian berbagai konflik secara damai dan konstruktif,” ujar M. Husni Thamrin, Ketua LHKP PD Muhammadiyah Klaten.

    Ia menambahkan bahwa selama lebih dari 20 tahun terlibat mendampingi proses-proses penanganan konflik sosial, ia melihat langsung kesigapan dan tanggapan cepat aparat Polres Klaten dalam mengantisipasi dan menyelesaikan peristiwa yang berpotensi memecah belah masyarakat.

    “Ketika ada insiden pengeroyokan terhadap anggota Kokam, disepakati waktu satu minggu untuk menangkap pelaku, namun dalam tiga hari kasus sudah terselesaikan. Ini membuktikan profesionalisme dan kesiapsiagaan aparat,” lanjutnya.

    Tidak hanya dalam isu konflik, Husni juga menyoroti peran vital Polres Klaten dalam mendukung penanganan pandemi Covid-19. Muhammadiyah yang terlibat sebagai relawan kemanusiaan di bidang pemakaman menyatakan merasakan langsung dukungan pengamanan dari aparat.

    “Kami melaksanakan tugas pemakaman dengan nyaman berkat pengawalan dan dukungan penuh dari Polri dan TNI. Kolaborasi semacam ini menjadi kunci keberhasilan dalam penanganan situasi darurat,” kata Husni.

    Ia juga mengapresiasi reformasi layanan publik yang dilakukan Polres Klaten, salah satunya dengan memindahkan pusat layanan ke lokasi yang lebih terbuka dan mudah dijangkau masyarakat.

    “Kami mengapresiasi langkah Polres Klaten yang telah membuat layanan publik lebih terbuka dan ramah. Ini mencerminkan upaya reformasi pelayanan yang serius,” tambahnya.

    Menutup keterangannya, Husni berharap Kapolres Klaten yang baru, AKBP Nur Cahyo, dapat melanjutkan tradisi komunikasi dan sinergi yang telah terbangun bersama Muhammadiyah serta elemen masyarakat lainnya.

    “Kata kuncinya adalah komunikasi dan koordinasi, serta hubungan yang egaliter antar pihak. Kita semua, baik aparat maupun tokoh masyarakat, harus bersinergi demi keamanan bersama,” pungkas Husni Thamrin.

  • Edukasi Sejak Dini Pentingnya Cinta Tanah Air dan Keselamatan

    Klaten – Dalam upaya menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan keselamatan sejak dini, Polwan Polres Klaten melaksanakan kegiatan sambang sekolah di SD IT Muh Annajah Jatinom. Kegiatan ini berlangsung dengan lancar pada Rabu (30/4/2025) dan bertujuan untuk memberikan edukasi kepada siswa mengenai pentingnya cinta tanah air, keselamatan, dan etika penggunaan teknologi.

    Kegiatan yang dipimpin oleh Senior Polwan Polres Klaten, Kompol Siti Aminah, S.H., M.H., ini dihadiri oleh para siswa dan guru sekolah. Dalam kesempatan tersebut, para Polwan memberikan materi yang bervariasi, mulai dari menumbuhkan rasa cinta tanah air dan patriotisme, hingga memperkenalkan kepada anak-anak tentang bagian tubuh yang harus dijaga dari sentuhan orang lain.

    “Kami berharap dengan kegiatan ini, para siswa dapat lebih memahami pentingnya menjaga diri dan juga memiliki semangat cinta tanah air yang kuat sejak dini,” ujar Kompol Siti Aminah.

    Selain itu, dalam sambang sekolah ini, para Polwan juga menekankan pentingnya tertib berlalu lintas. Mengingat banyaknya kasus kecelakaan yang melibatkan anak-anak, edukasi mengenai keselamatan di jalan raya menjadi salah satu fokus utama. Siswa diajak untuk mengenal rambu-rambu lalu lintas dan memahami pentingnya mematuhi aturan berlalu lintas demi keselamatan bersama.

    “Pendidikan tentang keselamatan berlalu lintas sangat penting agar anak-anak dapat menjadi pengguna jalan yang bertanggung jawab di masa depan,” tambah Kompol Siti Aminah.

    Tidak hanya itu, para Polwan juga memberikan penjelasan mengenai pembatasan penggunaan handphone pada usia dini. Dengan perkembangan teknologi yang pesat, penggunaan gadget oleh anak-anak perlu diawasi dengan bijak untuk mencegah dampak negatif yang mungkin timbul. Kegiatan ini diakhiri dengan silaturahmi antara Polwan dan segenap guru serta kepala sekolah SD IT Muh Annajah Jatinom, mempererat hubungan dan kerja sama dalam mendidik generasi muda.

    Seluruh rangkaian kegiatan ini berlangsung dengan aman dan lancar. Melalui sambang sekolah ini, Polwan Polres Klaten berharap dapat terus berkontribusi dalam pembentukan karakter generasi muda yang berkualitas, berbudi pekerti luhur, dan memiliki kesadaran akan keselamatan serta cinta tanah air.

  • Polda Jateng Apresiasi Aksi Damai “Buruh Ngruwat Negoro” oleh KSPN di May Day 2025

    Polda Jateng, Kota Semarang | Polda Jawa Tengah memberikan apresiasi kepada elemen buruh yang tergabung dalam Federasi Kesatuan Serikat Pekerja Nasional (KSPN) atas pelaksanaan aksi damai dalam memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) 2025 yang berlangsung aman, tertib dan kondusif di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, pada Kamis (01/05/2025) siang.

    Kegiatan yang digelar oleh DPW FKSPN Provinsi Jateng ini mengusung tema “Buruh Ngruwat Negoro”, menggelar konsep ruwatan budaya, doa bersama, dan orasi-orasi perjuangan yang disampaikan secara tertib oleh para perwakilan buruh dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Tengah. Dalam pelaksanaannya, sekitar 1.500 buruh mengikuti aksi dengan semangat serta menjaga nilai-nilai demokrasi dan ketertiban umum.

    Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto dalam keterangan di Kantor Gubernur Jawa Tengah pada Kamis, (01/05/2025) siang menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta aksi yang dinilainya telah menunjukkan kedewasaan dalam menyampaikan pendapat di muka umum.

    “Kami sangat mengapresiasi semangat para buruh yang menyuarakan aspirasi dengan damai dan tertib. Ini merupakan cerminan dari saudara kita kaum buruh yang cinta tanah air dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi serta budaya bangsa,” ujar Kombes Pol Artanto.

    Dalam aksi yang berlangsung sejak pukul 09.50 WIB tersebut, peserta aksi yang mengenakan pakaian adat tampak mengelilingi gunungan sayur-mayur, menyanyikan lagu kebangsaan, menyuarakan orasi, serta menerima simbolisasi bunga dari aparat dan DPRD sebagai bentuk penghormatan atas perjuangan buruh.

    Kombes Pol Artanto juga menyebut sinergi antara buruh dan aparat keamanan berperan penting dalam menjaga suasana kondusif.

    “Kami melihat aksi ini bukan sekadar penyampaian tuntutan, tetapi juga menjadi ruang ekspresi kebudayaan dan solidaritas. Polda Jateng akan terus hadir secara humanis dalam mengawal setiap proses demokrasi sehingga dapat berjalan sesuai dengan amanat konstitusi,” tambahnya.

    Usai menyampaikan berbagai tuntutan seperti soal outsourcing, PHK massal, hingga kritik terhadap kebijakan pemerintah daerah dalam orasi, seluruh rangkaian kegiatan dapat berjalan lancar tanpa insiden.

    Diakhir keterangannya, Kabid Humas mengajak seluruh elemen buruh di Jawa Tengah untuk terus menjaga semangat kebersamaan dalam membangun bangsa.

    “Semoga semangat May Day tahun ini menjadi pengingat bahwa buruh adalah pilar penting dalam kemajuan bangsa. Mari kita rawat demokrasi dengan cara-cara yang damai dan bermartabat,” pungkasnya.

  • Cegah Emosi karena Lelah, Tim Dokkes Polda Jateng Jaga Kebugaran Personel Pengamanan Mayday 2025

    Polda Jateng, Kota Semarang | Dalam rangka mendukung kelancaran tugas pengamanan aksi damai peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) 2025, Tim Kesehatan dari Biddokkes Polda Jawa Tengah dan Seksi Dokkes Polrestabes Semarang melaksanakan pemeriksaan kesehatan dan pemantauan kondisi fisik terhadap personel pengamanan di Gedung Gubernur Jateng. Kamis (01/05/2025) siang.

    Pemeriksaan meliputi pengecekan tekanan darah, suhu tubuh, dan pemberian suplemen vitamin untuk menjaga kebugaran para personel yang bertugas di sekitar Kantor Gubernur Jawa Tengah, lokasi pusat pelaksanaan aksi “Buruh Ngruwat Negoro” oleh KSPN.

    Kabid Dokkes Polda Jateng Kombes Pol drg. Agustinus M.H.T. menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah preventif agar personel pengamanan tetap bugar dan tidak mengalami kelelahan berlebihan yang dapat berdampak pada psikologis saat bertugas.

    “Kami memberikan layanan pemeriksaan fisik ringan dan dukungan kesehatan secara langsung di lapangan, karena stamina yang prima menjadi faktor penting dalam menjaga profesionalisme dan sikap humanis saat bertugas,” jelasnya.

    Ia menambahkan, kelelahan fisik yang tidak terpantau dapat menjadi faktor risiko munculnya emosi yang tidak terkontrol saat menghadapi situasi di lapangan. Oleh karena itu, aspek kesehatan personel harus menjadi perhatian bersama.

    Kegiatan tersebut mendapat tanggapan positif dari Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto, yang menilai bahwa langkah ini mencerminkan keseriusan institusi dalam memastikan pengamanan berjalan tidak hanya aman, tetapi juga bermartabat dan berempati.

    “Kondisi fisik yang prima akan menopang sikap profesional dan humanis anggota kami di lapangan. Karena itu, kami sangat mendukung inisiatif Biddokkes dan Dokkes Polrestabes Semarang dalam menjaga kesiapan fisik personel pengamanan,” ujar Kombes Pol Artanto berdasarkan keterangan tertulisnya di Mapolda Jateng pada Kamis, (01/05/2025) siang.

    “Dengan dukungan tim medis yang sigap, diharapkan seluruh rangkaian kegiatan pengamanan aksi May Day 2025 dapat berjalan dengan aman, lancar, tertib, dan tetap mengedepankan pendekatan humanis,” tandasnya.